PENGERTIAN OBESITAS
Akumulasi lemak tubuh berlebihan
Konsumsi kalori melebihi pembakaran
Kelebihan kalori disimpan sebagai jaringan
lemak adiposa
Terakumulasi pada daerah bawah kulit, rongga
perut, otot skeletal, dinding pembuluh darah, dan
kelenjar susu
KLASIFIKASI
< 18,5
18,5 - 24,9
25,0 - 29,9
30,0 - 34,9
35,0 - 39,9
> 40
Kurus
Normal
Kelebihan BB
Obesitas kelas I
Obesitas kelas II
Obesitas III
KESAN OBESITAS
Terkesan tidak cantik (tergantung budaya)
Terkesan lamban tetapi emosional
Rentan terhadap penyakit metabolik
HIPERKOLESTEROL
DIABETES
HIPERTENSI
ATHEROSKLEROSIS
JANTUNG KORONER
STROKE
PENGATASAN OBESITAS
PERUBAHAN PERILAKU
OLAH RAGA
PENGATURAN POLA MAKAN/DIET
PEMBEDAHAN
TERAPI OBAT
AKUPUNKTUR
OLAH RAGA
Tingkat kerja maksimal non-atlet 6 kkal/menit
selama 1 jam
Metabolisme rata-rata pada keadaan istirahat
1 kkal/menit
Setelah 1 jam berolah raga, digunakan kalori
sebesar 300 kkal
Olah raga saja kurang efektif menurunkan BB,
tidak mengubah lemak tubuh secara bermakna,
tidak mengecilkan jaringan tubuh
Dikombinasi usaha lain
MAKANAN
BERKOLESTEROL
- Kuning telur
- Jerohan
- Otak
- Udang
- Kepiting
- Cumi
DIET
DIET RENDAH
KALORI
DIET SANGAT
RENDAH KALORI
Menurunkan BB 8%
selama 6 bulan
Menurunkan BB 13%
selama 6 bulan
Mempertahankan
penurunan BB 4%
setelah lebih 1 tahun
PEMBEDAHAN
Liposuction dengan alat sedot lancip pada th 1975 di
Italia
Alat sedot tumpul pada th 1977 di Perancis dan di
Amerika
Saat ini dikenal 2 cara pembedahan :
Vascular Banded Gastroplasty (VBD)
Roux-en Y Gastric Bypass (GBP)
Sering terjadi komplikasi :
Hernia dinding abdominal
Gejala penyakit gastrointestinal
A.
Kel. I
Akuades
(K -)
II
Amfetamin
(K +)
III
1/3 Dosis
Empiris
IV
Dosis
Empiris
V
3 kali Dosis
Lazim
Pemberian obat peroral, sekali sehari pada sore hari (pola makan tikus
pada malam hari) selama 35 hari
Pemberian pakan ad libitum pada tempat terpisah, dengan diukur
jumlah pakan setiap 7 hari
Pengukuran berat badan tikus dilakukan setiap 7 hari
Analisis data dengan Anava satu jalan, dilanjutkan uji t
2. MENGHAMBAT ABSORPSI
Tanin bereaksi dengan protein dan membentuk masa
yang melapisi dinding usus sehingga menghambat
absorpsi lemak dan kholesterol
Percobaan in vivo serupa dengan penekan nafsu makan
tetapi dengan kontrol positif larutan tanin dan dimonitor
frekuensi defekasi untuk melihat efek samping konstipasi
Secara in situ dapat dilakukan dengan percobaan usus
terbalik yang dilapisi tanin-protein untuk melihat
hambatan absorbsi dengan mengukur kadar kholesterol
dan lemak yang menembus dinding usus
MENGHAMBAT ABSORPSI
Buah Jati belanda
(Guazuma ulmifolia)
Tanin berikatan dg
protein melapisi
dinding usus
Menghambat
absorpsi
Hentikan jika
konstipasi
MENGHAMBAT ABSORPSI
Teh (Camelia sinensis L.)
Epigalokatekin galat (gabungan antara katekin
(penyusun tanin terkondensasi) dan turunan asam galat
(penyusun tanin terhidrolisis)
Kel. I
Akuades
(K -)
II
Pencahar
(K +)
III
1/3 Dosis
Empiris
IV
Dosis
Empiris
V
3 kali Dosis
Lazim
MELANCARKAN BAB
Biji daun sendok
(Plantago major)
Polisakarida
Water soluble fiber
(Serat larut air)
Bulk laxative
Melancarkan defekasi
(BAB)
Dapat juga makan jelly
yang agak banyak
LAKSANSIA
Buah pace (Morinda
citrifolia)
Daun selamaki (Cassia
senna)
Buah trengguli (Cassia
fistula)
Akar Kelembak (Rheum
palmatum)
Antrakuinon : Morindon,
Senosida, Rhein
MENINGKATKAN PENGGUNAAN
KOLESTEROL TUBUH
Kolesterol tubuh Garam empedu
Kurkumin dan desmetoksi kurkumin
memacu produksi cairan empedu
Penggunaan kolesterol tubuh meningkat
Penurunan kadar kolesterol
Kurkumin
Desmetoksi kurkumin
Uji farmakologi dan uji
klinis
Menurunkan kolesterol
dan LDL kolesterol
Tanpa minyak atsiri shg
tidak memacu nafsu
makan
Bisdesmetoksi kurkumin
menghambat produksi
cairan empedu kunyit
kurang efektif
MENGHAMBAT PEMBENTUKAN
KOLESTEROL
Bawang putih (Allium
sativum)
Alliin Allisin (aktif)
Allil sulfida
Menghambat
biosintesis kolesterol
Ekstrak etanolik
Efek samping bau
badan
MOHON MAAF
TERIMA KASIH