Irwan Harapan Telaumbanua Surel: irwantel@gmail.com ABSTRAK: Keberlangsungan Omo Hada terancam karena pembangunan baru sangat jauh berkurang dibandingkan dengan yang dirubuhkan atau yang rubuh dengan sendirinya karena berbagai hal. Karena itu, diperlukan adanya keluwesan cara dalam mempertahankan keberadaan dan mengembangkan pengetahuan tektonika Omo Hada. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan elemen konstruksi Omo Hada pada bangunan yang berfungsi non-adat. Penelitian dilakukan dengan mengamati bangunan (fenomeologis), mewawancarai pelaku/ pengamat pembangunan serta mempelajari buku yang membahas tentang Omo Hada secara umum. Penelitian menghasilkan kesimpulan secara teknis dan nonteknis. Secara teknis, pengetahuan tektonika Omo Hada belum diterapkan pada bangunan lain, sementara sistem konstruksi modern bisa digunakan untuk menyempurnakan Omo Hada. Jenis kayu, sistem pengukuran dan bentuk dasar juga bisa dikembangan dengan ketersedian material dan pengetahuan baru. Ukiran pada Omo Hada sebagai elemen estetis juga bisa dikembangkan dengan konsep baru. Split level lantai dan fungsi ruang bisa diubah dan disesuaikan dengan fungsi bangunan baru. Secara non-teknis, Omo Hada adalah hasil budaya yang terus berkembang, sehingga bentuknya bisa terus disempurnakan. Biaya pembangunan dan adat bisa ditekan dan disesuaikan dengan fungsi bangunan. Artisan muda (arsitek lokal) bisa tetap diberdayakan dan kemampuannya dikembangkan. Budaya lisan yang menjadi dasar pengajaran bisa dilengkapi dengan budaya tulisan, salah satu contohnya adalah makalah ini. Kesimpulannya, pengetahuan tektonika Omo Hada bisa dilestarikan bahkan dikembangkan dengan pengetahuan-pengetahuan baru bahkan dengan fungsi bangunan baru. Kata kunci: Omo, Hada, Rumah, Adat, Nias