Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KKL

(INDUSTRI RAJUT BINONG JATI TOKO BOGA COLLECTION)

DI SUSUN OLEH :
SUCI FEBRIYANTI

8105128094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


KONSENTRASI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014

INDUSTRI RAJUT BINONG JATI


TOKO BOGA COLLECTION

Nama Perusahaan

: Bogo Collection Bandung

Tahun Berdiri

: 1970-an

Alamat

: Binong Jati

Hasil Produksi

: Pakaian Rajut

INDUSTRI RAJUT BINONG JATI


TOKO BOGA COLLECTION

Toko Boga Collection terbenyk pada tahun 1978 dan baru diremikan pada tahun 1987.
Toko Boga Collection memiliki karyawan sebanyak 30 orang, termasuk di dalamnya yang
bagian bersih-bersih dan bagian masak. Dan gajinya pun berbeda-beda karena mereka
memakai sistem borongan. Mereka memakai brand sendiri, dan hanya memproduksi rajutan
saja. Mereka memproduksi pakaian rajut untuk anak-anak, laki-laki, dan wanita.
Awal memulai usaha, dimulai dengan usaha yang keci terlebih dahulu. Modal awal
usaha sebesar dua mesin rajut atau sebesar 1.500.000. kemudian berkembang sampai dengan
sekarang keutungan Toko Boga Collection sebesar 30.000.000 namun keuntungan tersebut
barulah keuntungan kotor, karena harus dibagi lagi seperti biaya untuk membayar listrik dan
gaji karyawan. Dan kira-kira keuntungan sehari bisa mencapai sebesar 1.000.000 dan sistem
pembukuan Toko Boga Collection masih menggunakan sistem manual.
Bahan baku Toko Boga Collection diambil dari pabrik yang berada di Purwakarta dan
Cimahi. Toko Boga Collection sudah memasarkan produk mereka di Jakarta, Jawa, Surabaya,
Kalimantan,bahkan sudah memasarkan produknya sampai singapore. Toko Boga Collection
juga memasarkan produknya pada distributor dan pada sistem online Facebook dengan nama
Boga Collection. Dan kebanyak pembeli berasal dari luar daerah.
Hambatan dalam menjalankan usaha rajut, adalah orderan dan jika pada saat harga
bahan baku naik, maka harga jual menjadi tidak stabil, serta jika kenaikan rupiah dan Bahan
Bakar Minyak (BBM) naik maka harga bahan baku pun ikut naik, tetapi penetapan harga
harga tetap agar konsumen tetap mau membeli, dan itu membuat kerugian pada usaha
tersebut. Bahkan kenaikan pada bulan lalu sebesar 3.000 membuat kerugian pada Toko Boga
Collection. Karena satu kampung tersebut merupakan UMKM rajut tetapi kendala dari
kampung ersebut adalah tidak maunya mereka mengadakan kerja sama, karena mereka
menginginkan keutungan sendiri yag besar, bahkan Toko Boga Collection sebagai pelopor
pendiri usaha rajut yang ingin mengadakan kerja sama dengan membuat koperasi-koperasi
pun selalu gagal.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai