ASKEP Low Back Pain
ASKEP Low Back Pain
adalah
pengalaman
sensori
dan
emosional
yang
tidak
apapun yang
ini
juga
dapat
menyerang
anulus
fibrosis
diskus
(HNP).
Unsur
degeneratif
ini
tulang
belakang
adalah
lain
kartilago
yang
artikularis
sering
yang
dilanda
dikenal
proses
sebagai
osteoartritis.
2. Penyakit Inflamasi
LBP akibat inflamasi terbagi 2 yaitu artritis rematoid yang sering
timbul sebagai penyakit akut dengan ciri persendian keempat anggota
gerak terkena secara serentak atau selisih beberapa hari/minggu, dan
yang kedua adalah pada spondilitis angkilopoetika, dengan keluhan sakit
punggung dan sakit pinggang yang sifatnya pegal-kaku dan pada waktu
dingin dan sembab linu dan ngilu dirasakan.
3. Osteoporotik
Sakit pinggang pada orang tua dan jompo, terutama kaum wanita,
seringkali disebabkan oleh osteoporosis. Sakit bersifat pegal, tajam atau
radikular.
4. Kelainan Kongenital
Anomali kongenital yang diperlihatkan oleh foto rontgen polos dari
vertebrae
lumbosakralis
sering
dianggap
sebagai
penyebab
LBP
yang perlu
osteoblastoma,
hemangioma,
neurinoma,meningioma.
Atau
paravertebralis.
memungkinkan
Konstruksi
fleksibilitas
memberikanperlindungan
yang
punggung
sementara
maksimal
yang
disisi
unik
lain
terhadap
tersebut
tetap
dapat
sum-sum
tulang
tua.
fibrokartilago
Pada
dengan
orang
matriks
muda,
diskus
gelatinus.
terutama
Pada
lansia
tersusun
akan
atas
menjadi
2.
Persyarafan
Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien
merasakan sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami
sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang.
3.
Nyeri.
a)
b)
c)
d)
Nyeri
Nyeri
Nyeri
Nyeri
vertebra
mungkin
memperlihatkan
adanya
penyakit
tidur
dengan
alat
yang
keras
dan
rata
untuk
obat
tunggal
atau
kombinasi
dengan
dosis
Fisioterapi :
Dalam bentuk terapi panas, stimulasi listrik perifer, traksi pinggul,
terapi latihan dan ortesa (kovset)
d. Psikoterapi :
Diberikan
pada
penderita
yang
pada
pemeriksaan
didapat
bekerja
dengan
cara
pembentukan
zat
f. Terapi operatic :
Dikerjakan apabila tindakan konservatif tidak memberikan hasil
yang nyata, atau kasus fraktur yang langsung mengakibatkan defisit
neurologik, ataupun adanya gangguan spinger
g. Latihan :
Latihan perlu dilakukan dengan hati-hati dan terarah agar tidak
memperburuk keadaan, dapat dimulai pada hari ke 2 dan ke 3 kecuali
jika penyebabnya adalah herniasi diskus.
Gejala
dilakukan.
Tanda
: Atropi otot pada bagian tubuh yang terkena, gangguan
dalam berjalan.
b) Eliminasi
Gejala : Konstribusi, mengalami kesulitan dalam defekasi, adanya
inkontenensia/retensi urine
c) Integritas Ego
Gejala
: Ketakutan akan timbulnya paralysis, ansietas masalah
terdekat
d) Neurosensori
Gejala
: Kesemutan, kekakuan, kelemahan dari tangan/kaki
Tanda
: Penurunan refleks tendon dalam, kelemahan otot,
hipotania, nyeri tekan/spasme pavavertebralis, penurunan persesi
nyeri (sensori)
e) Nyeri/kenyamanan
Gejala
nyeri
menjalar
ke
kaki,
bokong
(lumbal)
atau
adanya suara
pada palpasi.
f) Keamanan
Gejala
: Adanya riwayat masalah punggung yang baru saja
terjadi
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d masalah muskuloskeletal
Kriteria hasil :
Kerusakan
mobilitas
fisik
b.d
nyeri,
spasme
otot,
dan
berkurangnya kelenturan
Kriteria hasil:
a.
b.
c.
d.
Intervensi:
1) Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
R/: imobiliasi yang dipaksakan dapat memperbesar kegelisahan, peka
rangsangan
2) Bantu klien dalam melakukan perubahan gerak
R/: keterbatasan aktivitas bergantung pada kondisi yang khusus tetapi
biasanya berkembang dengan lambat sesuai toleransi
3) Anjurkan klien untuk melatih kaki bagian bawah/lutut
R/: stimulasi sirkulasi vena/arus balik vena menurunkan keadaan vena yang
statis dan kemungkunan terbentuknya thrombus
4) Berikan alat bantu bila diperlukan
R/: penggunaan penahan sangat membantu mengatasi low back pain
3. Intoleransi aktivitas b/d gangguan mobilitas dan nyeri kronik
Criteria hasil:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menurunkan toleransi aktifitas
2. Memperlihatkan kamajuan (ketingkat yang lebih tinggi dari mobilitas yang
mungkin)
3. Memperlihatkan penurunan tanda-tanda hipoksia terhadap aktifitas (nadi,
tekanan darah, pernapasan)
4. Melaporkan reduksi gejala-gejala intoleransi aktivitas
Intervensi:
1) Catat respon-respon emosi/perilaku pada mobilisasi.
R/: Aktivitas pengalihan membantu dalam memfokuskan kembali perhatian
pasien dan meningkatkan koping dengan keterbatasan tersebut.
2) Anjurkan pasien untuk tetap ikut berperan serta dalam aktivitas sehari-hari
dan keterbatasan individu.
R/: partisipasi pasien akan meningkatkan kemandirian pasien dan perasaan
kontrol terhadap diri.
3) Bantu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif
R/: keterbatasan aktivitas bergantung pada kondisi yang khusus tetapi
biasanya berkembang dengan lambat sesuai toleransi.
4. Ansietas b/d perubahan status kesehatan dan nyeri terus menerus
Criteria hasil:
Intervensi:
1) Kaji tingkat ansietas pasien
R/: membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan keterampilan uyang
mungkin membantu pasien mengatasi keadaannya sekarang
kesempatan
pasien
untuk
mengungkapkan
masalah
yang
dihadapinya
R/: kebanyakan pasien mengalami masalah yang perlu untuk diungkapkan
4) Kaji adanya masalah sekunder yang mungkin merintangi keinginan untuk
sembuh dan menghalangi proses penyembuhan
R/: pasien mungkin secara tidak sadar memperoleh keuntungan
5) Catat perilaku dari orang terdekat yang meningkatkan peran sakit pasien
R/: orang terdekat/keluarga mungkin secara tidak sadar memungkinkan
pasien untuk mempertahankan ketergantungan dengan melakukan sesuatu
yang pasien sendiri mampu melakukannya tanpa bantuan orang lain.
5. Kurang
pengetahuan
b/d
teknik
mekanika
tubuh
melindungi
punggung
Criteria hasil:
Intervensi:
1) Jelaskan kembali proses penyakit dan prognosis serta pembatasan kegiatan,
seperti hindari mengemudikan kendaraan dalam periode waktu yang lama
R/: pengetahuan dasar yang memadai memungkinkan pasien untuk
membuat pilihan yang tepat
2) berikan informasi tentang berbagai hal dan instrksikan pasien untuk
melakukan
perubahan
mekanika
tubuh
tanpa
bantuan
dan
juga
melakukan latihan
R/: menurunkan resiko terjadinya trauma berulang dari leher/punggung
dengan menggunakan otot-otot punggung
3) diskusikan mengenai pengobatan dan juga efe samping
R/: menurunan resiko komplikasi/trauma
4) berikan inormasi mengenai tanda-tanda yang perlu dilaporkan pada
evaluasi berikutnya
R/: perkembangan dari proses penyakit mungkin memerlukan tindakan
pembedahan
Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 1, EGC, Jakarta, 2002
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002
Ruth F. Craven, EdD, RN, Fundamentals Of Nursing, Edisi II, Lippincot,
Philadelphia, 2000
Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Cetakan I, EGC, Jakarta, 1997