UNIT ___
RUMAH SAKIT XXX
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diisi dengan latar belakang dari unit yang bersangkutan, dari pendirian hingga
kondisi saat ini dan mengapa unit tersebut didirikan di RS.
B. TUJUAN PEDOMAN
Tujuan Umum
Diisi dengan tujuan umum ditulisnya pedoman ini
Tujuan Khusus
Diisi dengan tujuan khusus ditulisnya pedoman ini
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Diisi dengan garis besar kegiatan yang diselenggarakan oleh unit tersebut
(sesuaikan dengan kebijakan pelayanan); contoh di bawah ini merupakan ruang
lingkup pelayanan laboratorium PA
Ruang lingkup pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi meliputi Pelayanan
Pemeriksaan sebagai berikut :
Sitopatologi
Histopatologi
Immunohistokimia
D. BATASAN OPERASIONAL
Histopatologi
Merupakan suatu pemeriksaan rutin mikroskopik jaringan tubuh dengan prosessing
dan blok parafin serta pengecatan HE menggunakan mikroskop cahaya dengan
pembesaran 10 x 5 dan 40 x 5.
Jenis kegiatan histopatologi yang dilakukan di RS adalah:
Jaringan Kecil
Jaringan Sedang
Jaringan Besar
Sitopatologi
Pemeriksaan sel tubuh yang mencari kelainan Pathologi sel baik inti dan sitoplasma,
baik sel tubuh yang tereafoliasi maupun sel tubuh yang diambil secara aspirasi dan
kerokan (Scraping) dengan menggunakan mikroskop cahaya.
Jenis kegiatan sitopatologi yang dilakukan di RS adalah:
Urine Sitologi (2x)
FNAB
Pap Smear
( Metode Konvensional )
Pap Smear
Cairan Fistula
Bilasan Bronchus
Cairan Kiste
Cairan Pleura
Cairan Pericardial
Cairan Ascites
Bucal Smear
Cairan Abdomen
Cairan Sendi
Immunohistokimia
Metode visualisasi / pewarnaan sel dan jaringan dalam penelitian yang digunakan
dengan dasar : reaksi antigen antibody, aplikasi dasar dan teknik imunologi dalam
mempelajari sel dan jaringan.
E. LANDASAN HUKUM
1.
2.
3.
4.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
No.
Jenis Tenaga
Pendidikan Formal
Sertifikasi
Jumlah
Catatan :
Jenis tenaga sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan Bab. II Pasal 2
Distribusi Ketenagaan
Diisi dengan pembagian jadwal kerja per shit termasuk jadwal dokter konsulen
apabila memang ada dokternya. Apabila unit tidak beroperasi 24/7; maka
diceritakan bagaimana di luar hari/jam kerja. Apabila ada on call, bagaimana unit
mengatur mekanisme on call tersebut.
Contoh:
Jadwal Dinas
Dinas Pagi
(Pukul 08.00-15.10)
Jenis Tenaga
Dokter SpPA
Teknisi Laboratorium
Petugas Administrasi
Petugas Sanitasi
Jumlah
1 Orang
5 Orang
1 Orang
1 Orang
Dinas Sore
(Pukul 09.50-17.00)
Dokter SpPA
Teknisi Laboratorium
1 Orang
2 Orang
B. Pengaturan Jaga
Dokter Patologi Anatomi
dr. Jusuf Fantoni, SpPA (K), MSc Path
dr. Henny Sulastri, SpPA (K)
dr. Ika Kartika SpPA
dr. Wresnindyatsih, SpPA
Instalasi laboratorium patologi anatomi tidak buka di hari minggu atau hari libur
nasional dan tidak melakukan sistem jaga on call pada hari-hari libur tersebut.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Lampirkan denah ruangan disini (floor plan)
B. STANDAR FASILITAS
1. Kondisi Bangunan Dan Prasarana fisik
5
No.
1
2
3
4
5
6
JENIS KELENGKAPAN
Gedung
Ventilasi
Penerangan (Lampu)
Air Mengalir Bersih
Daya Listrik
Tata Ruang :
KETERANGAN
tempat
penampungan/pengolahan
8
limbah
Tempat
Penampungan
tempat
penampungan/pengolahan
limbah
2. Jenis Peralatan
Diisi dengan alat-alat yang digunakan untuk pelayanan; apabila RS menggunakan
alat KSO, beri keterangan juga apakah alat tersebut alat milik RS atau alat KSO. Ini
adalah contoh alat yg digunakan di lab PA beserta daftar reagensianya
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
JENIS KELENGKAPAN
Pinset (Anatomi, Bedah)
Pisau Organ
Scalpel
Spekulum
Spatula Ayre
Gunting (Lurus, Bengkok, Kecil)
Logam Pencetak Blok/Kaset Sediaan
Microtome Untuk Prafin + Pisau
Centrifuge
Waterbath
Hot Plate
Oven
Staining Jar
Timer
Analytical Balance
Peralatan Gelas (Gelas Obyek,
6
JUMLAH
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
1 Buah
Secukupnya
1 Buah
Secukupnya
1 Set
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Set @ 15 Buah
1 Buah
1 Buah
Secukupnya
17
18
19
20
21
22
1 Buah
1 Buah
Secukupnya
1 Set
1 Buah
Secukupnya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 Buah
Sesuai Jumlah Petugas
1 Buah
Secukupnya
1 Buah
Secukupnya
1 Buah
1 Set
Secukupnya
1 Set
3. Daftar Reagensia
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Reagensia
Ethanol (Alkohol Absolute)
Ethanol (Alkohol) 96%
Ethanol (Alkohol) 95 %
Ethanol (Alkohol) 80%
Ethanol (Alkohol) 70%
Methanol
Papanicolau OG (Orange G-Solution)
Papanicolau EA 50
Papanicolau Hematoxylin Solution
Pewarna MDT (MB) Methylene Blue
Larutan Eosin
Larutan Mayer Hematoxylin
Preservative Solution
Cellular Base Solution
Xylene
Alumunium Sulfat (Tawas) (Al3SO4)
Paraplast (Paraffin)
Entelan
Immersi Oil
Shandon, Cell Fix (Cytology Spray Fixative)
Kristal Eosin
Natrium Clorida (NaCl)
Lithium Carbonat (Li2CO3)
Pottasium Dihydrogen Phosphate (KH2PO4)
Natrium Iodat (NaIO2)
(3-Aminoproply) triethoxy Silane (C9H23NO3Si)
Dinatrium Hydrogen Phospat
Sodium Dihydrogen Phospat Dihydrat (Na2HPO4*2H2O)
Sodium Dihydrogen Phospat Monohydrat (NaHPO4*H2O)
Disodium Hydrogen Phospat (NaHPO4*2H20)
Cloralhydrat (C2H3Cl3O2)
Proanalysi Pikrin Saure (C6H3N3O7)
7
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Bagian ini diisi dengan jenis-jenis kegiatan yang dilakukan oleh unit tersebut
berdasarkan alur kerjanya dan berdasarkan batasan operasional yang diceritakan di
bab I. Jangan memindahkan SPO ke dalam bab IV ini dimana di dalam bab IV
diceritakan alur pelayanan secara naratif dan bukan secara step by step urutan
kegiatan dilakukan.
Untuk laboratorium/radiologi perlu juga mencantumkan nilai rujukan, nilai kritis,
respon time penyelesaian suatu pemeriksaan di dalam bab IV ini.
BAB V
LOGISTIK
Diisi dengan bagaimana unit kerja mencukup kebutuhan logistiknya. Yang
diceritakan disini adalah untuk barang rutin dan non rutin
A. Perencanaan
B. Permintaan & pengadaan
C. Monitoring & evaluasi
10
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Disini diceritakan bagaimana penerapan sasaran keselamatan pasien di unit tersebut.
Apabila tidak berhubungan langsung dengan sasaran tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut:
(contoh)
Sasaran III
Unit ___ tidak berhubungan langsung dengan sasaran III, mengikuti penerapan
sasaran III secara umum di RS yaitu dengan menerapkan kewaspadaan terhadap obatobat risiko tinggi.
11
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Penanganan Kecelakaan Kerja
B. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Dibuat spesifik per area kerja
C. Program Pemeriksaan Kesehatan
Dibuat spesifik sesuai dengan faktor pajanan yang ditemukan di unit tersebut
1. Pemeriksaan Kesehatan Prakerja
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
4. Pemeriksaan Kesehatan di Akhir Masa Kerja
12
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Secara umum format yang dipakai adalah sebagai berikut:
A. Kalibrasi Alat
Menceritakan jenis-jenis alat mana yang harus dilakukan kalibrasi, frekuensinya,
dan bagaimana cara melakukan kalibrasinya; apakah kalibrasi dilakukan internal
atau eksternal dan bagaimana keterkaitan bagian IPSRS dalam program ini. RS juga
menceritakan bagaimana proses dokumentasi proses ini dilakukan.
B. Preventive Maintenance Alat
Menceritakan bagaimana proses inpeksi dan perawatan berkala dari alat-alat yang
digunakan. Apakah alat dilakukan inspeksi dan perawatan oleh unit ybs atau dari
IPRS. RS juga menceritakan bagaimana proses dokumentasi proses ini dilakukan.
C. Corrective Maintenance Alat
Menceritakan bagaimana prosedur yang dilakukan bila alat mengalami kerusakan.
Jika unit memiliki alat KSO, bagaimana peranan vendor dalam proses corrective
maintenance alat. RS juga menceritakan bagaimana proses dokumentasi proses ini
dilakukan.
D. Pendidikan dan Pelatihan staf
Menceritakan jenis-jenis pendidikan dan pelatihan yang harus diikuti oleh semua
staf sesuai dengan job desc dan job spec nya terkait dengan penilaian evaluasi
kinerja tahunan. Yang diceritakan disini termasuk pelatihan internal berupa
coaching, konseling, hingga program study lanjut.
E. Indikator mutu pelayanan
Tampilkan indikator mutu yang sudah ditetapkan dalam bentuk tabel abstraksi data
Judul Indikator
Definisi Operasional
Bagian/Unit
: Berisi judul dari indicator yang dijadikan indicator kunci saja, tanpa ada
target atau respon time
Assessment Praanestesi
: Berisi penjelasan dari judul indicator dan dapat dilengkapi dengan
respon time atau target yang diinginkan
Pembuatan assessment praanestesi oleh dokter anestesi sebelum
dilakukan operasi dilakukan maksimal 2 jam sebelum pelaksanaan
operasi di ruang rawat atau di poliklinik
: Berisi bagian atau unit mana yang harus melakukan pengukuran ini
13
Person In Charge
Kebijakan Mutu
Rasionalisasi
Formula Kalkulasi
Numerator
Denominator
Kriteria inklusi
Kriteria Eksklusi
Metodologi Pengumpulan
data
Tipe Pengukuran
Sumber Data
Waktu Pelaporan
Frekuensi Pelaporan
Target Kinerja
Jumlah Sampel
Area Monitoring
Rencana Komunikasi ke
staf
Referensi
15
BAB IX
PENUTUP
Berisi kata-kata penutup yang menggambarkan harapan akan pelayanan unit kerja
setelah pedoman ini dibuat.
16