Fernanda Mara de Paiva Bertoli, Bruno Marques da Silva, Mariana Dalledone, Estela Maris Losso
Jurnal Review:
Reza Irian Rama Putra, Risqih Shofyani Mufty
Pembimbing:
drg. Bambang Tri Hartomo
Jurusan Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah
Alamat Korespondensi: Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia 53122,
Email: rezairianramap@gmail.com, risqihshofyanimufty@gmail.com
ABSTRAK
Pendahuluan: hidden caries atau karies tersembunyi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan karies oklusal mencapai dentin yang
tidak terlihat pada pemeriksaan visual, tetapi terlihat dengan pemeriksaan radiografi. Laporan kasus: Artikel ini melaporkan seorang anak
perempuan berusia 10 tahun dengan kasus karies dentin yang besar pada bagian dalam koronal gigi dengan tampakan klinis karies pada pit fisura
permukaan oklusal molar permanen mandibula pertama kanan. Penatalaksanaan kasus termasuk perawatan saluran akar dan penumpatan
dengan dengan glass ionomer cement. Kesimpulan: pengamatan secara visual membutuhkan pemeriksaan penunjang dengan bitewing radiografi
karena membantu meningkatkan deteksi karies yang tidak terlihat. Radiografi merupakan metode yang efektif untuk menegakkan diagnosis
dengan tujuan menghindari kerusakan yang lebih besar dan ketidaktepatan dalam penatalaksaan.
Keyword: Caries, Hidden Caries, Bitewing Radioghraphy, Oral Radiology
PENDAHULUAN
fermentasi
karbohidrat
karena
tidak
bakteri
akibat
diketahui
menyebabkan
permanen
mengalami
perkembangannya,
kerusakan
muda.
konsumsi
Gigi
karies
khususnya
permanen
dan
tidak
sehingga
pada
muda
itu,
dibutuhkan
pemeriksaan
penunjang
gigi
yang
diketahui
radiography
(DDR),
digital
imaging
fiber-optic
transillumination (DIFOTI),
menegakkan diagnosa.3
Menurut DeJean et al., (2009), karies yang tidak
DIAGNOdent, diagora
diagnosa
dengan
menggunakan
keluhan
menunjukkan
tidak
sakit
ada
gigi.
Hasil
riwayat
anamnesa
medis
yang
PEMBAHASAN
Karies merupakan keadaan kerusakan secara
lokal pada jaringan keras gigi yang disebabkan karena
fermentasi
dipengaruhi
3).
bakteri
empat
akibat
faktor
konsumsi
yaitu
karbohidrat
gigi
(host),
pada
perkembangan
oklusal
karies
dapat
menutupi
didalam
dentin.10
tinggi
dan
memiliki
kemampuan
dalam
diperhatikan
teknik
dan
pengetahuan
kompleks
5. Resorpsi dentin intrakorona pada fase pre-erupsi10
6. Kerusakan pada fissure oklusal.10
Hidden caries dapat didiagnosis melalui
pemeriksaan klinis secara visual yang didukung oleh
tetangga.
3. Melihat kondisi jaringan pendukung gigi
4. Melihat resorpsi tulang alveolar
5. Mendeteksi adanya kalkulus pada area interproksimal
(Margono 1998).
6. Mendeteksi karies interproksimal pada fase early
sebelum dapat terlihat secara klinis.
7. Melihat karies sekunder
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari
teknik radiografi bitewing7.
Kelebihan
Satu film dapat dipakai untuk
memeriksa gigi pada rahang atas
dan bawah sekaligus
Puncak tulang alveolar mudah
terlihat, karies tahap awal lebih
cepat terdeteksi
memperkuat diagnosis,
Kekurangan
Tidak terlihat regio periapikal
dan ujung akar
Pasien
sering
sulit
mengoklusikan kedua rahang
(mulut
terlalu
terbuka)
sehingga puncak tulang
alveolar tidak terlihat
Posisi film holder dapat
menyebabkan rasa tidak
nyaman bagi pasien
vertikal
dengan
konus
sebesar
0-10
derajat.
f.
film.
Hasilnya akan nampak gigi rahang atas dan
rahang bawah (mahkota kelihatan seluruhnya
dan bagian akar hanya kelihatan sebagian).
2. Proses
a. Teknik bitewing digunakan film berukuruan 3,2 x
4,1 cm.
b. Film diletakkan dengan pegangan khusus dan
pasien diatur sedimikian rupa (posisi dataran
oklusal dengan lantai).
c. Film diletakkan pada bagian lingual dan palatinal
pada gigi yang akan di foto.
periapikal
karies
radiografi.
Penatalaksaan dari diagnosa berdasarkan kasus
lebih
besar,
sehingga
untuk
REFERENSI
1. DeJean K.S., Caldas L.D., Gois D.N., Souza C.S.,
Hidden dental caries: a study of diagnosis and
prevalence.
pulpa.
ClipeOdontoUNITAU.
2009
Dec;1(1):7-13.
2. Newman B., Seow W.K., Kazoullis S., Ford D.,
Holcombe T., 2009, Clinical detection of caries in
the primary dentition with and without bitewing
radiography. Australian Dental Journal, 54(1):23-30
3. Tarigan R., 1993, Karies gigi, Jakarta : Hipokrates
4. Walmsley, D., 2007, Restorative dentistry. 2nd ed.
Gambar 17 Radiologi periapikal menunjukkan hasil dari PSA
3. Tumpatan GIC
Tumpatan menggunakan glass ionomer cement
(GIC). Tumpatan ini digunakan karena karies
mengenai pada gigi permanen muda yang nantinya
diharapkan dapat menghindari karies sekunder.
KESIMPULAN
Penggunaan radiografi bitewing pada karies yang
tidak terlihat secara klinis atau hidden caries