Anda di halaman 1dari 5

Contoh Makalah Analisis SWOT

A. Pendahuluan
Di dalam persaingan industry yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu
melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya
memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT Unilever dan PT Wings
Group sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu
mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu memantau setiap peluang yang
mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini
terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang memiliki peran penting
dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis terhadap wujud
ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan dating sehingga
dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif
yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki
perusahaan, mengtasi ancaman yang dating dari luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.

B. Teori
1. Analisis SWOT
Adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan
ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikianperencanaan strategis harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman)
dalam kondisi yang ada pada saat ini, hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling
populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.
2. Cara Membuat Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strength dan Weakness serta lingkungan
eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan
antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).

C. Pembahasan
1. PT Unilever
a. Kekuatan (Strengths)
- Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model
tipikalmuda, berkulit putih, berambut panjang sehingga memacu konsumen (lebih spesifik
perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima
si model iklan dalam produk tersebut.
- PT Unilever gencar di misis social sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga.
Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan
penjualan ditengah pasar yang kompetitif. PT Unilever sebagai salah satu perusahaan dengan
belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top brand survey, edisi khusus 2007).
- Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
- Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi, terampil dan temotivasi dari
segenap jajaran.
- Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury dan
ice cream.
- Perencanaan baik dan kerjasama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantarkan produk-produk dari pabrik ke tempat-tempat penjualan.
- PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke
daerah-daerah dapat terlayani.
- PT Unilever mempunyai moto Operational Excellent with No Compromise on Quality,
Unilever dalam operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
b. Kelemahan (Weaknesses)
- PT Unilever memiliki struktur matriks yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama,sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bias menerima
pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan
departemen (SDM, Keuangan, dll) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat
berorientasi komersial.
- Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
- Jumlah karyawan yang tambun.
- Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan PT Unilever tidak bisa

begitu saja memutuskan sesuatu.


- Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
- Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
- Mayoritas produk Unilever memiliki entry barrier rendah.
- Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industry.
c. Kesempatan (Opportunities)
- Stabilitas ekonomi yang relative baik dengan pertumbuhan yang mengembirakan bagi ekonomi
Indonesia sebesar 6,3%.
- Pertumbuhan ekonomi yang kuat di pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua.
- Tingginya kepuasan konsuman terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
- Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
- Luasnya potential market sekitar 250 juta jiwa.
- Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
- Rekomendasi investasi pada saham level beta dibawah 1.
- Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83%.
d. Ancaman (Threats)
- Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula
kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan leh kenaikan harga minyak,
bahan kimia dan komoditas lainnya.
- Tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
- Melemahnya daya beli konsumen.
- Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari Cina.
- Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya
pemasaran produk.
- Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industry.
- Tidak konsistennya pasokan gas dari Pertamina.
- Adanya trend perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tredisional-nasional menjadi
produk-produk luar negeri.
- Adanya campaign against Unilever oleh Greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orangutan.
- Adanya pemboiktan produk zionisme termasuk Unilever.
- Produk pesaing dengan harga lebih rendah.

2. PT Wings Group
a. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan PT Wings Group menurut pakar pemasaran Hermawan Kartajaya terletak pada modal yang
cukup, kemampuan teknologi dalam ramuan kimia, mitra yang strategis dan pemahaman besar terhadap
pasar Indonesia. Seorang pengamat pemasaran mengatakan, kalau ingin menjadi follower yang sukses,
contohlah Wings. Hampir seluruh produk Wings memang mengekor market leader. Senjata andalan
Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang lebih murah.
b. Kelemahan (Weaknesses)
PT Wings Group sering di-cap sebagai perusahaan Me too karena sebagian besar produknya adalah
untuk menantang Market Leader. Misalnya, Mie Sedaap melawan Indomie, Detergen So Klin melawan
Rinso, Daia melawan Surf, Boom melawan BuKrim, Novo untuk Lifebuoy, sabun Giv untuk Lux,
shampo Zinc vs Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin untuk Lasegar, So Klin Pelembut
menantang Molto, Smile Up dengan Close Up, Viton melawan Pocari dan lain-lain. Sehingga PT
Wings Group dapat dikatakan minim inovasi dalam meluncurkan produk baru.
c. Kesempatan (Opportunities)
PT Wings Group dapat menghasilkan produk-produk yang menjadi kebutuhan pokok bagi konsumen
masyarakat pada umumnya. Kelebihan dari produk-poduk PT Wings Group tersebut adalah kualitas
yang tinggi dengan harga relative terjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Dengan begitu
PT Wings Group dapat meraih pangsa pasar yang cukup besar.
d. Ancaman (Threats)
PT Wings Group juga memiliki beberapa perusahaan pesaing yang memiliki produk sejenis seperti PT
Kao dan PT Unilever. Meskipun sebagian besar produknya seperti meniru para market leader, hal
tersebut merupakan bagian dari strategi PT Wings Group untuk menghadapi para kompetitornya.

D. Kesimpulan
Dari analisis SWOT yang dilakukan terhadap dua perusahaan penghasil produk kebutuhan kontinual
masyarakat diatas, yaitu PT Unilever dengan PT Wings Group, maka dapat disimpulkan bahwa PT
Unilever jauh lebih memiliki keunggulan dibandingkan dengan PT Wings Group. PT Unilever selalu
berinovasi dalam menciptakan sebuah produk serta terus melakukan pengembangan terhadap produk
yang sudah ada, sedangkan PT Wings Group cenderung mengekor produk-produk yang sudah ada dan
booming sebelumnya. Image yang sudah tercipta pun cenderung lebih positif ke arah PT Unilever yang
selalu berusaha mengikuti perkembangan zaman serta memahami kebutuhan masyarakat modern yang
kian waktu kian konsumtif dan cenderung lebih selektif terhadap suatu produk yang akan dibeli karena

di pasaran produk sejenis dapat diperoleh dengan berbagai macam merk yang cukup kompetitif dalam
segi penjualan produknya karena kualitasnya pun bersaing. Walaupun PT Unilever cenderung lebih
unggul dari PT Wings Group, namun PT Wings Group juga terlihat cukup jeli dalam mengamati pasar
dan seolah juga sangat memahami kebutuhan masyarakat Indonesia yang menginginkan produk yang
berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai