Anda di halaman 1dari 9

SAHAM DAN OBLIGASI

A. PENGERTIAN
1. Saham
Menurut bahasa Indonesia saham artinya serta atau sero, secara definitif,
saham adalah surat bukti bagi persero dalam perseroan terbatas. Saham merupakan
hak kepemilikan terhadap sejumlah tertentu kekayaan suatu perseroan terbatas (PT).
setiap lembar saham memiliki nilai tertentu yang sama. Dan besarnya hak
kepemilikan seseorang atas harta perusahaan ditentukan oleh jumlah lembar saham
yang dimiliki.
Dalam ensiklopedi Indonesia disebutkan, bahwa saham adalah surat bukti
yang menyatakan bahwa seseorang turut serta dalam suatu perseroan terbatas (PT).
pemilik saham disebut persero, ia berhak atas sebahagian laba yang dihasilkan
perusahaan yang dijalankan oleh PT yang bersangkutan. Persero juga berhak
berpendapat dalam urusan-urusan mengenai pemimpin perusahaan.

Jenis-jenis saham
a. Jenis saham berdasarkan cara peralihan

Saham atas unjuk


Saham atas unjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik
saham tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk di
peralihkan.

Saham atas nama

Saham atas nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa
pemiliknya. Cara peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur
tertentu.
b. Jenis saham berdasarkan hak tagihan

Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi
paling akhir dalam hal pembagian deviden,hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut mengalaami likuiditas.

Saham preferen
o Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi),
tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki
investor.
o Saham preferen dikatakan memiliki karakteristik obligasi karena sekuritas
ini memberikan tingkat pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi.
Sedangkan karakteristik sahamnya adalah bahwa jika emiten mengalami
kerugian maka pemegang saham preferen mungkin tidak bisa menerima
pembayaran dividen dalam waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya
(mungkin ditunda).
o Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham
tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian
kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajibankewajiban perusahaan.

Ciri-ciri saham istimewa / Preferen (Preferred Stock) adalah[1] :


1.

Hak utama atas deviden, artinya saham istimewa mempunyai hak terlebih
dahulu dalam hal menerima deviden.

2.

Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak
menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa
setelah semua kewajiban perusahan dilunasi.

3.

Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh


penghasilan dalam jumlah yang tetap.

4.

Jangka waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang


diterbitkan mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi
dengan syarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali
saham istimewa tersebut dengan harga tertentu.

5.

Tidak mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak


mempunyai suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

6.

Saham istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak dibayarkan oleh


perusahaan kepada pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham
istimewa tersebut. Jika suatu saat perusahaan tidak membagikan deviden,
maka pada periode yang lain jika perusahaan tersebut membagikan
deviden, maka perusahaan harus membayarkan deviden terutang tersebut
sebelum membagikannya kepada pemegang saham biasa.

Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai :


1. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut.
2.

Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham
tersebut diperdagangkan di bursa, sedangkan

3. Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.


Contoh investasi sementara pada saham
Tgl. 6 Mar 2006 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A dengan harga Rp
1.200 per lembar. Saham tersebut mempunyai nilai nominal Rp 1.000 per lembar.
Untuk transaksi itu, perusahaan dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000
Perhitungan :
Harga beli = Rp 1.200 x 1000 lbr

= Rp 1.200.000

Biaya komisi

= Rp

Harga Perolehan

= Rp 1.250.000

50.000

Tgl. 10 April 2006, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp 150 per lembar
Perhitungan :
Dividen = 1000 lbr x Rp 150 = Rp 150.000
Tgl. 5 Juni 2006, PT. B menjual semua sahamnya dengan kurs 130% dan berkaitan
dengan hal itu, perusahaan dikenakan biaya komisi broker 1%
Perhitungan :
-

Harga Jual = 130% x 1000 lembar x Rp 1.000,-

= Rp 1.300.000

Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,-

= Rp

Hasil Penjualan Saham

= Rp 1.287.000

Harga Perolehan

= Rp 1.250.000 +

Laba Penjualan Saham

= Rp

13.000

37.000

c. ditinjau dari kinerja perdagangan

Blue Chip Stocks

Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di
industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar
dividen.

Income Stocks

Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi
dari rata rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini
biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur
membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak
mementingkan potensi.

Growth Stocks
a.

(Well Known)

Saham saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi,
sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
b. (Lesser Known)
Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri
growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di
kalangan emiten.

Speculative Stock
Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan
penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

Counter Cyclical Stockss

Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis
secara umum.
Dan yang terbaru jenis saham yang diperdagangkan di BEI , yaitu ETF (Exchange
Trade Fund) adalah gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di
bursa seperti halnya saham di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI)
ETF dibagi 2, yaitu:

ETF index : menginvestasikan dana kelolanya dalam sekumpulan portofolio efek


yang terdapat pada satu indeks tertentu dengan proporsi yang sama.

Close and ETFs : Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang berbentuk
perusahaan investasi tertutup dan dikelola secara aktif.

2. Obligasi
a.

Pengertian
Obligasi adalah surat bukti turut serta dalam pinjaman kepadaperusahaan
atau badan pemerintahan. Obligasi merupakan kertas berharga yang berisi
pengakuan bahwa bank, perusahaan, pemerintah berhutang kepada pembawanya
sejumlah tertentu dengan bunga tertentu pula.[2]

b. Jenis-jenis obligasi

Obligasi emas, yaitu suatu jaminan bahwa bunga dan pengambilan pinjaman
akan dibayar dengan uang emas

Obligasi hipotek yang dijamin dengan rungguhan barang tak bergerak

Obligasi dengan bagian keuntungan kecuali yang sudah ditentukan

Obligasi yang dapat konversi

Bilyat perbendaharaan, yaitu obligasi negara berjangka pendek, biasanya satu


tahun dan sebagainya[3]

B. Lembaga yang Terkait dengan Pasar Modal


a. Pengatur Pasar Modal.
Pasar modal di Indonesia diatur oleh suatu lembaga pemerintah disebut Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas nama Departemen Keuangan. Pasar modal
yang ada di Indonesia dikelola oleh swasta, dan oleh pemerintah. Bursa Efek Jakarta
yang beroperasi di Jakarta dikelola oleh BAPEPAM milik pemerintah, Bursa Efek
Surabaya yang beroperasi di Surabaya dikelola oleh PT. Bursa Efek Surabaya milik
swasta, dan Bursa Paralel dikelola oleh Persatuan Pedagang Uang dan Efek-efek
(PPUE).
b. Instansi Pemerintah.
Selain sebagai pengatur pasar modal, pemerintah juga campur tangan dalam hal-hal
tertentu agar pasar modal tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Instansi
Pemerintah yang terlibat dalam mekanisme pasar modal adalah Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), Departemen Teknis, dan Departemen Kehakiman.
c. Lembaga Swasta.
Akuntan Publik, Notaris, Konsultan Hukum, Badan Penilai (Appraiser), dan Konsultan
Efek (Investment Advisor).

C. Pelaku dalam Pasar Modal


a.

Emiten. Emiten adalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada masyarakat


(go public).

b.

Investor (pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli pemilikan suatu
perusahaan go public. Dalam suatu perusahaan yang go public, investor pertama
adalah pemegang saham pendiri. Sedangkan pemegang saham yang kedua adalah
pemegang saham melalui pembelian saham pada penawaran umum di pasar modal.

c.

Lembaga Penunjang berfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya pasar


modal.
1)

Penjamin Emisi (underwriter),

2)

Penanggung (Guarantor),

3)

Wali Amanat (Trustee),

4)

Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang),

5)

Pedagang Efek (Dealer),

6)

Perusahaan Surat Berharga (Securities Company),

7)

Perusahaan Pengelola Dana (invesment Company), dan

8)

Biro Administrasi Efek.

A. Proses Perdagangan Sekuritas


Di pasar modal investor tidak dapat langsung membeli atau menjual sekuritas di lantai bursa,
melainkan harus melalui perusahaan pialang atau broker yang merupakan anggota bursa.
Aktivitas jual beli saham di lantai bursa dilakukan oleh perusahaan pialang melalui orang
yang ditunjuk sebagai sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Selanjutnya WPPE
yang mewakili penjual dan pembeli melakukan proses tawar-menawar dan negosiasi,
kemudian transaksi diselesaikan melalui PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI),
kecuali untuk penyelesaian transaksi obligasi dan bukti right, yang dilakukan sendiri antar
anggota bursa yang melakukan transaksi.
Transaksi yang berada pada bursa umumnya bukan merupakan transaksi tunai pada saat itu
juga. Bursa telah menentukan bila telah terjadi transaksi pada hari H, maka penyerahan
saham dan pembayaran harus diselesaikan melalui KDEI pada hari bursa kelima (H+4). Bila
perusahaan pialang tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan transaksi di
pasar reguler dan negosiasi pada hari bursa kelima (H+4) maka transaksi perdagangan
selanjutnya akan dilakukan di pasar tunai. Pasar tunai dilakukan dengan prinsip pembayaran
dan penyerahan pada saat itu juga (cash and carry).
Setelah proses penyelesaian dilakukan, pialang yang melaksanakan pesanan untuk membeli
sekuritas, akan datang ke Biro Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk emiten untuk
mendaftar dan mengadministrasi saham tersebut atas nama pemodal yang membeli saham.
BEJ/BEI menganut sistem order-driven market atau pasar yang digerakan oleh order-order
dari pialang dengan sistem lelang secara terus-menerus. Perusahaan pialang akan menunjuk
WPPE yang akan memasukkan semua order pialang ke dalam terminal masing-masing di
lantai bursa. Kemudian order-order tersebut diolah oleh komputer yang akan melakukn
penyesuaian (matching) dengan mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas waktu.
Harga yang terbentuk merupakan hasil tawar-menawar atau lelang terbuka (auction market)
yang akan menjadi dasar untuk pembentukan pasar reguler. Harga yang terbentuk di pasar
reguler menjadi dasar perhitungan indeks dan patokan harga saham di BEI yang aka
disebarkan ke seluruh dunia.

B. Perbedaan Saham dan Obligasi

Saat ini di Indonesia saham ditransaksikan oleh Perusahaan Efek melalui bursa efek dan
sudah mencapai nilai transaksi harian yang cukup tinggi sehingga terbentuknya harga saham
sudah relatif wajar dan teratur karena mekanisme transaksinya berupa lelang. Sedangkan
obligasi sebagian besar ditransaksikan lewat OTC sehingga pembentukan harganya belum
transparan.
Perbedaan Saham dan Obligasi[5]
1.

Saham menggambarkan sebagian dari modal pokok sebuah perusahaan. Pemilik


saham dipandang sebagai pemilik sebagian asset dari perusahaan sesuai dengan kadar
saham yang dia miliki. Adapun obligasi dipandang sebagai hutang perusahaan, maka
perusahaan berhutang kepada pemilik obligasi tersebut. Obligasi memiliki masa jatuh
tempo untuk pelunasan hutang, adapun saham tidak memiliki kecuali ketika
perusahaan tersebut dinyatakan dilikuidasi.

2.

Keuntungan atau pun kerugian pemilik saham tergantung dari prestasi perusahaan
tersebut, tidak ada batasan khusus bagi keuntungan perusahaan, terkadang untung
dengan keuntungan yang besar, dan terkadang rugi dengan kerugian yang besar.
Pemilik saham sama-sama mengambil bagian dalam untung atau ruginya perusahaan.
Terkadang
mereka
mendapatkan
keuntungan yang besar ketika perusahaan mendapatkan laba yang besar. Dan
terkadang pula merek rugi ketika perusahaan itu jatuh. Masing-masing mereka
menanggung bagian untung atau rugi. Adapun pemilik obligasi dia memiliki bunga
tetap yang dijamin ketika peminjaman, yang dapat dilihat dari surat obligasinya,
bunga tersebut tidak bertambah dan tidak berkurang, serta tidak
menggambarkan adanya kerugian. Dan begitupun sebaliknya jika perusahaan itu jatuh
dan rugi maka para pemilik obligasi akan tetap mendapatkan bunga yang telah
ditetapkan baginya, disaat para pemilik saham tidak mendapatkan sedikitpun
kuntungan bahkan mereka menanggung beban kerugian.

3. Ketika perusahaan dilikuidasi, maka kedudukan tertinggi ada pada pemegang obligasi
karena dia merepresentasikan hutang perusahaan. Pemegang saham tidak memiliki
hak atas harta perusahaan kecuali setelah ditunaikan semua hutang perusahaan. Bagi
pemegang obligasi berhak untuk menuntut pengumuman kerugian perusahaan ketika
perusahaan
tersebut
tidak
bisa
menunaikan kewajibannya (pailit).

KESIMPULAN
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat berharga tersebut. Sedangkan obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan
yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang
diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit
obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.

Aktivitas jual beli saham di lantai bursa dilakukan oleh perusahaan pialang melalui orang
yang ditunjuk sebagai sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Selanjutnya WPPE
yang mewakili penjual dan pembeli melakukan proses tawar-menawar dan negosiasi,
kemudian transaksi diselesaikan melalui PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI),
kecuali untuk penyelesaian transaksi obligasi dan bukti right, yang dilakukan sendiri antar
anggota bursa yang melakukan transaksi.
Transaksi yang berada pada bursa umumnya bukan merupakan transaksi tunai pada saat itu
juga. Bursa telah menentukan bila telah terjadi transaksi pada hari H, maka penyerahan
saham dan pembayaran harus diselesaikan melalui KDEI pada hari bursa kelima (H+4). Bila
perusahaan pialang tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan transaksi di
pasar reguler dan negosiasi pada hari bursa kelima (H+4) maka transaksi perdagangan
selanjutnya akan dilakukan di pasar tunai.
Pialang yang melaksanakan pesanan untuk membeli sekuritas, akan datang ke Biro
Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk emiten untuk mendaftar dan mengadministrasi
saham tersebut atas nama pemodal yang membeli saham.
Harga yang terbentuk merupakan hasil tawar-menawar atau lelang terbuka (auction market)
yang akan menjadi dasar untuk pembentukan pasar reguler. Harga yang terbentuk di pasar
reguler menjadi dasar perhitungan indeks dan patokan harga saham di BEI yang aka
disebarkan ke seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai