Anda di halaman 1dari 1

Pengertian Nask

Di dalam Al-Quran, kata naskh dalam berbagai bentuknya, ditemukan


sebanyak empat kali, yaitu dalam QS 2:106, 7:154, 22:52, dan 45:29. Dari segi
etimologi, kata tersebut dipakai dalam beberapa arti, antara lain pembatalan,
penghapusan, pemindahan dari satu wadah ke wadah lain, pengubahan, dan
sebagainya. Sesuatu yang membatalkan, menghapus, memindahkan, dan
sebagainya, dinamai nasikh. Sedangkan yang dibatalkan, dihapus, dipindahkan, dan
sebagainya, dinamai mansukh
Pendapat lain mengatakan Secara bahasa Naskh di pergunakan untuk arti
izalah (menghilangkan).Misalnya di katakan :Nasakhat asy-syamsu azh-zhila,artinya
matahari menghilangkan bayang bayangKata naskh di pergunakan juga untuk
makna memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat yang lain ,misalnya
nasakhtual-kitab,artinya ialah saya menyalin kitab.
Terdapat perbedaan pengertian tentang terminologi naskh. Para ulama
mutaqaddimin (abad I hingga abad III H) memperluas arti naskh sehingga
mencakup:
(a) pembatalan hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum yang ditetapkan
kemudian; (b) pengecualian hukum yang bersifat umum oleh hukum yang bersifat
khusus yang datang kemudian;(c) penjelasan yang datang kemudian terhadap
hukum yang bersifat samar; (d) penetapan syarat terhadap hukum terdahulu yang
belum bersyarat
Bahkan ada di antara mereka yang beranggapan bahwa suatu ketetapan hukum
yang ditetapkan oleh satu kondisi tertentu telah menjadi mansukh apabila ada
ketentuan lain yang berbeda akibat adanya kondisi lain, seperti misalnya perintah
untuk bersabar atau menahan diri pada periode Makkah di saat kaum Muslim
lemah, dianggap telah di-naskh oleh perintah atau izin berperang pada periode
Madinah, sebagaimana ada yang beranggapan bahwa ketetapan hukum Islam yang
membatalkan hukum yang berlaku pada masa pra-Islam merupakan bagian dari
pengertian naskh.1
Pengertian yang demikian luas dipersempit oleh para ulama yang datang kemudian
(mutaakhirin). Menurut mereka naskh terbatas pada ketentuan hukum yang datang
kemudian, guna membatalkan atau mencabut atau menyatakan berakhirnya masa
pemberlakuan hukum yang terdahulu, sehingga ketentuan hukum yang berlaku
adalah yang ditetapkan terakhir.
Jadi secaraistilah dapat di simpulkan naskh ialah menggangkat
(menghapuskan)hokum syaradengan dalil hokum syarayang lain. Disebutkan kat
hokum di sini ,menunjukkan prinsipsegala sesuatu hokum asalnya ialah boleh (ALBaraah Al-Ashliyah)tidak termsuk yang di naskh .Kata kata denga dalil hokum
syaramengecualikan pengangkatan penghapusan dengan ijmaatau qiyas .
Sedangkan mansukh berarti hokum yang di agkat atau yang di hapuskan.contoh
ayat tentang mawaris (warisan )

Anda mungkin juga menyukai