Anda di halaman 1dari 3

KASUS 7-2 ICELANDIC ENTERPRISES, INC.

Pada tahun 1993, Icelandic Enterprises dimerger di Reykjavik untuk memproduksi dan
mendistribusikan kosmetik wanita di Islandia. Seluruh saham tertimbangnya diakuisisi di
awal 2001 oleh International Cosmetic, Ltd. (IC), sebuah perusahaan multinasional yang
bermarkas di Shelton, Connecticut.
Persaingan antara produsen kosmetik di dalam maupun di Islandia sangat ketat. Akibatnya,
Islandic Enterprises (yang kini dimiliki penuh oleh International Cosmetics) menghadapi
tekanan untuk memperluas produknya. Hal ini sering mengharuskan perusahaan untuk
berinvestasi dengan peralatan baru. Persaingan juga memengaruhi fleksibilitas harga yang
ditetapkan perusahaan. Oleh karena tingkat permintaan kosmetik di Islandia bergantung pada
harga, Icelandic Enterprises kehilangan penguasaan pasar tiap kali menaikkan harga. Selain
itu, Icelandic Enterprises menaikkan harga jualnya sedikit demi sedikit sambil meningkatkan
upaya pemasangan iklan dan promosinya, guna mengurangi dampak buruk kenaikan harga
terhadap volume penjualan.
Kebijakan keuangan yang diterapkan International Cosmetics terhadap Icelandic
Enterprises dipengaruhi oleh dua pertimbangan utama: inflasi dan devaluasi krona Islandia
(ISK) yang berkelanjutan. Untuk menangani keduanya, manajemen di AS berhasrat untuk
menutup kerugian investasi dolarnya di Icelandic Enterprises lewat deviden dolar. Jika
deviden tidak dimungkinkan, maka manajer Icelandic Enterprises diminta untuk tetap
menyatakan investasi ekuitas awalnya krona Islandia. Akibat nilai tukar krona yang labil,
seluruh analisis manajemen keuangan dilakukan dalam dolar. International Cosmetics
memutuskan dolar sebagai mata uang fungsional Icelandic Enterprises. Di samping itu,
International Cosmetics juga menggunakan metode temporal untuk mentranslasikan laporan
Icelandic Enterprises yang dinyatakan dalam krona ke dalam aset setara dolarnya. Seluruh
aset dan kewajiban moneter ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan nilai tukar sekarang.

Seluruh pos nonmoneter, kecuali aset yang dibayar menggunakan nilai sekarang,
ditranslasikan menggunakan nilai historis. Akun penerimaan dan pengeluaran ditranslasikan
pada nilai tukar rata-rata yang berlaku di tahun berjalan, kecuali beban penyusutan dan
amortisasi terkait aset yang ditranslasikan pada nilai tukar historis. Laba dan rugi translasi
langsung dimasukkan ke dalam penerimaan konsolidasi.
Tidak ada upaya untuk menyesuaikan laporan Icelandic Enterprises dengan inflasi.
Manajemen percaya bahwa penyajian ulang terlalu mahal dan subjektif. Manajemen juga
menyatakan bahwa translasi laporan IC ke dalam dolar sama dengan memperkirakan
pengaruh inflasi. Berikut ini adalah laporan neraca dan laba-rugi komparatif Icelandic
Enterprises, beserta indeks nilai tukar dan tingkat harga umum yang relevan.

Diminta:
1. Berikan komentar atas kebijakan International Policies dalam dasar laba
sebagaimana yang dilaporkan?
Jawaban:
International Cosmetics menggunakan metode temporal untuk mentanslasikan laporan
Icelandic Enterprises yang dinyatakan dalam krona ke dalam setara dalam dolarnya. Hal
itu dilakukan untuk menunjukkan risiko nilai tukar. Keputusan untuk tidak melakukan
translasi ulang oleh manajemen sudah tepat, karena untuk menghindari double dip. Tanpa
penyesuaian yang menutup kerugian, perusahaan tersebut dapat meningkatkan /
mengurangi labanya.

2. Apakah tepat pernyataan manajemen bahwa dengan mentranslasikan laporan


keuangan ke dalam dolar, maka secara otomatis mendekatkan laporan keuangan
dengan perusahaan inflasi?
Jawaban:
Ya, karena manajemen percaya bahwa penyajian ulang terlalu subjektif dan mahal.
Kebijakan tersebut diambil karena dipengaruhi dua pertimbangan utama yaitu inflasi dan
devaluasi krona Islandia yang berkelanjutan. Untuk menanganinya, manajemen di AS
berusaha untuk menutup kerugian investasi dolarnya di Icelandic Enterprises lewat
deviden dolar. Jika deviden tidak dimungkinkan, maka manajer Icelandic Enterprises
diminta untuk tetap menyatakan ekuitas awalnya dalam krona Islandia. Persoalan ini
muncul karena inflasi lokal memengaruhi nilai tukar yang digunakan dalam translansi
secara langsung yang biasa dikenal dengan istilah Double-dip.

3. Revisi tindakan atau kebijakan apakah yang akan anda rekomendasikan


berdasarkan angka-angka yang disesuaikan dengan inflasi?
Jawaban:
Manajemen dapat melakukan penyajian ulang laporan perusahaan ke dalam setara hargakini untuk menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Karena akan
memudahkan investor dalam memperoleh informasi mengenai deviden di masa
mendatang.
Sumber:
Putri, S. P. (2015, 04 April). Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga. Diperoleh 09
Desember 2015, dari http://shellapriana.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai