KegunaanProduk
Produkutamapabrikiniadalahbioavtursebanyak 44%, namun Proses UOP juga
menghasilkanproduksampinghidrokarbonberupanafta (24%), biodiesel (16%), AGO
(1,5%), danhidrokarbonrantaipendek (38,5%).
Hidrokarbonrantaipendekdimanfaatkansebagaisumberenergibagi gas
turbinuntukpembangkitanlistrik.
1.Bioavtur :campuranavturkonvensional
2. Nafta :sebagaibahanpelarut, bahanbakusenyawaaromatik, oleochemical
3. Biodiesel :bahanbakarmesinindustri
4. AGO :bahanbakaralattransportasi
5. Listrik :mensuplailistrikbagiindustridanmasyarakat
SifatFisika
Beratmolekul : 2,0015 g/mol
Titikdidih : -252,8 oC
Titikbeku : -259,2 oC
Sifat Kimia
(Perry, 2007)
DESKRIPSI PROSES
SpesifikasiBahan Baku danProduk
SpesifikasiProduk
Spesifikasiprodukharusmemenuhipersyaratansesuaiketentuanstandarkonsumen.
Spesifikasi biofuel
ditampilkandenganspesifikasibahanbakarfosiluntukperbandingansehinggadiketahuik
esesuaiannya. PerbandinganspesifikasibioavturdapatdilihatpadaTabel II.1, spesifikasi
biodiesel dannaftadapatdilihatpadaTabel II.2 danTabel II.3
Dasarreaksi
Minyakterbarukan (minyaknabati/hewani)
dapatdiprosesmenjadibahanbakardengansifatmiripbahanbakarfosil (petroleum).
Proses tersebutmeliputihydrotreatmentuntukdeoksigenasiminyakdan hydrocracking
agar sifathidrokarbontersebutmemenuhikisaranspesifikasiavtur. Dasardari proses
hydrotreatmentdariminyakterbarukanadalah proses hidrogenasi UOP.
Hidrogenasimenghasilkanprodukutama biodiesel. Proses lanjutandiperlukan agar
produkutamatidakhanyamenjadi biodiesel melainkanmenjadibioavturyaitu proses
hydrocracking dengantujuanmemutusrantai biodiesel
menjadihidrokarbonrantaipendek. Proses UOP untukproduksi biodiesel
diuraikanpadaPersamaan (II.1) (Stratton, 2010)
Panasreaksi
Seluruhreaksipada proses iniadalahreaksieksotermis.
Panasreaksihydroprocessingadalahsebagaiberikut:
1. Hydrotreating : -98,6 kJ/mol H2 terkonsumsi (Mendoza, 2010)
2. Hydrocracking : -42 MJ/kmol H2 terkonsumsi (Mohanty, 1991)
KondisiOperasi
Hydroprocessingterdiridaridua proses utamayaituhydrotreatingdan hydrocracking.
Setiap proses membutuhkankondisioperasiberbedauntukoptimasiproduk.
KondisioperasisetiapreaktorditampilkanpadaTabel II.5 (McCall, 2011).
asamfosfat (H3PO4) dengan gumgum yang terdapat dalam bahan baku. Dengan
menggunakan pompa (A01-P03) keluaran mixer dialirkan menuju (A01-M02).
Di dalam mixer (A01-M02) terjadi proses bleaching pada suhu 110 Oc dengan bahan
tambahan bleaching earth sebanyak 0,3% 1,2% dari laju alir minyak yang
dipindah dari gudang (A01- G01) menggunakan belt conveyor (A01-BC01) dan
hopper (A01-H01). Tahap bleaching bertujuan untuk pemisahan pigmen yang
terkandung dalam minyak menggunakan bahan aktif sehingga warna minyak
menjadi lebih cerah. Bleaching earth tersusun atas beberapa senyawa yaitu SiO2,
Al2O3, air terikat, ion kalsium, magnesium oksida, dan besi oksida. Suhu operasi
dipertahankan 1100C dengan menggunakan superheated steam 280 oC melalui koil
pemanas. 19 Minyak hasil degumming dan bleaching dipompa (A01-P04) menuju
tahap penyaringan menggunakan filter (A01-F01) guna memisahkan asamfosfat
yang sudah mengikat gum dan bleaching earth yang sudah mengikat pigmen
minyak. Tipe filter yang digunakan adalah filter press plate and frame.
Sludge hasil penyaringan ditampung ke unit pengolahan limbah. Produk filter di
pompa menggunakan pompa (A01-P05) melewati fired heater (A01-FR01) guna
menaikkan suhu dari 110 oC sampai 332 oC sebelum menuju reactor hydrothreating
(A02-R01) tipe single bed multitube. Bersamaan dengani tu gas H2 97% tekanan
5.171 kPa dialirkan menggunakan kompresor (A01-C01) dari tangki (A01-T01)
kedalam reaktor (A02-R02).
Reaksi hydrotreating mengubah trigliserida menjadi alkana rantai panjangfase gas
pada suhu 3320C, 5.171 kPa dengan menggunakan katalis UOP 1. Reaksi
berlangsung secara eksotermis selama 0,29 jam. Suhu optimum 332 oC
dipertahankan dengan mengalirkan pendingin Dowtherm A suhu 75 oC
menggunakan pompa (AU-P08). Keluaran reaktor (A02-R01) masuk ke reaktor
hydrocracking (A01-R02) yang akan mengalami proses lanjutan (reaksi
hydrocracking) pada suhu 398 0C, 5.171 kPa dengan menggunakan katalis UOP 2.
Reaksi ini mengubah alkana rantai panjang menjadi bioavtur dan produk samping
berupa biodiesel, nafta, off gas, AGO, dan residu dalam bentuk gas.
Tekanan produk keluaran reactor diturunkan dengan valve (A03-V01) dari 5.171 kPa
menjadi 2.500 kPa dan suhunya diturunkan menjadi 55 oC menggunakan heat
exchanger (A03-HE01) dengan media pendingin air laut. Campuran gas dipisahkan
pada gas liquid separator (A03-LSV01) pada suhu 55 oC. Air akan dialirkan ke unit
pengolahan air, gas 20 digunakan untuk produksi listrik dengan daya 7,1 MW
melalui gas turbin, dan komponen cairan dialirkan dengan pompa (A03-P01)
melewati fired heater (A03- FR01) hingga mencapai suhu 343 oC.Sebelum masuk ke
fired heater (A03-FR01) tekanan umpan diturunkan dari 2.500 kPa menjadi 343 kPa
menggunakan expander valve. Kemudian umpan keluaran fired heater (A03-FR01)
dialirkan ke menara fraksinasi (A03-ADU01) untuk proses pemisahan yang
beroperasi pada tekanan 343 kPa suhu 343,3 oC. Di dalam menara fraksinasi (A03ADU01) terjadi pemisahan produk berupa nafta, bioavtur, biodiesel, atmosferic gas
oil (AGO), danresidu yang masing-masing akan disimpan di dalam tangki
penyimpanan pada suhu 35 oC tekanan atmosfer
AS.POSPAT 85%
TangkiBahan
Baku
MIXER
(CPO)
FILTERPRESS
GAS H2
97%
BIOAVTUR
FIRED HEATER
REAKTOR
HYDROTREATING
FIRED HEATER
REAKTOR
HYDROCRACKING
DISTILASI