Anda di halaman 1dari 9

Proses pembuatanbioavtur

Macam-Macam Proses PembuatanBioavtur


1. Hydroprocessed Esters and Fatty Acids (HEFA) Pada proses HEFA,
bahanbakubiomassaseperti alga, jatropha,
ataucarmelinadiekstrakkandunganminyakdidalamnya.
Minyakhasilekstraksitersebutmengalami proses degumming dan bleaching
sebagaitahappenyiapanbahanbaku. Proses HEFA (Proses UOP)
terdiridariduatahapreaksiyaitureaksihydrotreatingdan isomerization /
selective hydrocracking yang seringdisebutsebagai proses hydroprossesing.
Trigliseridadan gas hidrogendireaksikanpadatekanan 1.379 13.790
kPatemperatur 150 454 oCmenggunakankatalisNiMo/Al2O3 (McCall, 2011).
Produkreaktorpertamamerupakanrantaialkanapanjang (n-parafin) berfase gas
yang kemudianmengalamipemutusanrantai di reaktorkeduamenghasilkan
light gases naptha, jet range paraffins, dan diesel dandialirkanke unit
pemisahan.
2. Biomass to Liquid (BTL) Biomassadikonversimenjadi gas CO, CO2, CH4, H2
melalui proses gasifikasipadasuhu 900 oC - 1200 oCpadatekananatmosfer
(Higman, 2008). Reaksipembakaran C + O2 CO -111 MJ/kmol (I.1) CO +
O2 CO2 -283 MJ/kmol (I.3) 8 C + O2 CO2 -394 MJ/kmol (I.4)
ReaksiBoudouard C + CO2 2CO +172 MJ/kmol (I.5) Reaksi water gas shift
C + H2O CO + H2 +131 MJ/kmol (I.6) Reaksimetanasi C + 2H2 CH4 75 MJ/kmol (I.7) Gas produserhasilgasifikasi (penyusunutama: CO dan H2)
dikonversimenjadikomponentersebutkemudiandicairkanmelalui proses
FischerTropsch (FT) padasuhu 200 _ 250 oC, tekanan 2500 6000
kPadengankatalisberbasis Fe dan Co. sehinggadihasilkan wax. Hasil FT
kemudiandidistilasihinggadihasilkanbioavtur Reaksi Fischer-Tropsch CO +
2H2 -[CH2]- + H2O (I.8)
3. Alcohol to Jet (ATJ) Proses ATJ
merupakansalahsatusintesabioavturberbasisselulosadangulanmenggunakan
proses fermentasi. Selulosadangulatersebutdikonversimenjadigrupalkohol
(C1-C6) denganbantuanmikrobia, yeast, ataubakteripadasuhu 30
oCtekananatmosferselama 14 jam dengan yield 70%.
Produkfermentasimengalamireaksidehidrasipada fixed bed tubular reactor
denganbantuan -alumina padasuhu 310 oCmenghasilkan n-alkena. Produk
n-alkenadialirkanke fixed bed continuous flow katalis zeolite CP 814C
padasuhu 140 180 oCtekananatmosfer. Keluaran 9
reaktoroligomerisasimengalamitahapanreaksi yang
terakhiryaitureaksihidrogenasipadasuhu 150 OC tekanan 1.013,25
kPadengankatalisPd/alumina.(Gruber, 2012)
4. PirolisisBiomassamengalami proses pirolisispadasuhu 200-500
oCtekananatmosferismenghasilkanarang, abu, pyrolysis oil.
Produkpirolisistersebutdialrkankerahappemisahansehinggamenghasilkanbioa
vtur

AlasanPemilihan Proses Dari empat proses pembuatanbioavturdipilih proses


Hydroprocessed Esters and Fatty Acids (HEFA) versi Proses UOP. Kelebihan proses
Proses UOP yaitu:
1. Teknologisudahditerapkan (establish)
2. Menghasilkanproduksampinghidrokarbon yang memilikinilaiekonomi
3. Bahanbakufleksibeldenganproduk yang konsisten
4. Proses inidapatmenggunakan CPO sebagaibahanbaku. CPO
mudahdiperolehsertakeberlanjutannyaterjamin.

KegunaanProduk
Produkutamapabrikiniadalahbioavtursebanyak 44%, namun Proses UOP juga
menghasilkanproduksampinghidrokarbonberupanafta (24%), biodiesel (16%), AGO
(1,5%), danhidrokarbonrantaipendek (38,5%).
Hidrokarbonrantaipendekdimanfaatkansebagaisumberenergibagi gas
turbinuntukpembangkitanlistrik.
1.Bioavtur :campuranavturkonvensional
2. Nafta :sebagaibahanpelarut, bahanbakusenyawaaromatik, oleochemical
3. Biodiesel :bahanbakarmesinindustri
4. AGO :bahanbakaralattransportasi
5. Listrik :mensuplailistrikbagiindustridanmasyarakat

SifatFisikadan Kimia Bahan Baku danProduk


1. SifatFisikadan Kimia Bahan Baku
Crude Palm Oil (CPO)
SifatFisika
Densitas : 900 kg/m3 (padakondisilingkungan)
Titikleleh : 20 50 oCTitikdidih : 369 oC
Sifat Kimia
Bilanganiod : 48 56
Bilanganpenyabunan : 196 205
(Krischenbauer, 1960)
Hidrogen

SifatFisika
Beratmolekul : 2,0015 g/mol
Titikdidih : -252,8 oC
Titikbeku : -259,2 oC

Sifat Kimia

(Perry, 2007)

Bereaksidenganoksigenmenghasilkan air 2 H2 + O2 H2O


Sangatmudahterbakardanmeledakpadasuhu 560 oC

SifatFisikadan Kimia Produk

DESKRIPSI PROSES
SpesifikasiBahan Baku danProduk

SpesifikasiProduk

Spesifikasiprodukharusmemenuhipersyaratansesuaiketentuanstandarkonsumen.
Spesifikasi biofuel
ditampilkandenganspesifikasibahanbakarfosiluntukperbandingansehinggadiketahuik
esesuaiannya. PerbandinganspesifikasibioavturdapatdilihatpadaTabel II.1, spesifikasi
biodiesel dannaftadapatdilihatpadaTabel II.2 danTabel II.3

Dasarreaksi
Minyakterbarukan (minyaknabati/hewani)
dapatdiprosesmenjadibahanbakardengansifatmiripbahanbakarfosil (petroleum).
Proses tersebutmeliputihydrotreatmentuntukdeoksigenasiminyakdan hydrocracking
agar sifathidrokarbontersebutmemenuhikisaranspesifikasiavtur. Dasardari proses
hydrotreatmentdariminyakterbarukanadalah proses hidrogenasi UOP.
Hidrogenasimenghasilkanprodukutama biodiesel. Proses lanjutandiperlukan agar
produkutamatidakhanyamenjadi biodiesel melainkanmenjadibioavturyaitu proses
hydrocracking dengantujuanmemutusrantai biodiesel
menjadihidrokarbonrantaipendek. Proses UOP untukproduksi biodiesel
diuraikanpadaPersamaan (II.1) (Stratton, 2010)

Panasreaksi
Seluruhreaksipada proses iniadalahreaksieksotermis.
Panasreaksihydroprocessingadalahsebagaiberikut:
1. Hydrotreating : -98,6 kJ/mol H2 terkonsumsi (Mendoza, 2010)
2. Hydrocracking : -42 MJ/kmol H2 terkonsumsi (Mohanty, 1991)

KondisiOperasi
Hydroprocessingterdiridaridua proses utamayaituhydrotreatingdan hydrocracking.
Setiap proses membutuhkankondisioperasiberbedauntukoptimasiproduk.
KondisioperasisetiapreaktorditampilkanpadaTabel II.5 (McCall, 2011).

Diagram Alir Proses danTahapan Proses


Proses pembuatanbioavturdari CPO dibagimenjadi 3 tahap yaitu tahap penyiapan
bahan baku, tahap reaksi, tahap pemurnian produk. CPO dipompa dari tangki
penyimpanan A01-T03 menggunakan pompa (A01-P01) menuju mixer (A01-M01).
Di dalam mixer ini ditambahkan larutan asam fosfat 85% dari tangki (A01-T02)
sehingga berlangsung proses degumming pada suhu 70 C, tekanan atmosfer.
Proses ini bertujuan untuk penghilangan komponen fosfolipid yang terdiri dari
phospatida, protein, residu, karbohidrat, air, logam dan resin tanpa mengurangi
jumlah asam lemak. Suhu optimum 70 0C dipertahanka dengan menggunakan
superheated steam 280 oC yang dialirkan melalui koil-koil yang didesain di dalam
tangki mixer. Selain itu superheated steam bertujuan untuk homogenisasi senyawa

asamfosfat (H3PO4) dengan gumgum yang terdapat dalam bahan baku. Dengan
menggunakan pompa (A01-P03) keluaran mixer dialirkan menuju (A01-M02).
Di dalam mixer (A01-M02) terjadi proses bleaching pada suhu 110 Oc dengan bahan
tambahan bleaching earth sebanyak 0,3% 1,2% dari laju alir minyak yang
dipindah dari gudang (A01- G01) menggunakan belt conveyor (A01-BC01) dan
hopper (A01-H01). Tahap bleaching bertujuan untuk pemisahan pigmen yang
terkandung dalam minyak menggunakan bahan aktif sehingga warna minyak
menjadi lebih cerah. Bleaching earth tersusun atas beberapa senyawa yaitu SiO2,
Al2O3, air terikat, ion kalsium, magnesium oksida, dan besi oksida. Suhu operasi
dipertahankan 1100C dengan menggunakan superheated steam 280 oC melalui koil
pemanas. 19 Minyak hasil degumming dan bleaching dipompa (A01-P04) menuju
tahap penyaringan menggunakan filter (A01-F01) guna memisahkan asamfosfat
yang sudah mengikat gum dan bleaching earth yang sudah mengikat pigmen
minyak. Tipe filter yang digunakan adalah filter press plate and frame.
Sludge hasil penyaringan ditampung ke unit pengolahan limbah. Produk filter di
pompa menggunakan pompa (A01-P05) melewati fired heater (A01-FR01) guna
menaikkan suhu dari 110 oC sampai 332 oC sebelum menuju reactor hydrothreating
(A02-R01) tipe single bed multitube. Bersamaan dengani tu gas H2 97% tekanan
5.171 kPa dialirkan menggunakan kompresor (A01-C01) dari tangki (A01-T01)
kedalam reaktor (A02-R02).
Reaksi hydrotreating mengubah trigliserida menjadi alkana rantai panjangfase gas
pada suhu 3320C, 5.171 kPa dengan menggunakan katalis UOP 1. Reaksi
berlangsung secara eksotermis selama 0,29 jam. Suhu optimum 332 oC
dipertahankan dengan mengalirkan pendingin Dowtherm A suhu 75 oC
menggunakan pompa (AU-P08). Keluaran reaktor (A02-R01) masuk ke reaktor
hydrocracking (A01-R02) yang akan mengalami proses lanjutan (reaksi
hydrocracking) pada suhu 398 0C, 5.171 kPa dengan menggunakan katalis UOP 2.
Reaksi ini mengubah alkana rantai panjang menjadi bioavtur dan produk samping
berupa biodiesel, nafta, off gas, AGO, dan residu dalam bentuk gas.
Tekanan produk keluaran reactor diturunkan dengan valve (A03-V01) dari 5.171 kPa
menjadi 2.500 kPa dan suhunya diturunkan menjadi 55 oC menggunakan heat
exchanger (A03-HE01) dengan media pendingin air laut. Campuran gas dipisahkan
pada gas liquid separator (A03-LSV01) pada suhu 55 oC. Air akan dialirkan ke unit
pengolahan air, gas 20 digunakan untuk produksi listrik dengan daya 7,1 MW
melalui gas turbin, dan komponen cairan dialirkan dengan pompa (A03-P01)
melewati fired heater (A03- FR01) hingga mencapai suhu 343 oC.Sebelum masuk ke
fired heater (A03-FR01) tekanan umpan diturunkan dari 2.500 kPa menjadi 343 kPa
menggunakan expander valve. Kemudian umpan keluaran fired heater (A03-FR01)
dialirkan ke menara fraksinasi (A03-ADU01) untuk proses pemisahan yang
beroperasi pada tekanan 343 kPa suhu 343,3 oC. Di dalam menara fraksinasi (A03ADU01) terjadi pemisahan produk berupa nafta, bioavtur, biodiesel, atmosferic gas
oil (AGO), danresidu yang masing-masing akan disimpan di dalam tangki
penyimpanan pada suhu 35 oC tekanan atmosfer

Gambar diagram alir

AS.POSPAT 85%

TangkiBahan
Baku

MIXER

(CPO)

FILTERPRESS

GAS H2
97%

BIOAVTUR

FIRED HEATER

GAS LIQUID SEPARATOR

REAKTOR
HYDROTREATING

FIRED HEATER

REAKTOR
HYDROCRACKING

DISTILASI

Anda mungkin juga menyukai