Lailisni Felasari
F0313048
BAB 12
KOMPENSASI MANAJEMEN
Manajer biasanya melakukan usaha yang lebih besar untuk aktivitas-aktivitas yang
dihargai dan lebih sedikit untuk aktivitas-aktivitas yang tidak dihargai. Ada banya contoh
mengenai sistem kompensasi yang tidak menghargai perilaku yang mengarah pada cita-cita
organisai atau yang menghargai perilaku yang berlawanan dengan cita-cita tersebut.
Motivasi adalah paling lemah ketika orang tersebut merasa yakin bahwa suatu insentif
jangka pendek
didasarkan pada kinerja dalam tahun berjalan. Rencana jangka panjang mengaitkan
kompensasi ke pencapaian jangka panjang dan dikaitkan dengan harga dari saham suatu
perusahaan.
Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini. Salah satu metode adalah
untuk mendasarkan bonus tersebut pada suatu presentase dari laba per saham setelah
tingkat laba per saham yang telah ditentukan sebelumnya telah dicapai. Metode lain
untuk mengaitkan laba ke modal yang digunakan adalah untuk mendefinisikan modal
sebagai ekuitas pemegang saham ditambah kewajiban jangka panjang. Bonus tersebut
setara dengan suatu presentase dari laba sebelum pajak dan bunga atas utang jangka
panjang.
Namun opsi lain adalah untuk mendefinisikan modal setara dengan ekuitas
pemegang saham. Kesulitan metode ini maupun dengan metode sebelumnya adalah
bahwa tahun yang rugi mengurangi ekuitas pemegang saham dan dengan demikian
meningkatkan jumlah bonus yang akan dibayarkan di tahun-tahun laba.
Carryover
Bukannya membayar jumlah total dalam kantong bonus, rencana tersebut mungkin
memperbolehkan dilakukannya carryover tahunan atas sebagian dari jumlah tersebut
yang ditentukan oleh rumus bonus. Metode ini menawarkan dua keuntungan yaitu
metode tersebut lebih fleksibel karena pembayaran tidak ditentukan secara otomatis
oleh suatu rumus dan dewan komisaris dapat menggunakan penilaian mereka, dan
metode tersebur dapat mengurangi besarnya fluktuasi yang terjadi ketika pembayaran
bonus hanya didasarkan pada jumlah yang dihasilkan dari rumus yang dihitung setiap
tahunnya.
Kompensasi Ditunda
Meskipun jumlah bonus dihitung secara tahunan, pembayaran ke penerima mungkin
disebar ke suatu periode, biasanya lima tahun. Dalam sistem ini, eksekutif hanya
menerima seperlima dari bonus mereka di tahun dimana bonus tersebut diperoleh.
Metode penunda pembayaran ini menawarkan keunggulan-keunggulan berikut ini:
Tidak seperti beberapa alternatif yang disebutkan dibawah ini, hak untuk
membeli saham dalam suatu rencana opsi saham memberikan kepada manajer ekuitas
yang dapat mereka simpan, bahkan jika mereka meninggalkan perusahaan, dan suatu
keuntungan yang dapat mereka peroleh kapan pun mereka memutuskan untuk
menjual saham tersebut. Tetapi banyak opsi saham adalah untuk saham terbatas.
Manajer tidak diperbolehkan untuk menjual saham ini selama suatu periode waktu
tertentu setelah saham tersebut diperoleh.
Saham Fantom
Suatu rencana saham fantom memberikan kepada manajer sejumlah saham untuk
tujuan pembukuan saja. Di akhir periode yang telah ditentukan eksekutif tersebut
berhak untuk menerima suatu penghargaan yang setara dengan apresiasi di nilai pasar
dari saham tersebut sejak tanggal penghargaan. Tidak seperti opsi saham, suatu
rencana saham fantom tidak memiliki biaya transaksi. Beberapa rencana opsi
melibatkan suatu risiko penurunan dalam harga pasar serta biaya bunga yang terkait
dengan penyimpanan saham. Risiko dan biaya tersebut tidak ada didalam rencana
saham fantom.
pada saat ini, keduanya melibatkan ketidakpastian dalam kedua arah mengenai jumlah
akhir yang dibayarkan.
Saham Kinerja
Suatu rencana saham kinerja memberikan sejumlah tertentu saham ke seorang
manajer ketika cita-cita jangka panjang tertentu telah terpenuhi. Biasanya cita0citanya
adalah untuk mencapai persentase pertumbuhan tertentu dalam laba per saham selama
periode tiga sampai lima tahun. Oleh karena itu rencana ini tidak dipengaruhi oleh
harga saham. Keunggulan dari rencana ini dibandingkan dengan opsi saham adalah
bahwa eksekutif dapat mengendalikan, paling tidak sebagian. Selain itu penghargaan
tersebut tidak bergantung pada peningkatan dalam harga sama, meskipun peningkatan
dalam laba kemungkinan besar akan menyebabkan terjadinya peningkatan dalam
harga saham. Rencana ini memiliki keterbatasan dari mendasarkan bonus pada
ukuran-ukuran kinerja akuntansi. Dalam beberapa kondisi, tindakan yang diambil
oleh eksekutif korporat untuk memperbaiki laba per saham mungkin tidak
memberikan kontribusi pada nilai ekonomi dari perusahaan.
Unit Kinerja
Dalam suatu rencana unit kinerja, suatu bonus tunai dibayarkan ketika target jangka
panjang tertentu telah dicapai. Rencana ini dengan demikian menghubungkan aspekaspek dari hak apresiasi saham dan saham kinerja. Rencana ini terutama berguna di
perusahaan-perusahaan yang hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali saham
yang diperdagangkan secara publik. Target jangka panjang harus ditetapkan secara
hati-hati agar rencana ini dapat berhasil.
Kompensasi CEO
Kompensasi CEO biasanya didiskusikan oleh komite kompensasi dewan komisaris setelah
CEO tersebut mempresentasikan rekomendasi untuk kompensasi bawahannya.
Insentif untuk Manajer Unit Bisnis
Jenis Insentif
Ada yang bersifat keuangan (mencakup kenaikan gaji, bonus, tunjangan, dan fasilitas) ,
sementara yang lainnya bersifat psikologis dan sosial (meliputi kemungkinan promosi,
tambahan tanggung jawab, otonomi yang lebih besar, lokasi geografis yang lebih baik, dan
pengakuan).
dan membayar mereka dengan baik jika kinerja benar-benar aktual, disebut pembayaran
berdasarkan kinerja yang menekankan pada bonus insentif dan bukan pada gaji.
Tampilan 12.2
Dua filosofi atas Kompensasi Intensif
Pembayaran Tetap
Merekrut orang yang baik
Membayar mereka dengan baik
Tingkat Batas
Suatu rencana mempunyai tingkat batas atas dan batas bawah. Batas atas adalah
tingkat kinerja dengan mana bonus maksimum dicapai. Batas bawah adalah tingkat
dimana tidak ada penghargaan bonus yang akan diberikan. Salah satu cara untuk
mengurangi tindakan disfungsional semacam itu adalah dengan membawa kelebihan
atau kekurangan tersebut ke tahun berikutnya yaitu bonus yang tersedia untuk
distribusi pada suatu tahun adalah jumlah bonus yang diperoleh selama tahun tersebut
plus suatu kelebihan, atau minus kekurangan manapun dari tahun sebelumnya.
Dasar Bonus
Bonus insentif seorang manajer unit bisnis dapat didasarkan hanya pada total laba korporat
atau pada laba unit bisnis atau campuran keduanya. Beberapa manajer akan bersikap santai
san tetap masih memperoleh bonus berdasarkan usaha orang lain yaitu manajer yang lebih
rajin. Untuk perusahaan diversifikasi terkait, mungkin lebih baik untuk mendasarkan
sebagian dari bonus manajer unit bisnis pada laba unit dan sebagian lagi pada laba
perusahaan guna menghasilkan cempuran insentif yang tepat yaitu untuk mengoprimalkan
hasil unit lain untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan.
Kriteria Kinerja
Kriteria Keuangan
Jika unti bisnis tersebut unit laba, memilih kriteria keuangan dapat mencakup margin
kontribusi, laba langsung unit bisnis, laba unit bisnis yang dapat dikendalikan, laba
sebelum pajak, dan laba bersih. Jika unit tersebut pusat investasi, maka keputusan
perlu dibuat di tiga area : definisi laba, definisi investasi, dan pilihan antara tingkat
pengembalian atas investasi dan EVA.
menghilangkan beban yang diakibatkan oleh keputusan yang dibuat oleh eksekutif
diatas tingkat unit bisnis.
Ketika manajer unit bisnis mewarisi masalah yang diciptakan oleh pendahulunya.
Ketika unit bisnis sangat bergantung satu sama lain, sehingga kinerja dipengaruhi oleh
Teori Agensi
Teori agensi mengeskplorasi bagaimana kontrak dan insentif dapat ditulis untuk memotivasi
individu-individu
untuk
mencapai
keselarasan
tujuan.
Teori
ini
berusaha
untuk
Konsep
Hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk
melaksanakan suatu jasa dan dalam melakukan hal itu, mendelegasikan wewenang untuk
membuat keputusan kepada agen tersebut. Tantangannya adalah bagaimana caranya untuk
memotivasi agen sedemikian rupa, sehingga mereka akan menjadi sama produktifnya seperti
jika mereka adalah pemilik.
Salah satu elemen kunci dari teori agensi adalah bahwa prinsipal dan agen memiliki
preferensi atau tujuan yang berbeda. Kontrak insentif akan mengurangi perbedaan preferensi
ini.
perusahaan, agen diasumsikan akan bersifat enggan menghadapi risiko (risk averse),
sedang di pihak lain saham perusahaan dipegang oleh banyak pemilik yang
mengurangi risiko mereka dengan mendiversifikasi kekayaan mereka dan memiliki
saham dibanyak perusahaan (oleh karena itu pemilik tertarik dengan perkiraan nilai
dari investasi mereka dan bersifat netral terhadap resiko (risk neutral).
Mekanisme Pengendalian
Pemantauan
Prinsipal dapat merancang sistem pengendalian yang memantau tindakan agen,
menghalangi tindakan yang meningkatkan kekayaan agen dengan mengorbankan
kepentingan prinsipal. contoh: dengan laporan keuangan audit. Contoh dari sistem
pemantauan adalah laporan keuangan audit.
Kontrak Insentif
Prinsipal mungkin mencoba untuk membatasi perbedaan preferensi dengan
menetapkan kontrak insentif yang sesuai. Semakin besar penghargaan agen
bergantung pada ukuran kinerja, semakin banyak insentif yang ada bagi agen tersebut
untuk memperbaiki ukuran. Ketika kontrak yang diberikan memotivasi agen untuk
bekerja bagi kepentingan perusahaan, maka kontrak tersebut dianggap selaras dengan
tujuan.
Kritik
Teori agensi mengimplikasikan bahwa manajer di organisasi nirlaba dan pemerintah,
yang tidak dapat menerima kompensasi insentif, kurang memiliki motivasi yang diperlukan
untuk keselarasan tujuan. Beberapa orang telah mempelajari teori agensi menyatakan bahwa
model tersebut tidak lebih dari sekedar pernyataan atas fakta yang terlihat jelas yang
dinyatakan dalam simbol-simbol matemastis. Adapula yang berpendapat bahwa elemenelemen dalam model tersebut tidak dapat dikuantifikasi.
Model tersebut mengabaikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan ini, seperti
kepribadian partisipan, agen yang tidak enggan menghadapi resiko, motif non keuangan, kepercayaan
prinsipal terhadap agen, kemampuan agen pada penugasan saat ini dan potensi untuk penugasan masa
depan.
BAB 13
PENGENDALIAN ATAS STRATEGIS YANG TERDEFERENSIASI
A. STRATEGI KORPORAT
Logika untuk menghubungkan pengendalian dengan strategi didasarkan pada
garis pemikiran berikut ini :
berbeda.
Strategi yag berbeda memerlukan prioritas tugas, faktor kunci
keberhasilan,
efektif.
Sistem pengendalian adalah sistem pengukuran yang mempengaruhi perilaku dari
strategi
fungsionalnya
dalam
bidang-bidang
seperti
peinelitian
dan
ketergantungan yang lebih besar membutuhkan lebih banyak intervensi oleh manejer
puncak.
Karena manajer tingkat korporat kurang terlibat dalam operasi unit bisnis,
maka ukuran dari staf korporat suatu konglongmerat, dibandingkan dengan
perusahaan industry tunggal yang berukuran sama, cenderung rendah. Dengan sifat
tidak berherhubungan dari berbagai unit bisnisnya, mempromosikan dari dalam atau
dengan menstransfer eksekutif dari satu unit bisnis keunit bisnis lain kecil
kemungkinannya akan memberikan manfaat bagi konglomerat tersebut. Selain itu,
suatu konglongmerat mungkin tidak memilki budaya korporat tunggal yang kohesif
dan kuat seperti yang sering kali dimiliki oleh perusahaan industri tunggal.
untuk
mengendalikan
bisnis
yang
berbeda
berdasarkan
Perencanaan strategis
Dengan
rendahnya
tingkat
saling
ketergantungan,
konglongmerat
strategis
untuk
perusahaan-perusahaan
yang
terdeversifikasi
individual dalam kelompok tersebut. Kedua, rencana strategis dari unit bisnis
individual dapat memiliki bagian yang saling tergantung, dimana manejer umum
dari unit bisnis mengidentifikasikan kaitan-kaitan penting dengan unit bisnis lain
dan bagaimana kaitan tersebut akan dieksploitasi. Ketiga, kantor korporat dapat
memerlukan rencana strategis bersama unit bisnis yang saling tergantung.
Akhirnya, rencana strategis dari unit bisnis yang serupa untuk dikritik dan
ditinjau.
Penyusunan anggaran
Dalam perusahaan industri tunggal, CEO dapat mengetahui operasi
perusahaan secara mendalam dan manejer unit bisnis cenderung memiliki
hubungan yang lebih sering. Dengan demikian, CEO dari perusahaan industri
tungal dapat mengendalikan operasi bawahannya melalui mekanisme informal dan
berorientasi pada pribadi, seperti interaksi antar pribadi yang sering. Jika
demikian, hal ini mengurangi kebutuhan untuk sangat mengandalkan sistem
penyususnan anggaran sebagai alat pengendalian.
Di pihak lain, dalam suatu koglongmerat hamper tidak memungkinkan
bagi CEO untuk mengandalkan interaksi antar pribadi yang formal sebagai alat
pengendalian; sebagian besar komunikasi dan kendali harus diperoleh melalui
sistem penyususnan anggaran yang formal. Hal ini mengimplementasikan
karakteristik sistem penyusunan anggaran berikut ini dalam suatu perusahaan
konglongmerat:
Manajer unit bisnis memiliki pengaruh yang agak lebih besar dalam
mengembangkan anggaran mereka karna merekalah, bukan kantor korporat,
dengan
demikian
meningkatkan
motivasi
manejer
untuk
yang
membangun
cenderung
menghadapi
ketidakpastian
lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan unit-unit yang memanen karena
beberapa alasan :
o Strategi membangun biasanya dilaksanakan pada tahap pertumbuhan dari siklus
hidup produk, sementara strategi memanen biasanya dilaksanakan pada tahap
dewasa / menurun dari siklus hidup produk.
o Tujuan dari unit bisnis yang membangun adalah untuk meningkatkan pangsa
pasar.
o Baik pada sisi input maupun output, para manajerdari unit bisnis yang
membangun cenderung mengalami ketergantungan yang lebih besar pada
individu dan organisasi eksternal dibandingkan dengan para manajer dari unit
bisnis yang memanen.
o Karena unit bisnis yang membangun seringkali berada dalam industry baru dan
berevolusi, manajer dari unit bisnis yang membangun kemungkinan besar
memiliki pengalaman yang lebih sedikit dalam industry mereka.
Misi dan rentang waktu
Pemilihan strategi membangun versus strategi memanen mempunyai implikasi
trade off antara laba jangka pendek versus laba jangka panjang. Strategi membangun
pangsa pasar meliputi (a) pemotongan harga, (b) pengelkuaran litbang yang besar
(untuk memperkenalkan produk-produk baru), dan (c) pengeluaran pengembangan
pasar utama. Bentuk dan struktur dari sistem pengendalian mungkin berbeda lintas
unit bisnis dengan misi yang berbeda.
Perencanaan strategis
Ketika lingkungan adalah tidak pasti, proses perencanaan strategis menjadi
sangat penting. Manajemen perlu memikirkan mengenai bagaimana cara untuk
mengatasi ketidakpastian tersebut, dan ini biasanya memerlukan pandangan
perencanaan yang lebih jauh dibandingkan dengan apa yang dimungkinkan oleh
anggaran tahunan.
Dalam menyaring investasi modal dan mengalokasikan sumber daya, sistem
tersebut mungkin lebih bersifat kuantitatif dan keuangan untuk unit bisnis yang
memanen. Unit bisnis yang memanen beroperasi dalam industry yang dewasa dan
tidak menawarkan kemungkinan-kemungkinan investasi baru yang luar biasa. Oleh
karena itu, tingakt laba yang diperlukan untuk unit usahg semaam itu mungkin
relative tinggi untuk memotivasi manajer guna mencari proyek-proyek yang
memberikan tingkat pengembalian yang benar-benar sangat besar.
Karena unit-unit bisnis yang memanen cenderung mengalami lingkungan yang
stabil (dengan produk-produk yang diramalkan, teknologi, desain, dan pelanggan),
analisis arus kas terdiskonto (discounted cash flowDCF) seringkali dapat digunakan
dengan lebih meyakinkan.
Dengan adanya ketidakpastian produk/pasar, analisis keuangan dari beberapa
proyek unit bisnis yang membangun mungkin tidak dapat diandalkan. Untuk proyekproyek semacam itu, data-data nonkeuangan menjadi lebih penting.
Penyusunan anggaran
Aspek-aspek perhitungan dari analisis varians yang membandingkan hasil
actual dengan anggaran mengidentifikasikan varians-varians sebagai menguntungkan
atau tidak menguntungkan. Tetapi, suatu varians yang menguntungkan tidak berarti
mengimplikasikan kinerja yang memuaskan, tidak berarti juga bahwa varians yang
tidak menguntungkan kinerja yang tidak memuaskan. Kaitan antara varians yang
menguntungkan dengan varians yang tidak menguntungkan, disatu pihak, dengan
kinerja yang memuaskan atau tidak memuaskan, dipihak lain, bergantung pada
konteks strategis dari unit bisnis yang dievaluasi.
Masalah terkait adalah seberapa pentingnya pencapaian anggaran ketika
mengevaluasi kinerja manajer unit usaha.
Sistem kompensasi insentif
manakah
(misalnya,laba,EVA,volume
dan
bukannya
pendekatan
biaya
rendah
meningkatkan
Ketiga, unit bisnis biaya rendah biasanya menghasikan produk sederhana yang
bersifat komoditas dan produk-produk ini sukses semata-mata karena memiliki
harga yang lebih rendah dibanding pesaingnya.
GAYA MANAJEMEN PUNCAK
Perbedaan Dalam Gaya Manajemen
Gaya manajemen dipengaruhi oleh latar belakang dan kepribadian manajer tersebut,
latar belakang tersebut meliputi hal-hal misalnya usia, pendidikan, dan pengalaman.
Karakteristik kepribadian meliputi variabel-variabel seperti keberanian manajer dalam
mengambil resiko dan toleransinya terhadap ambiguitas.
Implikasi Terhadap Pengendalian Manajemen
Gaya manajemen mempengaruhi proses pengendalian manajemen, seperti bagaimana CEO
memilh untuk menggunakan suatu informasi, mengadakan rapat-rapat untuk evaluasi kinerja,
dan sebagainya, yang pada saatnya akan mempengaruhi bagaimana sistem pengendalian
beroperasi bahkan jika struktur formal tidak berubah di bawah CEO yang baru.
Pengendalian personal versus impersonal
Kehadiran pengendalian personal versus pengendalian impersonal dalam organisasi
adalah sebuah aspek dari gaya manajerial. Manajer berbeda dalam hal seberapa penting
anggaran dan laporan-laporan formal serta percakapan informal dan kontak personal lainnya.
Beberapa manajer berorientasi pada angka dan menginginkan arus informasi kuantitatif yang
besar dan menghabiskan banyak waktu untuk mengambil kesimpulan tentative dari informasi
tersebut. Manajer yang lain berorientasi terhadap manusia, di mana mereka lebih
memperhasikan kesimpulan mereka sendiri melalui percakapan dengan orang-orang,
penilaian mereka terhadap relevansi dan apa yang mereka pelajari dari orang lain. Mereka
mengunjungi berbagai lokasi dan menghabiskan banyak waktu untuk berbicara dengan
penyelia dan staf guna mendapatkan kesimpulan mengenai bagaimana segala sesuatu
berjalan.
Pengendalian ketat versus pengendalian longgar
Gaya manajer mempengaruhi tingkat dari pengendalian ketat versus pengendalian
longgar dalam situasi apapun. Manajer dari pusat tanggung jawab produksi rutin dapat
dikendalikan dengan tingkat yang relative ketat maupun longgar, dan pengendalian actual
mencerminkan gaya dari atasan manajer. Dengan demikian, tingkat keketatan atau
kelonggaran sering kali tidak diungkapkan oleh isi dari bentuk atau aspek dari dokumen
pengendalian formal, peraturan-peraturan, atau prosedur. Hal ini adalah factor dari bagaimana
alat-alat formal ini digunakan.
Tingkat kelonggaran enderung meningkat di tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi
dalam hierarki organisasi, di mana manajer di tingkat yang lebih tinggi biasannya cenderung
untuk kurang menaruh perhatian pada rincian-rincian dan lebih memperhatikan hasil
keseluruhan. Tapi, generalisasi ini mungkin tidak berlaku jika CEO memiliki gaya yang
berbeda.