Anda di halaman 1dari 13

Laporan Kasus

DERMATITIS DISHIDROTIK + DERMATITIS KONTAK


IRITAN ec. SUSP. DETERGEN

Oleh:
M. Anugerah Yusro, S.Ked
04101001044

Pembimbing:
dr. Mutia Devi, SpKK

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FK UNSRI/RSUP DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
2014

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Diskusi Kasus

DERMATITIS DISHIDROTIK + DERMATITIS KONTAK IRITAN ec.


SUSP. DETERGEN

Oleh
M. Anugerah Yusro
04101001044

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan
klinik senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Mohammad Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang Periode
21 April 2014 - 26 Mei 2014.

Palembang,

Mei 2014

dr. Mutia Devi, SpKK

DISKUSI KASUS
1

I. Identifikasi
Nama

: Ny. K

Umur

: 40 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan


Status

: Menikah

Agama

: Islam

Bangsa

: Indonesia

Suku

: Palembang

Pekerjaan

: Perawat

Alamat

: Plaju, Palembang

No. RM

: 14055308

Kunjungan pertama ke Poliklinik IKKK RSMH tanggal 29 April 2014


II. Anamnesis (Autoanamnesis pada tanggal 29 April 2014, pukul 11.30 WIB)
Keluhan Utama
Bercak dan bintil merah yang semakin banyak di telapak tangan sebelah kiri sejak 3
hari yang lalu.
Keluhan Tambahan
Gatal dan nyeri
Riwayat Perjalanan Penyakit
Kisaran 7 hari yang lalu, pasien mengeluh bercak merah disertai gatal terus-menerus
di telapak tangan kiri sebesar kepala jarum pentul. Pasien merasa telapak tangannya kering
dan kadang merasa nyeri. Rasa seperti terbakar dan demam disangkal. Pasien belum berobat.
Kisaran 3 hari yang lalu, pasien mengeluh bercak dan bintil merah semakin banyak di
telapak tangan kiri. Bercak merah sebesar kepala jarum pentul, sebagian berisi cairan.
Telapak tangan kering disertai gatal terus-menerus dan kadang nyeri. Pasien mengaku bercak
dan bintil merah semakin gatal setelah mencuci dengan detergen. Keluhan demam tidak ada.
Pasien lalu berobat ke Poliklinik IKKK RSMH.

Riwayat Penyakit Dahulu


-

Timbul bercak dan bintil merah di telapak tangan sebelah kiri pada 4 bulan yang lalu,
jika pasien mencuci baju dengan detergen. Pasien berobat ke dokter umum, diberi
dokter obat salep berwarna putih, pasien lupa nama obatnya. Keluhan telapak tangan
kering, gatal dan bercak merah hilang.

Pasien merasa tangannya sering berkeringat.

Sering bersin di pagi hari disangkal.

Gatal setelah mengkonsumsi makanan laut disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


-

Riwayat keluarga dengan keluhan penyakit asma dalam keluarga disangkal.

Riwayat keluarga dengan keluhan gatal setelah mengonsumsi makanan laut


disangkal.

Riwayat Hygiene
Pasien mandi dua kali sehari dengan menggunakan air PAM dan memakai sabun mandi.
Pasien menggunakan handuk milik sendiri untuk mengeringkan badan setelah mandi. Pasien
mengganti baju dua kali sehari.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien memiliki 1 orang suami dan 2 orang anak, pasien bekerja sebagai perawat, suami
pasien bekerja sebagai guru.
Kesan : status sosioekonomi menengah
III. Pemeriksaan Fisik (29 April 2014, pukul 12.00 WIB)
Status Generalikus

Keadaan umum

: Sakit ringan

Kesadaran

: Kompos mentis

Tekanan darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 88 x/menit

Pernapasan

: 20 x/menit

Temperatur

: 36,8 oC

Berat badan

: 55 kg
3

Tinggi badan

: 162 cm

IMT

: 20, 96 kg/m

Status gizi

: Normoweight

Keadaan Spesifik
Kepala
Wajah

: Lipatan dennie morgan tidak ada, orbital


darkening tidak ada, sekret tidak ada

Mata

: Konjungtiva palpebra tidak hiperemis, sekret tidak ada.

Hidung

: Sekret tidak ada

Telinga

: Tidak ada kelainan

Mulut

: Cheilitis tidak ada

Tenggorokan

: Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1

Leher

: Lipatan leher anterior tidak ada

Thoraks
Jantung

: HR = 88x/menit, tidak ada murmur, tidak ada gallop

Paru-paru

: Vesikuler (+) normal, tidak ada ronkhi, tidak ada


wheezing.

Abdomen

: Datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien


tak teraba, bising usus dalam batas normal.

Ekstremitas atas

: Edema (-/-), kulit: Lihat status dermatologikus

Ekstremitas bawah

: Edema (-/-), kulit: Tidak ada kelainan

KGB

: Pada inspeksi dan palpasi tidak didapatkan


pembesaran KGB regio colli, axilla, dan inguinal.

Status Dermatologikus
Regio palmar manus sinistra:
Makula eritem, multipel, bulat-ireguler, milier, diskret sebagian konfluens.
Papul eritem, multipel, milier, diskret.
Vesikel multipel, milier, diskret.

Gambar 1. Regio Tubuh manusia.

Gambar 2. Regio Palmar sinistra: Makula eritem, multipel, bulat-ireguler, milier-lentikuler, diskret, papul
eritem, multipel, milier, diskret, vesikel, multipel, milier, diskret. Regio palmar dextra tak tampak kelainan.

3A

3B

Gambar 3. A dan B Regio palmar sinistra. Makula eritem, multipel bulat-ireguler, milier-lentikuler, diskret,
papul eritem, multipel, milier, diskret, vesikel, multipel, milier, diskret.

Pemeriksaan Cutaneus Sign


Tes diaskopi
Dilakukan pemeriksaan cutaneus sign dengan menggunakan gelas objek di
regio palmar manus sinistra, didapatkan bercak merah menjadi pucat.
Kesan : Diaskopi (+)
IV. Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan KOH
Dilakukan pemeriksaan kerokan kulit di regio palmar manus sinistra dengan
penambahan KOH 10%, tidak didapatkan elemen jamur.

Gambar 4. Hasil Pemeriksaan KOH dengan pembesaran 400x.

V. Resume
Seorang perempuan, usia 40 tahun, datang dengan keluhan bercak dan bintil merah
yang semakin banyak di telapak tangan sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu. Kisaran 7 hari
yang lalu, pasien mengeluh timbul makula eritem, milier di regio palmar manus sinistra,
terdapat quama dan pruritus. Kisaran 3 hari yang lalu, pasien mengeluh makula eritem dan
papul eritem yang semakin menyebar di regio palmar manus sinistra. Makula eritem milier
sebagian vesikel. Palmar sinistra terasa nyeri dan pruritus. Pasien lalu berobat ke Polilinik
IKKK RSMH. Pada riwayat penyakit dahulu, pasien pernah mengalami keluhan makula dan
papul eritem sebagian vesikel sejak 4 bulan yang lalu jika pasien mencuci dengan detergen.
Pasien merasa tangannya sering hiperhidrosis. Pemeriksaan fisik didapatkan status
generalikus dalam batas normal. Status dermatologikus regio palmar manus sinistra
didapatkan makula eritem, multipel, bulat-ireguler, milier-lentikuler, diskret, papul eritem,
multipel, milier, diskret, vesikel, multipel, milier, diskret.
VI. Diagnosis Banding
1. Dermatitis Dishidrotik + Dermatitis Kontak Iritan ec susp. detergen
2. Dermatitis Kontak Alergi ec susp. detergen
3. Tinea manus

VII. Diagnosis Kerja


Dermatitis dishidrotik + Dermatitis Kontak Iritan ec susp. detergen
VIII. Pemeriksaan Anjuran
Tes Tempel
IX.

Pentalaksanaan
Umum:
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini tidak menular.
Menjelaskan kepada pasien agar menggunakan sarung tangan (Handscon)
pada saat mencuci
Menjelaskan kepada pasien, bahwa segala merk detergen dapat menimbulkan
atau memperparah penyakit ini.
Menyarankan pasien agar tidak menggaruk daerah lesi.
Khusus:
Topikal:
Krim desoksimetason 0,25% (diberikan 2x sehari pada bercak merah dan luka lecet)
Sistemik:
Tablet loratadin 1x 5 mg/hari/oral

X. Prognosis

Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

: bonam

Quo ad sanationam

: dubia ad bonam

XI. Kerangka Konsep


Anamnesis:
-Terdapat

makula

RPK:
eritem

Riwayat asma (-)

papul eritem, dan vesikel

Riwayat

pada telapak tangan


-Terdapat nyeri dan gatal
- Tangan kering

timbul

merah

Dermatitis Dishidrotik +
Kontak Iritan ec. Susp.
Detergen

mengkonsumsi
laut (-)

bercak
setelah
makanan

Pemeriksaan Fisik:
Tak Tampak Kelainan

RPD:
-Timbul makula eritem
di Regio palma sinistra

Pemeriksaan Penunjang:
-Pulasan KOH

setelah mencuci baju.


-pernah terkena penyakit
ini sebelumnya kisaran 4

Pemeriksaan Anjuran:
Tes Tempel

bulan yang lalu


- Hiperhidrosis

Pertanyaan:
Pertanyaan : Fitrisya Lora Valentina
1. a.Mengapa pada prognosis, khususnya di Quo ad sanationam adalah dubia ad bonam?
b.Apakah pasien tidak boleh lagi menggunakan detegen atau masih bolehkah
menggunakan detergen lain. Bagaimana edukasinya?
Jawab:
a.

Prognosis ad sanationam adalah prognosis yang menyatakan apakah penyakit saat ini
yang diderita pasien akan diderita kembali (kambuh) atau tidak. Pada prognosis yang
saya buat yaitu dubia ad bonam, karena pada kasus ini, dermatitis dishidrotik +
dermatitis kontak iritan kemungkinan disebabkan oleh detergen, yang bisa terjadi pada

semua orang jika kontak terus menerus dengan detergen. Jadi, jika pasien tidak menuruti
KIE yang diberikan oleh dokter, penyakit ini bisa terulang lagi (kambuh).
b.

Kita tahu bahwa ekonomi pasien ini cukup, sehingga untuk mengurusi rumah tangga, ibu
ini mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Jadi bukan boleh atau tidak menggunakan
detergen, tetapi kita sebagai calon dokter harus mengedukasikan kepada pasien, jika
mencuci pakaian dengan detergen harus menggunakan sarung tangan (handscon). Untu
merek detergen, sebenarnya buan merek detergen atau detergen tertentu yang
menyebabkan timbulnya lesi tetapi di detergen itu terdapat surfaktan yang dapat
menyebabkan dermatitis kontak.

Pertanyaan: Sonia prima Arista Putri


2. Pada pemeriksaan anjuan, anda membuat tes tempel, apa tujuan dilakukan tes tempel?
Jawab:
Pada kasus ini dilakukan tes tempel untuk membuktikan apakah penyebab pada kasus ini
disebabkan oleh detergen atau tidak.
Pertanyaan : Dian Permatasari
3. Bagaimana cara menegakan diagnosis pada kasus ini?
Jawab:

Etiologi

Dermatitis

Tinea

Dermatitis

Dermatitis

Dishidrotik

Manus

Kontak

Kontak

Hiperhidrosis

Jamur

Alergik
-Imunologi

Iritan
-Non

Pada Kasus

Hiperhidrosi

logam, Imunologi

kosmetik dan - zat toksik Sering


produk

seperti:

kontak

perawatan

sabun,

dengan

kulit, baju dan deterjen,


sepatu,
dan
Epidemiolo

-Sering

gi

perempuan

Pada Pada
semua
orang

detergen

obat, asam, alkali,

tumbuh- semen,

tumbuhan.
fenol.
- Pada orang -Bisa pada Pada
tertentu

semua orang perempuan

, - Sering pada -

sering
10

terutama

laki-laki

terkena pada

pada

perempuan

hygiene
yang
rendah
- tangan

Tempat

-Lokal

efroresensi

-ditelapak tangan

(difuse)

dan

di

telapak

kaki

Menyebar -lokal
(localized)

Telapak
tangan

Kepala, -wajah,

Wajah,

leher, leher,

axila, tangan, skrotum,


dan kaki
Proses

Mendadak

efroresensi

(muncul

Polimorfik
vesike/ (bagian

bula)

tepi

punggung

tangan
Polimorfik -

(langsung
lesi terdapat

Berproses,

Monomorfik timbul
3 (berproses)

makula

lebih aktif efroresensi

eritem,,

daripada

papul eritem,

bagian

dan

Gambaran

tengahnya)
Rasa nyeri dan Gatal

Klinis

gatal

Gatal

vesikel

eritem
Rasa seperti Nyeri
tersengat,

dak

gatal

nyeri
Pemeriksaa

Pemeriksaan

Pemeriksaa Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan

KOH 10%:

KOH 10%:

KOH 10%:

Penunjang

Tidak ditemukan 10%

Tidak

Tidak

Tidak

elemen jamur

ditemukan

ditemukan

ditemukan

ditemukan

elemen

elemen jamur

elemen

elemen

jamur

jamur

jamur

KOH KOH 10%:

Dari bagan diagnosis banding, didapatkan persamaan dari gejala klinis pasien yaitu
pada dermatitis dishidrotik + dermatitis kontak iritan ec. Susp detergen.
Pertanyaan: Vita Rya Frizky Patiung
11

4. Mengapa DD dengan 1. Dermatitis Dishidrotik + Dermatitis Kontak Iritan

ec susp.

Detergen, 2. Dermatitis Kontak Iritan ec susp. Detergen, 3. Dermatitis Kontak Alergi ec


susp. Detergen?
Jawab:
trimakasih atas koreksinya, akan saya perbaiki DD saya.
Pertanyaan: Anggoro Adi Wibowo
5. Mengapa dikasih krim desoximetason 0,25% yang efikasi tinggi pada kasus ini?
Jawab:
Untuk memberikan pengobatan golongan kortikosteroid, kita harus melihat 3 aspek:
1. usia, 2. Tempat lesi, 3. Keparahan penyakit.
Pada kasus ini, usia pasien yaitu 40 tahun, bearti anatomi kulit pasien ini masih normal,
letak lesi yaitu pada telapak tangan, yang kita tahu bahwa telapak tangan (sama dengan
telapak kaki) ini memiliki lapisan kulit yang lebih tebal dibandingkan lapisan kulit
lainnya. Jadi, pada kasus ini diberikan kortikosteroid efikasi tinggi yaitu desoximetason
0,25%.

12

Anda mungkin juga menyukai