Filartiga, disiksa sampai mati oleh seorang polisi Paraguay, Norberto Pena-Irala yang kemudian melarikan diri ke Amerika serikat Kronologis Kasus • Pada tanggal 29 Maret 1976, Juelito Filartiga disiksa sampai mati oleh Pena- Irala (seorang Inspektur Jendral Polisi di Paraguay) • Julieto Filartiga disiksa sampai mati diketahui terkait kegiatan politik ayahnya (Dr.Joel Filartiga) • Ke esokan harinya seorang polisi membawa adik perempuan korban, Dolly Filartiga, ke tempat kediaman Polisi Pena dan dihadapkan dengan mayat Juelito • Tak lama dari itu kemudian ayah korban, Dr.Joel Filartiga melaporkan tindak kriminal tersebut ke pengadilan • Namun pengacara dari Dr. Filartiga ditangkap, di bawa ke markas kepolisian, di hadapkan ke tembok, diancam akan dibunuh, dan di cabut pekerjaanya tanpa alasan yang jelas. • Selama masa persidangan yang masih tertunda setelah 4 tahun, adik teman polisi Pena, Duarte mengatakan bahwa laporan Dr. Filartiga itu tidak benar • Namun Dr. Filartiga menunjukan foto- foto luka di tubuh mayat Juelito dan Dolly telah melakukan 3 kali autopsi yang menunjukan bahwa kematian Juelito merupakan “the result of professional methods of torture” • Kemudian pada Juli 1978, Pena menjual rumahnya di Paraguay dan pergi ke Amerika serikat dengan visa pengunjung bersama temannya Bautista Fernandez Villalba • Saat itu Dolly sedang berada di Washington, D.C dan melaporkan mereka berdua, lalu Immigration and Naturalization Service menangkap mereka berdua dan akan di deportasi karena tinggal lebih dari 9 bulan di Amerika serikat dengan visa pengunjung • Namun deportasi mereka di tunda karena Dolly melaporkan keluhan sipil dan mereka menerima panggilan di Brooklyn Navy Yard • Akhirnya pengadilan memutuskan bahwa Pena bersalah karena menyebabkan kematian Juelito akibat penyiksaan, maka ia pun diharuskan membayar kompensasi dan hukuman sebesar $10,000,000. (sepuluh juta dolar) • Dr. Filartiga juga berusaha memastikan deportasi Pena untuk kesediaannya untuk kesaksian di pengadilan Paraguay • Akibat dari kematian Juelito telah Filartiga ditetapkan dalam : 1. Wrongful Death Statutes 2. U.N Charter/Piagam PBB 3. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 4. Deklarasi PBB menentang penyiksaan 5. Deklarasi Amerika tentang hak dan kewajiban manusia dan deklarasi lainnya
• Deklarasi tersebut merupakan hukum kebiasaan
internasional dari hak asasi manusia dan hukum negara Dasar Hukum • Title 28 United States Code s 1350 article II section 2 • the Supremacy Clause of the U. S. Constitution • Yurisdiksi diklaim berdasarkan ketentuan UU federal • Title 28 U.S.C. s 1331 • Title 28 U.S.C. s 1350 dibawah the Alien Tort Statute • The Statute of the International Court of Justice, Article. 38, 26 Juni 1945, • Article 59 Stat. 1055, 1060 (1945) provides: sesi tanya jawab