Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Definisi
Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan)
adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas
sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-Zion,
MD, hal : 232)
Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan
selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112)
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur
kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan
diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan
sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan
karena
penyakit
seperti
appendiksitis,
pielitis
dan
sebagainya
(http://zerich150105.wordpress.com/).
Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah
suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan
dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis
kurang dan timbul aseton dalam air kencing.
(http://healthblogheg.blogspot.com/).
B. Etiologi
Penyebab hiperemesis ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa
faktor predisposisi yang dikemukakan, yaitu :
a. Sering terjadi pada primigravida, molahidatidosa dan kehamilan ganda.
Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada
kedua
keadaan
tersebut
hormon
Khorionik
gonadotropin
dibentuk
c. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga
disebut sebagai salah satu faktor organik.
d. Faktor psikologik, keretakan rumah tangga, dukungan suami dan keluarga,
kehilangan pekerjaan karena harus memikirkan masalah ekonomi yang
lemah, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, hamil yang tidak
diinginkan, kemungkinan wanita yang menolak hamil, takut dengan
tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap
keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup.
e. Helicobacter pylori. Penelitian melaporkan bahwa 90 % kasus kehamilan
dengan
hiperemesis
terinfeksi
ditemukan
bakteri
ini,
yang
dapat
Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum ibu lebih parah,
lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan
cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus enteng, berat badan turun, mata
cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi. Dapat pula
asetonuri dan dari nafas keluar bau aseton.
c. Tingkat III (Berat)
Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, samnolen sampai koma,
nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik, dan tensi turun
sekali, serta ikterus.Komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada
sususnan syaraf pusat (Enselopati Wericke) dengan adanya nistagmus,
diplopia, perubahan mental.
E. Patologi
Otopsi yang meninggal karena hiperremesis gravididarum diperoleh bahwa
terjadi kelainan pada organ-organ tubuh, yaitu:
a. Hepar : pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilebuler
tanpa nekrosis.
b. Jantung : jantung atrofis, kecil dan biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan
sub-endokardinal.
c. Otak : terdapat perdarahan bercak pada otak.
d. Ginjal : pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontorti.
F. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari
meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester
pertama. Hormone estrogen yang meningkat menyebabkan menurunnya
produksi asam lambung (HCL) dan menurunnya kecepatan pengosongan
lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun
demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Sedangkan hormone HCG dapat mempengaruhi control mual muntah
pada sistem saraf pusat di otak.
Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah
pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan
untuk
mengakhiri
kehamilan.
Keputusan
untuk
melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak
tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain pihak tidak boleh
menunggu sampai terjadi gejala irreversibel pada organ vital.
I. Pemeriksaan Diagnosis
1
J. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Data Pada Ibu Hamil
a. Biodata
b. Identitas Istri
1) Umur: Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya.
Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan
untuk mengalami komplikasi dibanding wanita yang hamil dibawah
usia reproduksi ataupun diatas usia reproduksi.
2) Pendidikan juga berpengaruh pada pengetahuan pasien, dengan
mengetahui tingkat pendidikan akan memudahkan dalam melakukan
komunikasi terapeutik. Kekhawatiran, ketakutan hingga timbul
kecemasan juga dapat terjadi pada pasien karena ketidaktahuan akan
penyakitnya
3) Keadaan rumah: apakah pasien berada dalam lingkungan kumuh,
karena bisa berdampak pada mual muntah yaitu higiene nutrisi yang
kurang baik sehingga bisa memperburuk keadaan.
4) Pekerjaan: dengan tuntutan kerja keras dapat mempengaruhi keadaan
hamil
dengan
gangguan
Hiperemeris
gravidarum.
(Hanifa
Wiknjosastro, 1999).
c. Identitas suami: Pada biodata suami juga perlu dikaji untuk mengetahui
apakah suami adalah suami yang syah, bertanggung jawab dalam masalah
biaya perawatan di rumah sakit serta peran sebagai suami siaga dengan
memberikan support sistem dan perhatian agar pasien lebih kooperatif
dalam perawatan.
2. Data Biologis/Fisiologis
a. Keluhan Utama
b. Riwayat Keluhan Utama
c. Riwayat kehamilan sekarang : G : - P : - A : 1) Haid terakhir :
2) ANC yang ke :
3) Imunnisasi :
4) Usia kehamilan :
d. Pola reproduksi
1) Siklus :
2) Lamanya haid :
3) Sifat darah :
4) Banyaknya :
5) Baunya :
6) Warnanya :
e. RiwayatKesehatan
1) Penyakit yang pernah dialami
2) Apakah klien pernah melakukan pembedahan
3) Riwayat KB, pada riwayat ini bila pasien menggunakan alat
kontrasepsi pil KB pada kasus Hiperemesis gravidarum akan
menambahkan perasaan mual, karena peningkatan hormon estrogen
yang diakibatkan pemakaian kontrasepsi itu sendiri.
f. Riwayat psikososial, hal yang perlu dikaji adalah pemahaman keluarga
terhadap proses penyakit, prognosa dan program perawatan atau terapi.
Respon keluarga terhadap masalah pasien sangat menentukan tingkat
keberhasilan
perawatan
pada
pasien
dengan
kasus
hiperemesis
status
kesehatan/stressor
kehamilan,
mual-muntah,
karena
pasien
dapat
mengalami
intoleransi pada semua makanan baik bentuk padat dan cair sehingga
10
pengetahuan
tentang
proses
penyakit
dan
pengobatan
11
12
b. Data Objektif
a. Tanda-tanda vital dan keadaan fisik
1. Umum
Suhu 38c, nadi 100x/m, Respirasi 15x/m, TD 90/60
mmHg, TB 149 cm, Bb sebelum hamil 45kg (BB sekarang
40 kg) waktu kehamilan 24 minggu.
2. Penampilan
Penampilan ibu sesuai dengan usia, kelihatan kurang gizi,
fisik lemah, lesu, sering muntah dan emosi labil.
3. Rambut dan kulit :normal dan kurang bersih
4. Muka
- Konjungtiva
: agak pucat
- Skelera mata
: normal
- Hidung
: normal
- Mulut
: normal
- Gigi
: normal
5. Leher
: normal, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid atau benjolan.
6. Buah dada
: normal, areola normal hitam, putting
susu menonjol untuk pemberian ASI berikutnya.
7. Jantung dan paru-paru :
- Normal, tidak ada kelainan dari suara yang umum
ditemukan.
- Denyut dan iramanya lemahl
8. Abdomen
- Normal tidak ada bekas operasi
- Tinggi fundus uteri : di atas pusat (30cm)
- Presentasi :kepala punggung kanan
- DJJ : 120x/m, perkiraan BBj= 1000gr
a. Ekstrimitas bawah : normal, reflek baik tidak ada edema
/varises
b. Jalan lahir
- Alat kelamin luar : ( vagina , kelenjar dan uretra normal)
- Cervik : parous, kecil, warna merah pada lokasi pukul 3,
kemungkinan ada laserasi sedikit di daerah servik
- Pemeriksaan dalam : normal, dapat dilalui bayi normal.
c. Hasil ppemeriksaan laboratorium
d. Urine lengkap : protein neg (-) reduksi: neg (-)
13
Darah lengkap :
- Hb : 6 gr %
- Gol darah : O
- VDRL : neg (-)
- Papsmear : neg (-)
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Ny. S
Rambut hitam lurus, hygiene kurang, tidak
Tanda-tanda vital
terdapat benjolan.
RR=15x/menit
N=100x/menit
S=38 c
Mata
TD = 90/60 mmHg
Penglihatan baik, sklera ikterik, konjungtiva
Hidung
pucat.
Tidak terdapat polip, penciuman baik, terdapat
Mulut
lengkap
Tidak terdapat benjolan, tidak ada pembengkakan
Dada
Abdomen
lesi
Terdapat nyeri, bising usus 4 kali/menit , tidak
teraba
massa,
terdapat
pembesaran
hati
Tangan
Kaki
Keadaan umum
14
d. Analisa Data
N
DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
1.
Data subjektif:
sangat
sibuk
dengan pekerjaannya
Ny. S mengatakan bahwa
mereka tidak mengetahui
cara
mengatasi
muntah
-
yang
mual
dialami
Ny.S.
Ny. S mengatakan bahwa
sebelum
sering
hamil
Ny.S
makan
tidak
ekonomi
keluarga.
Data objektif:
keluarga
15
merawat
saat ini BB 43 Kg
Ny. S sering terlihat muntah-
muntah.
Pergerakan
ekstremitas
kurang
2.
Data Subjektif:
e. Skoring
1. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. S
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
merawat
Kriteria
Sifat masalah:
ancaman
Score
2/3
Pembenaran
x
16
2.
Kemungkinan
0/2
masalah untuk
diubah:
hanya sebagain
3.
Potensial
3/3 x 1
masalah untuk
dicegah:
cukup
4.
Menonjolnya
2/2 x 1
masalah:
masalah
berat, harus
segera
ditangani
Total
2 2/3
krisis
Score
1/3 x
Pembenaran
1 Faktor kebudayaan dapat memberi dukungan /
pengetahuan merawat anggota keluarga
atau
keadaan sejatera
2.
Kemungkinan
masalah
2/2
x 2
dapat
diubah:
dengan
3.
mudah
Potensial
3/3
x 1
masalah
4.
untuk
dicegah:
cukup
setelah melahirkan
Menonjolnya
2/2
masalah:
Masalah
x 1
beratdan
harus segera
diatasi
Total
3 1/3
f. Prioritas Masalah
1. Kekurangan volume cairan pada Ny. S berhubungan dengan
KMK merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
g. Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. B
No Diagnosa Keperawatan
1.
Kekurangan volume
merasa
berhubungan dengan
tidak bergairah.
haus
dan
selalu
kulit
buruk,
pergerakan
dan
ekstremitas
kurang
A:Ketidakmampuan
merawat
18
keluarga
anggota keluarga
komplikasi
dari
dehidrasi
Diskusikan bersama keluarga
tentang
cara
mengatasi
keluarga
untuk
Mendiskusikan
bersama
bersama
19
Mendiskusikan
bersama
bersama
keluarga
tentang
cara
mengatasi
dehidrasi
pada
bumil.
Memotivasi keluarga untuk
mengulang
kembali
penjelasan
yang
sudah
disampaikan
E:
S/
Keluarga
bahwa
mengatakan
tanda,
gejala,
penyebab,
komplikasi
dan
mengikuti
diskusi
bersama
dengan
perawat.
Ekspresi
wajah
tampak
sewaktu
perawat
senang
memberikan
pujian
saat
apa
saja
yang
mengenal
20
masalah
Buat
kontrak
untuk
pertemuan selanjutnya
2.
sering
muntah
dengan
ketidakmampuan
keluarga
pekerjaannya.
merawat
merasa
sangat
mual
sibuk
dan
dengan
tidak
mengetahui
cemas
karena
Ny.
sering
terlihat
muntah-muntah.
Pergerakan
ekstremitas
kurang
A:Ketidakmampuan
merawat
keluarga
anggota
sehingga
kelarga
menimbulkan
risiko cidera
P: Diskusikan bersama keluarga
tentang risiko kekurangan
nutrisi yang dapat terjadi
pada Ny. S berhubungan
dengan tanda dan gejala
yang dirasakan oleh Ny. S,
yaitu mual dan muntah.
Diskusikan bersama
keluarga
risiko
dan
penyebab
kekurangan
mual
muntah
dari
nutrisi
yang
dialami Ny. S.
Diskusikan akibat jika Ny. S
kekurangan
nutrisi
bagi
22
risiko
kekurangan
nutrisi
tentang
cara
mual
dan
pencegahan
tentang
penanganan
mual
cara
dan
memodifikasi
jahe
dan
pisang
keluarga
harus
23
kesehatan
I:Mendiskusikan
keluarga
bersama
tentang
risiko
pada
berhubungan
Ny.
dengan
S
tanda
dapat
menyebabkan
tentang
cara
tentang
cara
24
untuk
memberikan
obat
yang
menyebabkan
dapat
risiko
jatuh
pada Ny. S.
E:
S/
Keluarga
mengatakan
mengetahui
gejala
menyebabkan
yang
tanda
dapat
risiko
25
untuk
mengikuti diskusi
bersama
dengan
perawat.
Ekspresi
wajah
tampak
sewaktu
perawat
senang
memberikan
keseriusan
pujian
atas
keluarga
saat
mengikuti diskusi.
A/ Keluarga tampak serius
untuk
mengenal
kekurangan
nutrisi
risiko
yang
Buat
kontrak
untuk
pertemuan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Ida. 1993. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:
EGC.
26
Departemen Kesehatan RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks
Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas/E.6. Jakarta:
EGC.
http://zerich150105.wordpress.com
http://askep-askeb.cz.cc
http://materi-kuliah-akper.blogspot.com
http://healthblogheg.blogspot.com/
www.snapdrive.net
Mochtar, Rustam. 1993. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Pilleteri, Adele. 2002. Buku Saku Keperawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
EGC
Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta: EGC
27