Teknika Edisi 8 05
Teknika Edisi 8 05
2).
Oleh :
Martinus Heru Palmiyanto .3)AEB Nusantoro3).
ABSTRACT
The rate of flow and the head lost that occur in each pipe should be considered in the installation of the
pipe network, so that water cam be evenly distributed in each branch of pipe. In an analisys using the expert pipe
program, it can be known the flow rate discharge and pressure working in the installation.
The highest flow, enter pressure and exit pressure happen in the pipe number 11 with pipe flow 0,0026 m 2/s
for pipe diameter 1. In pipe 3/41 is 0,0013 m 2/s and in pipe 1/21 is 3567 m 2/5. The highest enter flow velocity
happens in the largest pipe with diameter 1. The speed is 4.75 11 m/s. For pipe diameter 3/4 is 3819 and for pipe
diameter is 35 67 m/s. Enter pressure happens in pipe 11 3/41 and 1/21 it is 1.0979 bar or 1.119546 kg/cm2. Exit
pressure on each pipe is the same and the highest pressure for pipe 1 is 1.054896 bar or 1.0345 kg / cm 2, 3/4 is
1.3654 bar or 1.392 321 kg/cm2, 1.0345 kg/cm2, 3/4 is 1.4654 bar or 1.392 321 kg/cm2, 1.0345 kg/cm2 pipe diameter,
3/4 is 1.3654 bar or 1.392 321 kg/cm2, pipe diameter 1/21 is 1.3345 bar or 1.3663 kg/cm2. The highest connection
pressure in diameter 11 is as big as 1.360811 bar or 1.3345 kg/cm2, and lowest the pressure is 1.001 bar or 1.019818
kg/cm2.
The highest connection pressure in diameter 3/4 is 1.3654 bar or 1.392 321 kg/cm2 and the lowest pressure is 1.0001
bar or 1.019818 kg/cm2
Sistem Plumbing suatu bangunan gedung adalah pemipaan sistem penyediaan air minum,
pemipaan sistem pembuangan air kotor, dan pemipaan sistem pembuangan air hujan,Instalasi pipa
jaringan banyak dipakai dalam kehidupan manusia salah satunya yaitu untuk pendistribusian air pada
perumahan. Permasalahan yang sering terjadi pada pemasangan instalasi pipa jaringan adalah tidak
diketahuinya debit aliran dan kerugian-kerugian head yang terjadi pada tiap pipa.Keadaan tersebut
akan mengakibatkan distribusi air yang mengalir pada suatu instalasi pipa jaringan air tidak sesuai
dengan kebutuhan yang diminta oleh penduduk.
Hal-hal yang sering terjadi pada pemasangan instalasi pipa jaringan (network pipe) adalah
tidak diketahuinya laju aliran dan kerugian-kerugian head yang terjadi di setiap pipa sehingga
mengakibatkan pendistribusian air yang tidak merata di setiap cabang pipa. Oleh karena itu diperlukan
suatu perhitungan mengenai debit aliran dan kerugian head yang terjadi disetiap pipa secara tepat
dengan tujuan untuk bisa memprediksi distribusi air pada pipa jaringan secara akurat.
II. BAHAN DAN METODE
B. Kajian Pustaka
Kecepatan, komprebilitas, kapilaritas, dan tekanan adalah sifat-sifat fluida dalam keadaan diam.
Untuk fluida yang bergerak ada sifat yang penting sebagai berikut :
1. Kerapatan atau densitas (disimbolkan dengan ) adalah ukuran untuk konsentrasi zat tersebut
yang didefinisikan perbandingan massa suatu bahan persatuan volume secara sistematis
kerapatan ini dapat dihitung dengan rumus:
M ....................................................................
1)
dimana:
= Kerapatan massa (kg/m3)
M = Massa zat cair (kg)
V = Volume zat cair (m3)
Kerapatan air pada temperatur kamar adalah 1,94 slug/ft 3 atau 1000 kg/m3. Bobot spesifik atau
berat jenis adalah berat benda persatuan volume.
=g
.................................................................... 2)
dimana :
= berat jenis (N/m3)
= kerapatan massa (kg/m3)
g = percepatan grafitasi = 9,81 (m/s2)
Volume jenis v adalah yang ditempati oleh sebuah satuan massa zat dan karena itu merupakan
kebalikan dari kerapatan massa :
l ........................................................................... 3)
v
Dalam beberapa masalah kekentalan dinamik dihubungkan dengan rapat massa dalam bentuk :
v
.......................................................................... 4)
dimana:
v = viscositas kinematis zat cair (m2/s)
= kekentalan absolut (N/m2)
= kerapatan massa (kg/m3)
2. Aliran Fluida Dalam Pipa
a. Aliran fluida
Aliran fluida dapat terjadi berupa aliran steady atau aliran unsteady. Aliran unsteady terjadi
jika keadaan di setiap titik dalam aliran berubah menurut perubahan waktu, sedangkan aliran
steady terjadi jika keadaan titik dalam aliran tidak berubah menurut perbedaan waktu.
0; v 0; T 0 .................................................. 5)
t
t
t
b. Persamaan kontinuitas
Persamaan kontinuitas merupakan penurunan dari hukum kekekalan massa. Untuk aliran
mantap (steady), massa yang melalui semua bagian dalam arus fluida persatuan waktu adalah
sama. Hal ini dinyatakan dalam:
m = 1.V1.A1 = 2.V2.A2. ........................................................................ 6)
Untuk fluida inkompresible dan jika 1 = 2, maka persamaan di atas menjadi:
Q = V1 A1 = V1 A2
dimana:
Q = debit (m3/s)
V = kecepatan (m/s)
A = luas penampang (m2)
dimana :
Re = bilangan Reynolds
V = kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (m/s)
D = diameter dalam pipa (m)
v = viscositas kinematis zat cair (m2/s)
Pada bilangan Reynolds ini terdapat suatu batasan sebagai berikut:
Pada Re < 2300,aliran bersifat laminer
Pada Re > 4000,aliran bersifat turbulen
Pada Re = 2300 - 4000 terdapat daerah turbulen transisi, dimana aliran dapat bersifat laminer
atau turbulen tergantung pada kondisi pipa dan aliran.
Kerugian dalam sambungan
2
= 2 ............................................................. 8)
Dimana ,
K = manufactur faktor
v = Velocity
g = grafitasi bumi
Pressure loss
= 100000
.................................................. 9)
Dimana,
h = head loss (m)
p = densitas ( kg /m3)
g = grafitasi
Energy dan Tingkatan energy
Head fluida = Energy kinetik + energy aliran + Energy potensial .... 10)
=
2
2
Dimana
v = besar velocity
g = gaya grafitasi
P = tekanan
y = fluidensity
Koefisen aliran ( Cv)
= ................................................................................ 11)
Dimana
Cv = koefisien aliran
Q = aliran rata rata dalam gpm
p = Kerugian tekanan dalasm katup
SG = rasio densitas fluida
Kv koefisien aliran fluida
1000
................................................................. 12)
Dimana ,
Kv = koefisien aliran
Q = Debit aliran m3/jam
P = Kerugian tekanan
C. Metode
Dalam penelitian ini,terdapat beberapa tahapan yang dimulai dengan pembuatan disain instalasi
pemipaan diperumahan sampai dengan mengenai debit aliran dan kerugian head yang terjadi
disetiap pipa. Berikut ini adalah disain pemasangan pipa
pipa
Tidak
Komputasi dan analisa
Ya..
Hasil
Dari hasil pengujian computasi yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut
a. Untuk bagian instalasi pipa dari pompa
NO
PIPA
MASS
FLOW
Kg/Sec
FLOW
m2/sec
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
2.6441
1.3028
1.3413
0.7583
0.7583
0.5795
0.1789
0.1789
0.4575
0.4575
2.6441
0.1254
0.1254
0.1254
0.5830
1.3028
1.3028
0.0026
0.0013
0.0013
0.0008
0.0008
0.0006
0.0002
0.0002
0.0005
0.0005
0.0026
0.0001
0.0001
0.0001
0.0006
0.0013
0.0013
VELOCITY
m/Sec
TEKANAN
MASUK
Bar.g
TEKANAN
KELUAR
Bar.g
1.3345
1.2056
1.2056
1.1321
1.0198
1.0015
1,0015
1,0002
1,0010
1,1044
1.0979
1.0001
1.1044
1.0995
1.1321
1.1443
1.0064
1.2056
1.1443
1.1321
1.0198
1.0015
1.0000
1.0002
1.0000
1.0000
1.0010
1.3345
1.0000
1.0995
1.0001
1.1044
1.0054
1.0000
Untuk diameter 1
4.751
2.341
2.410
1,363
1,363
1.041
0.321
0.321
0.822
0.822
4.751
0.225
0.225
0.365
1.046
2.341
2.341
Untuk Diameter
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
1.3113
0.6423
0.5690
0.3535
0.3535
0.2687
0.0851
0.0851
0.2447
0.2447
1.3113
0.0704
0.0704
0.0704
0.3151
0.5423
0.5423
0.0013
0.0006
0.0007
0.0004
0.0004
0.0003
0.0001
0.0001
0.0002
0.0002
0.0013
0.0001
0.0001
0.0001
0.0003
0.0006
0.0006
3.819
1.871
1.948
1.030
1.030
0.783
0.249
0.249
0.713
0.713
3.819
0.205
0.205
0.205
0.918
1.871
1.871
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
0.5376
0.2467
0.2911
0.1622
0.1622
0.1267
0.0355
0.0355
0.0998
0.0998
0.5376
0.0292
0.0292
0.0292
0.1289
0.2467
0.2467
0.0005
0.0002
0.0003
0.0002
0.0002
0.0001
0.00001
0.00001
0.0001
0.0001
0.0005
0.00001
0.00001
0.00001
0.0001
0.0002
0.0002
1.3654
1.1869
1.1869
1.1276
1.0154
1.0012
1.0012
1.0002
1.0010
1.1042
1.0979
1.0001
1.1042
1.0985
1.1278
1.1357
1.0057
1.1859
1.1357
1.1278
1.0154
1.0012
1.0000
1.0002
1.0000
1.0000
1.0010
1.3654
1.0000
1.0985
1.0001
1.1042
1.0057
1.0000
1.3363
1.2004
1.2004
1.1400
1.0262
1.0023
1.0023
1.0003
1.0015
1.1062
1.0979
1.0002
1.1062
1.0967
1.1400
1.1396
1.0075
1.2004
1.1396
1.1420
1.0262
1.0023
1.0000
1.0033
1.0000
1.0000
1.0015
1.3363
1.000
1.0987
1.0002
1.1062
1.0075
1.0000
Untuk diameter
3.567
1.636
1.931
1.076
1.076
0.840
0.235
0.235
0.662
0.662
3.567
0.194
0.194
0.194
0.855
1.636
1.636
DATA SAMBUNGAN
Dari computasi yang telah dilakukan menghasilkan data sebagai berikut untuk setiap
sambungan pipa dan sambungan untuk katup buang.
Tabel 2. Data Sambungan Pipa
NO
Nama
Tekanan di setiap
Sambungan
sambungan
Untuk sambungan pipa diameter 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Sambungan 1
Sambungan 2
Sambungan 3
Sambungan 4
Sambungan 5
Sambungan 6
Katup kran
Sambungan 7
Katup kran
Sambungan 8
Sambungan 9
Katup kran
Sambungan 10
Sambungan 11
Katup Kran
Katup Kran
Sambungan 12
Katup kran
1.3345
1.0256
1.1443
1.1321
1.0198
1.0015
1.0000
1.0002
1.0000
1.0010
1.1044
1.0979
1.0001
1.0995
1.0000
1.0000
1.0064
1.0000
Total flow in
m2/sec
0.0026
0.0026
0.0013
0.0013
0.0008
0.0006
0.0006
0.0002
0.0002
0.0005
0.0005
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0005
0.0013
0.0013
0.0026
0.0026
0.0013
0.0013
0.0008
0.0008
0.0006
0.0002
0.0002
0.0005
0.0006
0.0026
0.0001
0.0001
0.0001
0.0005
0.0013
0.0013
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Sambungan 1
Sambungan 2
Sambungan 3
Sambungan 4
Sambungan 5
Sambungan 6
Katup kran
Sambungan 7
Katup kran
Sambungan 8
Sambungan 9
Katup kran
Sambungan 10
Sambungan 11
Katup Kran
Katup Kran
Sambungan 12
Katup kran
1,3654
1,1869
1.1357
1,1278
1,0154
1,0012
1,0000
1,0002
1,0000
1,0010
1,1042
1,0979
1,0001
1,0985
1,0000
1,0000
1,0057
1,0000
0.0013
0,0013
0,0005
0,0007
0,0004
0,0004
0,0003
0,0001
0,0001
0,0002
0,0003
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0002
0.0005
0.0005
0.0013
0.0013
0.0005
0.0007
0.0004
0.0004
0.0003
0.0001
0.0001
0.0002
0.0003
0.0001
0.0001
0.0001
0.0002
0.0002
0.0006
0.0005
0.0005
0.0005
0.0002
0.0003
0.0002
0.0002
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0002
0.0002
0.0005
0.0005
0.0002
0.0003
0.0002
0.0002
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0001
0.0002
Sambungan 1
Sambungan 2
Sambungan 3
Sambungan 4
Sambungan 5
Sambungan 6
Katup kran
Sambungan 7
Katup kran
Sambungan 8
Sambungan 9
Katup kran
Sambungan 10
Sambungan 11
Katup Kran
Katup Kran
Sambungan 12
Katup kran
1.3363
1.2004
1.1396
1.1400
1.0262
1.0023
1.0000
1.0003
1.0000
1.0015
1.1062
1.0979
1.0002
1.0967
1.0000
1.0000
1.0075
1.0000
B. Pembahasan
Dari hasil pengujian diatas dapat dibandingkan setiap instalasi dengan variasi diameter pipa
sebagai berikut :
Pada gambar 4, menjelaskan semakin besar diameter pipa akan menghasilkan flow semakin besar,
semakin kecil diameter pipa pada instalasi konstruksi yang sama akan menghasilkan flow yang
kecil.
1,5
1
Pipa 1
penomoran pipa
Gambar 5. Grafik Flow
P17
P15
P13
P11
P9
Pipa 3
P7
0
P5
Pipa 2
P3
0,5
P1
Flow ( m2/sec)
Pada grafik 5, dapat dilihat aliran terbesar di pipa no 11 dengan besar flow 0.0026 m2/s untuk pipa
berdiameter 1 ,untuk pipa 0.0013 m2/s.dan untuk pipa berdiameter sebesar 0.0005 m 2/s
velocity ( m/sec)
Skala velocity
1,5
1
0,5
Pipa 1
Pipa 2
P1 P3 P5 P7 P9 P11 P13 P15 P17
Pipa 3
penomoran pipa
Gambar 6. Grafik Velocity
Untuk kecepatan aliran yang masuk dalam pipa terbesar dapat dilihat digambar 6, dimana pada
pipa no.11 dengan diameter paling besar adalah 1 diperoleh kecepatan sebesar 4.7511 m/s, untuk
pipa diameter 3.819 dan untuk pipa berdiameter 3.567 m/s. Dari grafik no 14 dapat
diketahui bahwa kecepatan paling tinggi yaitu di pipa no.11 dengan diameter 1, pada konstruksi
instalasi yang sama.
pipa 1
0,0000
pipa 3/4
P1
P3
P5
P7
P9
P11
P13
P15
P17
Skala
1,5000
pipa 1/2
pipa
Gambar 7. Grafik Tekanan Masuk ke Pipa
Dari grafik 9 besar tekanan masuk pada setiap pipa sama pada setiap pipa dan tekanan tertinggi
adalah pada pipa no 11 yaitu untuk pipa 1 ,3/4 dan sebesar 1.0979 bar atau sebesar 1.119546
kg/cm2.
Skala
pipa 1
P1 P4 P7 P10 P13 P16
pipa 3/4
pipa 1/2
pipa
Gambar 8. Grafik Tekanan Keluar dari Pipa
Untuk Sambungan tekanan di diameter 1 terbesar adalah 1.3345 bar atau 1.360811
kg/cm2,untuk tekanan terkecil yaitu 1.0001 bar atau 1.019818 kg/cm 2.Untuk Sambungan tekanan
di diameter 3/4 terbesar adalah 1.3654 bar atau 1.392321 kg/cm2,untuk tekanan terkecil yaitu
1.0001 bar atau 1.019818 kg/cm2.Untuk Sambungan tekanan di diameter terbesar adalah
1.3363 bar atau 1.360811 kg/cm2,untuk tekanan terkecil yaitu 1.0001 bar atau 1.362647 kg/cm 2.
IV. SIMPULAN
Dari penelitian dan analisa data diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mass flow rate pada diameter 1 pada pipa1 dan pipa 11 mempunyai mass flow rate lebih besar
dibandingkan dengan diameter pipa dan pada konstruksi yang sama. Semakin besar
diameter pipa yang dipasang pada konstuksi disain yang sama akan menghasilkan flow semakin
besar,semakin kecil diameter pipa pada instalasi konstruksi yang sama akan menghasilkan flow
yang kecil.
2. Aliran terbesar di pipa no 11 dengan besar flow 0.0026 m2/s untuk pipa berdiameter 1 ,untuk pipa
0.0013 m2/s.dan untuk pipa berdiameter sebesar 0.0005 m 2/s
3. Untuk kecepatan aliran yang masuk dalam pipa terbesar pada pipa no 11 dengan diameter paling
besar adalah 1 dengan kecepatan sebesar 4.7511 m/s ,untuk pipa diameter 3.819 dan untuk
pipa berdiameter 3.567 m/s.
4. Tekanan masuk pada setiap pipa sama pada setiap pipa dan tekanan tertinggi adalah pada pipa
no.11 yaitu untuk pipa 1 ,3/4 dan sebesar 1.0979 bar atau sebesar 1.119546 kg/cm 2.
5. Tekanan keluar pada setiap pipa sama pada setiap pipa dan tekanan tertinggi adalah pada pipa
no.11 yaitu untuk pipa 1 sebesar 1.0345 bar atau sebesar 1.054896 kg/cm 2, sebesar 1.3654
bar atau sebesar 1.392321 kg/cm2.dan pipa berdiameter 1/2 sebesar 1.3663 bar atau sebesar
1.393238 kg/cm 2.
6. Untuk Sambungan tekanan di diameter 1 terbesar adalah 1.3345 bar atau 1.360811 kg/cm 2, untuk
tekanan terkecil yaitu 1.0001 bar atau 1.019818 kg/cm 2. Untuk Sambungan tekanan di diameter
3/4 terbesar adalah 1.3654 bar atau 1.392321 kg/cm2,untuk tekanan terkecil yaitu 1.0001 bar atau
1.019818 kg/cm2.Untuk Sambungan tekanan di diameter terbesar adalah 1.3363 bar atau
1.360811 kg/cm2,untuk tekanan terkecil yaitu 1.0001 bar atau 1.362647 kg/cm 2.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Bagus Shella A, 2010, Kaji eksperimental Rugi Tekan (head Losses)dan Faktor Gesekan yang terjadi
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
10