BIOLOGI DASAR
Oleh :
Kelompok 31
Harman
1403035095
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul Praktikum
Biologi
Praktikan
Harman 1403035095
Kelompok
Semester/Tahun Ajaran
:
:
31
Ganjil / 2014 2015
Jurusan
Harman
NIM. 1403035095
Menyetujui,
Koordinator Asisten Praktikum Biologi
Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya praktikan dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi dasar ini.
Praktikum ini diselenggarakan mulai tanggal 6 November 2014 hingga 20
November 2014. Tempat dilaksanakannya praktikum biologi ini adalah di
Laboratorium Agronomi gedung OECF Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, praktikan berterimakasih kepada :
Ibu Dr. Urnemi, Msi; Ibu Nurul Puspita Palu SP.;Ibu Penny Pujowati, SP.,MSi.;
Ibu Dr. Sc. Agr. Nurhasanah, SP.,MSi.; Ibu Desiana, SP.,MSi.; Ibu Marwati, SP.,MSi.;
Bapak Rosfiansyah, SP.,MSi.; Ibu Miftahur Rohmah, SP.,MSi.; Bapak RM.
Nurhartanto, SP.,MSi.; Bapak Sofian, SP.,MSc.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak. Demikian pula dengan laporan
praktikum ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun tetaplah dinantikan praktikan demi kesempurnaan laporan praktikum ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi praktikan dan bagi yang memerlukannya.
Terimakasih
Samarinda,
Desember 2014
Harman
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR SEL TUMBUHAN
Oleh :
Kelompok 31
Harman
:1403035095
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
I. PENDAHULUAN
Setelah
ditemukannya gen dalam kromosom yang ada di dalam nukleus, maka lahirlah teori
Sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup. Walther Flemming dan
Eduard Strasburger mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga
memunculkan teori sel baru, yaitu Sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk
hidup.
Sel memiliki bagian utama, yaitu membran sel, inti sel dan sitoplasma.
Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki dinding sel dan plastida yang
tidak dimiliki sel hewan. Adapun struktur sel tumbuhan yaitu pada tumbuhan tidak
ditemukan sentriol, terdapat sitokenesis, tidak ada pembatasan pertumbuhan, selnya
lebih besar, memiliki sentrosom, memiliki plastida, memiliki vakuola, memiliki
membran sel serta tidak memiliki lisosom (Urnemi, dkk, 2014).
1.2 Tujuan
Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk dari selsel makhluk hidup yang lebih spesifik pada pengamatan ini adalah tumbuhan serta
dapat menggambarkan bagaimana bentuk dari sel yang
a) Dinding sel berfungsi sebagai penyusun sel tumbuhan yang tersusun atas
serat-serat
sellulosa,bersifat
tebal
dan
kaku
untuk
membantu
Fungsi
Praktikum struktur sel tumbuhan ini berlangsung pada hari Kamis tanggal 6
November 2014 di Laboratorium Agronomi gedung OECF Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman Samarinda.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum struktur sel tumbuhan ini
antara lain : Mikroskop, kaca benda, kaca penutup, silet, pipet dan umbi bawang
merah.
3.3 Prosedur Kerja
1. Siung bawang merah segar dipotong.
2. Salah satu lapisan siung yang berdaging diambil dan dipatahkan sehingga bagian
yang cekung tampak adanya epidermis tipis.
3. Epidermis dijepit menggunakan pinset, dilepaskan dari umbinya dengan perlahanlahan.
4. Potongan kecil epidermis tersebut diletakkan pada gelas objek dan dijaga agar
tidak terjadi lipatan atau kerutan.
5. Satu sampai dua tetes air ditambahkan di potongan kecil epidermis dan ditutup
dengan gelas penutup.
6.
7. Satu tetes zat warna Yodium diteteskan pada salah satu tepi gelas penutup dan
dihisap dengan menggunakan kertas penghisap pada sisi yang berlawanan,
kemudian diamati dengan pembesaran yang lebih besar (40x) sehingga dapat
dilihat dengan jelas bagianbagian dari sel tersebut.
8. Bagianbagian sel kemudian digambar.
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai
berikut : Struktur sel tumbuhan disusun oleh vakuola, sitoplasma, dinding sel,
kloroplas, dan badan golgi. Dan Sel tumbuhan memiliki organel organel yang tidak
ditemukan di dalam sel hewan seperti vakuola, plastid, dan dinding sel.
5.2 Saran
Sebaiknya para praktikan harus lebih cermat dalam mengamatin sel tumbuhan
agar tidak terjadi kesalahan dan lebih teliti dalam melihat sel-sel di tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sridianti.com/organel-sel-tumbuhan-dan-fungsinya.htm
. 7 November
2014
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.com/2013/10/bagian-bagian-sel-dan-fungsiorganel.html?en . 7 November 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasma . 27 November 2014
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Kelompok 31
Harman
: 1403035095
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mengenal bagian-bagian dari sel hewan serta Menjelaskan dan mengenal
struktur dasar sel hewan.
masuk dalam sel serta melakukan seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan
masuk dari dalam atau luar sel.
b) Sitoplasma merupakan matriks cairan yang mengisi cel terdiri dari dari
organel seluler tersuspensi yang berfungsi mempertahankan tekanan sel serta
memastika agar sel tidak mengecil atau meledak.
c) Inti sel adalah rumah bagi sebagian besar sel-materi genetik DNA dan RNA
dan dikelilingi oleh membran berpori dikenal sebagai membran nuklir. Fungsi
Inti sel yaitu untuk mengontrol aktivitas sel dan dikenal sebagai pusat kendali.
d) Ribosom adalah lokasi untuk sintesis protein di mana translasi dari RNA
berlangsung.
e) Retikulum endoplasma adalah sistem transportasi sel yang berfungsi
mengangkut molekul yang membutuhkan perubahan tertentu dan juga
molekul ke tujuan mereka. Retikulum endoplasma dibagi menjadi dua yaitu
kasar dan halus dimana Retikulum endoplasma kasar berfungsi untuk sintesis
protein sedangkan retikulum endoplasma halus berfungsi untuk sintesis
lemak.
f) Lisosom adalah sistem pencernaan sel yang memiliki enzim pencernaan untuk
membantu dalam memecah molekul limbah dan juga membantu dalam
detoksifikasi sel.
g) Sentrosom terletak
di dekat
inti
sel
dan
dikenal
sebagai
pusat
4.2 Pembahasan
Praktikan
menemukan
adanya
organel
flagellum,
peroksisom,
dan
1.
5.1 Kesimpulan
Struktur sel hewan disusun oleh membran sel, sitoplasma, inti sel, ribosom,
retikulum endoplasma, lisosom, sentrosom, vakuola, badan golgi, mitokondria,
peroksisom, sitoskeleton, sentriol serta silia dan flagella.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan berhati-hati dalam mengambil epitel pada bagian dalam
dinding pipi agar tidak terjadi cidera dan lebih cermat agar tidak terjadi kesalahan
dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/10/peroksisom-artikel-lengkap.html
November 2014
http://www.sridianti.com/organel-sel-hewan-dan-fungsinya.html .
2014
LAPORAN PRAKTIKUM
FOTOSINTESIS
7 November
Oleh :
Kelompok 31
Harman
: 1403035095
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
I. PENDAHULUAN
Fotosintesis
tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim. Fotosintesis adalah
suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Fotosintesis adalah fungsi utama dari daun. Proses fotosintesis sangat penting bagi
kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada proses ini.
Proses fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di
atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos
berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme
untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh
sejumlah bakteri belerang.
1.2 Tujuan
Untuk membuktikan bahwa pada proses fotosintesis akan membentuk gas
oksigen.
2.1 Fotosintesis
Tumbuhan hijau daun bersifat autotrof yang berarti dapat memasak atau
mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menyerap air dan
karbondioksida untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai
makanannya. Energi untuk menjalankan proses tersebut berasal dari fotosintesis.
Adapun persamaan reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut.
6H2O + 6CO2 + Cahaya C6H12O6 + 6O2
Tumbuhan menyerap cahaya karena memiliki pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplast. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan
dalam fotosintesis. Sebagian besar energi fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga
dapat terjadi pada organ tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam daun terdapat
lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap
milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan. Reaksi fotosintesis dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu reaksi terang
dan reaksi gelap (siklus Calvin).
pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada
warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau
(500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata
kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan
menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu.
Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di
dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada
pusat-pusat reaksi.
sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem
II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680
nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer.
bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang
bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai
transpor elektron.
menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan
fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti.
Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil
ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini
adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari
air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B.
van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an.
Bakteri
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron
yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
2.3 Reaksi Gelap pada Fotosintesis
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai
proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin
yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi
gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada
ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa
cahaya).
4.2 Pembahasan
Pada percobaan tentang fotosintesis yang praktikan lakukan, setelah dibuka
dari penutupnya warna daun yang semula berwarna hijau terlihat menjadi warna
kekuning-kuningan sedangkan pada bagian daun yang tidak ditutup oleh kertas
karbon/kertas timah warna hijaunya tetap terjaga.
Setelah daun dicelupkan kedalam etanol dan larutan Kalium Iodida, bagian
daun yang ditutupi oleh kertas karbon/kertas timah semakin berwarna kekuningan
transparan.
Hal ini membuktikan bahwa pada bagian daun yang ditutupi kertas
karbon/kertas timah tidak mengalami fotosintesis karena tidak terkena sinar matahari
secara langsung sedangkan pada bagian daun yang terbuka, bagian daun tetap
berwarna hijau seperti warna pada lumut. Hal ini membuktikan bahwa pada bagian
tersebut terjadi proses fotosintesis karena terkena sinar matahari secara langsung.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai
berikut
1. Adanya proses fotosintesis intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 akan sangat
berpengaruh. Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen.
2. Daun yang ditutup dengan kertas karbon/kertas timah berwarna pucat kekuningan
menandakan kurang/tidak adanya amilum sedangkan pada daun yang ditutup
dengan kertas karbon/kertas timah tetap berwarna hijau yang menandakan pada
daun tersebut mengandung amilum.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan memperhatikan jarak waktu daun yang akan ditutup
dengan kertas karbon/kertas timah dengan waktu akan melakukan praktikum agar
warna terlihat lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://ochisl.blogspot.com/2013/12/contoh-laporan-lengkap-praktikum.html
November 2014
28
LAPORAN PRAKTIKUM
RESPIRASI TUMBUHAN
Oleh :
Kelompok 31
Harman
: 1403035095
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
I. PENDAHULUAN
stomata yang terletak pada daun tumbuhan dan lentisel yang terletak pada batang
tumbuhan.
2.1 Respirasi
Respirasi dapat di katakan sebagai suatu proses oksidasi dekomposisi senyawa
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan di bebaskan sejumlah
tenaga (energi).
oksigen, hidrogen dan elektron. Suatu senyawa atau unsur dikatakan teroksidasi jika
senyawa tersebut mendapatkan Oksigen, kehilangan elektron atau kehilangan
Hidrogen.
Proses respirasi pada tumbuhan tingkat tinggi adalah secara aerob atau
memerlukan Oksigen dimana pada pernapasan tersebut terdapat pembebasan energi
dari sari-sari makanan pada bagian dalam sel tubuh tumbuhan yang dilakukan dengan
cara oksidasi secara biologis. Oksidasi sendiri merupakan proses reaksi diantara sari
makanan dengan Oksigen yang pada akhirnya menghasilkan CO2, energi dan H2O.
Reaksi tersebut merupakan jenis reaksi enzimatis yang memiliki peran sebagai
katalisator. Energi yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut akan digunakan dalam
proses pertumbuhan, pengangkutan mineral, pembentukkan protein, proses
fotosintesis dan masih banyak lagi lainnya.
2.3 Respirasi pada Tumbuhan Tingkat Rendah
Respirasi pada tumbuhan tingkat rendah bisa terjadi dengan dua cara, yaitu
aerob dan juga anaerob.
fermentasi yakni proses pengubahan suatu senyawa utama menjadi senyawa lanjutan
dengan menggunakan bantuan enzim. Proses ini bisa kita jumpai pada pembentukkan
alkohol yang awalnya merupakan glukosa. Respirasi pada tumbuhan tak sempurna
ini juga bisa ditemukan pada proses pembentukkan tempe.
masing.
Tabung reaksi diisi dengan dua puluh tetes phenol red.
Sekrup dimasukkan sampai menyentuh dasar tabung reaksi.
Tabung reaksi satu sampai empat diberi tanda dengan kertas label.
Tabung reaksi satu diisi dengan dua puluh kecambah kacang hijau,
tabung reaksi dua diisi dengan dua puluh kecambah kacang kedelai,
tabung reaksi tiga diisi dengan lima butir kerikil, tabung reaksi empat
diisi dengan kertas tisu yang telah dicelupkan di dalam larutan gula.
6. Tabung reaksi ditutup dengan kertas saring dan diikat dengan karet
gelang.
7. Setelah beberapa menit tabung reaksi yang mengalami perubahan
warna dari merah menjadi kuning terlebih dahulu dicatat.
No
Tabung Reaksi
Waktu
Keterangan
(menit)
1
Kacang Hijau
09
10
Batu
Tisu
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang praktikan lakukan pada keempat tabung reaksi,
praktikan memperoleh hasil bahwa tabung reaksi yang lebih cepat mengalami
perubahan warna dari merah menjadi kuning adalah tabung reaksi dua yang berisi
kecambah kacang kedelai dengan catatan waktu tiga menit dua belas detik dan
kemudian diikuti perubahan warna pada tabung reaksi satu yang berisi kecambah
kacang hijau dengan catatan waktu empat menit dua puluh empat detik sedangkan
pada tabung reaksi tiga yang berisi kerikil tidak terjadi perubahan warna dan tabung
empat yang berisikan tisu yang telah dicelupkan ke larutan gula mengalami
perubahan warna yang semulanya merah menjadi merah pekat dan air bertambah.
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://4thena.wordpress.com/category/fisiologi-tumbuhan/ . 28 Novembar 2014
LAPORAN PRAKTIKUM
MORFOLOGI DAN REPRODUKSI SERANGGA
Oleh :
Kelompok 31
Harman
: 1403035095
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
I. PENDAHULUAN
Diperkirakan jumlah
serangga sebanyak tiga puluh sampai delapan puluh juta spesies meliputi sekitar lima
puluh persen keanekaragaman di bumi (Angga,2009).
Kesuksesan eksistensi serangga di bumi ini diduga karena adanya rangka luar
(eksoskeleton) yang dimilikinya, yaitu kulit yang juga merangkap sebagai rangka
penunjang tubuhnya dan ukurannya yang relatif kecil serta kemampuan terbang
sebagian besar jenis serangga. Ukuran badan yang relatif kecil juga menyebabkan
kebutuhan makanannya juga relatif sedikit. Serangga juga memiliki kemampuan
bereproduksi besar dalam waktu yang singkat.
Beberapa jenis serangga juga ada yang berguna bagi kehidupan manusia,
contohnya lebah madu, ulat sutera, serangga penyerbuk, dan lain-lain. Namun kita
sehari-hari mengenal serangga dari aspek merugikan manusia karena banyak
diantaranya yang menjadi hama perusak dan pengganggu tanaman pertanian.
Walaupun demikian, sebenarnya serangga perusak hanya kurang dari satu
persen dari semua jenis serangga. Dengan mengenal serangga terutama biologi dan
perilakunya, diharapkan manusia akan efisien mengendalikan serangga perusak
tanaman.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh serangga secara umum.
Spiralukum
merupakan alat pernapasan luar yang terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen
maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen
terakhir abdomen). Ada mulut belalang yang bertipe penggigit dan pengunyah yang
memiliki bagian-bagian seperti labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla
dengan masing-masing terdapat palpus maxillaris, dan labium dengan palpus labialis.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada belalang yang praktikan lakukan,
praktikan menemukan antena, kepala, thorax, abdomen, sayap dan tungkai.
Adapun fungsinya masing-masing :
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Serangga memiliki morfologi yang terdiri dari kepala yaitu mata, mulut,
antena dan cula serta dada (thorax) yang terdiri dari kaki dan perut (abdomen).
2. Serangga adalah jenis hama yang aktivitasnya dapat menimbulkan kerugian
baik dari segi kualitas maupun kuantitas suatu hasil produksi.
5.2 Saran
Sebaiknya pratikan memilih serangga dewasa yang besar agar mudah untuk
mengamati anatomi dari senagga itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://hikmatarief.blogspot.com/2014/09/anatomi-belalang.html . 29 November 2014
LAPORAN PRAKTIKUM
SIMULASI PERBANDINGAN GENETIS
Oleh :
Kelompok 31
Harman
: 1403035095
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
I. PENDAHULUAN
Genetika sebagai ilmu yang mempelajari segala hal yang mengenai keturunan
dimulai sejak purbakala, ketika para petani mengetahui bahwa hasil pertaniannya dan
ternaknya dapat ditingkatkan melalui persilangan. Meskipun pengetahuan mereka
masih sangat primitif namun mereka menyadari bahwa beberapa sifat yang baik pada
tumbuhan dan hewan dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Mereka menjalankan berbagai persilangan tanpa disadari pengetahuan karena belum
di kenal adanya gen, apalagi hukum-hukum keturunan. (Suryo, 1990).
Genetika yang sesungguhnya baru dimulai pada dekade kedua dari abad ke-19
setelah mendel menyajikan secara hati-hati hasil analisis beberapa percobaan
persilangan yang dibuatnya pada tamanan ercis/kapri (Pisum sativum). (Suryo, 1990).
Hukum Mendel I dikenal sebagai hukum segregasi. Selama proses meiosis
berlangsung, pasangan-pasangan kromosom homolog saling berpisah dan tidak
berpasangan lagi. Setiap set kromosom itu terkandung di dalam satu sel gamet. Proses
pemisahan gen secara bebas itu dikenal sebagai segregasi gen. Dengan demikian
setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya. Pada waktu fertilisasi,
sperma yang jumlahnya banyak bersatu secara acak dengan ovum untuk membentuk
individu baru. (Syamsuri, 2004).
Hukum Mendel II dikenal sebagai hukum asortasi atau hukum berpasangan
secara bebas. Menurut hukum ini, setiap gen/sifat dapat berpasangan secara bebas
dengan gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak berpengaruh
pada gen untuk sifat yang lain yang bukan termasuk alelnya.
Hukum Mendel 2 ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu
persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda.
1.2 Tujuan
1. Mengenal kemungkinan adanya pertemuan gen-gen secara acak.
2. Melihat
perbandingan
genetis
yang
terjadi
pada
perkawinan
Kromosom
homolog membawa gen untuk sifat yang sama pada lokus yang bersesuaian. Dengan
demikian, homolog memiliki fungsi yang serupa. Namun, homolog tidak selalu
mengandung informasi genetik yang identik.
kantong semula.
Pengambilan tersebut diulang sebanyak enam belas kali dengan
1. Dua buah kantong yang masing-masing berisi enam belas buah kancing baju
berwarna : empat merah-biru, empat merah-abu-abu, empat putih-biru, empat
putih-abu-abu diberikan kepada praktikan.
2. P1 dan P2 ditentukan.
3. P2 ditentukan dengan gamet-gamet yang terbentuk.
4. F2 dicari dengan jalan :
Sebutir kancing diambil dari masing-masing kantong dengan tangan
semula.
Pengambilan tersebut diulangi sebanyak enam belas kali dengan
Pasangan
Merah-Merah
Tabulasi Ijiran
IIIII II
Jumlah
7
2
3
Merah Putih
Putih-Putih
IIIII III
I
8
1
Pasangan
MMBB
MMBb
MmBB
MmBb
MMbb
Mmbb
mmBB
mmBb
Mmbb
Tabulasi Ijiran
III
I
II
III
III
IIII
-
Jumlah
3
1
2
3
3
4
-
4.2 Pembahasan
1. Berdasarkan praktikum simulasi monohibrid dominansi penuh dan
dominansi tidak penuh didapatkan hasil pasangan yang berwarna merahmerah (homozygot) berjumlah empat, pasangan yang berwarna merah-putih
(heterozygot) berjumlah sepuluh dan pasangan yang berwarna putih-putih
(heterozygot) berjumlah dua.
2. Berdasarkan praktikum simulasi dihibrid dominansi penuh didapatkan hasil :
Bunga warna merah, bentuk buah bulat sebanyak tiga
Bunga warna merah, bentuk buah bulat sebesar Satu
Bunga warna merah, bentuk buah bulat sebesar dua
Bunga warna merah, bentuk buah bulat sebesar tiga
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan daintra
nya ialah hasil percobaanya sesuai dengan hukum mendel apabila hitung lebih kecil
dibandingkan dengan nilai tabel,dan sebaliknya pabila hasil percobaan tidak sesuai
dengan hukum mendel maka nilai pada hitung lebih besar daripada nilai pada tabel.
Apabila hasil yang didaptka tidak sesuai dengan hukum mendel dapat
disebkan karena pengocokan yang kita lakukan sebelum mengambil kancing kurang
merata,dari hasil yang di dapatkan bahwa rata-rata hasil yang didaptka sesuai dengan
hukum mendel baik pada data kelas maupun data pribadi,akan tetapi pada data kelas
monohibrid intermediet dapat terlihat dari nilai yang lebih besar daripada nilai table.
DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Suryati, Dotti. 2007. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas
Bengkulu.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
STRUKTUR SEL TUMBUHAN
I.
II.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
III.
METODE
IV.
V.
I.
II.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
III.
METODE
IV.
V.
FOTOSINTESIS
I.
II.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
III.
METODE
IV.
V.
I.
PENDAHULUAN
II.
TINJAUAN PUSTAKA
III.
METODE
IV.
V.
I.
II.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
III.
METODE
IV.
V.
I.
II.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
III.
METODE
IV.
V.