'Documents - Tips RPP Kimia Kelas X Bab 3 Ikatan Kimia Kurikulum 2013dewi Sartika
'Documents - Tips RPP Kimia Kelas X Bab 3 Ikatan Kimia Kurikulum 2013dewi Sartika
IKATAN KIMIA-1
A. IDENTITAS
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
KD DARI KI 4:
4.1 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator :
Menganalisis konfigurasi elektron dan struktur lewis dalam proses pembentukan ikatan kimia.
Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pelajaran diharapkan siswa dapat :
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas
mulia.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga.
D. MATERI AJAR
Kestabilan atom
Ikatan ion
Struktur lewis
Ikatan kovalen (tunggal, rangkap dan rangkap tiga)
Ikatan kovalen koordinasi
E. PENDEKATAN STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Strategi
: Diskusi kelompok
Metode
: Diskusi informasi, tanya jawab dan penugasan
F. SUMBER BELAJAR
a. Media : Alat tulis, white board, komputer (internet), LCD (projector)
b. Sumber : -Sudarmo, Unggul, 2013, KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X,
Jakarta, Erlangga.
-Sutresna, Nana, 2007, Kimia Untuk SMA Kelas X,
Bandung, Grafindo
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama: (2 jam pelajaran)
Kestabilan atom
Ikatan ion
Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan
Fase Orientasi :
Alokasi
waktu
10 menit
Inti
70 menit
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi
waktu
Penutup
Mengucapkan salam
Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan
Fase Orientasi :
Inti
Alokasi
waktu
10 menit
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi
waktu
sebagainya.
Meminta beberapa siswa lainnya dari perwakilan kelompok untuk
menggambar beberapa lambang lewis.
Menjelaskan struktur lewis dan menggambarkan contoh penerapan
lewis pada senyawa ionik.
Menjelaskan definisi utama ikatan kovalen.
Mengembangkan definisi ikatan kovalen berdasarkan karakter
atom-atom pembentuknya sebanyak 2 definisi.
Menjelaskan hubungan penerapan struktur lewis dalam ikatan
kovalen.
Menggambarkan struktur lewis senyawa kovalen yang baik dan
benar sesuai aturan lewis dengan contoh senyawa H 2S dan SO2.
Memperhatikan pada slide mengenai mekanisme penulisan struktur
lewis yang benar.
Menanyakan kepada siswa apakah sudah memahami definisi dan
struktur lewis dari ikatan kovalen.
Melanjutkan topic yaitu menjelaskan pengklasifikasian ikatan
kovalen berdasarkan 3 faktor yaitu jumlah pasangan elektron ikat
yang dipakai bersama, asal pasangan elektron ikat yang dipakai
bersama dan keelektronegatifan unsur-unsur pembentuk ikatan
kovalen.
Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovelen tunggal dengan
memberikan contoh ikatan kovalen pada senyawa H 2O
Menugaskan
beberapa
siswa
menggambarkan
proses
pembentukan ikatan kovalen tunggal dari senyawa H 2, F2, NH3
Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap dua
dengan memberikan contoh ikatan kovalen rangkap dua pada
senyawa CO2
Menugaskan
beberapa
siswa
menggambarkan
proses
pembentukan ikatan kovalen rangkap dua pada senyawa O 2, dan
NO2
Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga
dengan memberikan contoh ikatan kovalen rangkap tiga pada
senyawa N2, C2H2
Menugaskan
beberapa
siswa
menggambarkan
proses
pembentukan ikatan kovalen rangkap dua pada senyawa HCN
Fase internalisasi:
Memberi latihan individu kepada siswa untuk menginterkoneksikan
materi struktur lewis dan ikatan kovalen.(ada 3 pertanyaan dalam
waktu sekitar 15 menit).
Penutup
Fase Evaluasi:
10 menit
Guru melakukan reviu terhadap hasil kerja siswa dan melakukan
refleksi dengan meminta siswa mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya.
Mengucapkan salam
Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan
Fase Orientasi :
Alokasi
waktu
10 menit
Inti
Penutup
Mengucapkan salam
Matondang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA NEGERI 1 ULU BARUMUN
( GAMEL NATSER, S. Pd )
Nip. 196601101992031008
( Dewi Sartika, S. Pd )
Nip.107806262008012004
Lampiran
A. Ringkasan Materi
Kestabilan Unsur
Kecenderungan suatu unsur membentuk senyawa senyawa penyebabnya masingmasing unsur ingin seperti seperti unsur gas mulia (golongan VIIIA). Keistimewaan dari unsurunsur gas mulia adalah mempunyai konfigurasi elektron pada kulit terluar (elektron valensi)
yang stabil (masing-masing elektron valensinya sudah berpasangan). Contoh:
:2
2He
:2 8
10Ne
:2 8 8
18Ar
Dari konfigurasi elektron gas mulia di atas dapat dilihat bahwa keisrimewaan unsure
gas mulia adalah mempunyai 8 elektron valensi (oktet), kecuali He mempunyai 2 elektron
valensi (duplet).
Menurut Lewis dan Kossel, jika unsur-unsur membentuk senyawa (membentuk ikatan
kimia), unsur itu mengalami perubahan konfigurasi elektron sehingga sama seperti gas mulia
yang stabil. Dapat disimpulkan dari Albrect Kossel dan Lewis mengenai kestabilan unsur yaitu:
1) Untuk mencapai keadaan stabil atom-atom cenderung menjadikan elektron valensinya seperti
gas mulia, yakni berjumlah 8 (Oktet) atau 2 (Duplet).
2) Untuk dapat menjadikan jumlah elektron valensinya 8 atau 2 maka atom-atom melakukan
serah terima elektron atau menggunakan bersama pasangan elektron.
Untuk membentuk konfigurasi seperti gas mulia dapat dilakukan dengan cara:
1. Membentuk Ion
Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom-atom
yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya unsur-unsur golongan IA dan IIA dalam
SPU akan mempunyai kecenderungan melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom
yang mempunyai affinitas elektron yang besar, misalnya unsur-unsur golongan VIA dan
VIIA dalam SPU akan cenderung mengikat elektron.
2. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama
Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi tinggi akan sukar melepaskan elektronnya,
sehingga dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula
atom-atom yang mempunyai affinitas elektron yang rendah, dalam mencapai kestabilan
tidak membentuk ion negatif. Akan tetapi atom-atom dengan dua kondisi ini cenderung
membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama. Pasangan elektron yang dibentuk
oleh atom-atom yang berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau
dapat pula berasal dari salah satu atom yang bergabung.
Ikatan Ion
Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negatif
Contoh : ikatan yang terjadi antara Na (unsur golongan IA) dengan Cl (unsur golongan VII A)
membentuk senyawa NaCl.
Na
Na+ + 1e
(2,8,1)
(2,8)
Cl
+
1e
Cl17
(2,8,7)
(2,8,8) +
Na+ + ClNaCl
11
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan antar atom berdasarkan penggunaan elektron bersama. Umumnya
terjadi antara atom-atom non logam dan non logam.
Ikatan kovalen dapat pula terbentuk oleh penggunaan bersama lebih dari satu pasang elektron,
sehingga ada ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.
Contoh ikatan kovalen tunggal : pembentukan HBr
**
**
H + * Br **
H * Br ** atau H Br
**
**
Contoh ikatan kovalen rangkap dua : pembentukan molekul O2
O + O
O :: O atau O=O
Contoh ikatan kovalen rangkap tiga : pembentukan molekul N2
N + N
N N atau N N
BUTIR SOAL
BOBOT
SKOR
3.
15
KUNCI JAWABAN
K L M elektron valensi :
O=2 6
6
maka menerima 2 elektron untuk
stabil
3
13Al =2 8 3
maka melepaskan 3 elektron untuk
stabil
Rumus lewis dari:
a. 9F : 2.7
b. 15P : 2.8.5
P
Proses pembentukan ikatannya;
I Na dengan O
Konfigurasi elektron sebagai berikut :
K L M
2 8
1 melepaskan 1
11Na
elektron
2
8
6 Menerima 2
16O
elektron
sehingga ikatannya menjadi:
Na Na + + e (x 2)
O + 2e O 2- (x 1)
Untuk menyamakan jumlah elektron
atom oksigen harus dikalikan
dua.jadi rumus kimia senyawa
adalah : Na2O
Jenis ikatan yang terbentuk adalah
ikatan ion
8
II p dengan Cl
Konfigurasi elektron sebagai berikut :
K L M
2 8 5 menerima 3
15P
elektron
2 8 7 Menerima 1 elektron
17Cl
atom Cl memasangkan 1 elektron,
sedangkan atom P memasangkan 3
elektron untuk menyamakan jumlah
elektron ,atom Cl harus dikalikan 1
sehingga rumus molekul senyawa
adalah PCl3
jenis ikatan yang terbentuk adalah
ikatan kovalen
4.
Jelaskan proses
terbentuknya ikatan kovalen
koordinasi dalam ion NH4+
terbentuknya
Sukar
15
ikatan ion!
H
Atau
Sedang
10
5.
+ H+ H N H
H
H
H
N H
Soal
1) Tabel susunan elektron unsur-unsur dalam satu
periode adalah sebagai berikut:
Unsur
Konfigurasi Elektron
2 8 1
2 8 2
2 8 18 8 1
2 8 8 2
2 8 8 3
Tingkat
Kunci
Skor
Kognitif
C2
Jawaban
C
10
Penilaian =
Melepaskan
sebuah
sebuah
sebuah
sebuah
C3
10
C1
10
C2
10
C1
10
pasangan
elektron bersama
3) Tuliskan susunan electron valensi dari unsur Kr
yang memiliki nomor atom 36!
A. 2 8 8 8 8 2
B. 2 8 18 8
C. 2 8 18 6 2
D. 2 8 8 18
E. 2 8 6 18 2
4) Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron 2, 6
jika berikatan dengan unsur lain akan mempunyai
kecenderungan
A. Melepaskan 6 elektron sehingga mengikuti
aturan duplet
B. Melepaskan 2 elektron sehingga bermuatan
2+
C. Menyerap 2 elektron sehingga mengikuti
aturan duplet
D. Menyerap 2 elektron sehingga bermuatan 2E. Memasangkan keenam elektron valensinya
5) Di bawah ini adalah proses terbentuknya ikatan
ion, kecuali....
A. Serah terima elektron dari satu atom ke atom
yang lain
B. Terjadi antara ion positif dan ion negatif
C. Gaya elektrostatik antara ion yang berlawanan
muatan
D. Terjadi antara atom yang melepaskan elektron
Nama
Siswa
Kerja
sama
Mengkomunika
Toleran
sikan
pen- si
dapat
Keaktif
an
Menghargai
pendapat
teman
Jumlah
Skor
Nilai
Ket.
Angket Sikap
ANGKET SIKAP SISWA DALAM BELAJAR DAN MENYELESAIKAN TUGAS
INISIAL NAMA
KELAS
:
:
PETUNJUK:
Mohon dijawab sesuai dengan situasi yang sebenarnya, dengan memberi tanda () pada kolom
jawaban yang telah tersedia.
Keterangan:
PS=Paling Setuju, S=Setuju, KS=Kurang Setuju, dan TS=Tidak Setuju,STS: Sangat Tidak Stuju
Pernyataan
Saya harus membaca suatu bagian bahan pelajaran
berulang kali untuk mengerti isinya
Saya mengerjakan tugas pribadi dari guru secara jujur
hasil buah pikiran saya
Saya lebih banyak mencatat dari pada mendengarkan
waktu guru menerangkan
Saya mengalami kesukaran dalam memusatkan
perhatian pada bahan yang sedang saya pelajari
Saya sering tidak menyelesaikan tugas-tugas pada
waktunya.
Saya selalu teliti dalam mengerjakan tugas- tugas
Saya berusaha menjawab setiap soal sebaik-baiknya
sebelum meneruskan ke soal berikutnya
Saya berusaha membuat ringkasan tentang hal yang
saya pelajari
Saya merasa terlalu lelah,mengantuk dan kurang
bersemangat untuk belajar dengan baik
Saya tidak senang pada mata pelajaran atau guru
tertentu,hal ini mengganggu hasil belajar saya
Saya akan konsisten dengan jawaban saya sebelum
guru memeriksa meskipun berbeda dengan teman
PS
KS
TS
STS