DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Rio Harmoko
Siska Romayasari
Artika Mardiyanti
Sherly Mulyani
Wiwin Nursoleha
Lia Susanti
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum kami menjelaskan Hakekat Peserta Didik, perlu kiranya kami menjelaskan
apa pendidikan itu. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian secara umum adalah selalu
berdasarkan pada apa yang dapat kita saksikan dalam semua macam pendidikan, maka
dengan demikian teranglah bahwa yang dinamakan pendidikan adalah tuntunan dalam hidup
tumbuhnya anak-anak. Adapun yang di maksud dengan pendidikan adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Dan perlu kita ketahui bahwa di dalam pendidikan mempunyai pengertian suatu
proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung beberapa unsurunsur yang harus diperhatikan, diantaranya adalah :
1)
2)
Bimbingan mempunyai arah yang bertitik tolak pada dasar pendidikan dan
berakhir pada tujuan pendidikan.
3)
4)
5)
6)
BAB II
PEMBAHASAN
a.
1 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta Selatan, Gaya Media Pratama, 2005) hal
131
kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak dalam kehidupannya, dalam
hal ini keharusan untuk mendapatkan pendidikan itu jika diamati lebih jauh sebenarnya
mengandung aspek-aspek kepentingan, antara lain2 :
a.
Aspek Paedogogis
Dalam aspek ini para pendidik mendorang manusia sebagai animal educandum,
makhluk yang memerlukan pendidikan. Dalam kenyataannya manusia dapat
dikategorikan sebagai animal, artinya binatang yang dapat dididik, sedangkan
binatang pada umumnya tidak dapat dididik, melainkan hanya dilatih secara dresser.
Adapun manusia dengan potensi yang dimilikinya dapat dididik dan dikembangkan
kearah yang diciptakan.
b.
c.
Aspek Tauhid.
Aspek tauhid ini adalah aspek pandangan yang mengakui bahwa manusia adalah
makhluk yang berketuhanan, menurut para ahli disebut homodivinous (makhluk yang
percaya adanya tuhan) atau disebut juga homoriligius (makhluk yang beragama).
b.
c.
3 Asma Hasan Fahmi, Sejarah Dan Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1974, cet
I) hal 175
Janganlah seorang murid banyak bertanya kepada gurunya, atau juga memaksanya
agar menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya,
Jangan meminta sesuatu saat guru sedang letih,
Jangan membuka rahasia gurunya,
Jangan mencela orang di depannya,
Jangan membuat dia jatuh atau terhina di depan orang lain,
Kalau dia bersalah, sebaiknya segera dimaafkan,
Jangan duduk di depan guru, dan
Jika dia membutuhkan sesuatu, maka berlomba-lombalah untuk membantunya.
Sejalan dengan itu, Al-Abadari, sebagaimana dikutip oleh Asma Hasan Fahmi,
mengatakan agar seorang pelajar tidak mengganggu gurunya dengan cara memperbanyak
pertanyaan, terutama jika gurunya itu dalam keadaan letih, dan jangan juga berlari-lari di
belakang guru yang sedang berjalan.6
4 http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/hakekat-pendidikan-islam.html
5 Abuddin Nata, Op.cit, hal 135
6 Asma Hasan Fahmi, Op.cit, hal 175
BAB III
KESIMPULAN
Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan
menurut fitrahnya masing-masing, dimana mereka sangat memerlukan bimbingan dan
pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya.
Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah
memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.
Seorang peserta didik mempunyai tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakannya
dengan sebaik-baiknya, di samping itu juga harus mempunyai akhlak yang baik terhadap
gurunya, karena mempunyai akhlak yang tinggi akan membuat peserta didik itu mudah
dalam mendapatkan pelajaran dari sang guru.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Abuddin Nata. MA. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta Selatan : Gaya Media
Pratama.
Asma Hasan Fahmi. 1997. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bulan Bintang
Erwati Aziz. 2003. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Drs. Akmal Hawi.M.Ag. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Palembang : IAIN Raden Fatah
Press
http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/hakekat-pendidikan-islam.html
http://rumahmakalah.wordpress.com/2009/05/18/hakekat-pendidik-dan-peserta-didik/
http://datastudi.wordpress.com/2009/07/13/hakekat-peserta-didik/