Anda di halaman 1dari 4

Tugas Teknologi Emulsi PRODUK EMULSI CRAYON

Oleh : Nimatus Sholihah F34080125

2011 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Teknologi Minyak, Lemak, Emulsi dan Oleokimia

Nama : Nimatus Sholihah NIM : F34080125

PRODUK EMULSI CRAYON

Crayon adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu lilin (wax) berwana, arang, kapur atau material lain yang digunakan untuk menulis, mewarnai, dan menggambar. Crayon merupakan peralatan gambar yang dibuat dari lilin berwarna, air, dean talk atau kapur. Crayon banyak digunakan anak-anak untuk menggambar dan seniman juga menggunakannya. Salah satu merk crayon yang popular adalah Crayola. Crayon merupakan salah satu produk yang menggunakan teknologi emulsi dalam pembuatannya. Disebut sebagai produk emulsi karena bahan baku yang digunakan merupakan gabungan antara zat yang bersifat polar dan non polar. Pembahasan singkat seputar produk crayon ini akan dipaparkan dalam tulisan ini, meliputi sejarah crayon dan proses produksinya. Sejarah Crayon Sang Pendiri Crayola Crayon telah lama digunakan oleh masyarakat luas sejak ditemukan oleh pendiri perusahaan Crayola LLC, Binney dan Smith pada akhir tahun 1800-an. Crayola LLc adalah perusahaan pertama yang memproduksi crayon di dunia. Istilah crayola diberikan oleh istri Edwin Binney yang bernama Alice. Istilah ini berasal kata dalam bahasa craie yang berarti kapur dan penggalan pertama kata olagineux yang berarti berminyak.

Teknologi Minyak, Lemak, Emulsi dan Oleokimia

Sejak tahun 1903, merk Crayola telah tumbuh menjadi salah satu merek yang paling dihargai dan dikenal oleh masyarakat pengguna. Merk ini melalui jalan panjang sejak 8 kotak crayon Crayola pertamanya diluncurkan tahun 1903. Binney & Smith, perusahaan yang membuat produk-produk Crayola, memainkan peranan besar dalam mewarnai dunia. Akhir 1800-an, Biney & Smith menemukan pewarna oksida merah, yang sekarang digunakan sebagai simbol abadi Amerika. Binney & Smith mendirikan kantor usahanya di kota New York. Kemudian mereka membeli penggilingan batu yang digerakkan oleh tenaga air sepanjang anak sungai Bushkill di Easton, Pennsylvavia, untuk memanfaatkan persediaan batu sabak di daerah itu yang besar jumlahnya. Batu sabak tersebut digunakan untuk membuat produk-produk baru perusahaan yaitu pensil-pensil batu sabak untuk sekolah! Tak lama setelah kesuksesan peluncuran pensil batu sabaknya, perusahaan tersebut mengembangkan produk sekolah lainnya yaitu: kapur tulis. Ini bukan kapur tulis biasa, karena ini adalah kapur tulis yang tidak berdebu. Guru-guru penjuru negeri sangat menyukainya. Kenyataannya, kapur tulis tak berdebu sangat populer, bahkan memenangkan medali emas pada Pameran Dunia di St. Louis. Sementara agen-agen Binney & Smith menunjukkan pensil-pensil baru dan kapur tulis tanpa debunya di sekolah-sekolah lokal, mereka memperhatikan kebutuhan akan kualitas yang lebih baik, yaitu crayon lilin yang terjangkau. Perusahaan dengan cepat mengubah industri crayon capnya agar dapat digunakan di sekolah. Mereka membuat crayon dengan ukuran yang lebih kecil dan menambahkan pigmen-pigmen warna pada lilin parafin. Crayon tersebut meraih kesuksesan untuk anak-anak dan guru. Proses Produksi Komponen utama crayon adalah pigmen warna dan lilin parafin. Bahan penyusun pembuatan crayon, antara lain: wax (parafin, polietilen, lilin lebah), pigmen pewarna, asam palmitat, lemak, bahan pengisi (kaolin, bedak). Air yang larut pada crayon mengandung emulsifier wax dan polyethylene glycol. Berikut ini merupakan proses pembuatan crayon di perusahaan Crayola LLC: mencampur dan memanaskan pigmen warna dan lilin parafin sampai mencair pada suhu 82C. Cairan yang terbentuk dituangkan dalam cetakan crayon yang berbentuk

Teknologi Minyak, Lemak, Emulsi dan Oleokimia

lubang-lubang. Cetakan ini kemudian didinginkan dengan air pada suhu 13C dan dibiarkan selama 3 sampai 9 menit untuk mendapatkan crayon padat. Satu cetakan dapat mencetak 1200 buah crayon dengan berat total kira-kira 40 pound. Untuk melepaskan crayon dari cetakan digunakan sebuah pompa hidrolik. Kelebihan lilin dan crayon yang rusak dapat dilelehkan kembali dan diproses menjadi crayon lagi. Binney dan Smith juga menggunakan cetakan injeksi yang dapat mencetak 2,4 sampai 6,4 juta crayon per hari.

Pembahasan Crayon merupakan salah satu produk emulsi. Dikatakan sebagai produk emulsi karena proses pembuatannya melibatkan proses

pemcampuran antara air dengan bahan yang bersifat non polar (minyak). Tipe emulsi yang terbentuk dari produk ini adalah tipe emulsi air dalam minyak (o/w), didasarkan pada tekstur permukaan crayon yang berminyak dan zat pembersih yang digunakan untuk menghilangkan noda coretan crayon merupakan larutan non polar (sodium karbonat).

Teknologi Minyak, Lemak, Emulsi dan Oleokimia

Anda mungkin juga menyukai