Anda di halaman 1dari 3

4. Komunikasi dalam Kelompok.

Karyawan dalam satu kelompok kerja mesti secara bersama-sama melakukan tugas dan untuk itu diperlukan komunikasi dalam struktur kelompok kerja, dan itu memengaruhi kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Ada 3 macam aspek komunikasi dalam kelompok kerja, yaitu jaringan kerja(networks), keterbukaan dalam komunikasi(open in communication), dan diskusi(dialoque). a. Jaringan kerja. Berdasarkan pengalaman dan penelitian para ahli perilaku keorganisasian, terdapat dua karakteristik jaringan kerja dalam suatu organisasi, yaitu: Jaringan kerja terpusat(centralized network) merupakan karakteristik komunikasi, dimana setiap anggota kelompok kerja dalam mengatasi dan memecahkan permasalahan diharuskan berkomunikasi melalui satu orang untuk membuat keputusan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Kebebasan karyawan dalam jaringan kerja(decentralized network) adalah dimana setiap karyawan atau anggota kelompok kerja diberikan kebebasan berkomunikasi diantara sesama karyawan. Setiap karyawan dapat membuat keputusan setelah melakukan proses komunikasi sesuai kebutuhan besama setelah semua karyawan yang lainnya setuju. Kedua karakteristik yang telah disebutkan, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan jaringan kerja terpusat adalah dimana proses pengambilan keputusan bisa lebih cepat dan akan dapat segera diimplementasikan. Sedangkan kelemahannya adalah apabila berada pada jaringan kerja yang panjang, maka keputusan yang diambil bisa terlambat(nonup-date). Sedang dalam karakteristik kebebasan karyawan dalam jaringan kerja, keunggulannya adalah komunikasi dan keputusannya yang sifatnya lebih demokratis. Dan kelemahannya adalah apabila frekuensi permasalahan yang dihadapi tinggi, maka proses untuk mendapatkan persetujuan dari karyawan kelompok kerja akan lebih lambat dan sulit, sehingga dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan tingkat tinggi dari segenap karyawan kelompok kerja. b. Komunikasi Terbuka Komunikasi terbuka dilandasi data base yang sama yang dipergunakan seluruh karyawan atau organisasi. Data base disusun berdasarkan informasi dari seluruh karyawan dan dipergunakan untuk semua karyawan daalam organisasi, baik secara lintas fungsional maupun berdasarkan semua tingkat hieararki dalam organisasi. Misalnya, suatu organisasi bisnis memberi kebebasan bagi semua level hierarki karyawan untuk mengetahui rugi laba perusahaan, tujuannya agar semua karyawan memahami dan turut aktiv untuk mendukung pencapaian laba organsasi, dengan cara peningkatan disiplin kerja, melakukan pengawasan melekat, serta berpikir efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas sehingga pada akhirnya, target organisasi tersebut benar-benar dapat dicapai.

c. Dialog. Dialog merupakan proses berkomunikasi yang kreatif, yang didasari budaya dalam memecahkan permasalahan secara kolektif(collaboration), kelancaran(fluidity), saling percaya(trust), dan intensif berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Keadaan demikian seperti dapat dilakukan apabila didukung kapasitas sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi(high education and experiences). Umumnya, organisasi bisnis dengan profesionalitas tinggi selalu melakukan dialog seperti ini, agar ditemukan solusi secara kolektif pada setiap permasalahan didalam kelompok kerja dan organisasi secara keseluruhan. 5. Efektivitas Jaringan Kelompok Kerja. Efektivitas komunikasi dapat dilihat dari alur komunikasi yang digambarkan oleh model atau Simbol, seperti digambarkan berikut ini. Efektivitas Komunikasi. Lambat dan kurang akurat. Cepat dan lebih akurat

Lambat dan kurang akurat

Cepat dan lebih akurat

Tugas yang ringkas adalah apabila komunikasi dilakukan dengan simbol atau model cirle dan all chanel, maka proses pengambilan keputusan akan lambat dan kurang akurat, sedangkan bila digunakan simbol Y dan roda(wheel), maka proses pengambilan keputusan akan lebih cepat dan lebih akurat. Tugas yang kompleks adalah apabila komunikasi dilakukan dengan simbol atau model Y dan roda(wheel), maka proses pengambilan keputusan akan lambat dan kurang akurat,

sebaliknya jika komunikasi dilakukan dengan simbol atau model circle dan all channel,maka proses pengambilan keputusan akan lebih cepat dan lebih akurat. a. Komunikasi ke samping. Manajer yang memiliki jaringan kerja(net working) yang kuat, dengan rentang jaringan yang luas dengan manajer lainnya merupakan gambaran bahwa faktor-faktor yang signifikan didalam sturktur organisasi lebih mudah dikendalikan. Pengertiannya, setiap maslah akan lebih cepat dapat diatasi, baik melalui diskusi dengan bawahan maupun melalui koordinasi manajer lainnya. Kondisi demikian dapat dilakukan karena data-data dan informasi sebagai landasan untuk pemecahan masalah mudah tersrdia, dengan melalui koordinasi, sehingga lebih mudah untuk dipergunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Manajer yang demikian dikatakan memiliki kekuasan kesamping(kekiri dan kekanan) sebagai akibat kelebihannya memilki basis data(data based) yang lebih unggul dari manajer lainnya. b. Keterbatas Jalur(Span of Nets) Keunggulan sistem jaringan kerja adalah apabila memiliki akses yang luas keluar organisasi(organization external) karena dengan akses ini akan lebih banyak data yang dapat diperoleh untuk diolah menjadi kebijakan(decision making). Siapa saja yang memiliki akses jaringan kerja sampai ketingkat dunia yang dapat dimonitor lebih banyak, maka dia akan memiliki kekuasan lebih besar. Sebagai contohnya adalah dalam organisasi pemerintahan republik indonesia,Departemen luar negeri merupakan departemen yang mempunyai akses hampir keseluruh dunia. Dapat dilihat kenyatannya bahwa departemen ini merupakan dominasi dibandingkan departemen lain yang ada di dalam jaringan kerja dalam hal urusan luar negeri. c. Koalisi dan jaringan Kerja Bersama. Orang ataupun organisasi yang memiliki jaringan kerja yang lebih luas akan lebih cepat sukses didalam melaksanakan kegiatannya dibandingkan dengan orang atau organisasi yang tidak memiliki atau kurang mempunyai akses didalam jaringan kerja. Jaringan kerja yang luas akan lebih cepat mendapatkan isu yang baru(current issue), yang dapat dipergunakan didalam pengembangan dan perubahan. Karena banyaknya keterbatasan jaringan kerja pada setiap orang atau organisasi , jalan terbaik yang umumnya dilakukan adalah membentuk kerja sama jaringan kerja. Pengertiannya, dengan kerja sama jaringa akan dapat membantu pada organisasi yang memiliki keterbatasan yang lebih banyak dibanding organisasi yang memiliki sedikit keterbatasan. keadaan demikian menggambarkan bahwa siapa yang memiliki data based dan jaringan kerja yang lebih luas, dapat dikatakan memiliki kekuasan yang lebih kuat juga didalam jaringan kerja. Apabila orang maupun organisasi dapat menjalin kerja sama jaringan(koalisi), maka mereka akan dapat menjadi kuat dan lebih berkuasa dibandingkan apabila mereka membuat jaringan secara sendiri-sendiri, untuk menghadapi kelompok lain yang mempunyai jaringan kerja yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai