Anda di halaman 1dari 1

Penegakan diagnosis Hematologi rutin.

Pada fase kronis, kadar Hb umumnya normal atau sedikit menurun, leukosit antara 20-60.000/mm3. Presentasi eosinophil dan atau basophil meningkat. Trombosit biasanya menigkat antara 500-600.000/mm3. Walaupun sangat jarang, pada beberapa kasus dapat normal atau trombositopenia. Apus Darah Tepi. Eritrosit sebgaian besar normokrom normositer, sering ditemukan adanya polikromasi eritroblas asidofil atau polikromatofil. Tampak seluruh tingkatan diferensiasi dan maturasi seri granulosit, presentasi sel mielosit dan metamielosit meningkat, demikian juga presentasi eosinophil dan atu basophil. Apus sumsum tulang. Selularitas meningkat (hiperselular) akibat proliferasi dari sel-sel leukemia, sehingga rasio myeloid: eritroid meningkat. Megakariosit juga Nampak lebih banyak. Dengan pewarnaan retikulin, tampak bahwa stroma sumsum tulang mengalami fibrosis. Karyotipik. Dahulu dikerjakan dengan teknik pemitaan (G-banding technique), saat ini teknik ini sudah mulai ditinggalkan dan perannya digantikan oleh metode FISH (flourescen insitu hybridization) yang lebih akurat. Beberapa aberasi kromosom yang sering ditemukan : +8, +9, +19, +21, i(17). Pemeriksaan lain sering didapatkan hiperurikemia Prognosis Harapan hidup rata-rata penderita CML adalah 3-4 tahun dari saat diagnosis ditegakkan.Hanya 30% dari penderita tersebut bertahan hidup sampai 5 tahun. Kematian biasanya terjadi beberapa bulan setelah mengalami fase akselerasi dari fase kronik. Bila telah sampai pada fase blas maka kematian akan terjadi setelah 1-5 bulan akibat kegagalan sumsumtulang.Beberapa petanda prognosis buruk adalah : 1. Splenomegali (>5 cm di bawah arkus, kosta) 2. Trombositopenia (<150/mm3)>500.000/mm3) 3. Leukositosis berat (>100.000/mm3) 4. Proporsi sel blas meningkat (>1%) atau terdapat granulosit imatur (>20%)

Anda mungkin juga menyukai