1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini tentu sangat berpebengaruh besar pada kehidupan manusia. Manusia banyak mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi ini. Banyak peralatan yang dapat digunakan manusia untuk menunjang kehidupan manusia yang dihasilkan dari perkembangan teknologi. Namun, dalam perancangan peralatan tersebut masih sering terlupakan aspek manusia sehingga bisa terjadi kecelakaan kerja. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi oleh semua pihak dengan melihat pekerjaan dan perancangan desain produk serta lingkungan kerja atau bisa dikatakan pendekatan ergonomi. Sebagai salah satu praktisi di bidang ergonomi, PT. RSKE memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengembangan di bidang tersebut, baik dari perancangan sistem kerja maupun perancangan produk. Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang ergonomi tim penulis melakukan sebuah inovasi dalam menciptakan sebuah produk. Produk yang dibuat oleh perusahaan kami adalah sepeda dengan inovasi tas serbagunanya. Alasan perusahaan memilih produk sepeda adalah bahwasanya sepeda adalah salah satu alat transportasi yang dapat dengan mudah digunakan oleh manusia. Seringkali dalam menggunakan sepeda manusia membawa barang bawaan. Dan sering pula mengalami kesulitan saat membawa barang bawaannya. Oleh karena itu, perusahaan kami membuat inovasi produk tas pada sepeda yang kami produksi. Sepeda yang kami produksi disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia yang datanya telah kami dapatkan, sehingga sepeda yang kami buat ergonomis, atau dengan kata lain sepeda yang kami buat dapat digunakan dengan nyaman dan aman. Kemudian, tas yang menjadi tambahan inovasi pada sepeda yang kami buat juga memudahkan pengguna menyimpan barang bawaannya, sehingga saat mengemudikan sepeda tidak repot dengan barang yang dibawanya.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kami merumuskan masalah yang harus diselasaikan yaitu sebagai berikut. a. Apa saja dimensi antropometri yang digunakan pada perancangan produk sepeda yang akan kami buat? b. Bagaimana penerapan konsep persentil pada sepeda yang akan kami produksi? c. Apa inovasi yang ditambahkan pada sepeda tersebut agar memiliki nilai tambah? d. Bagaimana bentuk sepeda yang akan dibuat? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penilitian yang dilaksanakan ini adalah sebagai berikut a. Menentukan dimensi antropometri apa saja yang digunakan pada perancangan produk sepeda yang akan kami buat. b. Merancang sepeda dengan konsep persentil. c. Membuat tas serbaguna pada sepeda sebagai inovasi produk sehingga menambah nilai fungsi sepeda. d. Membuat prototipe sepeda. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada penilitian ini adalah sebagai berikut. a. Data yang digunakan adalah data antropometri yang diambil oleh penduduk Teknik Industri Angkatan 2009. 1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan anthropometri ini penulis membuat sistematika penulisan agar mempermudah dalam penulisan laporan, berikut ini adalah sistematika laporan yang dibagi dalam beberapa bab yaitu.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pelaksanaan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan anthropometri yang mendukung pelaksanaan penelitian. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan kerangka pemecahan masalah dengan menggunakan flow chart yang selanjutnya dilengkapi dengan deskripsi flow chart yang berisikan urutan langkah-langkah penelitian dari awal hingga penelitian selesai. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menguraikan tentang cara pengumpulan data dalam penelitian dan juga menjelaskan bagaimana pengolahan data tersebut. ANALISA Bab ini berisikan tentang analisa hasil pengolahan data yang telah dilakukan dan membahas sejauh mana hasil pengolahan data tersebut dapat dijadikan sebagai bahan kesimpulan. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang beberapa kesimpulan dari penelitian dan saran.
Ergonomi atau Ergonomics dalam bahasa Inggris berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum. Ergonomi mempunyai berbagai arti, di Indonesia disepakati bahwa ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Nurmianto, 1996). Menurut International Ergonomy Association dalam jurnal, ergonomi adalah ilmu tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikologi, fisiologi, engineering, manajemen dan desain. Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (design) dan rancang ulang (redesign) (Nurmianto,1996, hal. 1). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti peralatan kerja, bangku kerja, meja kerja dan lainnya. Analisis dan penelitian ergonomi meliputi hal-hal yang berkaitan, yaitu (Sudhari, 2008, bab III, hal 2): a. Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya), dan antropometri (ukuran) tubuh manusia. b. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia. c. Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia dan sebaliknya kondisi-kondisi kerja yang membuat nyaman kerja manusia. Ergonomi diterapkan dalam suatu rancangan agar pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya rasa nyaman tersebut
Produktivitas kerja dapat meningkat. Secara garis besar ergonomic dalam dunia kerja akan memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Sudhari, 2008, bab III, hal 3). a. Bagaimana orang/pekerja mengerjakan pekerjaannya. b. Bagaimana posisi tubuh dan gerakan kerja yang digunakan ketika bekerja. c. Peralatan apa yang digunakan. d. Apa efek dari faktor-faktor di atas bagi kesehatan dan kenyamanan ketika bekerja. Suatu desain produk akan semakin baik apabila diterapkan ergonomi dalam proses pendesainannya. Oleh karena itu, para desainer harus menerapkan prinsip ergonomi di dalam produknya, jika tidak menerapkan prisnip ergonomi, maka dimungkinkan akan terjadi hal-hal sebagai berikut (Pulat, 1992, hal. 2): a. Menurunnya output produksi. b. Meningkatnya loss time. c. Tingginya biaya medis yang harus disediakan. d. Tingginya biaya material. e. Meningkatnya ketidakhadiran karyawan. f. Rendahnya kualitas kerja. g. Timbulnya rasa nyeri dan ketegangan pada karyawan. h. Meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan kerja. i. Meningkatnya pergantian pegawai. j. Menurunnya cadangan kapasitas untuk transaksi-transaksi yang darurat atau tidak terduga. Dalam ergonomi, terdapat penyesuaian antara tempat kerja dan pekerja yang disebut pengendalian ergonomi. Hal ini bertujuan untuk mengatur agar tubuh pekerja berada dalam posisi baik dan mengurangi resiko kerja. Pengendalian ergonomi dikelompokkan dalam tiga katagori utama, yang disusun sesuai dengan metoda yang lebih baik dalam mencegah dan mengendalikan resiko ergonomic (Sudhari, 2008, bab III, hal 3). a. Pengendalian teknik adalah metoda yang lebih diutamakan karena lebih permanen dan efektif dalam menghilangkan resiko ergonomi. Pengendalian teknik yang bisa dilakukan adalah memodifikasi, mendesain kembali atau mengganti tempat kerja, bahan, obyek, desain tempat penyimpanan dan pengoperasian peralatan. b. Pengendalian administratif. Pengendalian ini berhubungan dengan bagaimana pekerjaan disusun, seperti:
a) Jadwal kerja b) Penggiliran kerja dan waktu istirahat c) Program pelatihan d) Program perawatan dan perbaikan c. Cara kerja. Pengendalian cara kerja berfokus pada cara pekerjaan dilakukan, yakni : a) menggunakan mekanik tubuh yang baik b) menjaga tubuh untuk berada pada posisi netral Jadwal kerja c) Penggiliran kerja dan waktu istirahat d) Program pelatihan program perawatan dan perbaikan 2.2 Antropometri Istilah antropometri berasal dari anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan (design) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Secara definitif, antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia (Bridge, 2002, hal 71). Antropometri adalah salah satu bagian penting dalam ergonomi. Dengan antropometri seorang engineer dapat membuat suatu desain yang disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia. Terdapat dua jenis antropometri (Sutalaksana, 2006, hal 88), yaitu: a. Antropometri Statis Antropometri statis adalah tentang ciri-ciri fisik luar manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi yang dibakukan. b. Antropometri dinamis Antropometri dinamis adalah antropometri mengenai keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakangerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melakukan kegiatannya. Data-data dari hasil pengukuran dalam keadaan statis maupun dinamis disebut data antropometri. Data ini digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan dan objek-objek lain yang berinteraksi dengan manusia (Sutalaksana, 2006, hal 88). Manusia memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang tidak selalu sama dengan manusia yang lainnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia (Sudhari, 2008, Bab III, hal 16), yaitu: a. Umur,
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Setelah itu, tidak lagi akan terjadi pertumbuhan bahkan justru akan cenderung berubah menjadi pertumbuhan menurun ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40. b. Jenis kelamin (sex), Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul. c. Suku bangsa (etnik), Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik tertentu akan memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya. d. Sosio ekonomi, Tingkat sosio ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang. e. Posisi tubuh (posture), Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh karena itu harus posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran. Selain faktor di atas, ada beberapa faktor lain yang berbeda menurut Nurmianto, yaitu: a. Keacakan / random. b. Faktor kehamilan pada wanita. c. Jenis pekerjaan. d. Pakaian. e. Cacat tubuh pada fisik Karena adanya perbedaan keadaan dan ciri fisik berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data antropometri, (Sutalaksana, 2008, hal 88), yaitu: a. Perancangan berdasarkan individu ekstrim Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang dirancang tersebut dapat digunakan dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang yang memakainya (biasanya minimal oleh 95% pemakai). Atau dengan kata lain produk yang dirancang dapat digunakan agar bisa memenuhi dua sasaran produk (Emilia Sari, Jurnal Analisis dan Perancangan Ulang Leaf Trolys), yaitu:
a) Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim, dalam artian terlalu besar atau terlalu kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya. b) Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari populasi yang ada). Perancangan untuk individu ekstrim ini terdiri atas dua (Emilia Sari, Jurnal Analisis dan Perancangan Ulang Leaf Trolys ), yaitu: a) Ekstrim atas, perancangan ini dilakukan berdasarkan nilai persentil yang terbesar, seperti persentil 90%, persentil 95%, dan persentil 99%. Contoh penggunaannya adalah penetapan ukuran minimal pintu ukuran minimal dari lebar dan tinggi pintu darurat. b) Ekstrim bawah, perancangan berdasarkan nilai persentil terkecil, seperti persentil 10%, persentil 5%, dan persentil 1%. Contoh penggunaannya adalah penetapan jarak jangkauan pada mekanisme control yang dioperasikan oleh seorang pekerja. b. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan Prinsip ini digunakan untuk merancang objek agar objek dapat menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh pengguna potensial.Kursi pengemudi mobil yang bisa diatur maju-mundur dan kemiringan sandarannya, serta tinggi kursi sekretaris dan tinggi permukaan mejanya yang dapat dinaik-turunkan, merupakan contoh-contoh dari pemakaian prinsip ini dalam praktik. c. Perancangan individual Prinsip ini hanya digunakan apabila objek yang bersangkutan khusus dirancang bagi satu individu tertentu. Berarti ukuran bagian-bagian objek dibuat tepat untuk tubuh pemesannya. Data-data antropometri yang digunakan sebagai acuan perancangan produk tadi tentu didapatkan dengan menggunakan berbagai macam alat ukur seperti berikut. a. Kursi antropometri Kursi antropometri digunakan untuk mengukur data antropometri dalam keadaan duduk. Data yang diperoleh biasanya digunakan untuk perancangan kursi dan tinggi meja.
b. Goniometer Goniometer adalah alat yang digunakan untuk pengukuran lekukanlekukan tubuh.
Gambar 2.2 Goniometer Sumber: Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi untuk SMK Jilid 1
c. Jangka Sorong Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi tubuh seperti lebar telapak tangan dan lebar telapak kaki. d. Penggaris Penggaris adalah alat ukur yang memiliki ketelitian sampai satu millimeter. Ada berbagai jenis penggaris, yaitu penggaris plastik, penggaris pita. Dalam pengukuran antropometri penggaris dapat mengukur berbagai dimensi, antara lain: tinggi kepala, panjang tangan, panjang lengan, rentangan tangan, tinggi badan normal, dan tinggi badan tegak.
2.3
Persentil Sudah dijelaskan sebelumnya dalam merancang produk bisa digunakan perancangan sesuai individu ekstrim dengan menghitung persentilnya. Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Sebagai contoh, persentil ke-95 akan menunjukkan 95% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut, sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan 5% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalam antropometri, angka persentil ke-95 akan menggambarkan ukuran manusia yang terbesar dan persentil ke-5 sebaliknya akan menunjukkan ukuran terkecil. Bilamana diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2.5-th dan 97.5-th persentil sebagai batas-batasnya (Sudhari, 2008, Bab III, hal 35). Di bawah ini adalah tabel persentil.
Tabel 2.1 Tabel Persentil dan Perhitungan
Persentil Ke-1 Ke-2,5 Ke-5 Ke-10 Ke-50 Ke-90 Ke-95 Ke-97,5 Ke-99
Perhitungan Xbar 2,325 . Xbar - 1,96 . Xbar 1,645 . Xbar + 1,28 . Xbar Xbar + 1,28 . Xbar + 1,645 . Xbar + 1,96 . Xbar + 2,325 .
10
Pengumpulan Data
Data Normal
Ya
Data Seragam
Ya
Data Cukup
Ya
Selesai
11
3.2 Deskripsi Flow Chart 1. Mulai Persiapan penilitian. 2. Perumusan Masalah Memilih dan merumuskan masalah menjadi satu agar pemecahan masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik. 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian didapatkan dari perumusan masalah sebelumnya. 4. Batasan Masalah Batasan masalah meliputi datadata yang digunakan dalam penelitian, dimana dalam penelitian ini yang menjadi batasan masalahnya adalah data anthropometri mahasiswa teknik industri angkatan 2009. 5. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan untuk mempelajari materi-materi yang berkaitan dengan anthropometri, yang mana dalam hal ini digunakan untuk membuat laporan. 6. Pengumpulan Data Mengumpulkan data yang dibutuhkan sesuai dengan rancangan produk yang akan dibuat(sepeda), dimana dalam hal ini data yang dibutuhkan berupa 8 dimensi tubuh mahasiswa teknik industri angkatan 2009 yaitu dimensi lebar telapak kaki, lebar pinggul, mata kaki ke lantai, tinggi popiteal, lebar bahu, pantat ke lantai, panjang tangan, dan lebar telapak tangan. 7. Pengolahan Data Mengolah data-data yang sudah dikumpulkan untuk merancang sebuah sepeda, yaitu dengan menentukan dimensi lebar telapak kaki, lebar pinggul, mata kaki ke lantai, tinggi popiteal, lebar bahu, pantat ke lantai, panjang tangan, dan lebar telapak tangan. 8. Uji Kenormalan Dalam uji ini kita akan mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. 9. Data Normal Data dikatakan normal jika X hitung < X tabel. 10. Uji Keseragaman Data Uji ini dilakukan untuk menyeragamkan data yang telah memenuhi BKA maupun BKB. 11. Data Seragam
12
Data bisa dikatakan seragam jika semua data telah memenuhi dan tidak keluar dari BKA maupun BKB. Jika data telah seragam maka dilanjutkan dengan uji selanjutnya, jika belum maka data tersebut perlu diolah kembali. 12. Uji Kecukupan Data Dalam uji ini kita akan menguji apakah data yang kita amati telah cukup atau belum, jika N<N maka data tersebut telah dikatakan cukup. 13. Data Cukup Data bisa dikatakan cukup jika N<N. 14. Menghitung Persentil, Allowance, dan merancang produk inovasi Mengetahui persentil apakah yang digunakan dalam dimensi-dimensi yang terkait dalam pembuatan sepeda, dan juga pemberian kelonggaran yang digunakan agar pengguna dari sepeda tersebut nyaman dalam menggunakannya. 15. Analisa Perancangan Produk Menganalisa rancangan produk yang telah kita buat, dalam hal ini pembuatan sepeda. 16. Kesimpulan Dan Saran Membuat kesimpulan dan saran yang didapat dari jawaban tujuan penelitian. 17. Selesai Akhir dari penelitian.
13
14
Ratri Hendra Fajrul Novi Arine Rohma Pebri Rizki Ryan Valen Indira Mirza Latif
Adi Brian Deri Mayang
8 7 8 8 8 9 8 9 8 7 7 7 7
8 7 9 7
7.5 7 9 6 7 8 6.5 7 6 6 8 7 7 8
7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489
0.511 1.511 0.511 -1.489 0.511 -0.489 0.511 0.511 0.511 1.511 0.511 1.511 0.511 -0.489 -0.489 -0.489 -0.489 0.511 -0.489 1.511 -0.489 0.011 -0.489 1.511 -1.489 -0.489 0.511 -0.989 -0.489 -1.489 -1.489 0.511 -0.489 -0.489 0.511
0.262 2.285 0.262 2.216 0.262 0.239 0.262 0.262 0.262 2.285 0.262 2.285 0.262 0.239 0.239 0.239 0.239 0.262 0.239 2.285 0.239 0.000 0.239 2.285 2.216 0.239 0.262 0.977 0.239 2.216 2.216 0.262 0.239 0.239 0.262
15
Anti
Elin Rio Ardhian
7
7.5 9 7
Rizal Eko A Sri P Nurfitriana S Rosa Dwi Edi Marintan M.Wildan Saida Masitoh
Jumlah
8 8 8 7 8 7.5 7 7 7 7 9 456.800
7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 7.489 456.800
-0.489 0.011 1.511 -0.489 0.511 0.511 0.511 -0.489 0.511 0.011 -0.489 -0.489 -0.489 -0.489 1.511 0.000
0.239 0.000 2.285 0.239 0.262 0.262 0.262 0.239 0.262 0.000 0.239 0.239 0.239 0.239 2.285 41.082
Rata-rata : = 0,827
= 7,488
Standar deviasi : SD =
16
XMAX = 9 cm XMIN = 6 cm R = XMAX XMIN =9-6 =3 K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 61 = 6,891 h=
3 R = = 0,435 1 K 6,891
h 2
= XMIN +
h 1 = 6 + ( ) = 6,5 2 2 h 1 = 6 ( ) = 5,5 2 2
Contoh Perhitungan: a) b) dari Tabel = 0,010 c) dari Tabel = 0,128 = - 1,134 Batas kelas bawah = 5,55 Batas kelas atas = 6,55 = - 2,343
17
d) e) f)
PZ1
dan
PZ 2
xN 7,198
eigab 5 Uji Chi Square : Hipotesa: Ho = Data observasi mata kaki ke lantai mahasiswa berdistribusi normal. H1 = Data observasi mata kaki ke lantai mahasiswa tidak berdistribusi normal. = +
X 2tabel 7,815
2,919 Kesimpulan:
7,815
2 hitung < 2 tabel , maka terima Ho artinya data observasi tentang mata kaki ke
lantai mahasiswa berdistribusi normal.
4.2.1.2 Uji Keseragaman Mata Kaki ke Lantai BKA = + 2 (SD) = 7,489 + 2 (0,827) = 9,143
18
BKB =
Keterangan : Berdasarkan gambar peta kontrol di atas, data antropometri mata kaki ke lantai sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas kontrol.
4.2.1.3 Uji Kecukupan Mata Kaki ke Lantai Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5% Diketahui : K= 2 dan S = 0.05 N =
N = N = 61
= 19,215
Karena N < N = 19,215 < 61 menunjukan data cukup. Jadi, tidak perlu melakukan penambahan data.
19
4.2.1.4 Menentukan Persentil dan Allowance Mata Kaki ke Lantai Diketahui : = 7,489; SD = 0,827 + (1,645) (SD)
Persentil 95% =
Allowance diberikan sebesar 0,5 karena mempertimbangkan para pengguna sepeda yang banyak menggunakan sepatu dan sendal.
20
20 21 22 23 24 25
43 42 43 42 42 44
Rata-rata :
= 42,989 ; = = 1,294
Standar deviasi : SD =
21
41 42 43 44 45
41 42 43 44 45
41 42 43 44 45
41 42 43 44 45
41,6 42 43 44
42 42 43 44,5
42 42 43 45
42 42 43 45
42 42,1 43,5 45
42 42,3 43,5 45
h 2
= Xmin +
h 1 = 41 + ( ) = 41,5 2 2 h 1 = 41 ( ) = 40,5 2 2
Contoh Perhitungan: a) Batas kelas bawah = 40,55 Batas kelas atas = 41,55
22
b) dari Tabel = 0,03 c) dari Tabel = 0,133 d) Luas = Selisih dari Luas e) f)
= - 1,885
= - 1,112
PZ1
dan
PZ 2
xN 4,532
eigab 5 Uji Chi Square : Hipotesa: Ho = Data observasi tinggi popliteal mahasiswa berdistribusi normal. H1 = Data observasi tinggi popliteal mahasiswa tidak berdistribusi normal. = + = 2,582
g)
X 2 tabel 5,991
2,582 Kesimpulan:
5,991
2 hitung < 2 tabel , maka terima Ho artinya data observasi tentang tinggi popliteal
mahasiswa berdistribusi normal.
4.2.2.2 Uji Keseragaman tinggi popliteal BKA = + 2 (SD) = 42,989 + 2 (1,294) = 45,577
23
BKB =
Keterangan : Berdasarkan gambar peta kontrol di atas, data antropometri tinggi popliteal sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas kontrol.
4.2.2.3 Uji Kecukupan Tinggi Popliteal Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5% Diketahui : K= 2 dan S = 0.05 N =
N = N = 44
= 1,417
Karena N < N = 1,417 < 44 menunjukan data cukup. Jadi, tidak perlu melakukan penambahan data.
24
4.2.2.4 Menentukan Persentil dan Allowance Tinggi Popliteal Diketahui : = 42,989; SD = 1,294
Persentil 95% =
+ (1,645) (SD)
Allowance diberikan sebesar 0,483 cm karena mempertimbangkan dimensi tambahan dari sepatu.
25
20 21 22 23 24 25
37 29.5 30 32 33 33
Rata-rata :
= 33,079 =
; = 2,697
Standar deviasi : SD =
26
28 31 33 34 38
28 31 33 34 38
28 32 33 34 38
29,5 32 33 35
30 32 33 35
30 32 34 36
30 32,6 34 37
30,3 33 34 37
31 33 34 37
31 33 34 37
h 2
= XMIN +
h 1 = 28 + ( ) = 29 2 2
h 1 = 28 ( ) = 27 2 2
Contoh Perhitungan:
27
a) b)
dari Tabel = 0,013 c) dari Tabel = 0,068 d) Luas = Selisih dari Luas e) f) = - 1,494
PZ1
dan
PZ 2
xN 2,365
eigab 5 Uji Chi Square : Hipotesa: Ho = Data observasi lebar pinggul mahasiswa berdistribusi normal. H1 = Data observasi lebar pinggul mahasiswa tidak berdistribusi normal. = +
X 2tabel 7,815
1,501 Kesimpulan:
7,815
2 hitung < 2 tabel , maka terima Ho artinya data observasi tentang lebar pinggul
mahasiswa berdistribusi normal.
28
4.2.3.2 Uji Keseragaman Lebar Pinggul BKA = BKB = + 2 (SD) = 7,489 + 2 (0,827) = 9,143 - 2 (SD) = 7,489 2 (0,827) = 5,834
Keterangan : Berdasarkan gambar peta kontrol di atas, data antropometri lebar pinggul sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas kontrol.
4.2.3.3 Uji Kecukupan Lebar Pinggul Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5% Diketahui : K= 2 dan S = 0.05 N =
N =
= 10,386
29
N = 43 Karena N < N = 10,386 < 43 menunjukan data cukup. Jadi, tidak perlu melakukan penambahan data.
4.2.3.4 Menentukan Persentil dan Allowance Lebar Pinggul Diketahui : = 33,079; SD = 2,697
Persentil 95% =
+ (1,645) (SD)
Allowance diberikan sebesar 2,485 karena mempertimbangkan para pengguna sepeda yang menggunakan celana jeans yang mungkin tebal.
30
17 18 19 20 21 22 23 24 25
31
53 54 55 56 57 58 59 60 61 No. 62 63 64 65
Anca Ardhian Rizal Eko A Sri P Nurfitriana S Rosa Dwi Edi Nama Marintan Agus Salim Saida Masitoh Jumlah
40 39 43 43 37 37 35 39 42 Xi 37 45,5 39 37 2632,5
0,250 2,250 6,250 6,250 12,250 12,250 30,250 2,250 2,250 Xi 12,250 25,000 2,250 12,250 565,260
2
Rata-rata : = 2,972
= 40,5
Standar deviasi : SD =
Xmin = 35 cm
32
R 11 = = 1,575 2 K 6,983
h 2
= Xmin+
2 h = 35 + ( ) + 0,05 = 36,05 2 2 2 h = 35 ( )+0,05 = 34,05 2 2
Contoh Perhitungan: a) b) c) d) Luas = Selisih dari Luas e) f) ei gab 5 Uji Chi Square : Hipotesa: Batas kelas bawah = 34,05 Batas kelas atas = 36,05 = - 2,170 = - 1,497
PZ1
dan
PZ 2
xN 3,390
33
Ho = Data observasi lebar bahu mahasiswa berdistribusi normal. H1 = Data observasi lebar bahu mahasiswa tidak berdistribusi normal. = +
v = k 1 = 5 1 = 4 dengan =0.05
X2 tabel = X2 =0.05;4) = 9,488
7,092 Kesimpulan:
9,488
2 hitung < 2 tabel , maka terima Ho artinya data observasi tentang lebar bahu
mahasiswa berdistribusi normal.
4.2.4.2 Uji Keseragaman Lebar Bahu BKA = BKB = + 2 (SD) = 40,5 + 2 (2,972) = 46,444 - 2 (SD) = 40,5 2 (2,972) = 34,556
34
Keterangan : Berdasarkan gambar peta kontrol di atas, data antropometri lebar bahu sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas kontrol.
4.2.4.3 Uji Kecukupan Lebar Bahu Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5% Diketahui : K= 2 dan S = 0.05 N =
N = N = 65
= 8,48 9
Karena N < N = 9 < 65 menunjukan data cukup. Jadi, tidak perlu melakukan penambahan data.
4.2.4.4 Menentukan Persentil dan Allowance Lebar Bahu Diketahui : = 40,5; SD = 2,972 + (1,645) (SD)
Persentil 95% =
Allowance diberikan sebesar 2,611 karena untuk meminimalisir ketidaknyaman ketika pengguna memiliki lebar bahu yang lebih besar, memudahkan pengukuran ketika pembuatan, saat meluruskan tangan, tangan kita tidak selalu lurus dengan bahu.
35
36
36 37 38 39 40 41 42
73 88 85 88 72 73 73
No 43 44 45 46
Tabel 4.14 Pengolahan Data Pantat Ke Lantai (lanjutan ) Xi xi-xbar (xi-xbar)2 X bar
75 88 82 88 3794 -7,478 5,522 -0,478 5,522 0,000 55,924 30,490 0,229 30,490 1323,478 5,423 5,423 5,423 5,423 3794
Rata-rata : = 5,423
= 82,478 ;
Standar deviasi : SD =
Xmin = 72 cm
37
h =
R 11 = = 2,621 3 K 6,983 h 2
= Xmin+
3 h = 72 + ( ) = 73,5 2 2
3 h = 72 ( ) = 70,5 2 2
PZ1
dan
PZ 2
xN 1,653
Uji Chi Square : Hipotesa: Ho = Data observasi pantat ke lantai mahasiswa berdistribusi normal. H1 = Data observasi pantat ke lantai mahasiswa tidak berdistribusi normal.
38
v = k 1 = 5 1 = 4 dengan =0.05
X2 tabel = X2 =0.05;4) = 9,488
8,71 Kesimpulan:
9,488
2 hitung < 2 tabel , maka terima Ho artinya data observasi tentang pantat ke lantai
mahasiswa berdistribusi normal.
4.2.5.2 Uji Keseragaman Pantat ke lantai BKA = BKB = + 2 (SD) = 82,478 + 2 (5,423) = 71,632 - 2 (SD) = 82,478 2 (5,423) = 93,325
39
Keterangan : Berdasarkan gambar peta kontrol di atas, data antropometri pantat ke lantai sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas kontrol. 4.2.5.3 Uji Kecukupan Pantat ke Lantai Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5% Diketahui : K= 2 dan S = 0.05 N =
N = N = 46
= 6,76 7
Karena N < N = 7 < 46 menunjukan data cukup. Jadi, tidak perlu melakukan penambahan data.
4.2.5.4 Menentukan Persentil dan Allowance Pantat ke lantai Diketahui : = 82,478; SD = 5,364
40
Persentil 95% =
+ (1,645) (SD)
Allowance diberikan 1,198 cm agar memudahkan pengguna ketika menggunakan sepatu 4.2.6 Pengolahan Data Lebar Telapak Tangan
Tabel 4.17 Pengolahan Data Lebar Telapak Tangan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Lamhot Fesa Dewi Pramono Ari Nani Sri P Nurfitriana S Xi 10 8 9 10,5 7,5 8 8,5 9 Xi 100 64 81 110,25 56,25 64 72,25 81 X 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 Xi-Xbar 0,226 -1,774 -0,774 0,726 -2,274 -1,774 -1,274 -0,774 (Xi-Xbar) 0,051 3,147 0,599 0,527 5,171 3,147 1,623 0,599
No 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tabel 4.17 Pengolahan Data Lebar Telapak Tangan (lanjutan) Nama Xi Xi X Xi-Xbar (Xi-Xbar)
Ganda Masruroh Aji Triani Aep Agung Eva Falah Ratri Hendra Fajrul Novi Arine Rohma Pebri Rizki 11 8,5 11 8,5 8,5 9 8 7,5 8 9,5 9,3 9 10 10 11,5 12 121 72,25 121 72,25 72,25 81 64 56,25 64 90,25 86,49 81 100 100 132,25 144 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 1,226 -1,274 1,226 -1,274 -1,274 -0,774 -1,774 -2,274 -1,774 -0,274 -0,474 -0,774 0,226 0,226 1,726 2,226 1,503 1,623 1,503 1,623 1,623 0,599 3,147 5,171 3,147 0,075 0,225 0,599 0,051 0,051 2,979 4,955
41
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Ryan Valen Indira Mirza Latif Adi Brian Deri Mayang Ibnu Ahdi Usman Agus S Athur Endah Isar Titin Rizky Amdila Dede Kisworo Ivan
81 72,25 64 81 90,25 96,04 92,16 70,56 77,44 144 144 144 100 121 81 64 81 144 121 121 121
9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774
-0,774 -1,274 -1,774 -0,774 -0,274 0,026 -0,174 -1,374 -0,974 2,226 2,226 2,226 0,226 1,226 -0,774 -1,774 -0,774 2,226 1,226 1,226 1,226
0,599 1,623 3,147 0,599 0,075 0,001 0,030 1,888 0,949 4,955 4,955 4,955 0,051 1,503 0,599 3,147 0,599 4,955 1,503 1,503 1,503
No 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Tabel 4.17 Pengolahan Data Lebar Telapak Tangan (lanjutan) Nama Xi Xi X Xi-Xbar (Xi-Xbar)
Rifki Fredy Nur Anti Elin Anca Ardhian Rizal Eko A Rosa Dwi Edi Marintan Alam Susilo Agus Salim 10 11 9 10 12 12 12 12 10,5 9 10 10,5 9 9,5 10 11 100 121 81 100 144 144 144 144 110,25 81 100 110,25 81 90,25 100 121 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 9,774 0,226 1,226 -0,774 0,226 2,226 2,226 2,226 2,226 0,726 -0,774 0,226 0,726 -0,774 -0,274 0,226 1,226 0,051 1,503 0,599 0,051 4,955 4,955 4,955 4,955 0,527 0,599 0,051 0,527 0,599 0,075 0,051 1,503
42
62 63 64 65 66 67 68 69 Rata-rata
10 9 8 7,5 10 11 11 10 674,4
= 9,774 = = 1,333
Standar deviasi : SD =
Tabel 4.18 Deretan Lebar Telapak Tangan yang Lolos dari Uji Keseragaman (lanjutan) 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9,3
9,5 10 11 12 9,5 10 11 12 9,5 10 11 12 9,6 10 11 12 9,8 10 11 12 10 10 11 12 10 10,5 11 12 10 10,5 11 12 10 10,5 11 12 10 11 11,5
Xmax =
12 cm = 4,5
Xmin = 7,5cm
43
h 2
= Xmin+
1 h = 7,5+ ( ) = 8 cm 2 2 1 h = 7,5 ( )= 7 cm 2 2
pz2 0,098 0,294 0,582 0,831 0,956 oi 10 19 17 13 10 Ei 5,347 13,494 19,900 17,160 8,651
PZ1
dan
PZ 2
xN
5,347
Uji Chi Square : Hipotesa: Ho = Data observasi lebar telapak tangan mahasiswa berdistribusi normal. H1= Data observasi lebar telapak tanganmahasiswa tidak berdistribusi normal.
44
v = k 1 =5 1 = 4dengan =0.05
X tabel = X2 =0.05;4 = 9,488
2
7,199
9,488
Kesimpulan:
2 hitung < 2 tabel , maka terima Ho artinya data observasi tentang lebar bahu
mahasiswa berdistribusi normal.
4.2.6.2 Uji Keseragaman Lebar Bahu BKA = BKB = + 2 (SD) = 9,774+ 2 (1,333) = 12,441 - 2 (SD) =9,774 2 (1,333) = 7,107
45
Keterangan : Berdasarkan gambar peta kontrol di atas, data antropometri lebar telapak tangan sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas kontrol. 4.2.6.3 Uji Kecukupan Data Lebar Telapak Tangan Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5% Diketahui : K= 2 dan S = 0.05 N =
N = N = 69
= 29,349 30
Karena N < N = 30< 69 menunjukan data cukup. Jadi, tidak perlu melakukan penambahan data.
46
4.2.6.4 Menentukan Persentil Lebar Telapak Tangan Diketahui : =9,774;SD = 1,347 + (1,645) (SD)
Persentil 95% =
Allowance sebesar 0,551 diberikan karena mempertimbangkan dimensi sarung tangan yang dipakai manusia ketika menggunakan sepeda.
No. 13 14 15 16 17 18 19 20
Data
Panjang
Tangan
Xi-Xbar 2,508 0,508 4,508 8,508 8,508 4,008 4,508 8,208 (Xi-X) 6,289 0,258 20,320 72,383 72,383 16,063 20,320 67,368
47
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Arine Rohma Pebri Rizki Ryan Valen Indira Mirza Latif Adi Brian Deri Mayang Ibnu Ahdi Usman Agus S Athur Endah Isar Titin Rizkyamdila Dede Kisworo Ivan Rifki Fredy Nur Anti Elin
59 56 65 61 60 71 67 71 69 66 62 58 62 69 79 79 76,5 73 66 65 64 71 73 74 78 55 60 68 67 79
67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508
3481 3136 4225 3721 3600 5041 4489 5041 4761 4356 3844 3364 3844 4761 6241 6241 5852,25 5329 4356 4225 4096 5041 5329 5476 6084 3025 3600 4624 4489 6241
8,508 11,508 2,508 6,508 7,508 -3,492 0,508 -3,492 -1,492 1,508 5,508 9,508 5,508 -1,492 -11,492 -11,492 -8,992 -5,492 1,508 2,508 3,508 -3,492 -5,492 -6,492 -10,492 12,508 7,508 -0,492 0,508 -11,492
72,383 132,430 6,289 42,352 56,367 12,195 0,258 12,195 2,227 2,273 30,336 90,398 30,336 2,227 132,070 132,070 80,859 30,164 2,273 6,289 12,305 12,195 30,164 42,148 110,086 156,445 56,367 0,242 0,258 132,070
No. 51 52 53 54 55 56 57
Pengolahan
Xbar 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508 67,508
Data
Xi 4761 6241 5184 5184
Panjang
Tangan
(Xi-X) 2,227 132,070 20,180 20,180 1,016 10,942 20,320
Nurfitriana S Rosa
48
58 59 60 61 62 63 64
70 79 69 70 62 62 59 4320,5
Rata-rata :
= 67,508 ; = = 6,143
Standardeviasi : SD =
Xmax =
79 cm = 24
Xmin = 55 cm
R 24 = = 3,448 4 K 6,960 h 2
49
= Xmin+
h 4 = 55+ ( ) = 57 cm 2 2
h 4 = 55 ( )= 53 cm 2 2
PZ1
dan
PZ 2
xN
2,343
Uji Chi Square : Hipotesa: Ho = Data observasi panjang tangan mahasiswa berdistribusi normal. H1= Data observasi panjang tangan mahasiswa tidak berdistribusi normal.
50
2,794
9,488
Kesimpulan:
2 hitung < 2 tabel , makaterima Ho artinya data observasi tentang lebar bahu
mahasiswa berdistribusi normal. 4.2.7.2 Uji Keseragaman Panjang Tangan BKA = BKB = + 2 (SD) = 67,508 + 2 (6,143) = 79,987 - 2 (SD) =67,508 2 (6,143) = 55,029
51
Keterangan : Berdasarkan gambar peta kontrol di atas, data antropometri panjang tangan sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas kontrol.
4.2.7.3 Uji Kecukupan Data Lebar Telapak Tangan Untuktingkatkeyakinan 95% dantingkatketelitian 5% Diketahui : K = 2 dan S = 0.05 N =
N = N = 14
= 13,454 14
data
cukup.
Jadi,
52
4.2.7.4 Menentukan Persentil dan Allowance Panjang Tangan Diketahui : = 67,508; SD = 6,143 Persentil 95% = + (1,645) (SD)
Allowance sebesar 0,387 cm diberikan untuk menjaga para pengguna agar tetap nyaman dalam berkendara.
4.23 (lanjutan)
53
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Nama Hendra Fajrul Arine Rohma Pebri Rizki Ryan Valen Indira Mirza Latif Adi Brian Deri Mayang Ibnu Ahdi Usman Syaiful Agus S Athur Endah Titin Rizky Amdila Dede Kisworo Ivan Rifki Fredy Nur Anti Elin Rio Anca Ardhian
Xbar 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205
Xi2 67,240 64,000 72,250 64,000 90,250 100,000 64,000 72,250 64,000 81,000 64,000 81,000 81,000 81,000 72,250 81,000 81,000 121,000 100,000 90,250 90,250 81,000 64,000 100,000 100,000 100,000 121,000 110,250 121,000 100,000 100,000 81,000 100,000 81,000 121,000
Xi - Xbar -1,005 -1,205 -0,705 -1,205 0,295 0,795 -1,205 -0,705 -1,205 -0,205 -1,205 -0,205 -0,205 -0,205 -0,705 -0,205 -0,205 1,795 0,795 0,295 0,295 -0,205 -1,205 0,795 0,795 0,795 1,795 1,295 1,795 0,795 0,795 -0,205 0,795 -0,205 1,795
( Xi - Xbar )2 1,011 1,453 0,498 1,453 0,087 0,631 1,453 0,498 1,453 0,042 1,453 0,042 0,042 0,042 0,498 0,042 0,042 3,221 0,631 0,087 0,087 0,042 1,453 0,631 0,631 0,631 3,221 1,676 3,221 0,631 0,631 0,042 0,631 0,042 3,221
54
No 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
Nama Rizal Eko A Sri P Nurfitriana S Rosa Dwi Edi Marintan Agus Salim M. Wildan Saida Masitoh Asep Asih Prima Andri Raka Ani Desta Fara Hugo Sandy Jumlah
Xi 10,5 9,5 8 8,5 8 10 9 8,5 11 10,5 10 9 8,5 10 9 10 9 7,8 9 9 8,5 8,5 681,2
Xbar 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 9,205 681,2
Xi2 110,250 90,250 64,000 72,250 64,000 100,000 81,000 72,250 121,000 110,250 100,000 81,000 72,250 100,000 81,000 100,000 81,000 60,840 81,000 81,000 72,250 72,250 6335,220
Xi - Xbar 1,295 0,295 -1,205 -0,705 -1,205 0,795 -0,205 -0,705 1,795 1,295 0,795 -0,205 -0,705 0,795 -0,205 0,795 -0,205 -1,405 -0,205 -0,205 -0,705 -0,705 0,000
( Xi - Xbar )2 1,676 0,087 1,453 0,498 1,453 0,631 0,042 0,498 3,221 1,676 0,631 0,042 0,498 0,631 0,042 0,631 0,042 1,975 0,042 0,042 0,498 0,498 64,498
Rata-rata : = 0,940
= 9,205 ;
Standardeviasi : SD =
55
Tabel 4.24 Deretan Lebar Telapak Kaki yang Lolos dari Uji Keseragaman
7,5 8 8,5 9 9 10 10 11 7,8 8 8,5 9 9 10 10 11 8 8 8,5 9 9 10 10 11 8 8 8,5 9 9,2 10 10 11 8 8,2 8,5 9 9,5 10 10 8 8,5 9 9 9,5 10 10,5 8 8,5 9 9 9,5 10 10,5 8 8,5 9 9 9,5 10 10,5 8 8,5 9 9 10 10 11 8 8,5 9 9 10 10 11
Xmax =
11 cm = 3,5
Xmin = 7,5cm
Contoh Perhitungan:
56
a) b) c) d)
PZ1
dan
PZ 2
xN
7,925
e) f)
ei gab 5 Uji Chi Square : Hipotesa: Ho = Data observasi lebar telapak kaki mahasiswa berdistribusi normal. H1= Data observasi lebar telapak kaki mahasiswa tidak berdistribusi normal. = +
v = k 1 =4 1 = 3 dengan =0.05
X2tabel = X2 =0.05;3) =7,815
7,716 Kesimpulan:
7,815
57
2 hitung < 2 tabel , maka terima Ho artinya data observasi tentang lebar telapak
kaki mahasiswa berdistribusi normal.
4.2.8.2 Uji Keseragaman Lebar Telapak Kaki BKA = BKB = + 2 (SD) = 9,205 + 2 (0,940) = 11,085 - 2 (SD) = 9,205 2 (0,940) = 7,325
Keterangan : Berdasarkan gambar peta kontrol di atas, data antropometri lebar bahu sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas kontrol.
4.2.8.3 Uji Kecukupan Lebar Telapak Kaki Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%
58
N = N =74
= 16.45688 17
Karena N < N = 17< 74 menunjukan data cukup. Jadi, tidak perlu melakukan penambahan data.
4.2.8.4 Menentukan Persentil dan Allowance Lebar Telapak Kaki Diketahui : = 9,205; SD = 0,972 Persentil 95% = + (1,645) (SD)
Allowance dengan panjang 2,248 cm untuk mengakomodir ketika pengguna sepeda menggunakan sepatu, mempermudah perhitungan dalam membuat pedal sepeda.
59
BAB V ANALISA
5.1 Analisa Produk Produk yang akan di design adalah sepeda. Sepeda merupakan alat transportasi sederhana yang tidak menggunakan bahan bakar. Dengan menggunakan sepeda ini, kita dapat mengurangi jumlah polusi yang ada saat ini. Selain itu, sepeda juga membuat penggunanya untuk hidup sehat.
5.2 Analisis Fungsi Dasar dan Inovasi Fungsi utama dari produk yang kami desain adalah untuk tempat meletakkan kertas- kertas pada sepeda . Dimana pada sebuah sepeda tersebut kami menambahkan inovasi berupa tempat serbaguna yang diletakkan pada siku batang sepeda yang diletakkan antara jarak stang sepeda dengan sadel. Sehingga produk ini dapat mempermudah pengguna sepeda untuk menaruh kertas kertas yang akan dibawa. Selain itu inovasi produk ini juga bertujuan untuk mengurangi beban pengguna sepeda.
5.3 Analisa Dimensi yang Digunakan Dari perancangan sepeda ini digunakan 8 dimensi tubuh manusia yaitu, : 1. Mata kaki ke lantai, dimensi ini digunakan untuk mengetahui jarak pijakan sepeda ke lantai. 2. Tinggi popliteal, dimensi ini digunakan untuk mengetahui tinggi pijakan. 3. Lebar pinggul, dimensi ini digunakan untuk mengetahui ukuran pada lebar sadel sepeda 4. Lebar bahu, dimensi ini digunakan untuk mengetahui ukuran lebar stang sepeda 5. Pantat ke lantai, dimensi ini digunakan untuk mengetahui ukuran tinggi sadel sepeda
60
6. Lebar telapak tangan, dimensi ini digunakan untuk mengetahui ukuran lebar pegangan pada stang sepeda 7. Panjang tangan, dimensi ini digunakan untuk mengetahui ukuran jarak sadel ke stang sepeda 8. Lebar telapak kaki, dimensi ini digunakan untuk mengetahui lebar pijakan sepeda.
5.4 Analisa Persentil dan allowance Dari perancangan sepeda ini, ada beberapa persentil yang digunakan yaitu, persentil 95 % dan persentil 5 %, adapun dimensi tubuh manusia yang digunakan dalam pembuatan sepeda ini yaitu : 1. Mata kaki ke lantai menggunakan persentil 5 % dikarenakan jika menggunakan dimensi ini dapat memberi kenyamanan pada kaki yang panjang maupun pendek, pedal tersebut tidak menyentuh atau menabrak lantai dan dimensi ini menggunakan allowance sebesar 0,5 cm karena mempertimbangkan para pengguna sepeda yang banyak menggunakan sepatu dan sendal. 2. Tinggi Popliteal menggunakan persentil 5% dikarenakan jika menggunakan dimensi ini dapat memberikan kenyamanan pada kaki yang pendek tidak menggantung dan dimensi ini menggunakan allowance sebesar 0,483 cm karena mempertimbangkan dimensi tambahan dari sepatu. 3. Lebar pinggul menggunakan persentil 95% dikarenakan jika menggunakan dimensi ini akan memberikan kenyamanan pada pada yang memiliki lebar pinggul besar dan dimensi ini menggunakan allowance sebesar 2,485 cm karena mempertimbangkan para pengguna sepeda yang menggunakan celana jeans yang mungkin tebal. 4. Lebar bahu menggunakan persentil 95% dikarenakan jika menggunakan dimensi ini dapat memberikan kenyamanan pada orang yang memiliki lebar bahu lebih panjang dan dimensi ini menggunakan allowance sebesar 2,611 karena untuk meminimalisir ketidaknyaman ketika pengguna memiliki lebar bahu yang lebih besar, memudahkan pengukuran ketika pembuatan, saat meluruskan tangan, tangan kita tidak selalu lurus dengan bahu. 5. Pantat ke lantai menggunakan persentil 5% dikarenakan jika mengggunakan dimensi ini dapat memberikan kenyamanan pada orang yang memiliki
61
ukuran tinggi pantat ke lantai dibawah rata rata dan dimensi ini menggunakan allowance sebesar 1,198 cm agar memudahkan pengguna ketika memakai sepatu. 6. Lebar telapak tangan menggunakan persentil 5 % karena jika menggunakan persentil ini, dapat memberikan kenyamanan pada pengguna sepeda yang memiliki lebar telapak tangan kecil pada saat menggenggam stang dan dimensi ini menggunakan allowance sebesar 0,551cm karena mempertimbangkan dimensi sarungtangan yang dipakai pada pengguna sepeda sebagai alat safety ketika bersepeda. 7. Panjang tangan menggunakan persentil 5% karena jika menggunakan persentil ini dapat memberikan kenyamanan pada pengguna sepeda yang memiliki tangan yang pendek tetap bisa menjangkau stang dan dimensi ini menggunakan allowance sebesar 0,387 cm diberikan untuk menjaga para pengguna agar tetap nyaman dalam berkendara.. 8. Lebar telapak kaki menggunakan persentil 95% karena jika menggunakan persentil ini dapat memberikan kenyamanan pada orang yang memiliki lebar kaki yang besar dan dimensi ini menggunakan allowance sebesar 2,248 cm untuk mengakomodir ketika pengguna sepeda menggunakan sepatu, mempermudah perhitungan dalam membuat pedal sepeda.
62
6.1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada pembuatan produk sepeda ini, ada 8 dimensi tubuh manusia yang digunakan yaitu, Mata Kaki ke Lantai (MKL), Pantat ke Lantai (PLT), Lebar Bahu (LBH), Panjang Tangan (PT), Lebar Pinggul (LEP), Lebar Telapak Tangan (LTT ), Tinggi Popliteal (TP), dan Lebar Telapak Kaki (LTK). 2. Inovasi yang ditambahkan pada produk ini yaitu, membuat tas serbaguna yang bisa digunakan untuk menempatkan barang-barang bawaan seperti kertas-kertas, sehingga mengurangi beban yang ada pada pundak pengguna sepeda. 3. Pada pembuatan sepeda ini dapat disimpulkan bahwa dimensi Mata Kaki ke Lantai, Tinggi Popliteal, Pantat ke Lantai, Lebar Telapak Tangan, dan Panjang Tangan menggunakan persentil 5%, sedangakan Lebar Pinggul, Lebar Bahu, dan Lebar Telapak Kaki menggunakan persentil 95%. 4. Setelah membuat inovasi-inovasi produknya, maka selanjutnya dibuat prototipe dari produk sepeda ini. 6.2 SARAN 1. Dalam melakukan pengambilan data, sebaiknya pengukuran dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Agar ukuran dimensi yang diperoleh valid, dan kesalahan pengukuran pun semakin kecil. 2. Ukuran yang digunakan dalam pembuatan sepeda ini sebaiknya menyesuaikan dengan ukuran dimensi tubuh manusia pada umumnya, sehingga pemakai yang menggunakan sepeda ini merasa nyaman.
63
DAFTAR PUSTAKA
Suhadri, Bambang. 2008. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri Jilid 1 untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Sutalaksana., Anggawisastra Ruhana., Tjakraatmadja, Jann H. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung : ITB
64