Anda di halaman 1dari 22

askep kdm berjudul mobilitas

Ditulis pada Mei 12, 2012

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA NY. T DENGAN GANGGUAN MOBILITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN CLOSE FRAKTUR ANTE BRACH SINISTRA DI RUANG IGD RSUD. R.A. BASOENI MOJOKERTO DI SUSUN OLEH: KARTIKA NIM: 02.11.223 PROGRAM DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO TAHUN AKADEMIK 2011 2012 LAPORAN PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN - Mobilitas merupakan suatu kemampuan untuk bergerak secara bebas,mudah dan teratur, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas guna untuk mempertahankan kesehatan. ( A. Aziz Alimur, 2005) - Mobilitas fisik yaitu keadaan keika tseseorang mengalami atau bahkan beresiko mengalami keterbatasan fisik dan bukan merupakan immobile. ( Doenges, M.E, 2000) - Jenis Mobilitas 1. Mobilitas Penuh

Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas. 2. Mobilitas Sebagian Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan adanya suatu batasan dan tidak mampu bergerak secara bebas yang dikarenakan oleh adanya gangguan syaraf motorik dan sensorik pada area tubuh. (A.Aziz Alimur, 2005) 2. ETIOLOGI - Hambatan mobilitas fisik menggambarkan seseorang dengan keterbatasan kekuatan otot. - Kekengganan untuk berusaha bergerak juga menjadi salah satu penyebab gangguan mobilitas. - Kerusakan koordinasi yang mnyebabkan keterbatasan rantang gerak. (A.Aziz Alimur, 2005) 3. PATOFISIOLOGI - Berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan sekunder akibat gangguan neuromukular. Truma jaringan Kelemhan otot Tekanan Keletihan Ketertabatasan aktifitas Gangguan pemenuhan nutrisi Nyeri Fraktur Cemas Ruang gerak terbatas

Gangguan mobilitas fisik Keterbatasan fisik (Doenges, M.E, 2000) 4. TANDA DAN GEJALA - Nyeri bila dilakukan pergerakan - Adanya kelemahan otot - Lemah - Intergritas kulit - Atropi pada psikomotorik - Keletihan - Cemas dan gelisah 5. PENATALAKSANAAN a. Body Mekanik Penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai dengan fungsinya. Meliputi: - Body Alighment (postur) Postur yang baik yaitu menggunakan otot dan rangka secra benar,misalnya padaposisi duduk,berdiri dan lain-lain. - Keseimbangan Keseimbangan keadaan postur tubuh merupakan kesesuaian antara garis sumbu dengan sentralnya (gravitasi). - Koordinasi Pergerakan Tubuh Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti mengangkat benda. b. Tindakan yang Berhubungan dengan Mobilitas dan Ambulasi - Membantu klian untuk latihan ambulasi - Membantu merubah posisi

- Memindah klien dan membantu untuk duduk - Melatih ROM exercise - Membantu klie turun dari tempat tidur dan berdiri. c. Mencapai Kemandirian Penuhdalam Aktivitas Perawatan Diri. 6. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian - Identitas Pasien - Keluhan Utama - Riwayat Kesehatan Sekarang - Riwayat Kesehatan Dahulu - Riwayat Penyakit Keluarga - Pola Kebiasaan 1. Pola Nutrisi 2. Pola Eliminasi 3. Pola Personal Hygiene 4. Pola Istirahat 5. Pola Aktivitas - Data Obyektif - Pemeriksaan Fisik Head Totoe a. Kepala Inspeksi: Simetris, tidak terdapat ketombe, penyebaran rambut merata, Palpasi: tidak terdapat benjolan dan bekas luka. b. Mata Inspeksi: Simetris,konjungtiva berwarna merah muda, sklera berwarna putih. c. Hidung Inspeksi: simetris, tidak terdapat labio palatoskisis, tidak terdapat tanda infeksi, Palpasi: Tidak ada nyeri tekan. d. Telinga Inspeksi: Daun telinga simetris, tidak terdapat serumen (bersih), tidak terdapat pembesaran kelenjar mastoid.

e. Mulut Inspeksi: Tidak sariawan, tidak terdapat labioskisis, warna bibir merah muda. f. Leher Inspeksi: Tidak ada benjolan. Palpasi: Kelenjar tyroid: tidak ada nyeri tekan dan pembesaran. Vena jugularis : tidak ada pembendungan. g. Pemeriksaan Dada Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernapasan teratur. Palpasi : tidak ada nyeri tekan,getaran suara antara kiri dan kanan sama. Auskultasi : tidak ada suara tambahan ronchi / wheezing. h. Abdomen Inspeksi : bentuk abdomen simetris,tidak ada lika bekas operasi. Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada semua abdomen. Perkusi : tympani Auskultasi : i. Ektrimitas atas Inspeksi : simetris, tidak terdapat odem, jeri- jari lengkap dapat di gerkkan. Palpasi ; tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat krepitasi. j. Ekstrimitas bawah Inspeksi : simetris,tidak ada odem, kedua kaki dapat di gerakkan, jari jari lengkap. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. - Data Penunjang a. Data Laboratorium b. Terapi Medis B. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan post op Ca Sigmoid 2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri C. Analisa Data

- Data - Masalah - Antisipasi Maslah Potensial - Identifikasi Kebutuhan Segera D. Intervensi 1. Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit di harapkan pasien dapat menejukkan peningkatan mobilitas. 2. Kriteria Hasil - Adanya peningkatan mobilitas - Aadanya peningktan kekuatan otot - Pasien tidak lemah. 7. Dx: Gangguan Mobilitas Fisisk Berhubungan dengan Patah Tulang. INTERVENSI RASIONAL 1.) Lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga pasien . 2.) Bantu pasien latihan gerak aktif 3.) Obsevasi TTV 4.) Kolaborasi dengan tim medis 5.) Kolaborasi dengan fisioterapidalam program latihan. - Menciptakan hubungan saling percaya antara pasien dan perawat. - Mempertahankan kekuatan otot dan mobilisasi. - Untuk mengetahui kondisi pasien dan mengetahui perkembangan pasien serta menentukan tindakan selanjutnya. - Memberi terapi secara tepat, yang dihrapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.

- Memberi terapi dan meningkatkan kerjasama tim damn perawat. 8. IMPLEMENTASI Pemberian asuhan keperawatan tanpa pelaksanaan dari serangkaian kegiatan sistematis berdasrakan perencanaan untuk mencapai hasil yang maksimal. 9. EVALUASI Menilai tercapai atau tidaknya tujuan, dilihat dari perilaku pasien dan keluarga serta keadaan fisik, sebagai berikut : a. Tujuan tercapai jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standra yang telah ditetapkan. b. Tujuan tercapai sebagian jika klien menunjukkan perubahan dari kriteria dan standar yang di tetapkan. c. Tujuan tidak tercapai jika klien tidak menunjukkan perubahan kemajuan sama dan bahkan timbul masalah baru, kolaborasi dengan dokter yang merawat. DAFTAR PUSTAKA - Hidayat, A. Aziz Alimul, 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC. - Doenges, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan . Jakarta: EGC ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA NY.T DENGAN GANGGUAN MOBILITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN CLOSE FRAKTUR ANTE BRACHI SISNISTRA DI RUANG IGD RSUD. R.A. BASOENI MOJOKERTO DI SUSUN OLEH: KARTIKA NIM: 02.11.223

PROGRAM DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO TAHUN AKADEMIK 2011 2012 ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA NY.T DENGAN GANGGUAN MOBILITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN CLOSE FRAKTUR ANTE BRACHI SISNISTRA DI RUANG IGD RSUD. R.A. BASOENI MOJOKERTO 1. PENGKAJIAN No. Registrasi : 049438 Ruang : IGD Tanggal / Jam MRS : 09 Maret 2012 / 09.30 WIB Tanggal / Jam Pengkajian : 09 Maret 2012 / 09.30 WIB Diagnosa Medis : Close Fraktur Osteo Radius Sinistra1/3 Distal Identitas a. Biodata Nama : Ny.T Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 70 tahun Agama : Islam Pendidikan : SMP Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Kemlagi Gedeg Mojokerto b. Penangggung Jawab Nama : Ny. I Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 42 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Swasta Hubungan dengan Pasien : Anak Pasien Alamat : Kemlagi Gedeg Mojokerto Keluhan Utama Keluarga pasien mengatakan, bahwa ibunya mengeluh kesakitn pada tangan sebelah kiri sehingga tidak bisa di gerakkan. Riwayat Kesehatan Sekarang Setelah mengalami kecelakaan (jatuh sendiri), pasien sudah tidak dapat menggerakkan tangannya yang sebelah kiri. Riwayat Kesehatan Dahulu Keluarga pasien mengatakan, bahwa pasien tidak pernah menderita penyakit apapun, dan tidak pernah jatuh seperti sekarang ini. Selain itu pasien juga tidak mempunyai penyakit menular atau menurun. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga pasien mengatakan, keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menurun, sperti diabetes, paru paru, hipertensi, dll. Keluarga pasien juga tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti, HIV, hepatitis, dll. Pola Kebiasaan Pola Kebiasaan Sebelum Sakit Saat Sakit - Nutrisi 1. Makan

2. Minum - 3X sehari, porsi sedangdengan lauk sayur - 7 8 gelas /hari 1500 2000 cc - 2X sehari, setiap makan habis 4 6 sendok. - 7 8 gelas / hari 1500 2000 cc. - Eliminasi 1. BAB 2. BAK - 2X / hari - Konsistensi lunak - 5 6 X / hari - Warna kuning, bau khas. - 2X sehari,dibantu keluarga. - Konsistensi lunak - 3 4 X / hari, dibantu keluarga. - Warna kuning,bau khas. -Personal Hygiene 1. Mandi 2.Gosok gigi 3. Keramas 4. Ganti pakaian - Di kamar mandi - 2X / hari - Pakai air dingin

- Mandi sendiri - Memakai sabun - Dikamar mandi - 2X / hari - Pakai air dingin - Dikamar mandi - 2X / hari - Dikamar - 2X / hari - Di tempat tidur - Di seka 2X / hari - Pakai air dingin - Tidak memakai sabun - Di tempa tidur - 2X / hari - Pakai air dingin - Tidak keramas - Di atas tempat tidur - 1X / hari - Pola Istirahat Tidur - Siang 2 3 jam - Malam 8 9 jam - Uhan dan kegiatan nyenyak

- Siang 2 3 jam - Malam 7 8 jam - Tidur nyenyak - Pola Aktivitas - Segala kebutuhan dan kegiatan sehari hari bisa dilakukan sendiri. - Hanya bisa berbaring di tempat tidur. - Segala kebuthan di bantu oleh keluarga. 2. Data Objektif a. Pemeriksaan Umum K / U : Cukup Kesadaran : Composmentis GCS : 4 5 6 Tekanan Darah (TD) : 160/ 90 mmHg Nadi : 81X / menit Respirasi Rate (RR) : 30X / menit Suhu : 36 C b. Pemeriksaan Fisik Kepala Inspeksi : Simetris, tidak terdapat bekas luka, penyebaran rambut rata. Palpasi : Tidak terdapat benjolan dan bekas luka. Mata Inspeksi : Simetris, raflek pupil normal, bersih, tidak anemis, sklera tidak ikterik Hidung Inspeksi: simetris, tidak terdapat labio palatoskisis, tidak terdapat tanda infeksi. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan

Telinga Inspeksi: Daun telinga simetris, tidak terdapat serumen (bersih), tidak terdapat pembesaran kelenjar mastoid. Mulut Inspeksi : Tidak sariawan, warna bibir merah muda, tidak terdapat labioskisis, lidah berwarna merah muda, gigi berlubang dan tidak lengkap atau kurang dari 28. Leher Inspeksi: Tidak ada benjolan. Palpasi: Kelenjar tyroid: tidak ada nyeri tekan dan pembesaran. Vena jugularis : tidak ada pembendungan. Pemeriksaan Dada Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernapasan teratur. Palpasi : tidak ada nyeri tekan,getaran suara antara kiri dan kanan sama. Auskultasi : tidak ada suara tambahan ronchi / wheezing. Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : bentuk abdomen simetris,tidak ada lika bekas operasi. Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada semua abdomen. Perkusi : tympani Auskultasi : Ektrimitas Atas Inspeksi : Tidak simetris, terdapat odem pada tangan bagian bawah sebelah kiri, jari jari lengkap, dan tangan sebelah kiri tidak dapat di gerakkan. Palpasi : Terdapat nyeri tekan dan terdapat krepitasi. Ekstrimitas Bawah Inspeksi : simetris,tidak ada odem, kedua kaki dapat di gerakkan, jari jari lengkap. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. 3. Data Penunjang

Diagnosa Medis : Close fraktur osteo radius sinistra 1/3 distal. Tanggal : 09 Maret 2012. - Cek : 1. Foto Antebrachi Sinistra : Close fraktur osteo radius sisnistra 1/3 distal. 2. Foto Torax : Paru paru normal Tidak dapat penyempitan jantung - EKG : > HR : 77 Bpm > QTC : 379 ms > PR : 147 ms > RVS : 0,77 mv > QRS : 80 ms > SVI : 0.90 mv > QT : 333 ms > QRS Axis : 40,8 deg - Data Laboratorium Nama Pasien : Ny. T Tanggal: 09 Maret 2012 Umur : 70 tahun Ruang : IGD 1. Tes Fungsi Hati Angka Normal o Bilirubin direct .. mg/dl 0,00 0,02 Total .. mg/dl < 1,00 o SGPOT ..39.. U/I L : 25 P : 21 o SGPT 18. U/I L : 29 P : 22 o Total Protein .. g/dl 6 8 o Albumin .. g/dl 3,4 4,2 o Globumin .. g/dl 2,2 3,6 o Gamma GT .. U/I 5 38 2. Tes Fungsi Ginjal o UREA 29,2. mg/dl 10 50 mg/dl o KREATIN Serum 0,57. mg/dl L : 0,6 1,5 P : 0,5 12

o Asam Lirat .. mg/dl L : 3,4 7,7 P : 2,7 5,7 o Klierns Kreatin .. mg/dl 100 130 ml/liter 3. Tes Diabetes o Gula darah Puasa .. mg/dl 80 110 mg/dl o Gula Darah 2 jam pp mg/dl 110 140 o Gula Darah ACOCC ..11,4mg/dl 140 o HB AC mg/dl 4 6 4. Tes Lemak o Total Kolesterol mg/dl 150 250 o HDL mg/dl 45 65 o LDL mg/dl < 150 o Tigliserida mg/dl < 200 5. Elektrolit o Na mg/dl 136 144 o K mg/dl 3,8 5,5 o G mg/dl 97 113 o Ca mg/dl 8,1 10,4 - Hasil Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Nama Pasien : Ny. "T" Tanggal: 09 Maret 2012 Umur : 70 tahun Ruang : IGD - Hematologi Angka Normal - Haematoglobin : 13,0 g/dl L: 13,4 17 P: 11,4 15 - Leucocyt : 11.900 / mm3 4800 10.700 - Eritrocyt : L: 4,5 6,5jt P: 3,8 5,8 jt - Trombocyt : 301.000 / mm3 150.000 350.000

- LED : - L: <15 P: < 20 - Hitung Jenis o EOS : 6,5 % 1 3 o BASO : - 0 1 o ST AH : 7,8 % 3 5 o SEGMENT : 30 70 o LYMPO : 11,7 % 25 30 o MONO : - 3 7 - Hematrocirit ( PVC) : 97,9 % L: 40 50 P: 35 45 - Retikulosit : - 0,8 1,5 % - Bleeding time : 2,00 menit 1 7 - Clotting time : 11,30 menit 5 15 - PPT : - - APTT : - - Golongan Darah ABO/Rh : - - Malaria : - - Hasil Laboratorium Nama Pasien : Ny. "T" Tanggal: 09 Maret 2012 Umur : 70 tahun Ruang : IGD o WBC : 11,9 X 103 / UL H o Lymph # : 1,4 X 103 / UL o Mid # : 0,8 X 103 /UL o Gran # : 9,7 X 103 /UL H o Lymph % : 11,7 % L o Mid % : 6,5 % o Gran % : 81,8 % o HGB : 13,0 g/dl H o RBC : 4,16 X 103 /UL o HCT : 37,9 % o MCV : 91,2 FL

o MCH : 31,2 Pg H o MCHC : 34,3 g/dl o RDW CV : 14,5 % o RDW SD : 48,9 FL o PLT : 301 x 103 /UL H o MPV : 7,7 FL o PDW : 15,5 o PCT : 0,231 % Terapi Medis : - Infus RL, 20 tpm - Injeksi ketorolac 30 mg II. DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan mobilitas berhubungan dengan gangguan patah tulang III. ANALISA DATA Nama Pasien : Ny. "T" Umur : 70 tahun Ruang : IGD 1. Data Ds : Keluarga pasien mengatakan, bahwa pasien mengeluh kesakitan pada tangan sebelah kiri. Do : K/U : Cukup Kesadaran : Composmentis , GCS : 4 5 6 TTV : TD : 160/90 mmHg N : 81 X / menit S : 36 C RR : 30 X / menit - Tangan kiri odem, terdapat krepitasi, nyeri gerak (+), tangan

sebelah kiri tidak bisa digerakkan. 2. Masalah Gangguan mobilitas berhubungan dengan patah tulang. 3. Antisipasi Masalah Potensial () 4. Identifikasi Kebutuhan Segera () IV. INTERVENSI Nama Pasien : Ny. "T" Umur : 70 tahun Ruang : IGD Dx Keperawatan : Gangguan mobilitas yang berhubungan dengan patah tulang tertutup ( close fraktur ) ekstrimitas atas sinistra. Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 60 menit di harapkan pasien dapat menunjukkan peningkatan mobilitas. Kriteria Hasil -K/U baik - Kesadaran Composmentis - TTV : TD : 120/70 mmHg N : 76 92 x / menit S : 36,5C 37,5 C RR : 16 24 x / menit -Tangan tidak odem - Tidak ada nyeri tekan - Tangan bisa bergerak - Tidak terdapat krepitasi

Intervensi 1.) Lakukan pendekatan terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien. R/ : Menciptakan hubungan saling percaya antara pasien dan perawat. 2.) Banru pasien melakukan gerak aktif. R/ : Mempertahankan otot dan moilitas fisik. 3.) Obsevasi TTV R/ : Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan pasien, serta untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya 4.) Kolaborasi dengan tim medis. R/ : Memberi terapi secara tepat, yan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan. 5.) Kolaborasi dengan fisioterapi dalam progranm latihan. R/ : Memberi terapi agar kekuatan mobilitas fisik kembali pulih. V. IMPLEMENTASI Tanggal / Jam : 09 Maret 2012 / 09.35 WIB Nama Pasien : Ny. "T" Umur : 70 tahun Ruang : IGD Dx : Gangguan mobilitas yanag berhubungan dengan patah tulang. 1.) Melakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga pasien. Dengan cara memberi salam,menyapa pasien dan keluarga pasien serta menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan. 2.) Observasi TTV TD : 160/90 mmHg N : 81x / menit S : 36 C RR : 30x / menit

3.) Membantu pasien melakukan gerak aktif Dengan cara mengajarkan pasien untuk melakukan gerakan gerakan yang ringan, seperti mengepalkan telapak tangan dan melepaskannya secara perlahan. 4.) Kolaborasi dengan tim medis. Infus RL, 20 tpm Injeksi ketorolac 3 X 30 mg. 5.) Kolaborasi dengan fisio terapi dalam program latihan. Mengkolaborasikan dengan dokter dan fisio terapi VI. EVALUASI Tanggal / Jam : 09 Maret 2012 / 10.00 WIB Nama Pasien : Ny. "T" Umur : 70 tahun Ruang : IGD S : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih merasakan sakit pada tangan kirinya dan jika di gerakkan semakin terasa sakit. O: TD : 160/90 mmHg N : 81 X / menit S : 36 C RR : 30 X / menit - Tangan masih odem - Masih terdapat nyeri tekan - Tangan belum bisa bergerak - Masih terdapat krepitasi. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan no: 1 dan 4 - Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga pasien.

o Senyum, menyapa dan menanyakan kondisi pasien. - Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat dan terapi o Infus RL, 20 tpm o Injeksi ketorolac, 3 X 30 mg VII. DATA PERKEMBANGAN Tanggal / Jam : 09 Maret 2012 / 10.30 WIB Nama Pasien : Ny. "T" Umur : 70 tahun Ruang : IGD Dx : Gangguan mobilitas yanag berhubungan dengan patah tulang. S : Pasien mengatakan, bahwa rasa sakit pada tangannya sudah mulai berkurang.Akan tetapi masih tidak bisa digerakkan. O: K/U : Cukup TD : 150/90 mmHg N : 84 X / menit S : 36,5 C RR : 24 X / menit - Tangan masih odem - Nyeri tekan sudah mulai berkurang - Tangan belum bisa bergerak - Krepitasi berkurang A : Masalah tertasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan Pasien di pindah ke ruang rawat inap, ruang argopuro RSUD R.A. BASOENI.
Share this:

Anda mungkin juga menyukai