Anda di halaman 1dari 6

1

ANALISA RESUME STASE PEMINATAN DI RUANG ICVCU RSUD Dr. MOEWARDI


A. BIODATA PASIEN
1. Inisial Pasien : Tn. S
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tempat/ Tgl Lahir : Karang Anyar, 25-07-1945
4. Alamat : Tasikmadu, Karang Anyar
5. Diagnosa Medis : NSTEMI
6. No. RM : 01256560
7. Tanggal Resume : 10-07-2014

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri
P; nyeri dirasakan saat digunakan untuk aktivitas
Q; nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R; nyeri menjalar kebagian dada kiri
S; skala nyeri 3
T; bertahap, hilang timbul
2. Kondisi Saat Ini :
Subjektif
- Pasien mengatakan nyeri
P; nyeri dirasakan saat digunakan untuk aktivitas
Q; nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R; nyeri menjalar kebagian dada kiri
S; skala nyeri 3
T; bertahap, hilang timbul

- Pasien mengatakan mudah lelah saat melakukan aktivitas
- Pasien mengatakan saat melakukan aktivitas terlalu lama terasa
sesak/ampeg

Objektif
- Pasien tampak menahan nyeri
- Ekspresi pasien tampak meringis
- Ekspresi tampak kelelahan saat beraktivitas
- TD; 141/74 mmHg, N; 78 x/mnt, RR; 16 x/mnt, S; 36,4
O
C, HR; 78 x/mnt

3. Data Penunjang : hasil pemeriksaan Lab. Tgl 07-07-2014
Troponin I ; 0,64 ug/L (normal 0,00-0,50)
CKMB ; 21,9 ng/mL (normal <2,9)
Natrium darah ; 136 mmol/L (normal 132-146)
Kalium darah ; 5,2 mmol/L (normal 3,7-5,4)
Chlorida darah ; 1,30 mmol/L (normal 1,17-1,29)
Hasil Echo ; hipokinetik mid apikal antero septal, kontraktilitas CV menurun EF 35-40,
disfungsi diastolik gangguan relaksasi AR mid.
2

Hasil EKG ; sinus rytme, HR; 60 pm, low axis, T interval V2-V6, I-AVL

Analisis : pada pasien dengan penyakit jantung dengan diagnosa non stemi perlunya
pemeriksaan yang berupa hasil Lab. Troponin I & CKMB untuk mengetahui Troponin
akan tetap meningkat sekitar 14 hari setelah AMI, sementara konsentrasi CKMB akan
menurun ke baseline dalam 72 jam. Kadar CKMB dapat meningkat diluar kerusakan
miokardium, peningkatan kadar CKMB dapat terjadi pada kondisi hipotiroidisme dan
peningkatan kadar CK (creati kinase) total terjadi pada 50% kasus. Pemeriksaan ini
dilakukan secara bersamaan sehingga dapat meningkatkan sensitivitas dalam
menetapkan diagnosis infark miokardial pada pasien yang datang ke UGD dengan gejala
nyeri di dada.

Pemeriksaan Elektrilot seperti Natrium (Na) merupakan kation ekstraseluler
terbanyak, yang fungsinya menahan air di dalam tubuh. Na mempunyai banyak fungsi
seperti pada otot, saraf, mengatur keseimbangan asam-basa bersama dengan klorida
(Cl) dan ion bikarbonat. Kalium (K) merupakan kation intraseluler terbanyak. Delapan
puluh-sembilan puluh persen K dikeluarkan oleh urin melalui ginjal. Oleh karena itu,
pada kelainan ginjal didapatkan perubahan kadar K. Klorida (Cl) merupakan anion utama
didalam cairan ekstraseluler. Unsur tersebut mempunyai fungsi mempertahankan
keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengatur keseimbangan asam-basa. Sedangkan
Kalsium (Ca) terutama terdapat di dalam tulang. Lima puluh persen ada dalam bentuk
ion kalsium (Ca), ion Ca inilah yang dapat dipergunakan oleh tubuh. Protein dan albumin
akan mengikat Ca di dalam serum yang mengakibatkan penurunan kadar ion Ca yang
berfungsi di dalam tubuh. Oleh karena itu untuk penilaian kadar Ca dalam tubuh perlu
diperiksa kadar Ca total, protein total, albumin dan ion Ca (Lab. Klinik Prodia, 2008).

Hasil Echo yang menyatakan hipokinetik mid apikal anteri septal merupakan
terdapatnya gangguan pada jantung yang tertera di gambaran EKG yaitu pada Lead V1,
V2,V3,V4 dan juga pada sistem diastolik jantung (Heni, 2007).

4. Analisa Data :
No Data Fokus Etiologi Problem
1 Data subjektif ;
- Pasien mengatakan nyeri
P; nyeri dirasakan saat digunakan untuk
aktivitas
Q; nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R; nyeri menjalar kebagian dada kiri
S; skala nyeri 3
T; bertahap, hilang timbul

Data objektif ;
- Pasien tampak menahan nyeri
- Ekspresi pasien tampak meringis
- TD; 141/74 mmHg, N; 78 x/mnt, RR; 16
x/mnt, S; 36,4
O
C, HR; 78 x/mnt

Agen Injury
Biologis
Nyeri Akut
3

2 Data subjektif ;
- Pasien mengatakan mudah lelah saat
melakukan aktivitas
- Pasien mengatakan saat melakukan
aktivitas terlalu lama terasa sesak/ampeg

Data objektif ;
- Ekspresi tampak kelelahan saat
beraktivitas
- TD; 141/74 mmHg, N; 78 x/mnt, RR; 16
x/mnt, S; 36,4
O
C, HR; 78 x/mnt
- Troponin I ; 0,64 ug/L (normal 0,00-0,50)
- CKMB ; 21,9 ng/mL (normal <2,9)
- Hasil Echo ; hipokinetik mid apikal antero
septal, kontraktilitas CV menurun EF 35-
40, disfungsi diastolik gangguan relaksasi
AR mid.
- Hasil EKG ; sinus rytme, HR; 60 pm, low
axis, T interval V2-V6, I-AVL
Ketidakseimbangan
Suplai O2 mikard
dengan kebutuhan
O2
Intoleransi
Aktivitas

Analisis : dari etiologi dan problem diatas pada diagnosa Nyeri akut b.d agen cidera
biologis, data yang mendukung yaitu dengan adanya data nyeri PQRST, adanya
peningkatan TD, mengekspresikan perikalu terhadap nyeri sperti meringis. Untuk
dari etiologi dan problem pada diagnosa Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan
suplai O2 miocard dengan kebutuhan O2,data yang mendukung yaitu dengan
adanya keletihan pada pasien saat beraktivitas, hasil CKMB, Troponin yang
meningkat, dan adanya perubahan ada gambaran EKG yang menyimpulkan bahwa
adanya terjad gangguan kontraktilitas jantung yang disebabkan dengan RR; 16 x/mnt
yang masih minim untuk memenuhi kebutuhan suplai O2.

Diagnosa Keperawatan :
1) Nyeri akut b.d agen cidera biologis
2) Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai O2 miocard dengan kebutuhan O2

Analisis : dalam penentuan prioritas diagnosa nyeri lebih prioritas karena dengan
mengatasi nyeri terlebih dahulu akan membuat pasien rileks sehingga pasien dapat
bernafas lega dan suplai O2 akan tercukupi dan juga RR akan menjadi normal secara
perlahan-lahan, sehingga diagnosa intoleransi aktivitas akan teratasi juga.







4

Mini Pathways
































(NANDA NIC NOC, 2013)








Faktor resiko;
obesitas, perokok,
ras, umur >40th,
jenis kelamin laki-laki

Lesi komplikata
Flaque fibrosa
Invasi dan
akumulasi dari lipit
Cidera endotel;
interaksi antara fibrin
& platelet poliferasi
otot tunika media
Endapan
lipoproterin
ditunika
intima
Aterosklerosis
Penyempitan/obstr
uksi arteri koroner
penurunan suplai
darah ke miokard
Iskemik
Metabolisme
anaerob
meningkat
Suplai O2 tdk
seimbang
Penurunan
kontraktilitas
miokard
Kelemahan miokard &
penurunan curah jantung
Asam laktat
meningkat
nyeri dada
NYERI AKUT
Suplai dar ke jaringan tdk
adekuat kelemahan fisik
INTOLERANSI AKTIVITAS
5

5. Planing :
Dx Kep Tujuan & Kriteria Hasil Planing
Nyeri akut b.d agen cidera
biologis
Setelah dilakukan Askep
selama 1x8 jam diharapkan
nyeri berkurang, dengan
KH;
a. Skala nyeri mjd 2
b. Ekspresi tdk meringis
c. Pasien tampak rileks
d. Vital sign normal (TD;
110/80-130/90
mmHg, N; 60-100
x/mnt, RR; 16-24
x/mnt, S; 36-37,5
O
C)
a. Kaji tingkat nyeri PQRS
b. Monitor vital sign
c. Ajarkan pasien tehnik
relaksasi nafas dalam
d. Observasi skala nyeri
e. Berikan terapi
farmakologis sesuai
advis
f. Beriakn posisi yang
nyaman
Intoleransi aktivitas b,d
ketidakseimbangan suplai
O2 miokard dengan
kebutuhan O2
Setalah dilakukan Askep
selama 1x8 jam diharapkan
intoleransi aktivitas
teratasi, dengan KH;
a. Pasien dapat
berpartisipasi
melakukan aktivitas
b. Tidak terjadi
perubahan vital sign
setalah melakukan
aktivitas
c. Pasien tidak kelelahan
setelah aktivitas
a. Kaji intoleransi
aktivitas
b. Anjurkan pasien untuk
melakukan aktivitas
yang ringan dahulu
c. Beri motivasi saat
pasein melakukan
aktivitas
d. Dukung pasien dalam
melakukan partisipasi
kegiatan
e. Kolaborasi dengan
keluarga dlm
membantu & memberi
dukungan kpd pasien

Analisis : tujuan dari diagnosa nyeri untuk mengatasi atau mengurangi intensitas dan
skala nyeri dengan kriteria hasil yang spesifik, measurable, akurat, reality, time. Tetapi
intervensi ini tidak cukup dilakukan dalam 1x8 jam karena merupakan masalah kritis
yang membutuhkan perawatan 4-8 x 24 jam. Intervensi yang disusun berdasarkan
observasi, nursing treatment, education, kolaborasi. Yang sudah mencakup beberapa
kriteria tetapi tidak menutup kemungkinan akan ditambahkan atau mengurangi dari
penyusunan intervensi tersebut.

6. Implementasi :
No. Dx Jam Implementasi Respon Ttd
1 08.30
wib
Mengkaji nyeri PQRST S; Pasien mengatakan nyeri, skala
nyeri 3
O; ekspresi tampak merings
Arie
1 09.00
wib
Memonitor vital sign S; -
O; TD; 141/74 mmHg, N; 78 x/mnt,
RR; 16 x/mnt, S; 36,4
O
C, HR; 78
x/mnt
Arie
1 09.15
wib
Memberikan terapi
farmakologis
S; -
O; injeksi diberikan (arixtra 2,5 gr
Arie
6

subcutan, simvastasin 20 gr & CPG
75 gr oral)
2 10.20
Wib
Memberikan motivasi
saat pasien melakukan
aktivitas
S; pasien mengatakan meu
melakukan aktivitas secara bertahap
O; pasien tampak kooperatif
Arie


7. Evaluasi :
No. Dx Jam Evaluasi Ttd
1 13.45
wib
S; pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang setelah
dilakukan Askep
P; nyeri dirasakan saat digunakan untuk aktivitas
Q; nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R; nyeri menjalar kebagian dada kiri
S; skala nyeri 2
T; bertahap, hilang timbul
O; ekspresi tidak meringis, pasien tampak rileks,
TD; 130/80 mmHg, N; 82 x/mnt, RR; 18 x/mnt, S; 36,5
O
C
A; masalah nyeri akut teratasi sebagian
P; intervensi dilanjutkan
-observasi skala nyeri & vital sign
-Berikan posisi yang nyaman & relaksasi nafas dalam
Arie
2 14.05
wib
S; pasien mengatakn saat beraktivitas berat masih terasa
sesak dan lelah
O; pasien tampak terbaring, aktivitas dibantu sebagian, pasien
dapat melakukan aktivitas yang ringan dahulu
A; masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P; intervensi dilanjutkan
-beri dukungan pasien dalam melakukan kegiatan
-beri motivasi kepada klien dalam melakukan aktivitas
Arie

Analisi : dalam hasil evaluasi asuhan keperawatan belum dapat teratasi atau hanya
dapat tertasi sebagian. Tetapi tindakan/intervensi dapat diberikan secara komprehensif
dan sesuai dengan kebutuhan pasien pada saat itu.

C. DAFTAR PUSTAKA

Rokhaeni Heni, Purnamasari Elly, Ulfah Rahayoe Anna. 2007. Buku Ajar Keperawatan
Kardiovaskuler. Bidang Pndidikan & Pelatihan. Pusat Kesehatan Jantung Dan
Pembuluh Darah Nasional
Laboratorium KLInik Prodia. 2008
NANDA NIC NOC. 2013. Panduan Penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional. Yogyakarta.
EGC

Anda mungkin juga menyukai