Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN



ACARA IV
PEMBUATAN ALAT PERAGA



Disusun oleh :
Pradana Rizka P. 11813 / A2.1
Ammelia Mentari 12369 / A2.1
Riyan Dwi Putra 12511 / A2.1
Utami Puspitawati 13058 / A2.1



LABORATORIUM PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta semakin tahun semakin
mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya bebagai macam kelompok
pembudidaya ikan yang telah tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Sleman, Bantul, hingga
Kulon Progo. Sekarang telah banyak berkembang budidaya ikan di Banguntapan, Bantul
misalnya, yaitu pembudidaya ikan hias Mina Karya. Kelompok pembudidaya ikan Mina
Karya diprakarsai oleh Pak Santoso. Mina Karya telah berdiri sejak 1997, berawal dari
budidaya ikan nila merah lalu pada tahun 2005 beralih menjadi budidaya ikan hias berupa koi
dan arwana. Prestasi yang pernah diraih oleh Mina Karya antara lain menjadi juara 1 nasional
kompetisi ikan hias pada tahun 2008.
Pada dasarnya, setiap usaha pasti memiliki beberapa kendala yang dialami. Kendala
yang dialami dalam pembudidaya ikan hias salah satunya yaitu pemasaran ekspor ikan hias
mengingat Mina Karya mulai merambah perdagangan luar negri bukan hanya pasar lokal.
Saat ini masih sulit melakukan ekspor ikan hias secara langsung salah satunya dikarenakan
perizinan terlalu berbelit-belit dan menyulitkan para pembudidaya ikan hias.
Merujuk pada permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah media atau fasilitator yang
mampu menampung keluh kesah para petani dan memberikan saran atau solusi yang tepat
bagi para pembudidaya ikan tersebut. Keberadaan sosok penyuluh yang didukung oleh media
pendukung, diharapkan dapat meminimalisir permasalah prosedur ekspor ikan hias yang
dialami Mina Karya.
Penyuluh berguna untuk menginformasikan dan menyampaikan beberapa poin
penting yang dibutuhkan para petani maupun pembudidaya ikan. Media penyuluhan dapat
terdiri dari media cetak maupun media elektronik, media cetak merujuk pada keberadaan
poster, folder, dan leaflets. Sedangkan media elektronik seperti internet, siaran radio, dan
televisi. Media ini diharapkan menjadi salah satu pendukung untuk mempermudah dalam
menyampaikan informasi kepada masyarakat. Hal ini yang mendasari kami membuat folder
sebagai media penyuluhan untuk mempermudah penyampaian informasi kepada target
penyuluhan yaitu pembudidaya ikan Mina Karya.

Tujuan
Penyuluhan dengan menggunakan alat peraga berupa folder ini secara umum
bertujuan untuk memberikan solusi kepada pembudidaya ikan hias mengenai masalah yang
dihadapi khusunya mengenai prosedur ekspor ikan hias yang menjadi salah satu kendala
berkembangnya usaha tersebut. Selain itu diharapkan dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari alat peraga berupa folder ini sebagai media penyuluhan yang digunakan.

PERMASALAHAN PETANI
Permasalah pokok yang dihadapi oleh pembudidaya ikan hias, khususnya untuk Mina
Karya yaitu sulitnya mengenai masalah ekspor ikan hias. Ekspor yang dilakukan sangat
terbatas karena perizinan yang sulit dan selain itu ikan hias yang akan diekspor harus transit
terlebih dahulu di Singapura. Sehingga Singapuralah yang meraup untung besar dari ekspor
ikan hias Indonesia. Walaupun Singapura tidak memiliki sumberdaya ikan hias yang kuat jika
dibandingkan dengan Indonesia namun kelebihan Singapura adalah memiliki armada seperti
kapal atau pesawat kargo yang khusus untuk mengangkut hewan.

SOLUSI PERMASALAHAN
Mengingat betapa pentingnya prosedur ekspor ikan hias di Indonesia sebagai bentuk
eksistensi produk ikan hias Indonesia yang khas, maka perlu adanya solusi yang dapat
mempermudah segala macam prosedur yang ada. Salah satunya adalah mempermudah
perizinan yang ada serta memfasilitasi dengan infrastruktur yang lebih lengkap lagi misalnya
dengan mengadakan kapal atau pesawat kargo yang khusus untuk mengangkut hewan.
Solusi lainnya bisa dilakukan dengan mengembangkan promosi dan pemasaran ikan
hias, hal ini dilakukan untuk mengusahakan agar ikan hias yang diekspor tersebut bisa
langsung ke negara tujuan tanpa harus transit dulu ke negara tetangga, Singapura. Ikan hias
asal Indonesia sudah mendunia karena keunikan dan kualitasnya.
Di sisi lain, pihak KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) menghimbau kepada
para pembudidaya dan pengusaha ikan hias agar tidak menjual bibit ikan asal Indonesia
karena khawatir dikembangkan oleh negara lain, sehingga nantinya ikan hias dari Indonesia
tidak mempunyai ciri khas tersendiri. Menurut KKP cara seperti ini dilakukan agar pecinta
ikan hias dari luar negeri terus berburu ke Indonesia agar pemasarannya tetap terjaga dan
meningkat.
ALAT PERAGA
Latar Belakang Pemilihan Alat Peraga
Penyuluhan merupakan pendidikan non formal dimana sistem pendidikannya
terprogram di luar sekolah sehingga penyuluhan memerlukan perencanaan yang jelas
mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Terkait dengan itu, pelaksanaan kegiatan
penyuluhan selain menentukan topik atau materi penyuluhan yang akan diajarkan juga harus
memetapkan alat peraga penyuluhan yang sesuai dengan sasarannya serta persiapan tentang
sarana penyuluhan dalam hal ini adalah alat peraga penyuluhan dan pemilihan alat peraga
tersebut guna membantu kelancaran kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan. Persiapan
sarana penyuluhan terutama alat peraga sangat membantu sasaran dalam menerima materi
yang diajarkan oleh penyuluh.
Oleh sebab itu, alat peraga sangat perlu di dalam penyuluhan. Pemilihan alat peraga
ini harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat sasarannya serta alat peraga ini juga akan
mempengaruhi proses belajar dalam penyuluhan tersebut. Jahod Sumabrata mengemukakan
bahwa alat-alat peraga adalah sesuatu (alat, benda) yang dapat dilihat untuk menjelaskan apa
yang dimaksud. Tetapi di dalam praktek, alat peraga tidak selalu hanya merupakan sesuatu
(alat, benda) yang dapat dilihat atau diamati dengan mata, melainkan seringkali juga alat atau
benda yang dapat dilihat dan didengar.
Alat peraga penyuluhan sebenarnya tidak sekedar berfungsi sebagai alat peraga atau
penjelas, melainkan memiliki fungsi yang beragam yaitu:
Menarik perhatian atau memusatkan perhatian sasaran, sehingga lebih
mengkonsentrasikan diri untuk mengikuti jalannya penyuluhan yang sedang
dilaksanakan oleh penyuluh.
Memperjelas pengertian tentang segala sesuatu yang diuraikan atau
disampaikan penyuluh secara lisan, sehingga dapat menghadirkan terjadinya
salah pengertian yang tidak sesuai dengan yang dimaksud oleh penyuluhnya.
Membantu penyuluhan lebih efektif, karena sasaran lebih cepat menerima dan
memahami segala sesuatu yang dimaksudkan penyuluhnya.
Dengan peragaan akan dapat menghemat waktu yang diperlukan penyuluh
untuk menjelaskan materi yang ingin disampaikan/ dijelaskan.
Memberi kesan lebih mendalam, sehingga sasaran tidak mudah melupakan
kegiatan yang pernah diikutinya.
Folder merupakan alat peraga penyuluhan berbentuk media cetak yang dapat
menampilkan informasi secara cukup mendetail. Dalam pelaksanaan penyuluhan, sasaran
penyuluhan dapat membaca isi folder sebagai gambaran global tentang materi yang akan
disampaikan dalam penyuluhan. Folder juga dapat membantu menutupi kekurangan petani
yang pada umumnya tidak suka mencatat. Keberadaan folder dapat menggantikan fungsi
catatan. Selain itu, folder juga dapat memudahkan petani mengingat kembali dan membaca
materi penyuluhan ketika mereka membutuhkannya.
Bentuknya yang ringkas, mudah dilipat, dan cukup ramping serta kandungan isi yang
lebih detail dan sistematis membuat folder memiliki sedikit nilai lebih dibandingkan dengan
alat peraga penyuluhan lainnya. Selain itu, harganya yang relatif lebih murah peranannya
dalam meningkatkan kemapuan baca tulis di masyarakat merupakan keunggulan yang dimilki
oleh folder. Di samping segala keunggulannya, folder sebagai alat peraga berbentuk media
cetak memiliki kekurangan, diantaranya adalah folder kurang tepat digunakan pada
masyarakat yang masih buta huruf. Selain itu folder tidak dapat dijadikan sebagai satu-
satunya alat peraga untuk penyampaian penyuluhan di daerah pedesaan. Dengan asumsi
bahwa desa sasaran penyuluhan telah mengenal baca tulis dengan baik, maka folder
digunakan sebagai alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan ini.

Maksud dan Isi Alat Peraga
Alat peraga yang dibuat untuk pelaksanaan penyuluhan adalah folder dengan format dua
lipatan (tiga kolom). Folder ini menjelaskan tentang mekanisme ekspor ikan hias melalui
cargo udara. Secara ringkas, isi alat peraga adalah tentang mekanisme (alur) dari ekspor ikan
hias sebagai berikut :
I. PEMESANAN PENERBANGAN
- Telpon, Email / Fax ke agen airlines
- Pemesanan minimal 4 hari sebelum hari pengiriman

II. KONFIRMASI
- Eksportir akan mendapatkan air way bill (AWB) atau surat muat udara
(SMU) dan konfirmasi penerbangan dari agen airlines
- Awb & konfirmasi penerbangan harus diinformasikan ke
importir untuk importir konfirmasi ke Agen Airlines di negara tujuan

III. PRA DOKUMEN
- Pengirim harus memberikan standar dokumen seperti : draft awb, faktur,
daftar packing, dan certificate of origin (COO)
- Pengirim dokumen bisa melalui fax / email sebelum barang dikirim

IV. PEMERIKSAAN
- Laporan ke karantinlaikan setidaknya 2 hari sebelum hari pengiriman
untuk inspeksi.
- Memberikan contoh (jika diperlukan)
- Untuk ikan hias jenis godfish harus laporan ke karantina ikan setidaknya 4
hari sebelum hari pengiriman. Ini untuk vcr / khv inspeksi.

V. DOKUMEN KHUSUS
- Jika ada dokumen khusus yang dilampirkan Eksportir harus aktif
memberitahukan kepada importir.

VI. SHIPPING DAY
- Regulated Agent
- Pengiirim harus sudah siap dengan barang yang akan dikirim di gudang atau
cargo penerbangan yang sudah dipesan minimal 5 jam sebelum jadwal
keberangkatan pesawat.
- Ikan akan diperiksa kembali oleh petugas karantina ikan yang ada di Bandara
supaya mendapatkan Sertifikat kesehatan ikan yang dikeluarkan oleh
Karantina Ikan yang ada di Bandara.
- Ada beberapa jenis ikan yang memerlukan dokumen khusus dalam
pengiriman seperti jenis karang, Tanaman Air (Karantina Tumbuhan) dan
Arowana




VII. KESEHATAN SERTIFIKAT
- Jika semuanya layak (tidak ada hama atau penyakit ikan) Petugas karantina
ikan akan menerbitkan sertifikat kesehatan ikan, akan tetapi jika ikan yang
diperiksa terdapat hama dan penyakit maka petugas karantina ikan akan
menolak semua ikan untuk di ekspor.
- Pengirim mengisi formulir yang disediakan oleh petugas karantina ikan
seperti nama perusahaan/perorangan pengirim, nama importir, jumlah ikan
yang dikirim dan jenis ikan yang dikirim.

VIII. CUSTOM
- Pengirim harus mengisi formulir PEB untuk memeriksa custom
- Custom akan approve semua informasi dan tindak untukpemeriksaan
oleh karantina ikan

IX. GUDANG/CARGO
- Ikan harus masuk ke gudang atau cargo 5 Jam sebelum keberangkatan
pesawat.

X. Dokumen asli harus dilampirkan bersama barang ayang akan dikirim seperti Air
Way Bill (AWB/Surat Muat Udara), Faktur, Facking List, Certificate Of Origin,
Sertifikat Kesehatan Ikan, dan dokumen khusu lainnya seperti Cites, SAT-
LN/Surat angkut luar negeri (Jika diperlukan), dan semua harus di cap/stempel
dari masing-masing instansi yang mengeluarkan.

XI. PENGIRIMAN DOKUMEN
- Eksportir akan mendapatkan copy dokumen asli: awb, faktur,
daftar packing, sertifikat asal, sertifikat kesehatan dan dokumen khusus
(jika diperlukan)
- Semua copy dari original harus dikirim oleh fax atau email ke importir
negara tujuan..




PENUTUP
Solusi yang dapat diberikan pada masalah yang dihadapi berupa prosedur ekspor ikan
hias yang masih sulit dilakukan yaitu dengan cara mempermudah perizinan yang ada serta
memfasilitasi dengan infrastruktur yang lebih lengkap lagi misalnya dengan mengadakan
kapal atau pesawat kargo yang khusus untuk mengangkut hewan. Solusi lainnya bisa
dilakukan dengan mengembangkan promosi dan pemasaran ikan hias, hal ini dilakukan untuk
mengusahakan agar ikan hias yang diekspor tersebut bisa langsung ke negara tujuan dan
menghimbau kepada para pembudidaya dan pengusaha ikan hias agar tidak menjual bibit
ikan asal Indonesia.
Demikian penggunaan alat peraga penyuluhan berupa folder. Kemampuannya dalam
mencakup isis sistematis dan mendetail adalah sebuah kelebihan folder. Di samping
kelebihan yang ada, masih ada kekurangan yang dimiliki. Oleh sebab itu, kombinasi beberapa
alat peraga dengan penggunaan metode penyuluhan yang tepat merupakan jalan terbaik
dalam menyampaikan penyuluhan dengan efektif.

Anda mungkin juga menyukai