yang timbul.
a. Sistem gastrointestinal
1. Anoreksia, nausea, dan vomitus yang berhubungan dengan gangguan metabolisme
protein didalam usus.
2. Foetor uremik
3. Gastritis erosif,ulkus peptik dan kolitis uremik.
b. Kulit
1. Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning-kuningan akibat penimbunan
urokrom.
2. Gatal-gatal
c. Sistem hematologik
1. Anemia, yang dapat disebabkan berbagai faktor seperti :
a) Berkurangnya produksi eritropoetin, sehingga rangsangan eritropoesis pada
sumsum tulang menurun
b) Hemolisis, akibat berkurangnya masa hidup eritrosit.
c) Perdarahan saluran pencernaan dan kulit.
d) Defisiensi besi, asam folat dan lainlain akibat nafsu makan yang berkurang.
2. Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia.
3. Gangguan fungsi leukosit.
d. Sistem saraf dan otot
1. Restless leg syndrome
Penderita merasa pegal di tungkai bawah dan selalu menggerakkan kakinya.
2. Burning feet syndrome
Rasa semutan dan seperti terbakar, terutama di telapak kaki.
3. Enselofati metabolik
Penderita merasa lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor dan
kejang-kejang.
e. Sistem Kardiovaskular
1. Nyeri dada dan sesak nafas
2. Gangguan irama jantung akibat aterosklerosis dini dan gangguan elektrolit.
f. Sistem endokrin
1. Gangguan seksual : libido, fertilitas, dan ereksi menurun pada laki-laki akibat
produksi testoseron dan spermatogenesis yang menurun. Pada wanita timbul
gangguan menstruasi, gangguan ovulasi sampai amenorea
2. Gangguan toleransi glukosa
3. Gangguan metabolisme lemak
4. Gangguan metabolisme vitamin D
g. Gangguan sistem yang lain
a. Tulang : osteodistrofi renal
b. Asam basa : asidosis metabolik akibat penimbunan asam organik sebagai hasil
metabolisme
c. Elektrolit : Hipokalsemia, hiperfosfatemia, hiperkalemia.
Karena pada chronic kidney disease telah terjadi gangguan keseimbangan homeostatik
pada seluruh tubuh, gangguan pada
sehingga suatu gangguan metabolik dapat menimbulkan kelainan pada berbagai sistem/organ
tubuh.
1.2
kombinasi yang berbeda dari efek-efek yang mungkin timbul pada cedera glomerulus. Gejala
klinis untuk glomerulusnefritis adalah :
1. Sindrom nefritik akut
Sindrom ini ditandai dengan edema yang timbul mendadak, hipertensi, hematuria,
kadang-kadang oliguria, penurunan laju filtrasi glomerular dan insufisiensi ginjal
2. Sindrom nefrotik
Sindrom ini ditandai dengan proteinuria,hipoalbuminemia, edema anasarka, mual,
muntah dan dinding perut sangat tegang.
3. Glomerulonefritis progresif cepat
Biasanya awal penyakit insidus, tanpa gejala yang khas. Sering disertai keluhan
kelemahan, anoreksia, nausea, gangguan fungsi ginjal, hematuria dan oliguria.
4. Kelainan urin persisten tak bergejala
Yang dimaksud dengan kelainan urin persisten tak bergejala ialah kelainan pada
pemeriksaan urin seperti hematuria, proteinuria, atau hematuria dan proteinuria, tanpa
disertai gejala lain.
5. Glomerulonefritis kronik
Awalnya tidak menunjukkan gejala, bisa selama beberapa tahun. Gejala yang dapat
timbul seperti yaitu hematuria, hipertensi, sindrom nefrotik dan proteinurua
1.3
gejala
secara
progresif
lambat
akibat
glomerulonefritis
yang
Penyakit ginjal polikistik menyebabkan banyak kista tumbuh di ginjal. Kista ini
diisi dengan cairan. Jika terlalu banyak kista yang tumbuh dan terlalu besar maka
ginjal dapat menjadi rusak. Kista penyakit ginjal polikistik perlahan dapat
menggantikan sebagian besar ginjal, mengurangi fungsi ginjal dan menyebabkan
gagal ginjal.
Gejala klinis :
Kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala sampai usia 30 sampai 40 tahun.
Tanda-tanda awal terkena penyakit ginjal polikistik meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
Sumber :
1. Ocallaghan, C. At a Glance Sistem Ginjal. Edisi II. Jakarta: Erlangga.2009
2. Soeparman dan Sarwono. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI. 1990
3. Corwin,E.J. Buku Saku PATOFISIOLOGI.Edisi 3.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.2009
4. Uchida,S. Differential Diagnosis of Chronic Kidney Disease(CKD) in journal of the
Japan Medical Association.Vol 54 No 1. Japan : Tokyo University School of
Medicine.