Anda di halaman 1dari 4

LO 3

Evie Clarensia Lase


Lora Coarnita Girsang

Gejala Klinis CKD, Glomerulonefritis dan


Diagnosa Banding CKD
1.1

Gejala Klinis CKD


Chronic kidney disease mempunyai tanda dan gejala sesuai dengan gangguan sistem

yang timbul.
a. Sistem gastrointestinal
1. Anoreksia, nausea, dan vomitus yang berhubungan dengan gangguan metabolisme
protein didalam usus.
2. Foetor uremik
3. Gastritis erosif,ulkus peptik dan kolitis uremik.
b. Kulit
1. Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning-kuningan akibat penimbunan
urokrom.
2. Gatal-gatal
c. Sistem hematologik
1. Anemia, yang dapat disebabkan berbagai faktor seperti :
a) Berkurangnya produksi eritropoetin, sehingga rangsangan eritropoesis pada
sumsum tulang menurun
b) Hemolisis, akibat berkurangnya masa hidup eritrosit.
c) Perdarahan saluran pencernaan dan kulit.
d) Defisiensi besi, asam folat dan lainlain akibat nafsu makan yang berkurang.
2. Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia.
3. Gangguan fungsi leukosit.
d. Sistem saraf dan otot
1. Restless leg syndrome
Penderita merasa pegal di tungkai bawah dan selalu menggerakkan kakinya.
2. Burning feet syndrome
Rasa semutan dan seperti terbakar, terutama di telapak kaki.
3. Enselofati metabolik
Penderita merasa lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor dan
kejang-kejang.
e. Sistem Kardiovaskular
1. Nyeri dada dan sesak nafas
2. Gangguan irama jantung akibat aterosklerosis dini dan gangguan elektrolit.
f. Sistem endokrin

1. Gangguan seksual : libido, fertilitas, dan ereksi menurun pada laki-laki akibat
produksi testoseron dan spermatogenesis yang menurun. Pada wanita timbul
gangguan menstruasi, gangguan ovulasi sampai amenorea
2. Gangguan toleransi glukosa
3. Gangguan metabolisme lemak
4. Gangguan metabolisme vitamin D
g. Gangguan sistem yang lain
a. Tulang : osteodistrofi renal
b. Asam basa : asidosis metabolik akibat penimbunan asam organik sebagai hasil
metabolisme
c. Elektrolit : Hipokalsemia, hiperfosfatemia, hiperkalemia.
Karena pada chronic kidney disease telah terjadi gangguan keseimbangan homeostatik
pada seluruh tubuh, gangguan pada

suatu sistem akan berpengaruh pada sistem lain,

sehingga suatu gangguan metabolik dapat menimbulkan kelainan pada berbagai sistem/organ
tubuh.
1.2

Gejala Klinis Glomerulonefritis


Penyakit glomerulus menyebabkan lima sindrom klinis utama. Hal ini dihasilkan oleh

kombinasi yang berbeda dari efek-efek yang mungkin timbul pada cedera glomerulus. Gejala
klinis untuk glomerulusnefritis adalah :
1. Sindrom nefritik akut
Sindrom ini ditandai dengan edema yang timbul mendadak, hipertensi, hematuria,
kadang-kadang oliguria, penurunan laju filtrasi glomerular dan insufisiensi ginjal
2. Sindrom nefrotik
Sindrom ini ditandai dengan proteinuria,hipoalbuminemia, edema anasarka, mual,
muntah dan dinding perut sangat tegang.
3. Glomerulonefritis progresif cepat
Biasanya awal penyakit insidus, tanpa gejala yang khas. Sering disertai keluhan
kelemahan, anoreksia, nausea, gangguan fungsi ginjal, hematuria dan oliguria.
4. Kelainan urin persisten tak bergejala
Yang dimaksud dengan kelainan urin persisten tak bergejala ialah kelainan pada
pemeriksaan urin seperti hematuria, proteinuria, atau hematuria dan proteinuria, tanpa
disertai gejala lain.
5. Glomerulonefritis kronik
Awalnya tidak menunjukkan gejala, bisa selama beberapa tahun. Gejala yang dapat
timbul seperti yaitu hematuria, hipertensi, sindrom nefrotik dan proteinurua
1.3

Diagnosa Banding CKD


2

Diagnosa banding chronik kidney disease adalah :


1. Diabetes Nefropati
Nefropati diabetic adalah kelainan ginjal yang dapat muncul sebagai akibat dari
komplikasi diabetes mellitus (DM) baik tipe 1 maupun 2, ditandai dengan adanya
albuminuria (mikro/makroalbuminuria)
Gejala klinis diabetes nefropati dapat dibedakan dalam 5 tahap :
a. Stadium 1(Hyperfiltration-hyperthropy stage), akan dijumpai

gejala

hiperfiltrasi, hipertrofi ginjal, glukosuria disertai poliuria.


b. Stadium 2 (silent stage), menunjukkan penurunan laju filtrasi glomerulus dan
kerusakan struktur ginjal
c. Stadium 3(Incipient Nephropathy Stage), akan dijumpai gejala hiperfiltrasi
yang menetap kemudiuan menurun, dan awal hipertensi.
d. Stadium 4(Overt Nephroathy Stage) ,akan dijumpai proteiun uria menetap,
hipertensi dan penurunan laju filtrasi glomerulus.
e. Stadium 5(End Stage Renal Failure), dijumpai fibrosis ginjal.
2. Glomerulonefritis kronik
Glomerulonefritis kronik adalah suatu gejala yang menggambarkan penyakit
peradangan pada glomerulos tahap akhir, yang ditandai dengan kerusakan
glomerulos

secara

progresif

lambat

akibat

glomerulonefritis

yang

perkembangannya perlahan lahan dan membahayakan serta berlangsung lama


(10 30 tahun).
Gejala Klinis :
a. Proteinuria, hematuria
b. Hipertensi, malaise, kehilangan BB, polyuria dan nocturia
c. Sakit kepala, pusing, dan pada umumnya terjadi gangguan pencernaan
d. Edema, susah bernapas, hematuria, anemia
3. Nefrosklerosis
Nefrosklerosis adalah pengerasan atau sklerosis arteri ginjal akibat hipertensi yang
lama. Penyakit ini menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal dan bercak
nekrosis parenkim renal.
Gejala klinis :
a. Gelisah
b. Mengantuk
c. Penglihatan kabur
d. Sakit kepala
e. Mual dan muntah
f. Hematuria mikroskopik
g. Protein uria berat
h. Peningkatan kreatinin plasma
4. Polycystic kidney disease
3

Penyakit ginjal polikistik menyebabkan banyak kista tumbuh di ginjal. Kista ini
diisi dengan cairan. Jika terlalu banyak kista yang tumbuh dan terlalu besar maka
ginjal dapat menjadi rusak. Kista penyakit ginjal polikistik perlahan dapat
menggantikan sebagian besar ginjal, mengurangi fungsi ginjal dan menyebabkan
gagal ginjal.
Gejala klinis :
Kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala sampai usia 30 sampai 40 tahun.
Tanda-tanda awal terkena penyakit ginjal polikistik meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.

Nyeri dibagian belakang atau samping


Perut membesar
Adanya darah dalam urun
Tekanan darah tinggi
Jantung berdebar

5. Rapidly progressive glomerulonephritis


Glomerulonefritis progresif cepat adalah suatu sindrom klinik yang ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal secara cepat ( dalam 6 bulan penderita
memerlukan hemodialisis), yang dihubungkan dengan kelainan patologik pada
biopsi ginjal berupa pembentukan kresen (bulan sabit) disekitar glomerulus.
Gejala klinis :
a. Oliguria berat
b. Anoreksia
c. Nausea
d. Hematuria

Sumber :
1. Ocallaghan, C. At a Glance Sistem Ginjal. Edisi II. Jakarta: Erlangga.2009
2. Soeparman dan Sarwono. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI. 1990
3. Corwin,E.J. Buku Saku PATOFISIOLOGI.Edisi 3.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.2009
4. Uchida,S. Differential Diagnosis of Chronic Kidney Disease(CKD) in journal of the
Japan Medical Association.Vol 54 No 1. Japan : Tokyo University School of
Medicine.

Anda mungkin juga menyukai