A.Latar Belakang
Sehubungan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang
mulai berkembang pesat sejak tahun 1900-an, maka perkembangan zaman serta
kebutuhan masyarakat untuk pemenuhan kehidupan juga semakin berkembang. Begitu
pula dalam pemenuhan kebutuhan negara dalam menangani pertumbuhan penduduk dan
perkembangan ekonomi yang dihadapinya.
Begitu pula halnya dengan Australia. Australia sebagai negara maju terus
melakukan inovasi inovasi baru untuk mengejar pertumbuhan negaranya baik dalam
ekonomi atau sosial. Tidak kalah dengan negara maju lainnya, Australia juga memiliki
sumber daya alam yang cukup bagus, untuk itu dibutuhkan pasar sebagai sarana untuk
memasarkan barangnya sehingga memperoleh keuntungan. Untuk itulah Australia dengan
gencar melakukan banyak perjanjian dengan negara tetangga atau negara yang sangat
jauh sekalipun. Sebagai contoh adalah perjanjian ANZCERTA yang mulanya merupakan
perjanjian NAFTA yang berlaku pada tahun 1966.
Hal ini patut dicontoh oleh Indonesia sebagai tolak ukur atau sebagai posisi awal
untuk melakukan perkembangan dalam skala Internasional. Australia yang saat ini telah
menjadi negeri pengekspor barang terbanyak bagi negara negara Asean dan sekitarnya
dapat dijadikan contoh untuk mencoba mencapai pencapaian yang sama atau lebih baik
lagi.
B.Rumusan Masalah
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 1
C.Tujuan Penulisan
tidak terlibat dalam perjanjian perdagangan bebas dapat menyebabkan trade diversion
(pengalihan perhatian konsumen). Hal ini dapat menyebabkan hilangnya potensi
konsumen surplus karena seharusnya konsumen dapat membayar dengan harga yang
lebih murah. Karena itu perlu adanya penetapan tarif bersama yang lebih global agar
tercipta pasar yang lebih efisien.
E. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif analisis, dan
menggunakan jenis data sekunder. Penulis juga menggunakan teknik library research dan
teknik analisis data penelitian kuantitatif untuk menggambarkan Hubungan kerjasama
ekonomi antara Indonesia Selandia Baru dalam kerangka AANZFTA.
II
A.Apa itu ANZCERTA
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 3
1 Laut yang menjadi garis batas antara Selandia Baru dan Australia
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 4
Semua tarif dan batas kuantitatif impor atau ekspor dalam hal perdagangan barang
yang berasal dari daerah perdagangan bebas tidak diberlakukan di bawah
ANZCERTA.
Berisi langkah-langkah untuk meminimalkan distorsi pasar dalam perdagangan
barang, termasuk melalui insentif dan subsidi bantuan dan ekspor industri dalam
negeri.
Standar Harmonisasi Makanan Trans-Tasman melalui perjanjian Australia
Selandia Baru Food Authority (ANZFA) tahun 1995 berarti biaya pemenuhan
yang lebih rendah untuk industri, hambatan regulasi yang lebih sedikit dan lebih
banyak pilihan konsumen.
Pengakuan barang dan pekerjaan oleh kedua negara menghilangkan hambatanhambatan teknis perdagangan dan halangan untuk gerakan personil ahli antara
yurisdiksi tanpa perlu melengkapi Standar Harmonisasi dan Kualifikasi
profesional.
Protokol pada investasi untuk ANZCERTA mulai berlaku pada 1 Maret 2013. Di
bawah protokol investor dari kedua negara mendapatkan keuntungan dari biaya
pemenuhan yang lebih rendah, penyaringan ambang batas yang lebih baik dan
kepastian hukum yang lebih baik ketika berinvestasi di negara Trans-Tasman.
Investasi dua - arah antara Australia dan Selandia Baru senilai lebih dari $130
miliar (2014).
Salah satu hasil paling penting CER adalah protokol pada percepatan perdagangan
bebas dalam produk yang dihasilkan menjadi penghapusan total tarif atau kuantitatif
pembatasan antara kedua negara oleh 1 Juli 1990, lima tahun lebih cepat dari jadwal.
Dalam kesepakatan ini terdapat beberapa aturan dan kesepakatan yang harus
dipatuhi sebagai hak dan kewajiban. Berikut adalah beberapa aturan aturan tersebut yang
menyangkut beberapa aspek, yaitu:
Zona Perdagangan Bebas
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 5
ii) Pabrik atau biaya bekerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1(c)(ii) dari
artikel ini akan menjadi jumlah biaya bahan-bahan (tidak termasuk
kepabeanan, cukai atau tugas-tugas lain), buruh, dan wadah bagian dalam.
iii) Di mana Negara Anggota menganggap bahwa dalam kaitannya dengan barangbarang tertentu sebagian diproduksi di daerahnya sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1(c)(ii) dari artikel ini tidak sesuai, maka Negara Anggota dapat
meminta konsultasi dengan Negara Anggota lain untuk menentukan takaran
yang sesuai dari pabrik atau karya yang berbeda dari yang diberikan biaya
dalam ayat 1(c)(ii) dari artikel ini. Negara-negara anggota akan berkonsultasi
dengan segera dan dapat saling menentukan barang-barang seperti kadar
pabrik atau biaya pekerjaan yang diberikan berbeda dengan dalam ayat 1(c)(ii)
dari artikel ini.
Pajak
i) Barang yang berasal dari wilayah negara anggota yang di wilayah negara
anggota lain bebas tarif pada hari segera sebelum hari di mana perjanjian ini
memasuki memaksa atau yang kemudian menjadi Bebas tariff akan tetap bebas
dari tarif.
ii) Tarif tidak akan bertambah pada setiap barang yang berasal dari wilayah
negara anggota lain.
iii) Tarif pada semua barang yang berasal dari wilayah negara anggota lain akan
berkurang sesuai dengan ayat 4 dari artikel ini dan dihapuskan dalam lima
tahun dari hari pada yang Perjanjian ini diberlakukan.
iv) Jika, pada hari sebelum hari di mana perjanjian ini berlaku, barang yang
berasal dari wilayah dari negara anggota lain adalah:
(1) Perihal tarif tidak melebihi 5 persen ad valorem atau tarif efek yang setara,
mereka akan bebas tarif dari hari yang Perjanjian ini memasuki kekerasan;
(2) tetap pada tarif lebih dari 5 persen tetapi tidak melebihi 30 persen ad
valorem atau tarif efek setara, tarif pada barang-barang akan berkurang
pada hari Perjanjian ini berlaku mulai dari 5 persentase poin dan dibulatkan
turun ke seluruh jumlah terdekat di mana pecahan - internet yang terlibat.
Setelah nya, tarif akan dikurangi 5 persentase poin per tahun; atau
(3) tetap pada tarif lebih dari 30 persen ad valorem atau tarif efek setara, tarif
pada barang-barang akan berkurang pada hari Perjanjian ini berlaku dan
per tahun setelah nya oleh jumlah yang dihitung dengan membagi oleh
enam tarif menerapkan untuk barang-barang pada hari segera sebelum hari
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 7
akan
dianggap
sama
dengan
ad
valorem
diperoleh
dengan
Sub-Item,
Paragraph
atau
Sub-Paragraph
sesuai
dengan
keadaannya.
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 8
viii)
(1) dalam kasus Australia, perbedaan antara tarif umum yang dikenakan pada
barang dan tarif yang dikenakan pada barang yang berasal dari yang sama
di Selandia Baru; dan
(2) dalam kasus Selandia Baru, perbedaan antara tarif Normal dikenakan pada
barang dan tarif yang dikenakan pada barang-barang yang sama yang
xiii)
dan mengisi daya apa pun yang dikenakan dalam hubungannya dengan impor
barang-barang, termasuk segala bentuk surtax primage tugas, atau dari harga
sewa pada impor, dengan pengecualian:
(1) Biaya atau biaya terhubung dengan impor yang perkiraan biaya jasa yang
diberikan dan tidak mewakili sebuah bentuk perlindungan tidak langsung
atau pajak untuk tujuan fiskal;
(2) tugas, pajak atau biaya lain pada barang, bahan dan komponen, atau orangorang bagian dari tugas-tugas seperti itu, pajak atau biaya lainnya, yang
dikenakan pada bunga tidak lebih tinggi daripada tugas, pajak atau biaya
lain diterapkan untuk barang-barang seperti, bahan dan komponen yang
dihasilkan atau yang diproduksi dalam negara impor;
(3) premi yang ditawarkan atau dikumpulkan pada barang-barang impor
koneksi dalam dengan sistem kemitraan dalam rasa hormat dari
pemerintahan pembatasan impor kuantitatif atau kuota tarif;
(4) tugas menerapkan untuk impor di luar didirikan tingkat kuota barangbarang tunduk kepada kuota tarif, Asalkan paragraf 9 dan 10 dan sub-ayat
11(c) dari artikel ini akan berlaku untuk tugas-tugas seperti itu;
(5) atau seperti pajak penjualan atau orang-orang bagian dari pajak seperti
yang tidak melebihi, pajak yang diterapkan untuk barang-barang seperti
yang dihasilkan atau yang diproduksi dalam negara impor;
(6) biaya yang dikenakan berdasarkan Pasal 14, 15, 16 atau 17 dari Perjanjian
ini; dan
(7) orang-orang oleh undang-undang atau dibuat yang saling internet
ditentukan oleh negara-negara anggota.
Selain tiga aspek utama yang telah disebutkan diatas dari perjanjian ANZCERTA
masih terdapat beberapa aturan serta hak dan kewajiban yang menyangkut permasalahan
ekspor impor seperti : Kuota maksimal impor ekspor, Modifikasi perjanjian, Untung
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 10
rugi perjanjian, batas maksimal ekspor impor, Pengambilalihan usaha, dan banyak hal
lainnya yang terdapat dalam perjanjian yang juga merupakan aturan serta hak
dan
kewajiban yang merupakan titik vital dari perjanjian jika tidak dipatuhi.
Sebagai bahan perbandingan, berikut adalah data detail dari kegiatan ekspor
Selandia baru merupakan destinasi ekspor barang dan jasa Australia dengan nilai
42 juta US dolar pada tahun 1965 dan Australia merupakan destinasi ekspor
barang dan jasa Selandia Baru senilai 42 juta US Dolar
Selandia baru merupakan destinasi ekspor barang dan jasa Australia dengan nilai
257 juta US dolar pada tahun 1970 dan Australia merupakan destinasi ekspor
barang dan jasa Selandia Baru senilai 107 juta US Dolar
Selandia baru merupakan destinasi ekspor barang dan jasa Australia dengan nilai
606 juta US dolar pada tahun 1975 dan Australia merupakan destinasi ekspor
barang dan jasa Selandia Baru senilai 262 juta US Dolar
Selandia baru merupakan destinasi ekspor barang dan jasa Australia dengan nilai
1043 juta US dolar pada tahun 1980 dan Australia merupakan destinasi ekspor
barang dan jasa Selandia Baru senilai 692 juta US Dolar
Selandia baru merupakan destinasi ekspor barang dan jasa Australia dengan nilai
1062 juta US dolar pada tahun 1985 dan Australia merupakan destinasi ekspor
barang dan jasa Selandia Baru senilai 956 juta US Dolar
Selandia baru merupakan destinasi ekspor barang dan jasa Australia dengan nilai
1952 juta US dolar pada tahun 1990 dan Australia merupakan destinasi ekspor
barang dan jasa Selandia Baru senilai 1715 juta US Dolar
Selandia baru merupakan destinasi ekspor barang dan jasa Australia dengan nilai
3833 juta US dolar pada tahun 1995 dan Australia merupakan destinasi ekspor
barang dan jasa Selandia Baru senilai 2673 juta US Dolar
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kerja sama kedua belah pihak terus
meningkat sejak tahun 1960 dan meningkat tajam sejak dibentuknya ANZCERTA pada
tahun 1989. Hal ini menandakan bahwa perjanjian ANZCERTA merupakan titik vital
penyokong pembangunan nasional dan salah satu jalur pemenuh kebutuhan masing masing negara.
Selain sebagai jalur pemasok devisa negara dan pembangunan nasional, perjanjian
ANZCERTA juga merupakan suat perjanjian yang memiliki beberapa tujuan lainnya yang
tertera dalam isi pakta secara tersirat. Berikut merupakan tujuan dari perjanjian tersebut:
Memperkuat hubungan diplomatik antara Australia dan Selandia Baru
Mengembangkan CER antara negara anggota lewat perluasan perdagangan bebas
yang saling menguntungkan antara Australia dan Selandia Baru
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 12
dengan pendekatannya adalah hubungan pendekatan ekonomi (CER). SEM bertujuan untuk
menyeimbangkan dan mengharmonisasikan kedua ekonomi negara agar dapat berbisnis,
berkonsumsi dan berinvestasi melewati laut Tasman dalam lingkungan yang beraturan.
Sebagai contoh, berikut adalah barang barang dan jasa yang diimpor oleh
Australia :
Minyak Mentah
Emas
Makanan
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 14
Dan
Baru, yaitu :
Kayu Pohon
Wol
Perjalanan dan Periklanan Perjalanan
berikut merupakan barang dan jasa yang ekspor Australia menuju Selandia
Barang Pabrik
Jasa
Infrastruktur
Mesin
Bagian Komputer
Minyak Tanah
Sebagai data detail atas aspek kerja sama antara negara-negara anggota
perjanjian, berikut merupakan data Kerja sama baik dalam perdagangan barang dan jasa
maupun investasi antara Australia dan Selandia Baru pada tahun 2000 :
Ekspor Barang
Nama
Jml
Negara
(%)
Selandia
Baru
6,3
Impor Barang
Nama
Jml
Negara
(%)
Selandia
Baru
3,9
Ekspor Jasa
Nama
Jml
Negara
(%)
Selandia
Baru
7
Impor Jasa
Nama
Jml
Negara
(%)
Selandia
Baru
5,3
Investasi keluar
Nama
Jml
Negara
(%)
Selandia
Baru
5,3
Berikut adalah grafik ekspor impor yang dilakukan oleh Selandia Baru dan
Australia dalam kurun waktu 1960 sampai 2011 :
Introduction of CER
25%
20%
$NZ Miliar
15%
10%
5%
0%
1960-1961
1970-1971
1980-1981
1990-1991
2000-2001 2010-2011
Pencapaian yang berhasil dicapai dalam perjanjian ini dapat dibagi menjadi dua,
yaitu dari dalam ( Eksternal ) dan dari luar ( Internal ). Berdasarkan keuntungan
daridalam, berikut adalah beberapa keuntungan yang berhasil dicapai :
Menciptakan jalur akses bagi barang barang domestik negara anggota
Menciptakan Kebebasan berdagang tanpa adanyapengahalang antara
negara anggota
Menciptakan sistem
perdagangan
bebas
yang
adildan
saling
menguntungkan
Memperkuat hubungan diplomatis antara negara anggota
Menciptakan pemasukan dan sumber devisa negara yang menjamin.
Pencapaian ini berhasil didapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari
perjanjian ini. Namun di samping pencapaian tersebut juga masih ada beberapa
pencapaian lainnya yang cukup memuaskan dan menguntungkan negara anggota baik
sebagai negara maju ataupun sebagai negara persemakmuran. Berikut adalah pencapain
tersebut.
III
A.Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dari subbab subbab yang ada di
atas dapat dilakukan penarikan kesimpulan secara garis besar untuk mendapatkan poin
penting dari dilakukannya perjanjian ini. Penarikan kesimpulan ini penting dilakukan
guna penerapan dalam kebijakan dan pengambilan kesimpulan dalam menangani hal
yang serupa. Di samping itu, dengan melakukan penelitian terhadap hubungan kerja sama
ini dapat menjadi sebuah pengalaman tidak langsung yang dapat diterapkan dalam suatu
masalah nantinya.
Australia, yang juga merupakan salah satu negara maju dan juga merupakan
negara persemakmuran dari pada Britania Raya, dapat melakukan kebijakan ekonomi luar
negeri yang diterapkannya sekarang juga dapat dijadikan contoh guna melakukan hal
yang sebanding atau melebihi apa yang diambil oleh negeri kangguru tersebut. Hal ini
menjadikan bahwa pembelajaran ini memiliki manfaat yang layak untuk ditelaah
sedemikian rupa.
Untuk melakukan penarikan kesimpulan yang tepat dan dalam, perlu dilakukan
beberapa hal penting. Pertama dengan melakukan penelitian secara terperinci dari isi
perjanjian yang mencakup; isi, peraturan, hak dan kewajiban dan tujuan. Berikut akan
dijelaskan secara terperinci satu persatu dari pada isi perjanjian.
Berdasarkan isi serta tujuan, hubungan kerja sama ini diadakan untuk menambah
pendapatan devisa negara dan melakukan ekspansi ekonomi mancanegara dengan bebas
dan tanpa halangan. Namun, sebagai langkah awal Australia melakukan kerja sama tidak
dengan negara yang sama sekali tidak dikenalnya melainkan dengan Selandia Baru yang
merupakan negara tetangga yang memiliki ikatan sejarah yang sangat kuat terhadap
Australia.
Berdasarkan peraturannya,hubungan kerja sama ini dilakukan dengan penuh
kehati - hatian dan dengan ikatan yang mengikat dengan ketat. Tidak hanya ingin
melakukan ekspansi ekonomi dengan bebas, Australia dan Selandia Baru juga
menginginkan kebebasan yang sesuai
menimbulkan kesalahpahaman serta menimbulkan noda pada ikatan yang telah dijalin
dengan baik antar kedua negara. Untuk itu, aturan yang dibuat hampir tidak bercela dan
memasukkan hampir semua aspek yang dapat dijadikan celah dalam memanipulasi
perjanjian ini. Namun demikian, Australia dan Selandia Baru juga meletakkan
kepercayaan pada negara koalisinya sehingga aturan ini dibuat tidak sepenuhnya
mengekang. Hal ini terjadi karena adanya rasa kedekatan antara kedua belah pihak.
Berdasarkan hak dan kewajiban yang diemban negara anggota perjanjian, maka
perjanjian ini dilakukan bukan semena mena untuk kepentingan individu atau kelompok
melainkan untuk kepentingan publik. Hal ini terbukti lewat aturan serta implementasi
yang bersifat persamaan di mana baik usaha kelas menegah ke atas atau ke bawah dapat
dengan mudah dan melewati jalur yang sama untuk melakukan ekspor impor.
Hubungan Bilateral Australia Selandia Baru dalam Perjanjian ANZCERTA Page 18
Daftar Pustaka
http://dfat.gov.au/trade/agreements/anzcerta/pages/australia-new-zealand-closereconomic-relations-trade-agreement.aspx. Diakses pada 31 Maret 2016 pada pukul 21.20
WIB
Okamoto,Jiro.Australia`s Foreign Economic Policy and ASEAN.Singapore:IDE
Jetro.2010
Mauna,Boer.Hukum Internasional : Pengertian, Peranan, Fungsi, Dalam Era Dinamika
Global.Bandung:Alumni.2000