Kelas Executive B 31 A
Dibuat oleh :
Kelompok 6
Yosef Sinung Ardi Nugraha
M. Wahyudi
Arindi Assari
Eko Budi Prasetyo
MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN
BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
Latar Belakang
North Country Auto, Inc merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang otomotif yang menyediakan jasa penjualan mobil baru dan mobil bekas, servis,
suku cadang, body shop dan penggantian oli. Kelima department ini beroperasi
sebagai satu kesatuan bisnis untuk mencapai goals/target yang sama.
Masing-masing departemen dipimpin oleh seorang manajer. Pada awalnya,
kelima manajer ini diberi gaji/ imbalan yang tetap setiap bulannya dan bonus akhir
tahun diberikan secara subjektif oleh manajemen terhadap kinerja masing-masing
manajer. Setelah terjadi pergantian kepemilikan oleh George Liddy, dia melihat bahwa
system yang diterapkan oleh North Country Auto saat ini tidak memotivasi
karyawannya untuk mencapai laba yang maksimal untuk perusahaan, sehingga ia
memutuskan untuk mengganti system yang ada dengan membuat masing-masing
departemen menjadi profit center yang terdesentralisasi. Maksudnya adalah setiap
departemen yang ada di North Country Auto bertanggungjawab atas perolehan
labanya. Dia menginstruksikan agar setiap manajer menjalankan departemennya
seolah-olah sebagai unit usaha yang independen. Sistem ini berjalan dengan sangat
baik karena memacu masing-masing departemen untuk memperoleh laba sebesarbesarnya karena kinerjanya dinilai berdasarkan labanya. Dengan laba yang diperoleh
masing-masing departemen semakin besar, hal ini tentunya mengakibatkan laba
perusahaan yang semakin besar pula.
Masing-masing departemen di North Country Auto Inc. ini saling memiliki
keterkaitan, salah satunya adalah ketika departemen penjualan mobil baru melayani
penjualan mobil barunya dengan tukar tambah. Mobil bekas tukar tambah tersebut
nantinya akan di transfer kepada departemen penjualan mobil bekas. Departemen
penjualan mobil bekas akan menentukan apakah mobil tersebut akan dilelang atau
dimodifikasi terlebih dahulu sebelum dilepas/dijual lagi. Ketika harus dimodifikasi
terlebih dahulu, maka proses modifikasi ini akan diserahkan sepenuhnya kepada
departemen servis dan departemen suku cadang. Setelah dimodifikasi barulan akan
dikembalikan pada departemen mobil bekas untuk dijual ke pasar.
Seiring dengan keberhasilan ini, rupanya muncul masalah internal antar
departemen yang ian menjadi sorotan dari George Liddy, seperti :
-
Dalam menilai nilai wajar untuk mobil bekas dari hasil tukar tambah, terjadi
pertentangan harga antara departemen penjualan mobil baru dengan
departemen penjualan mobil bekas. Mengapa hal ini menjadi masalah?
Karena ketika departemen penjualan mobil baru menentukan nilai wajar
tersebut, departemen penjualan mobil bekas belum tentu sependapat. Bisa
saja nilai wajar yang diberikan oleh departemen mobil baru lebih tinggi dari
pada departemen mobil bekas sehingga menyebabkan kerugian dari
departemen mobil baru karena harus menanggung sejumlah biaya yang
tidak dibayarkan oleh departemen mobil bekas. Dengan adanya masalah
seperti ini, laba yang didapat oleh departemen penjualan mobil baru
175
45
75
175
: $470
: $134
: $ 336
: $ 1430
: $ 336
Suku Cadang
: $ 78
Saran dari kelompok kami, karena used car memiliki tingkat depresiasi yang
lebih tinggi dari pada mobil baru, maka sebaiknya penggapaian/ set margin dari
used car dibuat tidak terlalu tinggi.
5. Menurut pendapat kelompok kami, evaluasi terhadap kinerja departemen atau
unit bisnis perusahaan North Country Auto, Inc. lebih baik diukur berdasarkan
full cost profit. Alasannya adalah, karena dalam full cost profii, di dalamnya
telah termasuk biaya-biaya tetap non opersional maupun yang mungkin di luar
kendali dari departemen yang bersangkutan, seperti biaya depresiasi, biaya
iklan, dan komisi. Sehingga, keuntungan bersih dari perusahaan benar-benar
dapat terukur dengan baik.
6. Saran dari kelompok kami kepada Mr. Liddy adalah sebagai berikut:
Mengevaluasi kembali masing-masing departemen atas penentuan profit centre.