Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN PERSONAL HYGIENE


A. PENGERTIAN
Personal hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan
dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis. (Mubarak, 2015).
B. POHON MASALAH
Pohon masalah gangguan personal hygiene
Defisit Perawatan Diri: Mandi

Defisit Perawatan Diri: Eliminasi

Ketidakmampuan membasuh
tubuh
Ketidakmampuan mengakses
kamar mandi

Ketidakmampuan melakukan

Ketidakmampuan mengambil

hygiene eliminasi yang tepat

perlengkapan mandi

Ketidakmampuan mencapai

Ketidakmampuan menjangkau

toilet

sumber air
Ketidakmampuan mengerikkan
tubuh

Ketidakmampuan untuk duduk

Ketidakmampuan menjangkau
sumber air

di toilet
Ketidakmampuan naik ke toilet
Ketidakmampuan menyiram
toilet

Bedrest

Kurang minat merawat diri

Hambatan
mobilisasi

Keadaan Terminal

Gangguan
Muskuloskeletal
Gangguan
neuromuscular
Kelemahan

Mubarak (2015). NANDA Internasionl (2015).

Keletihan
Nyeri
Kendala
lingkungan

C. Pemeriksaan diagnosis
Menurut Kozier (2004), diagnosis keperawatan umum untuk klien dengan masalah keperawatan
hygiene adalah deficit perawatan diri. Lebih lanjut, diagnosis tersebut terbagi menjadi empat,
yaitu defisit perawatan diri: makan, defisit perawatan diri: mandi/hygiene, defisit perawatan
diri:: berpakaian/berhias, defisit perawatan diri: eliminasi, dan diagnosis umum lain yang
muncul Gangguan intregritas kulit dan Gangguan citra tubuh
D. Penatalaksanaan medis
Menurut Mubarak (2015), pasien dengan gangguan personal hygiene tidak memerlukan
perawatan medis. Perawatan medis berupa perawatan luka hanya dilakukan pada akibat dari
deficit perawatan diri.
E. Pengkajian keperawatan
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan akan menjadi fokus pengkajian, dalam pola ini
kaji pasien mengenai:
1) Apakah pasien dan keluarga pasien memahami pentingnya personal higiene?
2) Apakah pasien memiliki keinginan dalam melakukan personal higiene?
3) Apakah keluarga pasien selalu berusaha menjaga kebersihan pasien?
2. Pola nutrisi
Pola ini tidak menjadi fokus pengkajian
3. Pola eliminasi
Pola ini akan menjadi fokus pengkajian, dalam pola eliminasi kaji pasien mengenai:
1) Apakah pasien menggunakan alat bantu untuk menampung feses/urin?
2) Apakah pasien mampu melakukan toileting dengan mandiri? Jika tidak, apakah
keluarga pasien membantu melakukan toileting?
3) Apakah pasien mampu menyatakan saat ingin BAK atau BAB? Jika tidak,
apakah keluarga sudah mengantisipasi hal tersebut?
4. Aktivitas dan Latihan
Pola ini akan menjadi fokus pengkajian, dalam pola aktivitas dan latihan kaji pasien
mengenai:
1) Kebersihan diri
a. Apakah pasien berusaha melakukan personal higiene?
b. Apakah keluarga pasien melakukan personal higiene pada pasien secara rutin?
4) Aktivitas sehari-hari
5) Rekreasi (tidak menjadi fokus pengkajian
6) Olah raga

5. Tidur dan Istirahat


Pola ini tidak menjadi fokus pengkajian, dalam pola ini akan menjadi fokus pengkajian,
dalam pola aktivitas dan latihan kaji pasien mengenai:
6. Sensori, Presepsi dan Kognitif
Pola ini tidak menjadi focus pengkajian, pola ini akan mengkaji pasien mengenai:
1) Bagaimanakah tingkat ansietas pada pasien?
2) Apakah pasien mengalami nyeri?
Jika iya, lakukan pengkajian dengan menggunakan:

P (provoking atau pemacu) : factor yang memperparah atau meringankan nyeri


Q (quality atau kualitas)
: kualitas nyeri (misalnya, tumpul, tajam, merobek)
R (region atau daerah): daerah penjalaran nyeri
S (severity atau keganasan) : intensitasnya
T (time atau waktu)
: serangan, lamanya, frekuensi, dan sebab
7. Konsep diri
1) Body image/gambaran diri
2) Role/peran
3) Identity/identitas diri
a. Apakah pasien merasa kurang percaya diri?
b. Mampukah pasien menerima perubahan?
4) Self esteem/harga diri
a. Apakah pasien merasa malu ketika orang lain membantu melakukan personal
hygiene?
5) Self ideals/ideal diri
a. Apakkah pasien selalu berusaha sendiri melakukan personal hygiene sendiri?
8. Seksual dan Repruduksi
Pola ini tidak menjadi focus pengkajian
9. Pola Peran Hubungan
Pola ini tidak menjadi focus pengkajian
10. Manajemen Koping Setress
Pola ini tidak menjadi focus pengkajian
11. Sistem Nilai Dan Keyakinan
Pola ini tidak menjadi focus pengkajian
F. Diagnosa keperawatan
Menurut NANDA Internasional (2015-2017), diagnosa keperawatan pada pasien dengan
gungguan personal higiene adalah sebagai berikut;
1. Defisit perawatan diri: eliminasi; Menurut NANDA Internasional, (2015) defisit perawatan
diri: eliminasi didefinisikan sebagai hambatan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas eliminasi mandiri.
2. Defisit perawatan diri: mandi didefinisikan sebagai hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas mansi secara mandiri. (NANDA Internasional, 2015)
G. Rencana keperawatan
Menurut Nursing Outcome Classification, (2015) dan Nursing Interventions Classification
(2016), kriteria hasil dan intervensi pada pasien dengan gangguan personal higiene adalah
sebagai berikut;

No.

Diagnosa

Kriteria hasil
(NOC)

kepe1.

Intervensi
(NIC)

Rasional

rawatan
Defisit

Setelah dilakukan asuhan

perawatan

keperawatan selama 2 x

budaya dari pasien

pertimbangkan

diri:

24 jam diharapkan pasien

saat mempromosikan

aktivitas

eliminasi

merasa nyaman dan

aktivitas perawatan

perawatan diri

bersih dengan kriteria

diri

yang sesuai

1. Pertimbangkan

1) Mem-

hasil;
1. Perawatan diri:
eliminasi
a. Merespon saat
kandung kemih
penuh dengan tepat
waktu dengan skala
1-5
b. Menanggapi
dorongan untuk
buang air besarr tepat
waktu dengan skala
1-5
c. Mengosongkan usus
dengan skala 1-5
d. Mengosongkan
kandung kemih
dengan skala 1-5
2. Pertimbangkan usia

2) Mem-

pasien saat

pertimbangkan

mempromosikan

aktivitas

aktivitas perawatan

perawatan diri

diri
3. Lepaskan baju yang

yang sesuai
3) Tidak menghalagi

diperlukan sehingga

saat eliminasi dan

bisa melakukan

menghindari baju

eliminasi
4. Bantu pasien ke toilet
atau tempat lain

terkena kotoran
4) Mempermudah
mobilisasi pasien

untuk eliminasi pada


interval waktu
tertentu
5. Beri privasi selama
eliminasi
6. Fasilitasi kebersihan
toilet setelah

5) Menumbuhkan
rasa nyaman
pasien
6) Meminimalisir
keletihan pasien

menyelesaikan
eliminasi
7. Ganti pakaian pasien
setelah eliminasi

7) Menumbuhkan
rasa nyaman dan
mempertahankan

8. Buatlah jadwal

kebersihan pasien
8) Mempertahankan

H. Implementasi
Pada laporan pendahuluan intervensi dilaksanakan sesuai dengan intervensi.
I. Evaluasi
1 Evaluasi Formatif: evaluasi yang dilakukan segera setelah asuhan keperawatan
2

dilakukan serta analisis respon langsung klien terhadap intervensi keperawatan


Evaluasi Sumatif : evaluasi yang dilakukan setelah dilakukannya evaluasi formatif .
Poer, 2012.

J. Referensi
Bulechek, G.M. Butcher, H.K. Dochterman, J.M. Wagner, C.M. 2016. Nursing Interventions
Classification (NIC). Singapore : Elsevier Global Rights.
Herman, T.H. 2015-2017. NANDA Internasional Inc. Diagnosis Keperawatan: definisi &
klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Kozier, B. 2004. Fundamental of Nursing Concept and Process, and Practice 7 th edition. New
Jersey: Prentice Hall
Moorhead, S. Johnson, M. Maas, M.L. Swanson, E. 2016. Nursing Outcomes Classification
(NOC). Singapore: Elsevier Global Rights.
Mubarak, W.I. Indrawati, Lilis Susanto, J. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta :
Salemba Medika.

Mengetahui
Pembimbing Praktik

Denpasar, 06 Septepber 2016


Mahasiswa

(NLP. Yunianti S.C., S.Kep., Ns., M.Pd.)


NIP.196906211994032002

(Dewa Ayu Alit Darmayani)


NIM. P07120215045

Mengetahui
Pembimbing Akademik

(Ns. Ida Erni Sipahutar, S.kep., M.Kep)


NIP. 196712261990032002

Anda mungkin juga menyukai