Disusun Oleh :
Andi Nurazmi
Ekwan
Putri Anggreini
Magfirah
Yuniar Firsty Oktavia Lantika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga makalah Pengadaan dan Pergudangan tentang
management farmasi dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dan masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini untuk kedepannya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
ISI
3
4
31
32
BAB I
PENDAHULUAN
pengendalian,
pencatatan,
dan
pelaporan,
penghapusan,
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami manajemen pengadaan dan pergudangan
dalam industri farmasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengadaan
Pengadaan merupakan rangkaian proses sejak dari penerimaan daftar
perencanaan, membuat rencana pembelian, memilih pemasok, negosiasi harga,
menentukan kapan membeli,menulis surat pesanan, dan menyerahkan surat
pesanan kepada pemasok.
Dalam industri farmasi, komponen terbesar dalam struktur biaya produk
adalah biaya pengadaan barang, termasuk di dalamnya adalah pengadaan bahan
awal (starting material) yang terdiri dari bahan baku (baik bahan baku aktif
maupun bahan penolong) serta bahan pengemas. Tidak kurang dari 60 - 70% dari
total biaya perusahaan digunakan untuk melakukan pengadaan bahan awal ini.
280 Manajemen Farmasi Industri Bagian/departemen yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan pengadaan barang adalah Departemen/Bagian Pembelian
(purchasing/procurement department). Di banyak industri farmasi, departemen ini
berada langsung di bawah direksi perusahaan (Direktur Keuangan atau Direktur
Operasi/Pabrik). Beberapa industri farmasi lain, menempatkan Departemen
Pembelian di bawah Material (PPIC) Manager. Perbedaan ini antara lain
dipengaruhi oleh besar/kecilnya tanggung jawab di masing-masing perusahaan
karena bidang pengadaan terkait langsung dengan penggunaan keuangan
perusahaan. Bagian pembelian bertanggung jawab untuk melakukan pembelian
segala hal keperluan perusahaan, baik keperluan administrasi seperti alat tulis
kantor dan alat elektronik maupun keperluan yang terkait langsung dengan
produksi obat seperti bahan baku obat, bahan pengemas, spare part mesin-mesin
produksi, dan lainlain.
Terdapat empat kegiatan utama dalam Pembelian, yaitu
1. Pemilihan supplier (pemasok), bernegosiasi mengenai harga, termint
pembayaran dan jadwal pengiriman bahan, termasuk di dalamnya
menerbitkan surat pesanan (purchase order/PO)
2. Melakukan pemantauan pengiriman (expediting delivery) yang dilakukan
oleh supplier,
4. Harus ada Prosedur Tetap (protap) yang mengatur/tata cara kerja bagian
Gudang, termasuk didalamnya mencakup tentang tata cara penerimaan
bahan, penyimpanan dan distribusi bahan/produk
5. Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan bahan yang mudah terbakar
atau mudah meledak (misalnya alkohol atau pelarut - pelarut organik)
6. Tersedia tempat khusus untuk produk atau bahan dalam status karantina
dan Ditolak
7. Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling (sampling room) dengan
kualitas ruangan seperti ruang produksi (grey area)
8. Pengeluaran bahan harus menggunakan prinsip FIFO (First In First Out)
atau FEFO (First Expired First Out)
Salah satu hal yang sangat mempengaruhi berfungsi tidaknya suatu gudang
adalah kapasitas dari gudang itu sendiri. Dalam Manajemen Produksi & Operasi
menentukan kapasitas gudang, maka keadaan yang harus dipertimbangkan adalah
keadaan maksimum. Gudang mencapai keadaan maksimum pada saat sediaan
pengaman belum dipakai, terjadi keterlambatan pemakaian bahan, sedangkan
pesanan datang lebih cepat,Untuk dapat menghitung besarnya kapasitas gudang
yang harus dipenuhi, maka diperlukan data tentang : (1) jumlah pesanan (order
quantity) dalam suatu periode tertentu yang dilakukan, (2) besarnya sediaan
pengaman yang ditentukan, (3) variasi lead time, dan (4) fluktuasi pemakaian.
Kapasitas gudang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pengadaan atau pembelian bisa dilakukan dalam jumlah kecil dan dapat
jumlah besar serta pergudangan merupakan sarana pendukung yang berfungsi
menyimpan & melindungi bahan baku, bahan kemas & obat jadi yg belum
didistribusikan.