Anda di halaman 1dari 3

3.

2 Rencana Keperawatan
Tabel 2.1 Rencana Keperawatan
N
o
1

Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi dan Rasional
Nyeri berhubungan
Nyeri berkurang atau
1.Kaji pengalaman nyeri klien, tentukan tingkat nyeri yang
dengan trauma jaringan hilang,dengan kritera hasil:
dialami.
(insisi operasi)
1. Keluhan nyeri berkurang atau
Rasional: untuk menentukan intervensi selanjutnya
hilang
2.Pantau keluhan nyeri klien.
2. Rileks
Rasional: rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi
3. Skala nyeri 0
3.Observasi tanda vital sesuai data focus (nadi, tensi, pernafasan)
Rasional: untuk mengetahui keadaan umum klien
4.Beri kesempatan untuk istirahat
(terutama bila nyeri timbul), lingkungan yang aman nyaman,
menimalisasi stressor
Rasional: klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat
merilekskan otot-otot.
5.Ajarkan tindakan penurunan nyeri non invasif : Relaksasi
Rasional: untuk mengurangi nyeri dan mengalihkan perhatian
klien.
6.Anjurkan mobilisasi dini/semampu klien.
Rasional: meningkatkan normalisasi fungsi organ contoh
merilekskan otot-otot yang tegang

23

Resiko infeksi
berhubungan dengan
adanya jalan masuk
organisme ke dalam
tubuh.

Infeksi tidak terjadi,dengan


kriteria hasil:
1. Tidak tampak tanda-tanda
infeksi
2. Luka membaik dan kering

1. Kaji factor resiko terhadap infeksi nosokomial


Rasional: memberikan deteksi dini terjadinya proses infeksi.
2.iKurangi organisme yang masuk ke dalam tubuh
Rasional: untuk mengurangi terjadinya infeksi pada luka yaitu
Cuci tangan teknik aseptik dan antiseptik, personal hyegine,
teknik steril untuk perawatan luka dan tindakan invasif.
3. Kurangi kerentanan terhadap infeksi
Rasional: Motivasi dan pertahankan masukan kalori dan protein,
minimalisasi lamanya tinggal di rumah sakit
4. Pantau tanda-tanda infeksi
Rasional:dengan adanya infeksi dapat menyebabkan Demam,
urine keruh, drainase purulent, bengkak, keadaan luka.
5. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi pencegahan infeksi
Rasional: mungkin diberikan antibiotic secara profilaktif atau
menurunkan jumlah organisme (pada infeksi yang telah ada
sebelumnya untuk menurunkan penyebaran dan
pertumbuhannya.
Intoleransi aktivitas
Aktivitas maksimal dapat
1.Jelaskan batasan aktivitas klien sesuai kondisi
berhubungan dengan
terjadi,dengan kriteria hasil:
Rasional: menghindari terjadinya traumatic care
respon tubuh terhadap 1. Memperlihatkan aktivitas
2.Tingkatkan aktivitas secara bertahap
aktivitas
sudah mandiri
Rasional: dapat meningkatkan aktivitas secara mandiri.
(kesakitan,perdarahan), 2. Respon positif terhadap
3.Rencanakan waktu istirahat sesuai jadwal sehari-hari
aktivitas(keletihan berkurang). Rasional: dapat mengatur aktivitas yang diinginkan dan
keletihan, efek anastesi

23

umum.

Resiko cedera
berhubungan dengan
efek anastesi

Tidak terjadi cedera/komplikasi


,dengan kriteria hasil:
1. Tidak ada perlukaan
2. Tidak terjadi kebocoran pada
bekas tusukan anastesi

mengurangi ketegangan.
4.Motivasi peningkatan aktivitas dan beri penghargaan kemajuan
yang dicapai.
Rasional:
5.Ajarkan metode penghematan energi :
a) Luangkan waktu istirahat selama aktivitas (siang hari dan 1
jam setelah makan)
b) Istirahat 3 menit setiap selama 5 menit waktu melakukan
aktivitas
6.Bantu pemenuhan aktivitas yang tidak dapat/tidak boleh
dilakukan klien, kalau perlu libatkan keluarga.
Rasional: mengurangi terjadinya mobilitas yang tidak diinginkan
1.Orientasikan klien terhadap lingkungan kamarnya
Rasional: agar klien lebih mengenal lingkungan sekitar.
2.Jelaskan penggunaan bel
Rasional: meminimalisir resiko terjadinya jatuh dari tempat tidur.
3.Ajarkan klien atau Beri lingkungan yang aman dan anjurkan
klien untuk bedrest 24 jam/sesuai indikasi dokter, bantu
pemenuhan kebutuhan klien
Rasional: bedrest tirah baring dapat mngurangi resiko terjadinya
cedera yang serius pada klien.
4.Kaji dan monitor : Keluhan klien dan tanda vital
Rasional: mengetahui keadaan umum pasien dan menetapkan
intervensi yang akan dilaksanakan.

23

Anda mungkin juga menyukai