Conth Skripsi
Conth Skripsi
Oleh :
NI MADE RIAS WIPAYANI
040501080
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Mini Riset ini telah disetujui, diperiksa dan siap dipertahankan di hadapan tim
penguji mini riset Program Studi DIII Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
Pembimbing I
Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I
(mmmmmmmmmm)
Penguji II
(mmmmmmmmmm)
Penguji III
(mmmmmmmmmm)
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu
Puji syukur atas segala perlindungan, karunia dan rahmat dari Ida Sang
Hyang Widi Wasa, sehingga peneliti dapat menyelesaikan mini riset dengan judul
Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum
Tablet Zat Besi di Desa Langensari Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang
Dengan segala keterbatasan, mini riset ini dapat diselesaikan berkat bantuan,
bimbingan dan dorongan dari berbagian pihak. Untuk itu, peneliti ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Asaat Pitoyo, Skp. M. Kes, selaku Ketua STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
2. Ibu Heni Herawati Pranoto S.Sit, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES Ngudi Waluyo ungaran
3. Bapak Drs Rahardjo Apriyatmoko, SKM M.kes selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberi petunjuk dan membimbing peneliti dalam
menyelesaikan mini riset ini.
4. Ibu Rini Susanti S.Sit selaku pembimbing II yang telah membimbing peneliti
untuk menyusun mini riset ini.
5. Bidan Heni dan Bidan Diah yang telah membantu dalam proses penelitian ini
6. Bapak, Ibu, Ayu, dik Alit dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan, memberi
dorongan serta membantu peneliti baik secara moril, spirituil dan materiil,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan mini riset ini
7. Seseorang yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi, perhatian,
semangat, canda, kasih sayang dan doanya agar peneliti dapat meraih cita-cita
Ungaran,
Agustus 2008
Peneliti
.
BAB I
PENDAHULUAN
pada
kehamilan
merupakan
masalah
yang
umum
karena
karena pengetahuan memegang peranan yang sangat penting sehingga ibu hamil
patuh meminum zat besi.
Menurut BKKBN (2001) pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan
khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada
pelaksanaan program pencegahan anemia, sikap tersebut dapat berupa tanggapan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut
dapat
dibuat
suatu
rumusan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan
kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi di BPS Alamanda langensasri
Ungaran.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu
hamil di BPS Alamanda.
b. Mengetahui kepatuhan ibu hamil dalam meminum tablet zat besi di BPS
Alamanda Langensari.
c. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan
kepatuhan meminum tablet zat besi di BPS Alamanda Langensari.
10
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi
Sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam meningkatkan pembelajaran
tentang anemia.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang metode penelitian yang telah diperoleh
selama perkuliahan.
3. Bagi Bidan
a. Menambah infromasi tentang pentingnya pemberian tablet besi pada Ibu
hamil.
b. Menambah informasi dan pengetahuan tentang cara mencegah terjadinya
anemia.
c. Menambah pengetahuan tentang penyebab terjadinya ketidakpatuhan ibu
hamil meminum tablet zat besi.
4. Bagi Ibu Hamil
Menambah informasi dan pengetahuan kepada para ibu hamil tentang
resiko anemia sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para ibu
hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai anjuran tenaga kesehatan,
yaitu minimal dapat mencegah terjadinya kekurangan zat besi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
akibat
meningkatnya
destruksi
eritosit
dengan
produksi
bergantung
pada
jenis
anemia
hemolitik
serta
10
fungsional
mendasar
tampaknya
adalah
penurunan
mencolok sel induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang
menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis
(Young dan Maciejewski, 1997). Pada penyakit yang parah, yang
didefinisikan sebagai hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25
persen, angka kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 persen (Suhemi,
2007).
2. Penyebab Anemia Kehamilan
a. Kurangnya mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang berasal
dari sumber hewani yang mudah diserap.
b. Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada
kehamialn
c. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk haid yang
berlebihan, sering melahirkan dengan jarak yang dekat.
d. Pemecahan eritrosit terlalu cepat (hemolisis) (Gultom, 2005).
11
12
13
500 mgr Fe
300 mgr Fe
100 mgr Fe
Jumlah 900 mgr Fe
14
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu. Penginderaan
terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia, yakni: penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui
tentang suatu obyek tertentu termasuk ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan
yang
diketahui
Pengetahuan
dikumpulkan
oleh
dengan
manusia
tujuan
(Suriasumantri,
untuk
menjawab
1998).
semua
15
dan obyek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif
terhadap obyek tertentu.
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup dalam domain
kognitive mempunyai 6 tingkatan.
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara
benar
tentang
obyek
yang
diketahui
dan
dapat
16
17
Sudarwati
(1998)
tingkat
kepatuihan
adalah
pengukuran
dengan air putih jamgam diminum dengan air teh, susu atau kopi
karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnya menjadi berkurang (Dep kes, 200).
Kadang-kadang tablet tambah darah menimbulkan perasaan tidak enak
seperti sakit perut, tidak enak, mual, susah buang air besar, tinja berwarna hitam,
ini karena kandungan zat besinya tinggi yaitu 200 mg atau 60 mg besi elemental
18
dan 0,25 mg asam folat untuk mengurangi sebaiknya tablet tambah darah di
minum setelah makan malam atau menjelang tidur, Akan tetapi lebih baik bila
setelah minum tablet tambah darah disertai makan buah-buahan seperti pisang
ambon (Nuri, 2005).
Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa indikator-indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap
kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit.
b. pengetahuan tentang cara pemeliharaan tentang kesehatan dan cara hidup
sehat.
c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan.
Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa keilmuan tentang pengetahuan dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Pengetahuan secara formal
Pengetahuan yang didasarkan pada jenjang pendidikan rendah ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan didapat dari ilmu pengetahuan melalui
tingkat pembelajaran tersebut terdiri dari TK, SD, SMP, SMU dan Perguruan
Tinggi.
b. Pengetahuan secara informal
Pengetahuan informal adalah pengetahuan yang didapat dari luar lingkup
pendidikan. Pengetahuan informal didapat melalui media elektronik (TV,
radio atau alat elektronik lainnya) dan media masa (koran, majalah atau buku-
19
buku pelajaran) maupun dari orang lain yang memberikan informasi tentang
pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2003) faktor-faktor yang mempengaruhan
pengetahuan :
1. Tingkat Pendidikan
Adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi
perubahan prilaku positif yang meningkat.
2. Informasi
Seseorang mendapatkan informasi yang lebih banyak akan menambah
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal.
3. Pengalaman
Sesuatu
yang
pernah
dilakukan
seseorang
dapat
menambah
20
hemoglobin
infeksi bakteri,
parasit usus seperti cacing tambang, malaria. Faktor sosial ekonomi yang
rendah juga memegang peran penting kaitannya dengan asupan gizi ibu
selama hamil (Herlina, 2007).
Menurut Depkes RI (2002) dalam Niver (2002) faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu :
1. Pengetahuan
Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan kegunaan dari zat besi
didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil
tersebut melakukan pemeriksaan ANC.
Tingkat pengetahuan ibu juga mempengaruhi ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet zat besi (Depkes, 2002).
2. Tingkat Pendidikan
Latar belakang pendidikan ibu hamil juga sangat berpengaruh
terhadap kepatuhan ibu meminum tablet besi (Depkes, 2001).
3. Pemeriksaan ANC
Pemeriksaan ANC selama hamil sedikitnya 4 x pelayanan antenatal
yaitu satu kali untuk trimester I, 1 kali untuk trimester II, dan dua kali
untuk trimester III, pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan
ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko
tinggi khususnya anemia kurang gizi, hipertensi. Bidan juga
21
22
BAB III
KERANGKA KERJA PENELITIAN
A. Kerangka Teori
Pengetahuan
Patuh :
Tingkat
dalam
Pendidikan
meminum
Mencegah
anemia
Bahaya
kehamilan
persalinan dan
nifas dapat
Tidal patuh :
Anemia
defisiensi besi
Meningkatnya
bahaya
selama
kehamilan
persalinan dan
B. Kerangka Konsep
Pengetahuan tentang
anemia
23
nifas
24
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang anemia sebagai
variabel independen dan kepatuhan ibu
variabel dependen.
D. Definisi Operasional
Variabel
Independen
Tingkat
pengetahuan
tentang
anemia
Dependen
Kepatuhan
ibu dalam
mengkonsu
msi tablet
tambah
darah
Definisi
Operasional
Cara ukur
Hasil ukur
Merupakan
kemampuan
responden
untuk
menjawab
pertanyaan
tentang
pengertian
anemia,
gejala
anemia,
terapi anemia
dan
cara
meminum
tablet besi.
Kuesioner
15
item
jumlah skor
yang
diperoleh
Jabawan :
Benar : 1
Salah : 0
Kategori :
Tinggi : 10-15
Sedang : 5-9
Rendah : 0-4
Ketaatan ibu
hamil dalam
mengkonsum
si tablet zat
besi
setiap
hari
Kuesioner
Kategori :
14
item Patuh : 8-14
jumlah skor Tidak patuh : 0-7
yang
diperoleh
pertanyaan
positif
jawaban
Ya : 1
Tidak : 0
Pertanyaan
negatif
Jawaban
Ya : 0
Tidak : 1
Skala
Ukur
Ordinal
Ordinal
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskripsi korelasi dengan tujuan
utama memberikan gembaran tingkat pengetahuan ibu hamil yang mengalami
anemia, memberikan gambaran kepatuhan meminum tablet Fe dan menganalisis
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan meminum
tablet Fe.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan
crossectional yaitu suatu penelitian dimana variabel yang termasuk faktor resiko
dilakukan pengukuran dan pengamatan pada saat bersamaan sekali waktu antara
faktor resiko atau paparan dengan penyakit (Hidayat, 2007).
B.
25
26
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Langensari dengan
jumlah 30 orang.
C.
D.
E.
umumnya
banyak
(Notoatmodjo, 2002).
menyangkut
kepentingan
umum/orang
banyak
27
r:
N x y xx
N x x N y y
2
Keterangan :
r
: Koefisien korelasi
: Jumlah sample
: Variable bebas
: Variable terikat
Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel (Sugiono, 2005).
28
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Nototatmodjo, 2005).
Bisa menggunakan rumus Spearman Brown
r11
2.rb
1 rb
Keterangan:
r11
rb
F.
Etika Penelitian
Dalam penelitian ini mendapat rekomendasi dari pihak PRODI D III
Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran setelah disetujui oleh pembimbing I
dan pembimbing II selaku pembimbing penelitian. Kemudian permintaan secara
tertulis ke Puskesmas.
Kemudian penelitian akan dilakukan dengan memperhatikan masalah etika
antara lain sebagai berikut :
29
G. Pengolahan Data
Dalam pengolahan data dan langkah-langkah yang akan dilakukan
diantaranya
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan
cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap
jawaban dan pertanyaan (Hidayat, 2007).
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang
terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan
yaitu : Kode o jawaban salah, kode 1 jawaban benar (Hidayat, 2007).
30
3. Entry
Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau data base komputer.
4. Cleansing (Pembersihan data)
Data yang telah di entry diperiksa kelengkapan dan kebenarannya.
H. Analisis Data
1.
Univariat
Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan setiap
variabel secara terpisah dengan cara membuat tabel frekuensi dari masingmasing variabel.
2.
Bivariat
Analisis ini bertujuan untuk menguji variabel-variabel penelitian yaitu
independent dan dependen. Hal ini berguna untuk menguji hipotesis yang
telah dibuat. Analisis ini menggunakan uji korelasi Kendal Tau. Teknik ini
digunakan untuk membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data
variabel berbentuk ordinal dan ordinal. Apabila p value < dimana =0,05
maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen (Sugiyono, 2006).
Rumus Kendal Tau yaitu:
A B
N( N 1)
2
31
BAB V
HASIL PENELITIAN
Frekuensi
2
27
1
30
<20 th
20-35 th
>35 th
Jumlah
Persentase (%)
6,7
90,0
3,3
100,0
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa umur terbanyak responden adalah antara 2035 tahun yaitu 27 responden (90,0%).
2. Pendidikan
Tabel 5.2
Frekuensi
3
11
14
2
30
SD
SLTP
SLTA
PT
Jumlah
Persentase (%)
10,0
36,7
46,7
6,7
100,0
33
3. Pekerjaan
Tabel 5.3
IRT
PNS
Swasta
Petani
Wiraswasta
Jumlah
Frekuensi
10
3
13
3
1
30
Persentase (%)
33,3
10,0
43,3
10,0
3,3
100,0
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa umur ibu terbanyak adalah swasta yaitu 13
responden (43,3%).
B. Analisis Univariat
1. Tingkat Pengetahuan Ibu
Tabel 5.4
Tingkat Pengetahuan
Rendah
Sedang
Tinggi
Jumlah
Frekuensi
4
10
16
30
Persentase (%)
13,3
33,3
53,3
100,0
34
Kepatuhan
Tidak patuh
Patuh
Jumlah
Frekuensi
9
21
30
Persentase (%)
30,0
70,0
100,0
C. Analisis Bivariat
Tabel 5.6 Distribusi tingkat pengetahuan ibu hamil dan kepatuhan meminum
tablet zat besi ibu hamil di BPS Alamanda Langensari Ungaran tahun
2008
Tingkat
Pengetahuan Ibu
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Kepatuhan
Tidak patuh
Patuh
3 (75,0%)
1 (25,0%)
4 (40,0%)
6 (60,0%)
2 (12,5)
14 (87,5%)
9 (30,0%)
21 (70,0%)
Total
4 (100,0%)
10 (100,0%)
16 (100,0%)
30 (100,0%)
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa ibu yang tidak patuh dalam meminum
tablet zat besi paling banyak mempunyai pengetahuan rendah yaitu 4 responden
(40,0%) sedangkan ibu yang patuh dalam meminum tablet zat besi paling banyak
mempunyai pengetahuan tinggi yaitu 14 responden (87,5%).
Tabel 5.7 Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dan kepatuhan
meminum tablet zat besi ibu hamil di BPS Alamanda Langensari
Ungaran tahun 2008
Kepatuhan
Tingkat
pengetahuan ibu
p value
0,014
koefisien korelasi
=+0,439
35
Tabel 5.7 dapat diketahui uji korelasi Kendall Tau antara tingkat
pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan meminum tablet zat besi diperoleh nilai
= +0,439 dan nilai p value = 0,014. Nilai p value 0,014 0,05 maka Ho ditolak
yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil
dengan kepatuhan meminum tablet zat besi di BPS Alamanda Langensari
Ungaran. Nilai positif menunjukkan hubungan searah, artinya makin baik
tingkat pengetahuan ibu hamil maka makin patuh ibu dalam meminum tablet zat
besi.
BAB VI
PEMBAHASAN
Pengetahuan yang
rendah bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan saling
mempengaruhi.
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang
anemia dalam kehamilan adalah pengalaman, keyakinan, fasilitas, dan sosial
budaya yang tidak mendukung (Notoatmodjo, 1993). Menurut Sarwono (1997)
pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan
politik. Pengetahuan bisa juga dipengaruhi oleh karakteristik yang meliputi jenis
kelamin, umur, pendidikan, dan sosial ekonomi.
Peran petugas kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan anemia
dalam kehamilan sangat signifikan, dengan adanya petugas kesehatan khususnya
bidan di desa diharapkan masyarakat, khususnya ibu hamil akan mudah dalam
mengakses informasi yang berhubungan dengan kehamilannya terutama masalah
anemia dalam kehamilan. Diharapkan dengan adanya informasi yang jelas dan
lengkap tentang anemia maka pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam
36
37
kehamilan akan meningkat dan kejadian anemia dalam kehamilan dapat dicegah
dan ditanggulangi lebih dini.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kurangnya pengetahuan ibu
hamil tentang anemia dalam kehamilan antara lain kurangnya informasi dari
tenaga kesehatan kepada ibu hamil, kurang jelasnya informasi yang disampaikan
oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil, kurangnya kemampuan dari ibu hamil
untuk memahami informasi yang diberikan (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya perilaku
seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang
didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Dengan meningkatnya pengetahuan ibu hamil
tentang anemia diharapkan akan terjadi perubahan perilaku ke arah yang
mendukung kesehatan.
B.
38
hubungan
baik
dengan
petugas
kesehatan
atau
dengan
tokoh
yang
39
C.
40
D.
Keterbatasan Penelitian
Beberapa kekurangan dalam penelitian ini disebabkan karena adanya
keterbatasan, yaitu penelitian ini hanya meneliti tentang tingkat pengetahuan
tentang anemia dan kepatuhan ibu hamil dalam meminum tablet zat besi padahal
faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam meminum tablet
zat besi masih banyak antara lain dari rasa, warna, bau dari tablet zat besi dan
sikap ibu, umur ibu, pendidikan, usia kehamilan, yang masih sulit untuk diteliti.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tinggi tentang anemia
sebesar 16 orang (53,3%), tingkat pengetahuan sedang sebesar 10 orang
(33,3%) dan tingkat pengetahuan rendah sebesar 4 orang (13,3%).
2. Responden yang patuh meminum tablet zat besi ada 21 orang (70,0%) dan
tidak patuh meminum tablet zat besi ada 9 orang (30,0%).
3. Adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang anemia
dengan kepatuhan ibu hamil dalam meminum tablet zat besi (p value = 0,014
0,05).
B. Saran
1. Bagi BPS
Hendaknya pelayanan kesehatan yang mewilayahi Desa Langensari
dapat mencegah anemia pada ibu hamil dengan mengadakan penyuluhan,
posyandu rutin, dan menyarankan ibu hamil untuk ANC secara teratur.
2. Profesi Bidan
Dalam melakukan promosi kesehatan khususnya promosi pada ibu
hamil lebih menekankan pada perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu
hamil khususnya promosi anemia ibu hamil dan cara meminum tablet zat besi
41
42
salah satunya dengan sosialisasi pentingnya konsumsi tablet zat besi yang
tepat dan makan makanan yang mengandung sumber zat besi.
3. Bagi Masyarakat
Hendaknya ibu hamil memperhatikan kesehatan dirinya dengan
makan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi suplemen zat besi untuk
mencukupi kebutuhan zat besi dalam tubuh serta ibu hamil diharapkan tidak
mengkonsumsi kopi dan teh setelah dan atau bersamaan dengan minum tablet
zat besi karena akan menghambat zat besi dalam tubuh.
4. Bagi Peneliti
Perlu adanya penelitian lebih dalam lagi tentang karakteristik ibu
hamil dan diharapkan dapat menambah wawasan mengenai dampak yang
terjadi jika ibu hamil mengalami anemia.