Anda di halaman 1dari 10

PRESBIOPIA

1. Definisi Presbiopia
Presbiopia merupakan gangguan penglihatan yang berkaitan dengan usia.2
Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan pada semua
orang disebut presbiopia. Seseorang dengan mata emetrop (tanpa kesalahan refraksi)
akan mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan bendabenda kecil yang terletak berdekatan pada usia sekitar 44-46 tahun.1 Gagal penglihatan
dekat akibat usia, berhubungan dengan penurunan amplitudo akomodasi atau peningkatan
punctum proximum.4
2. Epidemiologi Presbiopia
Prevalensi presbiopi lebih tinggi pada populasi dengan usia harapan hidup yang
tinggi. Karena presbiopi berhubungan dengan usia, prevalensinya berhubungan langsung
dengan orang-orang lanjut usia dalam populasinya.
Walaupun sulit untuk melakukan perkiraan insiden presbiopia karena onsetnya
yang lambat, tetapi bisa dilihat bahwa insiden tertinggi presbiopia terjadi pada usia 42
hingga 44 tahun. Studi di Amerika pada tahun 2006 menunjukkan 112 juta orang di
Amerika mempunyai kelainan presbiopia.2
3. Etiologi Presbiopia
Yang menjadi etiologi presbiopia adalah
-

Kelemahan otot akomodasi


Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa.3

4. Patofisiologi Presbiopia
Cahaya masuk ke mata dan dibelokkan ( refraksi ) ketika melalui kornea dan
struktur-struktur lain dari mata ( kornea, humor aqueus, lensa, humor vitreus ) yang
mempunyai kepadatan berbeda-beda untuk difokuskan di retina.

Mata mengatur ( akomodasi ) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya
bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa. Penglihatan dekat memerlukan
kontraksi dari cilliary body, yang bisa memendekkan jarak antara kedua sisi cilliary body
yang diikuti relaksasi ligament pada lensa. Lensa menjadi lebih cembung agar cahaya
dapat terfokuskan pada retina.
Pada mata presbiopia yang dapat terjadi karena kelemahan otot akomodasi atau
lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya, menyebabkan kurang bisa
mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan mata saat melihat. Akibat gangguan tersebut
bayangan jatuh di belakang retina. Karena daya akomodasi berkurang, maka titik dekat
mata makin menjauh.

Akomodasi suatu proses aktif yang memerlukan usaha otot, sehingga dapat lelah.
Jelas musculus cilliary salah satu otot yang terlazim digunakan dalam tubuh. Derajat
kelengkungan lens yang dapat ditingkatkan jelas terbatas dan sinar cahaya dari suatu
objek yang sangat dekat individu tak dapat dibawa ke suatu focus di atas retina, bahkan
dengan usaha terbesar. Titik terdekat dengan mata, tempat suatu objek dapat dibawa ke
fokus jelas dengan akomodasi dinamai titik dekat penglihatan. Titik dekat berkurang
selama hidup, mula-mula pelan-pelan dan kemudian secara cepat dengan bertambanya
usia, dari sekitar 9 cm pada usia 10 tahun sampai sekitar 83 cm pada usia 60 tahun.
Pengurangan ini terutama karena peningkatan kekerasan lens, dengan akibat kehilangan
akomodasi karena penurunan terus-menerus dalam derajat kelengkungan lens yang dapat
ditingkatkan. Dengan berlalunya waktu, individu normal mencapai usia 40-45 tahun,

biasanya kehilangan akomodasi, telah cukup menyulitkan individu membaca dan


pekerjaan dekat.5

5. Faktor Resiko Presbiopia


Usia merupakan faktor resiko utama penyebab presbiopia. Namun pada kondisi
tertentu dapat terjadi presbiopia prematur sebagai hasil dari faktor-faktor seperti trauma,
penyakit sistemik, penyakit jantung, atau efek samping obat.
-

Usia, terjadi pada atau setelah usia 40 tahun


Hipeporia (Hipermetropia), kerusakan akomodasi tambahan jika tidak di
koreksi
Jenis kelamin, onset awal terjadi pada wanita
Penyakit atau trauma pada mata, kerusakan pada lensa, zonula, atau otot siliar
Penyakit sistemik : diabetes mellitus, multiple sklerosis, kejadian

kardiovaskular, anemia, Influenza, campak.


Obat-obatan, penurunan akomodasi adalah
nonprescription

dan

prescription

(contoh

efeksamping
:

alkohol,

dari

obat

klorprozamin,

hidroklorotiazid, antidepresan, antipsikotik, antihistamin, diuretik).


Lain-lain : Kurang gizi, penyakit dekompresi.2

6. Klasifikasi Presbiopia
a) Presbiopia insipient
Presbiopia insipient merupakan tahap awal di mana gejala atau temuan
klinis menunjukkan beberapa kondisi efek penglihatan dekat. Pada presbiopia
insipient dibutuhkan usaha ekstra untuk membaca cetakan kecil. Biasanya, pasien
membutuhkan tambahan kacamata atau adisi, tetapi tidak tampak kelainan bila
dilakukan tes dan pasien lebih memilih untuk menolak diberikan kacamata baca.
b) Presbiopia Fungsional
Ketika dihadapkan dengan amplitude akomodasi yang berangsur angsur
menurun, pasien dewasa akhirnya melaporkan adanya kesulitan melihat dan akan
didapatkan kelainan ketika diperiksa.

c) Presbiopia Absolut
Sebagai akibat dari penurunan akomodasi yang bertahap dan

terus

menerus, dimana presbiopi fungsional berkembang menjadi presbiopia absolut.


Presbiopia absolut adalah kondisi di mana sesungguhnya tidak ada sisa kemampuan
akomodatif.
a) Presbiopia Prematur
Pada presbiopia prematur, kemampuan

akomodasi penglihatan dekat

menjadi berkurang lebih cepat dari yang diharapkan. Presbiopia ini terjadi dini pada
usia sebelum 40 tahun. Berhubungan dengan lingkungan, gizi, penyakit atau obat
obatan, hipermetropia yang tidak terkoreksi, premature sklerosis dari cristaline
lensa, glaukoma simple kronik.
b) Presbiopia nokturnal
Presbiopia nokturnal adalah kondisi dimana terjadi kesulitan untuk melihat
dekat disebabkan oleh penurunan amplitudo akomodasi di cahaya redup.
Peningkatan ukuran pupil, dan penurunan kedalaman

menjadi penyebab

berkurangnya jarak penglihatan dekat dalam cahaya redup.2

7. Gejala Presbiopia
Presbiopia terjadi secara bertahap. Penglihatan yang kabur, dan ketidak mampuan
melihat benda benda yang biasanya dapat dilihat pada jarak dekat merupakan gejala
dari presbiopi. Gejala lain yang umumnya terjadi pada presbiopia adalah :
-

keterlambatan saat memfokuskan pada jarak dekat


mata terasa tidak nyaman, berair, dan sering terasa pedas
sakit kepala
astenopia karena kelelahan pada otot siliar
menyipitkan mata saat membaca
kelelahan atau mengantuk saat membaca dekat
membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca.

Kesulitan melihat pada jarak dekat yang biasa dilakukan dan mengubah atau
mempertahankan fokus disebabkan oleh penurunan amplitudo akomodasi. Penggunaan
cahaya terang untuk membaca pada pasien menyebabkan penyempitan pupil, sehingga
peningkatan kedalaman fokus. Kelelahan dan sakit kepala berhubungan dengan kontraksi
otot orbicularis atau bagian dari otot occipitofrontalis, dan diduga berhubungan dengan
ketegangan

dan

frustrasi

atas

ketidakmampuan

untuk

mempertahankan

jelas penglihatan dekat. Mengantuk dikaitkan dengan upaya fisik dikeluarkan untuk
akomodasi selama beberapa waktu.2,3

8. Diagnosa Presbiopia
a). Anamnesa
Anamnesa gejala gejala dan tanda presbiopi. Keluhan pasien terkait
presbiopi dapat bermacam-macam, misalnya pasien merasa hanya mampu membaca
dalam waktu singkat, merasa cetakan huruf yang dibaca kabur atau ganda, kesulitan
membaca tulisan huruf dengan cetakan kualitas rendah, saat membaca membutuhkan
cahaya yang lebih terang atau jarak yang lebih jauh, saat membaca merasa sakit kepala
dan mengantuk.
b). Pemeriksaan Oftamologi
1).

Pemeriksaan Tajam Penglihatan


Dilakukan di kamar yang tidak terlalu terang dengan Kartu Snellen.
Cara :

Pasien duduk dengan jarak 6 m dari kartu snellen dengan satu mata

ditutup
Pasien diminta membaca huruf yang tertulis di kartu, mulai dari baris
paling atas ke bawah, dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat

dibaca seluruhnya dengan benar.


Bila pasien tidak dapat membaca baris paling atas ( terbesar ), maka
dilakukan uji hitung jari dari jarak 6 m.

Jika pasien tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 m, maka jarak dapat
dikurangi satu meter, sampai maksimal jarak penguji dengan pasien satu

meter.
Jika pasien tidak dapat melihat, dilakukan uji lambaian tangan dari jarak

satu meter.
Jika pasien tetap tidak bisa melihat lambaian tangan, dilakukan uji dengan

arah sinar.
Jika penglihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar, maka dikatakan
penglihatannya adalah nol (0) atau buta total.

Penilaian :
Tajam penglihatan normal adalah 6/6. Berarti pasien dapat membaca
seluruh huruf dalam kartu snellen dengan benar.
Bila baris yang dapat dibaca seluruhnya bertanda 30, maka dikatakan
tajam penglihatan 6/30. Berarti ia hanya dapat melihat pada jarak 6 m yang
oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 30 m.
Bila dalam uji hitung jari, pasien hanya dapat melihat atau
menentukan jumlah jari yang diperlihatkan pada jarak 3 m, maka dinyatakan
tajam penglihatan 3/60. Jari terpisah dapat dilihat orang normal pada jarak 60
m.
Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada
jarak 300 m. Bila mata hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1
meter, berarti tajam penglihatan adalah 1/300.
Bila mata hanya mengenal adanya sinar saja, tidak dapat melihat
lambaian tangan, maka dikatakan sebagai 1/~. Orang normal dapat melihat
adanya sinar pada jarak tidak berhingga.
2). Pemeriksaan Presbiopia
Untuk usia lanjut dengan keluhan dalam membaca, dilanjutkan dengan
pemeriksaan presbiopia.
Cara :

Dilakukan penilaian tajam penglihatan dan koreksi kelainan refraksi bila


terdapat myopia, hipermetropia, atau astigmatisma, sesuai prosedur di
atas.

Pasien diminta membaca kartu baca pada jarak 30-40 cm ( jarak baca).
Diberikan lensa mulai +1 dinaikkan perlahan-lahan sampai terbaca huruf

terkecil pada kartu baca dekat dan kekuatan lensa ini ditentukan.
Dilakukan pemeriksaan mata satu per satu.

9. Penatalaksanaan Presbiopia
a). Kacamata
Presbiopia dikoreksi dengan ,menggunakan lensa plus untuk mengatasi
daya fokus otomatis lensa yang hilang. Pada pasien presbiopia kacamata atau adisi
diperlukan untuk membaca dekat yang berkekuaan tertentu :
+ 1.0 D untuk usia 40 tahun
+ 1.5 D untuk usia 45 tahun
+ 2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi + 3.0 dioptri adalah lensa
positif terkuat yang dapat diberikan pada seseorang. Pemeriksaan adisi untuk
membaca perlu disesuaikan dengan kebutuhan jarak kerja pasien pada waktu
membaca. Pemeriksaan sangat subjektif sehingga angka angka di atas tidak
merupakan angka yang tetap.
Kacamata baca memiliki koreksi-dekat di seluruh aperture kacamata sehingga
kacamata tersebut baik untuk membaca, tetapi membuat benda-benda jauh menjadi
kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat digunakan kacamata yang bagian atasnya
terbuka dan tidak terkoreksi untuk penglihatan jauh. Selain kaca mata untuk kelainan
presbiopi saja, ada beberapa jenis lensa lain yang digunakan untuk mengkoreksi
berbagai kelainan refraksi yang ada bersamaan dengan presbiopia. Ini termasuk:
a. Bifokal untuk mengkoreksi penglihatan jauh dan dekat. Bisa yang mempunyai
garis horizontal atau yang progresif
b. Trifokal untuk mengkoreksi penglihatan dekat, sedang, dan jauh. Bisa yang
mempunyai garis horizontal atau yang progresif

c. Bifokal kontak - untuk mengkoreksi penglihatan jauh dan dekat. Bagian bawah
adalah untuj membaca. Sulit dipasang dan kurang memuaskan hasil koreksinya
d. Monovision kontak lensa kontak untuk melihat jauh di mata dominan, dan
lensa kontak untuk melihat dekat pada mata non-dominan. Mata yang dominan
umumnya adalah mata yang digunakan untuk fokus pada kamera untuk
mengambil foto
e. Monovision modified lensa kontak bifokal pada mata non-dominan, dan lensa
kontak untuk melihat jauh pada mata dominan. Kedua mata digunakan untuk
melihat jauh dan satu mata digunakan untuk membaca.

b). Pembedahan
Terdapat beberapa teknik bedah untuk mengoreksi presbiopi, namun
keselamatan, keberhasilan dan kepuasan pasien masih belum bisa ditetapkan :
o
o
o
o
o
o

Multifocal intraocular lens implants


Accommodating intraocular lens implants
Small-diameter corneal inlays
Modified corneal surface techniques to create multifocal corneas
Conductive keratoplasty (CK)
Moldable intraocular lens implants (IOLs) to develop pseudophakic
accommodation .2

10. Prognosis Presbiopia


Hampir semua pasien presbiopia dapat berhasil dalam menggunakan salah satu
pilihan penatalaksanaan. Dalam beberapa kasus (misalnya, pasien presbiopia yang baru
menggunakan kacamata, pemakai lensa kontak, pasien yang memiliki riwayat kesulitan
beradaptasi dengan koreksi visual), tambahan kunjungan untuk tindak lanjut mungkin
diperlukan. Selama kunjungan tersebut, dokter mata dapat memberikan anjuran kepada
pasien, verifikasi resep lensa dan penyesuaian bingkai. Kadang-kadang, perubahan dalam
desain lensa diperlukan.2

DAFTAR PUSTAKA

1. Whitcher JP, Paul RE. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC. 2009; 20:392393
2. American Academy of Opthalmology. Presbyopia. USA. 2010. Diunduh pada: Mei 23, 2013.
Www. Aao.org
3. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010. 1: 374
4. Khurana AK. Opthalmologi. New Delhi: New Age International Publishers. 2005. 3: 60-65

5. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. 1995: 14: 45

Anda mungkin juga menyukai