PENDAHULUAN
A. Acara
Pengolahan Dan Pengawetan Dengan Fermentasi
B. Hari/Tanggal
Rabu, 9 Oktober 2016
C. Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis fermentasi beserta contoh produk pangan
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi
3. Megetahui keuntungan fermentasi
BAB II
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat :
a. Pisau
b. Timbangan
c. Baskom
d. Dandang
e. Pengaduk
f. PH meter
g. Gelas beaker
h. Alumunium foil
i. Panci
j. Dandang/kukusan
k. Tampah
l. Sendok
m. Pembungkus (kantong plastik)
n. Wadah dari glass bertutup (toples)
o. Talenan
p. Saringan untuk meniriskan
Bahan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
Singkong
Ubi putih
Beras ketan putih
Beras cianjur
Ragi tempe
Kacang kedelai
Ragi tempe
Asam asetat
Susu sapi segar
Susu skim
Ragi yoghurt/starter
Gula pasirbuah manga
Garam
Gula pasir
Kol putih
Garam kasar
Larutan garam
Sawi putih
Bawang merah
Bawang putih
Cabe merah bubuk
Jahe muda
4 cup air
B. Cara Kerja
1. Tape
Membersihkan bahan dan menimbangnya sebanyak 80% gram
Mencuci bahan
Membungkus dengan daun pisang, plastic yang tidak dibolongi dan yang
dibolongi masing-masing @100 gram
Megikubasi sampai menjadi tempe (selama 48 jam)
3. Yoghurt
Mencampurkan 36 ml susu krim dan 200 ml susu cair
Memasukkan starter sebanyak 4 ml dan 6 ml serta menganduknya hingga
rata
Mengingkubasi selama kurang lebih 8 jam pada suhu 37-45 C
Menimbang dan mengukur pH serta menguji sifat organoleptick
4. Asinan manga
Membersihkan buah dari kotoran dan bagian yang busuk
Mencuci dengan air mengalir samapia bersih
Memotong-motong buah manga dan memasukkan ke dalam wadah bertutup
Menyiapkan larutan garam-gula (2-5% garam dan 0,6-3% gula pasir)
Memasukkan larutan garam-gula ke dalam wadah berisi buah
Menutup wadah dan membiarkan selama 2-3 hari
Setelah fermentasi buah mengangkat dan meniriskannya
Menjemur dibawah sinar matahari sampai tinggkat kekeringan teretentu
5. Saurkraut
Menimbang bahan
Membersihkan dan mencuci daun sawi lalu mengukurnya pH-nya
Memotong sawi tipi-tipis dan menimbangnya beratnya
Mencampurka sawi dengan garam kasar, secukupnya
Mendiamkan sawi hingga layu
Meniriskan sawi dan mencucinya dengan air
Merendam sawi dengan larutan garam 12g ditambah 30ml air
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Bahan pada tape beras ketan
Bahan
Berat
Berat
pH
Berat
awal
setela
setelah
inkubasi
dikuku
dikuku
setelah pH
setelah
inkubasi
Kadar
gula
setelah inkubasi
Beras
ketan
putih
Beras
95 g
100 g
4.8
1%= 103 g
5,1
brix = 36 %
95 g
100 g
4.8
0,5%= 103 g
5,1
brix = 36 %
95 g
100 g
1%= 22 g
brix = 35 %
95 g
100 g
0,5%= 22 g
brix = 35 %
Keterangan :
Tape1: daun pisang
Tape 2: gelas beker
Tabel 2. Pengamatan Organoleptik Tape beras ketan
Sifat
Setelah dikukus
Setelah diinkubasi
Organoleptik
Aroma
Harum
Sedikit asam
Warna
Putih pucat
Putih tulang
Tekstur
Lengket
Lunak berair
Flavor
Agak manis
Asam, manis
Sifat
Padat
Padat
Berat
Berat
pH
pH
Kadar
awal
setekah
setelah
setela
setelah
di kukus
di
inkubasi
kukus
inkuba
si
gula
Beras
80
135
6,9
Brix=17 %
Brix=20,5%
Brix=16%
Brix=21 %
Setelah di kukus
Setelah di inkubasi
Warna
Khas beras
Aroma
Putih
Putih
tekstur
Agak keras
Flavor
Hambar
Hambar
Berat
Berat
pH
pH
Awal
Setelah
setela
setelah
Dikuku
inkubas
dikuku
s
Ubi
80
81
Tape
bungkus
daun,
1,2
gelas
0,2
0,4%= 79 g
80
84
Tape
bungkus
beaker, 0,8 %= 75 g
Ubi
80
85
1,9
%= 80 g
80
82
1,0
Baha
Berat
Berat
Berat
setelah pH
awal
setelah
inkubasi
setelah
dikukus
inkuba
Tape
80 g
85 g
0,4%= 106 g
si
7
daun
Tape
80 g
93 g
0,4%= 55 g
3,5
beaker
Tape
80 g
82 g
0,4%= 42 g
0,7
daun
Tape
80 g
88 g
0,4%= 44 g
2,9
beaker
Warna
plastik Putih susu
bolong
Tempe plastik utuh
Tempe
Tekstur
pisang
Padat
Tidak berubah
Aroma
Langu tempe
Tidak berubah
Ujung
Langu kedelai
kompak, Harum
tempe
Susu Pasteurisasi
Gurih
Putih Tulang
Cair,Tidak Kental
Hambar, Gurih
Cair
Susu Skim
Amis
Putih Tulang
Cair, Kental
Gurih, Manis
Cair
Susu Pasteurisasi
Gurih
Putih Tulang
Cair,Tidak Kental
Susu Skim
Amis
Putih Tulang
Cair, Kental
langu
Flavor
Sifat
pH
Hambar, Gurih
Cair
4 ml
4,8
Gurih, Manis
Cair
6 ml
4,7
Susu Pasteurisasi
Gurih
Putih Tulang
Cair,Tidak Kental
Hambar, Gurih
Cair
4 ml
3,9
Susu Skim
Amis
Putih Tulang
Cair, Kental
Gurih, Manis
Cair
6 ml
3,6
Sebelum dibuat
9,8
3,4
Hari ke 2
10
2,2
Aroma
Segar,
khas
Rasa
Asam
Tekstur
Keras
dibuat
Hari ke-2
manga
Tidak
terlalu
Asam
kompak
Agak lembut
dan
menyengat,
Hari ke-3
(dijemur)
dioven
Warna
Putih
kehijauan
Putih
kekuningan
seperti tape
Seperti tape
Asam,
dominan asin
-
Sayu, lembut
Putih
kekuningan
-
Hari 1
Hari 3
Hari 6
Berat
316
318
318
320
pH
5,3
5,8
5,6
6,7
di
Tajam
menyengat
Lebih
menyengat
Rasa
Tekstur
Asin
Layu lembek
Lebih asin
Layu
Layu
Hari ke-3
Sangat tajam
asin
Hari ke-6
Sangat tajam
Warna
Putih
kehijauan
Putih
kehijauan
Putih,
kecoklatan
Layu,
Hijau
berjamur
kecoklatan
Hari 1
Hari 3
Hari 6
Berat
314
316
317
318
pH
4,5
4,3
3,9
3,5
314
hijau
Hari 1
Hari 3
Hari 6
316
317
318
pH
4,5
4,3
3,9
3,5
Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah suatu proses terjadinya perubahan struktur kimia dari
bahan-bahan
organik
dengan
memanfaatkan
aktivitas
agen-agen
biologis
Saccharomycopsis
2003)
Sebelum dilakukan pembuatan tape, dilakukan perlakukan-perlakuan
khusus seperti pengukusan berfungsi untuk menonaktifkan enzim yang
akan merubah warna, cita rasa dan nilai gizi. Selain itu berfungsi untuk
membuat bahan makanan menjadi masak dengan uap air mendidih
(Maryati, 2000). Setelah dilakukan pengukusan terhadap bahan makanan
yang akan dibuat tape, proses selanjutnya adalah mendinginkan bahan
makanan dengan cara mengangin-anginkan sampai suhunya turun. Hal ini
dilakukan agar bakteri yang akan digunakan untuk pembuatan tape tidak
mati karena bakteri tape tidak tahan panas. Proses selanjutnya adalah
pemberian ragi tape. Dalam pemberian ragi tape ini terdapat dua
konsenstrasi yaitu 0,5% dan 1%.
Astawan (2008) menyatakan bahwa ragi tape merupakan inokulum
yang umum digunakan dalam pembuatan tape. Ragi tape terbuat dari
bahan dasar tepung beras yang dibentuk bulat pipih dengan diameter 2-3
cm. Mikroba yang terdapat di dalam ragi tape dapat dibedakan menjadi
lima
kelompok,
yaitu
kapang
amilolitik,
khamir
amilolitik,
khamir
nonamilolitik, bakteri asam laktat dan bakteri amilolitik. Setelah bahanbahan di beri ragi maka proses selanjutnya adalah membungkus dengan
daun pisang dan dimasukkan dalam gelas beaker dan ditutup dengan
alumunium foil dan selanjutnya di inkubasi selama 3 hari. Tujuan
pembungkusan dengan daun adalah agar suasananya menjadi anaerob
karena proses fermentasi dapat berlangsung jika suasannya anaerob.
Selain itu daun juga baik digunakan, karena untuk kebutuhan aerasi
selama proses fermentasi, dimana proses fermentasi tersebut akan
berfungsi
untuk
hidrasi
biji
kedelai
dan
membiarkan
pasteurisasi.
semua
komponen gizi dalam susu yang tidak dipisahkan, kecuali lemak dan
termasuk
proses pemanasan
yang dapat
didefenisikan
yoghurt
yang
menggunakan
susu
skim.
Yoghurt
yang
baik
dapat
mengatasi
pertumbuhan
mikroorganisme
lain
dan
menghasilkan
produk
berkualitas
tinggi.
Selama
fermentasi
brevis,
Pediococcus
pentosaceus.
Sauerkraut,
melakukan
fermentasi
kemudian
disempurnakan
oleh
spesies
Lactobacillus .
Dalam ferementasi sauerkraut dapat dilihat pada tabel 13 dan 14,
pH sauerkraut >4, maka pembuatan sauerkraut sawi dinyatakan gagal
dan tidak bisa dikonsumsi. Maka dari itu produk akhir sauerkraut sawi
memiliki aroma yang sangat busuk menyengat dan tidak layak konsumsi.
Faktor penyebab kerusakan sauerkraut karena sebagian besar disebabkan
oleh kontaminasi mikrobia. Faktor tersebut terjadi karena kondisi proses
tidak terkontrol dengan baik, terutama suhu fermentasi dan konsenrtasi
garam. Jika suhu > 30 C dan konsentrasi garam > 3%, maka BAL
heterofermentatif
menjadi
terhambat
pertumbuhannya
sehingga
terbentuk flavor dan aroma yang tidak diinginkan. Jika suhu < 10 C dan
konsentrasi garam < 2%, bakteri gram negatif akan tumbuh
yang
6. Kimchi
Kimchi, adalah makanan tradisional Korea yaitu suatu jenis asinan
sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu merah. Setelah dicuci dan
digarami, sayuran dicampur dengan bumbu yang terbuat dari bawang
putih, jahe dan bubuk cabai merah. Sayuran yang paling umum digunakan
dalam pembuatan kimchi adalah sawi putih dan lobak.
Adapun fungsi pemberian garam pada kimchi untuk mendorong
pertumbuhan bakteri asam laktat dan menghasilkan asam laktat. Karena
asam
laktat
akan
menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme
dan
kimchi.
Pada
tahap
ini,
pertumbuhan
Leuconostoc
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
berfungsi
untuk
menghambat
pertumbuhan
jenis-jenis
untuk
mengatur
Aw
(ketersediaan
air
untuk
kebutuhan
berfungsi
untuk
menarik
keluar
cairan
sel
jaringan
yang
proses
fermentasi
sangat
menentukan
jenis
Yoghurt diartikan sebagai bahan makanan yang berasal dari susu sapi dengan
bentuk menyerupai bubur atau es krim yang rasanya asam. Yoghurt dibuat
melalui
proses
fermentasi
menggunakan
campuran
bakteri
Lactobacillus
sayuran
merupakan
sayuran
yang
diawetkan
dengan
jalan
sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Sayuran yang paling umum
dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak.
DAFTAR PUSTAKA
Aan Mauizhatul Hasanah. 2007. Pengaruh Total Mikroba Pada Merk Ragi
dan
Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Tape Ketan Putih. Skripsi yang
Diterbitkan Malang : Fakultas Sains dan Teknologi UM.
Agosin E., D. Diaz, R. Aravena, and E. Yanez, 1989. Chemical and Nutritional
Characterization of Lupine Tempeh. Journal of Food Science, Volume S4, No.1,
University of Food Science. Chile.
Astawan, Made dan Andreas Leomitro Kasih. (2008). Khasiat Warna-Warni
Makanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Buckle, K.A, R.A Edwards, G.H Fleet dan M. Wootton. 1985.
Ilmu Pangan
Nasional.
Sutomo Budi dan Dr. Gatot Ibrahim, 2009. Rahasia Sehat dengan Jus Buah dan
Sayura: Penerbit: Demedia.
Warisno dan Kres Dahana. 2010. Meraup Untung dari Olahan Kedelai. Jakarta
Selatan: Penerbit PT. Agro Media Pustaka.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.