Fungsi Otak Besar Dan Otak Kecil Pada Mamalia
Fungsi Otak Besar Dan Otak Kecil Pada Mamalia
Pelaksanaan
Dosen
Kelompok :
Annisa Muthmainnah
(14030204057)
A. Judul
: Fungsi Otak Besar dan Otak Kecil pada Mamalia
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Memeriksa fungsi sebagian otak besar
2. Memeriksa fungsi otak kecil
C. Dasar Teori
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang (Latin: 'medula
spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang
sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang
belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini
terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. Ketiga lapisan
membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter, merupakan selaput yang luar dan yang tebal, keras dan
fleksibel tetapi tidak dapat direngganngkan.
2. Araknoid, disebut demikian karena bentuknya seperti jaring laba-laba. Di
dalamnya terdapat cairan serebrospinalis, yaitu semacam cairan limfa yang
mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah
sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat
dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi
oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di
dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama
tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar
atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum
tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu,
sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
A. Otak
Pusat saraf yang paling utama adalah otak. Otak terletak di dalam
rongga tengkorak. Otak adalah organ yang paling penting dalam tubuh
manusia. Organ inilah yang mengontrol seluruh kerja tubuh. Proses
pembentukan sel-sel otak ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yakni
sejak dari kandungan hingga usia kurang lebih tiga tahun. Sel-sel otak
yang mati tidak dapat tergantikan oleh sel yang baru. Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh
homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan
tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti
pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk
pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel, yaitu glia dan neuron. Glia
berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron
membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai
potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan
keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang
disebut neurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang
di kenal sebagai sinapsis.
Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus
bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar
sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari
setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun
negatif dari sekelilingnya.
Otak manusia terbagi atas 2 bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan.
Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar. Oleh karena
terdapat pindah silang pada jalur-jalur spinal, maka belahan otak kiri
mengendalikan sisi kanan tubuh dan sebaliknya belahan otak kanan
mengendalikan sisi kiri tubuh. Otak kiri mengatur cara berpikir logis,
kemampuan kognitif, dan menganalisa yang memungkinkan seseorang
mempelajari
bahasa
dan
matematika.
Sedangkan
otak
kanan
pertimbangan.
Otak
besar
merupakan
sumber dari
semua
ujung
anterior
Selain
itu
terdapat
area
asosiasi
yang
menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses
belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai
bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur
kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan
pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan
emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
2. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah (diensefalon) manusia cukup kecil dan tidak mencolok. Otak
tengah terletak di depan otak kecil dan
jembatan varol. Pada mamalia terdapat
korpora kuadrigemina yang berperan
pada
gerakan
mata,
seperti
3. Otak belakang
Otak belakang meliputi jembatan varol,
sumsum lanjutan dan otak kecil. Ketiga
bagian ini membentuk batang otak.
Gambar
2.3. Otak
Belakang
a.
Jembatan
varol
(Pons Varolii)
(http://www.google.com/imghp?hl=en&tab=wi)
yang lain (posisi internal dan sensor gerakan), sistem penglihatan, dan
pendengaran. Input-input tersebut disensor dalam serebelum, dan
output hasilnya membantu mengkoordinasi sinyal-sinyal motorik yang
bertanggungjawab memelihara postur tubuh dan gerakan anggota yang
tepat. Fungsi lain otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi
tubuh, keseimbangan dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar.
Bila terjadi cedera pada otak kecil dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan koordinasi gerakan otot. Gerakan menjadi
tidak
terkoordinasi,
misalnya
orang
tersebut
tidak
mampu
menggembungkan
pipinya,
mengerutkan
dahinya,
4.
5.
6.
7.
8.
Jenis Saraf
1.
Nervus Olfactorius
2.
3.
Nervus Opticus
Nervus Oculomotor
4.
Nervus Facialis
Kemampuan
Mencium bau kopi
Mencium bau bawang
Mencium bau dettol
Mencium bau parfum
Mencium bau norit
Membaca kalimat
Mengawasi gerak pensil arah vertikal
Mengawasi gerak pensil arah
horizontal
Mengawasi gerak pensil arah serong
kiri
Mengawasi gerak pensil arah serong
kanan
Mengawasi gerak pensil berputar
Tersenyum sambil menunjukkan gigi
Menggembungkan pipi
Mengerutkan dahi
Mengangkat alis kanan
Mengangkat alis kiri
Mengangkat kedua alis
Praktikan 1
V
V
V
V
V
305 kata
V
V
Hasil
Praktikan 2
V
V
V
V
V
259 kata
V
V
V
V
V
V
X
V
V
V
V
X
X
X
X
V
Kemampuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pembahasan
Hasil
Praktikan 1
Praktikan 2
V
V
V
V
V
Praktikum stimulus terhadap respon otak (uji saraf cranial dan uji saraf otak
kecil) menunjukkan hasil bahwa kedua subjek (praktikan 1 dan 2) memiliki kerja
sistem saraf pusat dan saraf tepi yang berfungsi dengan baik. Hal in didasarkan
pada berhasilnya subjek dalam melaksanakan keseluruhan rangkaian uji coba
yang
merujuk
pada
gerakan-gerakan
koordinasi
yang
dapat
mencium
bau
dan
membedakan
bau
baik
dalam
kondisi
sehat
ataupun
sakit.
menghantarkan
impuls
ke
otak
sehingga
otak
kesadaran dan pertimbangan. Selain itu korteks serebri (otak besar) mengandung
pusat-pusat lebih tinggi yang berfungsi untuk mengontrol mental, tingkah laku,
pikiran, kesadaran, moral kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa
dan beberapa perasaan khusus. Otak besar menerima input dari bagian lain otak
(spinal cord). Di otak besar, data dianalisis dan suatu tindakan cepat diputuskan.
Salah satu bagian dari otak dinamakan inferior olive menerima informasi sensori
dari bagian-bagian otak dan spinal cord. Inferior olive menyiarkan ulang
informasi ini kepada otak besar. Di otak besar, data dianalisis dan suatu tindakan
cepat diputuskan. Masing-masing bagian informasi yang meninggalkan otak
besar melalui sel purkinje. Oleh karena itu, sel ini mempunyai banyak kendali
seperti perbaikan aktivitas motorik.
Nervus olfaktorius berhubungan dengan lobus temporal yang berperan dalam
koordinasi indera penciuman. Pada uji nervus olfactorius, dalam keadaan mata
tertutup, subjek 1 dan subjek 2 dapat membedakan bau kopi dan bawang putih
yang dilewatkan secara mendatar sejauh 8 cm dari muka lubang hidung. Pada
bagian atas rongga hidung tersebut, terdapat neuron reseptor olfactorius
yang terdapat pada mukosa olfactorius. Reseptor yang terdapat pada rongga
hidung mentransmisikan bau, yaitu bau kopi dan bau bawang putih, menuju ke
otak, sehingga otak dapat menerjemahkan bau tersebut sebagai bau kopi
dan
yaitu, kegiatan yang meliputi membaca satu halaman buku penuh dengan tulisan
selama 1 menit. Pada subjek 1 mampu membaca 281 kata, sedangkan subjek 2
mampu membaca 226 kata. Fungsi nervus opticus adalah sebagai saraf ke-II
pada saraf kranial, yaitu mentransmisikan informasi visual dari retina ke otak.
Kedua subjek uji coba menerima informasi berupa tulisan melalui retina, yang
kemudian diterjemahkan di otak melalui nervus opticus. Kemampuan masingmasing subjek dalam membaca kata per menit mengindikasikan bahwa
nervus opticus kedua subjek berfungsi dengan baik. Di lain sisi, perbedaan
jumlah kata yang dibaca dalam satu menit pada kedua subjek membuktikan
bahwa kemampuan transmisi informasi visual pada setiap manusia berbedabeda, bergantung pada kebiasaan, intelegensi, kesadaran, pertimbangan, dan
memori (Marieb dan Hoehn, 2007).
Nervus aculomotor juga berhubungan dengan lobus occipital yang berperan
dalam koordinasi indera penglihatan. Pada uji nervus oculomotor, kedua
subjek juga dapat melakukan gerakan yang diminta, yaitu terus mengawasi
pensil yang digerakkan beberapa kali ke arah vertikal, horisontal, serong kiri,
serong kanan, berputar, sambil menjaga kepalanya tetap tidak bergerak. Secara
klinis, kerusakan pada saraf ini akan mengakibatkan ptosis, juling, dan
kehilangan refleks terhadap cahaya dan daya akomodasi. Mekanisme kerja dari
nervus aculomotor adalah otot-otot oblik menarik ke medial, maka efek otot
tersebut akan bervariasi sesuai sengan posisi mata. Karena sebagian besar lapang
pandang adalah binocular, maka diperlukan koordinasi pegerakan kedua bola
mata yang besar agar setiap citra penglihatan jatuh di titik-titik penyesuaian di
kedua retina dan tidak terjadi di plopia. Terdapat empat jenis pergerakan yang
dikontrol oleh sistem saraf yang berlainan, tetapi menggunakan jalur akhir yang
sama. Pada subjek uji 1 dapat menyesuaikan penglihatan di kedua retina
sehingga kepala tidak ikut bergerak mengikuti arah pergerakan pensil, begitu
pula dengan subjek 2.
Nervus facialis berasal dari batang otak antara pons varoli dan medulla dan
mengontrol ekspresi wajah. Pada uji nervus facialis, kedua subjek dapat
tersenyum sambil menunjukkan gigi, menggembungkan
pipi,
mengerutkan
dahi, mengangkat bersamaan. Ini artinya, nervus facialis kedua subjek dapat
berfungsi dengan baik, yaitu dalam pergerakan otot wajah. Sedangkan keduanya
tidak dapat mengangkat 1 alis. Hal ini dikarenakan saraf pada bagian tersebut
tidak berfungsi dengan baik. Gerakan tersenyum sambil menunjukkan gigi,
menggembungkan pipi, mengerutkan dahi, mengangkat alis satu per satu
maupun bersamaan membutuhkan koordinasi berbagai otot wajah. Dengan
dilakukannya semua gerakan tersebut, maka dapat diketahui bahwa nervus
facialis, sebagai pengendali pergerakan otot wajah dan ekspresi. Dalam konteks
ini, maka keseluruhan gerakan menguji nervus facialis sebagai saraf motoris.
Otak kecil atau
gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh (Marieb
dan Hoehn, 2007). Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Pada uji saraf otak kecil, subjek diminta berdiri sejauh dua meter dari kertas
yang bertuliskan perintah-perintah tertentu. Subjek kemudian diminta membaca
suara sambil melaksanakan tugas yang diminta. Adapun tugas-tugas dalam
perintah tersebut adalah:
1
cerebrocerebellum, yang
terletak
pada
bagian
lateral
otak
kecil.
2007).
Saat