SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Strata 1 (S1)
Oleh
Akhmad Syarif
NIM. 212057202011166
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Akhmad Syarif
NIM
212.057.20201.1166
Program Studi
Administrasi Negara
B. Disetujui Oleh
Penguji Utama
....................................
....................................
....................................
....................................
Dr.H.Jauhar Arifin,Drs.MM
NIK 055 057 022
: Akhmad Syarif
NIM
: 212.057.20201.1166
Jurusan
Judul
didalam naskah skripsi tidak terdapat karya ilmiah yang diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
kerya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber
kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata didalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sessuai peraturan yang
berlaku.
Jaro, 30 Agustus 2016
Akhmad Syarif
NIM. 212,057.20201.1166
UCAPAN TERIMAKASIH
Akhmad Syarif
NIM. 212,057.20201.1166
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Akhmad Syarif
Nim : 212057202011166
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................i
PERNYATAAN ORISINALITAS.........................................................................ii
UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................................vi
DAFTAR ISI....................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.
Latar Belakang.................................................................................1
Identifikasi Masalah..........................................................................5
Rumusan Masalah...........................................................................5
Tujuan Penelitian..............................................................................5
Manfaat penelitian............................................................................6
Jenis Penelitian..............................................................................23
Lokasi Penelitian............................................................................23
Populasi dan Sampel.....................................................................23
Teknik Pengumpulan Data..............................................................23
Analisis Data..................................................................................24
Jadwal Penelitian...........................................................................26
DAFTAR PUASTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No
Judul Tabel
Halaman
10
DAFTAR GAMBAR
No
Judul Gambar
Halaman
11
DAFTAR LAMPIRAN
No
Judul Lampiran
1.
2.
3.
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang
sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, pemerintah memiliki fungsi penting
dalam hal memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat dalam bidang
pendidikan,kesehatan,dan lainnya. Seperti yang telah disebutkan dalam
Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan
perundang-undangan. Upaya demi upaya terus dilakukan pemerintah guna
memperluas jangkauan pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan.
Pelayanan kesehatan salah satunya. Pelayanan kesehatan merupakan
faktor penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan setiap
insan di seluruh dunia. Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dan pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan
segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat (Pasal 19 UU No. 36 Tahun 2009).
Sesuai dengan UU No.9 Tahun 2015 tentang pemerintah daerah bahwa
pemerintah daerah memiliki kewenangan dan kewajiban untuk melaksanakan
pekerjaan
umum,
pendidikan
dan
kebudayaan,
pertanian,
perhubungan
Pukesmas
merupakan
unit
pelaksana
teknis
dinas
kesehatan
didalam Kepmenkes No. 128 Tahun 2004. Puskesmas Jaro adalah salah satu
puskesmas yang ada di daerah Kabupaten Tabalong, wilayah kerja Puskesmas
Jaro mencakup Sembilan Desa yakni, Desa Jaro, Desa Namun, Desa Nalui,
Desa Teratau, Desa Solan, Desa Garagata, Desa Muang, Desa Lano, dan Desa
Purui dengan jumlah penduduk 14.449 jiwa. Dengan luasnya wilayah kerja
puskesmas Jaro dan banyaknya jumlah penduduk, maka kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan yang diberikan perlu dipertanyakan.
Menurut Supranto (2006 : 233), Kepuasan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan
harapannya. Berdasarkan hasil dari wawancara dengan kepala Puskesmas Jaro
pada 11 Juni 2016, beliau mengungkapkan bahwa di puskesmas Jaro memiliki
beberapa kendala dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan pelayanan
umum. Diantaranya ialah kurangnya fasilitas seperti Mobil ambulan, bangunan
yang sempit sehingga susah dalam penempatan peralatan kerja dan tidak
adanya ruangan untuk melaksanakan rawat inap sehingga apabila ada pasien
yang memerlukan perawatan lebih intensif harus dirujuk ke puskesmas lain yang
mempunyai fasilitas tersebut. Selain fasilitas, kekurangan tenaga kerja juga
menjadi kendala dalam pelaksanaan pelayanan. Kekurangan tenaga kerja antara
lain di bagian dokter gigi (belum ada), dokter Kesehatan Lingkungan (belum
ada), petugas laboraturium (kurang 1) dan tenaga ahli akuntasi.
tahun
2016, puskesmas jaro adalah salah satu institusi yang cukup sering mendapat
keluhan dari masyarakat mengenai kualitas pelayanannya. Dimana yang paling
sering dikeluhkan ialah keterlambatan atau tidak adanya petugas pelayanan
ditempat saat jam kerja. Dan diikuti keluhan yang lainnya seperti persyaratan
pelayanan dan prosedur pelayanan yang kurang jelas hingga terkadang
pelanggan harus kembali lagi untuk memenuhi persyaratan guna mendapat
pelayanan, waktu pelayanan, biaya/tarif, kompetensi pelaksana dan prilaku
pelaksana.
Berdasarkan teori diatas dan hasil wawancara serta observasi, penulis
menarik kesimpulan sementara bahwa jika masyarakat mulai kecewa dengan
pelayanan yang didapatkan dari puskesmas Jaro. Dari kesimpulan tersebut,
penulis akan melakukan survei kepuasan masyarakat dalam penelitian yang
berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan di
UPT Puskesmas Jaro Kabupaten Tabalong.
B.
Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang dikemukakan dari hasil observasi dan wawancara
dalam penelitian ini antara lain :
1. Petugas yang sering datang terlambat
2. Fasilitas yang kurang memadai
3. Kekurangan tenaga kerja
C.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di
Puskesmas Jaro Kabupaten Tabalong ?
2. Faktor apa sajakah yang menghambat tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan di Puskesmas Jaro ?
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada perumusan masalah penelitian, maka tujuan penilitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepuasan masyarakat
kualitas pelayanan di Puskesmas Jaro Kabupaten Tabalong.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor apa saja yang menghambat
tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di Puskesmas
Jaro Kabupaten Tabalong.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis :
Penelitian ini mendukung teori Supranto (2006 : 233) tentang kepuasan
dan survei kepuasan masyarakat di Permenpan No.16 Tahun 2014
serta
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sri Sukmawati dan Hardi Utomo
(2015), Kurniawati, Dita indah (2011), serta Erlyn Nurba bahwa tingkat
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih belum bisa
mencapai nilai yang maksimal seperti yang diharapkan oleh masyarakat.
2. Manfaat praktis :
a. Bagi Puskesmas Jaro, untuk membantu memberikan informasi dan
masukan-masukan yang dapat memenuhi standarisasi mengenai kualitas
pelayanan puskesmas Jaro.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan alternatif pemikiran
atau pertimbangan, khususnya bagi pengambil keputusan dilingkungan
puskesmas untuk mendapat hasil yang maksimal serta akurat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
1. Sri Sukmawati dan Hardi Utomo (2015) dalam penelitiannya tentang
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Pelayanan Publik di
Puskesmas Kalicacing Kota Salatiga bertujuan untuk mengetahui indeks
kepuasan masyarakat dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan di puskesmas kalicacing. Kerangka pemikiran dalam penelitian
ini adalah untuk membandingkan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kalicacing antara realita dengan harapan masyarakat yang diukur dengan
14
indikator
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
sesuai
dengan
dan
Nilai
IKM
sebesar
81.74.
Kesimpulan
hasil
penelitian
berdasarkan
KEMENPAN
No.25
tahun
2004
dan
di
pelayanan
obat
dan
kenyamanan
lingkungan
pada
B. Kerangka Teoritis
1. Kepuasan
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pihak penyedia dan
pemberi layanan harus selalu berupaya untuk mengacu kepada tujuan utama
pelayanan, yaitu pencapaian kepuasan pelanggan/masyarakat. Berikut
beberapa teori kepuasan :
a. Menurut Kotler (2005 :36) mengungkapkan bahwa kepuasan adalah
sebagai perasaan suka/tidak seseorang terhadap suatu produk
setelah ia membandingkan prestasi produk tersebut dengan
harapannya.
b. Menurut Supranto (2006:233) menyatakan bahwa kepuasan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil)
yang dirasakan dengan harapannya.
c. Menurut Amir (2005:13), kepuasan ialah sejauh mana manfaat
sebuah produk dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan
pelanggan.
d. Tse
dan
Wilson
dalam
Nasution
(2004),
kepuasan
atau
emosi
dilipatgandakan
f.
yang
oleh
mengelilingi
harapan
tidak
perasaan-perasaan
yang
cocok
dan
terbentuuk
masyarakat
dalam
memperoleh
pelayanan
dari
aparatur
10
c. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
d. Biaya/Tarif
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima
layanan
dalam
mengurus
dan/atau
memperoleh
pelayanan
dari
pelayanan.
Kompetensi Pelaksana
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki
oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
pengalaman.
g. Perilaku Pelaksana
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan
pelayanan.
h. Maklumat Pelayanan
Maklumat
Pelayanan
kesanggupan
i.
dan
kewajiban
adalah
merupakan
penyelenggara
untuk
pernyataan
melaksanakan
11
2. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah salah satu unsur penting dalam organisasi
jasa. Hal itu disebabkan oleh kualitas pelayanan merupakan salah satu alat
yang
digunakan
untuk
mengukur
kinerja
organisasi
(Hope
dan
dan
kepuasan
mengarah
pada
cara
diskonfirmasi
yang
3. Pelayanan Umum
Di Indonesia, konsepsi pelayanan administrasi pemerintahan sering
kali dipergunakan secara bersama-sama atau dipakai sebagai sinonim dari
12
publik
adalah
segala
kegiatan
pelayanan
yang
organisasi
Kementrian,
Departemen,
satuan
Lembaga
13
peraturan perundang-undangan.
Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, insstansi
dan
disediakan
secara
memadai
serta
mudah
dimengerti.
b. Akuntabilitas
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. Kondisional
14
4. Pelayanan Kesehatan
Azrul Azwar (1988:40) mendefinisikan pelayanan kesehatan adalah
setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan,
kelompok, dan ataupun masyarakat. Azrul Azwar (1994:21) menyatakan
bahwa kualitas pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat
kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar
dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
5. Puskesmas
Menurut DepKes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kecamatan.
a. Unit pelaksana teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota
(UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan
di Indonesia.
15
b. Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan
oleh Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
c. Pertanggungjawaban penyelenggaraan
Penanggung
jawab
utama
penyelenggaraan
seluruh
upaya
Masing-masing
puskesmas
tersebut
secara
operasional
6. Fungsi Puskemas
Puskemas sebagai penyedia pelayanan kesehatan ditingkat Kecamatan
mempunyai 3 ( tiga ) fungsi yaitu:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas
selalu
berupaya
menggerakkan
dan
memantau
16
dampak
pembangunan
di
kesehatan
wilayah
dari
kerjanya.
penyelenggaraan
Khusus
untuk
setiap
pembangunan
bertanggung
tingkat
pertama
jawab
secara
menyelenggarakan
menyeluruh,
pelayanan
terpadu
dan
17
serta
mencegah
penyakit
tanpa
mengabaikan
Pelayanan
Promosi
Kesehatan
(Promkes),
Penyuluhan
18
Pengobatan
Luar
Gedung:
Rujukan
Kasus,
Kesehatan
Masyarakat
(Perkesmas),
Upaya
19
i)
C. Kerangka Konseptual
Supranto
(2006 : 233)
20
PERMENPAN RB
NO.16 Tahun 2014
Indeks
Kepuasan
masyarakat
9 unsur, yaitu :
1. Persyaratan
2. Prosedur
3. Waktu
pelayanan
4. Biaya / tarif
5. Produk
spesifikasi jenis
pelayanan
6. Kompetensi
pelaksana
7. Prilaku
pelaksana
8. Maklumat
pelayanan
9. Penanganan
pengaduan,
saran
dan
Tidak puas
BAB III
METODE PENELITITAN
Kualitas
Pelayanan
Faktor-faktor
yang
menghambat :
1. Fasilitas yang
kurang lengkap
2. Kurangnya
Sumber Daya
Manusia yang
diperlukan
3. Keterlambatan
petugas
pelayanan
sehingga
mempengaruhi
waktu
pelayanan
Puas
21
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian yang bersifat
Deskriptif kuantitatif yang berusaha menjabarkan angka-angka yang diperoleh
dan diolah denga kata-kata berdasarkan hasil yang didapat.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan atau
obyek yang diteliti guna mencari data-data dan informasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti pada UPT Puskesmas Jaro Kabupaten Tabalong.
C. Populasi danSampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di UPT
Puskesmas Jaro Kabupaten Tabalong.
2. Sampel
Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling
yaitu
pasien yang yang datang berobat saat ditemui peneliti dan pasien yang pernah
mendapat pelayanan di Puskesmas Jaro. Berdasarkan Permenpan dan Rb
Nomor 16 Tahun 2014, maka jumlah sampel yang diambil adalah 100 responden
yang diperoleh dari 9 unsur IKM + 1 x 10.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara
langsung pada obyek yang akan diteliti dan dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran
yang
mengenai
permasalahan
yang
dihadapi
dan
akan
22
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
mengajukan
daftar
ini
teknik
analisis
datanya
dilakukan
dengan
jumlah bobot 1
= =0,111
jumlah unsur 9
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata
tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
IKM =
23
Tabel 1.0 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai persepsi
Nilai interval
Nilai interval
Mutu
Kinerja unit
1
2
3
4
IKM
1,00 1,75
1,76 2,50
2,51 3,25
3,26 4,00
konversi IKM
25 43,75
43,76 62,50
62,51 81,25
81,26 100
pelayanan
D
C
B
A
pelayanan
Tidak baik
Kurang baik
Baik
Sangat baik
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kualitas pelayanan tergantung dari berapa
nilai IKM yang didaapatkan dari kuesioner yang disebar. Jika hasilnya
mengatakan kualitas pelayanan adalah tidak baik dan kurang baik. Maka
masyarakat belum puas terhadap pelayanan yang sudah diterima, sebaliknya
jika hasilnya baik atau sangat baik. Maka dapat disimpulkan masyarakat puas
terhadap pelayanan yang mereka dapatkan.
F. Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan juli sampai dengan bulan agustus dengan
beberapa tahapan :
1. Penyusunan usulan penelitian dilakukan pada bulan juni sampai dengan bulan
juli tahun 2016.
2. Seminar proposal dilakukan pada bulan juli tahun 2016.
3. Penelitian dilapangan dilakukan padajuli sampai bulan agustus tahun 2016.
4. Sidang skripsi dilakukan pada bulan agustus tahun 2016.
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25
Kecamatan Jaro
jaro adalah Desa Muang dengan luas wilayah 188 Km, sedangkan yang
terkecil adalah Desa Teratau dengan luas wilayah 6 Km. Untuk luas
keseluruhan masing-masing Desa dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 1.1 Luas wilayah Desa dan Jumlah RT di Kecamatan Jaro Tahun
2015
NO
DESA
LUAS WILAYAH ( Km )
JUMLAH RT
SOLAN
16
PURUI
15
LANO
24
GARAGATA
131
NALUI
109
NAMUN
185
MUANG
188
JARO
145
17
TERATAU
26
7631 jiwa dan perempuan 7292 jiwa. Sedangkan Kepala Rumah Tangga
(KRT) / Rumah tangga (RT) berjumlah 4.291 rumah tangga. Untuk lebih
rinci lagi silahkah dilihat tabel dibawah.
Tabel 1.2 Jumlah penduduk dan KRT/RT Kecamatan Jaro Tahun 2015
NO
DESA
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KRT/RT
SOLAN
2244
704
PURUI
500
152
LANO
844
294
GARAGATA
1670
489
NALUI
1980
498
NAMUN
1569
383
MUANG
1303
385
TERATAU
1575
417
JARO
3200
969
27
JUMLAH KUNJUNGAN
TOTAL KESELURUHAN
O
1
UMUM
186
2
ASKES
483
3
JTS
3858
4.723
4
JKN
196
Sumber data : Profil Puskesmas Jaro tahun 2015
Dilihat dari tabel diatas, pengunjung terbanyak Puskesmas jaro pada tahun
2015 adalah jenis pengunjung yang menggunakan JTS, diikuti ASKES,
JKN dan yang paling sedikit UMUM dengan total keesluruhan sebanyak
4,723 pengunjung.
28
4). Memelihara
dan
meningkatkan
mutu,
pemerataan
dan
5. Struktur organisasi
Gambar 1.0 Struktur Organisasi di UPT Puskesmas Jaro Kabupaten
Tabalong
29
30
Ada
Nama
tenaga
Dokter
Tidak ada
Jumlah
Pranata
31
ADM umum
Perawat
Perawat gigi
Bidan
Puskes
Bidan Desa
Nutrisionis
Penyuluh
Kesehatan
Administrasi
10
0
1
11
Cleaning
1
servis
12
Asisten
1
Apoteker
13
Analisis
3
Laboraturiu
m
Sumber : Profil Puskesmas Jaro Tahun 2015
Jika dilihat dari tabel diatas, semua petugas pelayanan terisi kecuali bagian
penyuluh kesehatan. Akan tetapi dilihat dari kuantitas terlihat bahwa
Puskesmas Jaro kekurangan petugas kesehtan salah satunya yang paling
dibutuhkan adalah dokter, karena hanya ada 1 dokter yang bertugas disana.
8. Unit Pengobatan
a. Unit kesehatan ibu dan anak (KIA)
Merupakan pengobatan khusus untuk bayi, anak-anak dan ibu. Terdiri
dari 2 pengobatan, yaitu :
1). Bayi dan anak
Melayani hal-hal mengenai imunisasi dan pengobatan penyakit
terhadap bayi dan anak-anak.
2). Ibu
Melayani hal-hal mengenai Keluarga berencana (KB), ibu hamil,
ibu nifas, ibu bersalin, dan pengobatan penyakit kandungan.
b. Unit pengobatan gigi
Merupakan unit pengobatan khusus untuk semua jenis dan usia pasien
yang memiliki keluhan tentang penyakit gigi.
c. Unit pengobatan umum
Merupakan unti pengobatan untuk pasienyang
pengobatan umum selain KIA dan UPG.
membutuhkan
32
Keterangan
100
100
100
0
100
100%
Unsur Pelayanan
R tabel
R hitung
Valid/tidak
valid
33
1
2
3
4
5
Persyaratan
Prosedur
Waktu pelayanan
Biaya/tarif
Produk spesifikasi jenis
0,194
0,194
0,194
0,194
0,194
0,560
0,410
0,662
0,686
0,691
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
6
7
8
9
pelayanan
Kompetensi pelaksana
Perilaku pelaksana
Maklumat pelayanan
Penanganan pengaduan,saran
0,194
0,194
0,194
0,194
0,525
0,645
0,549
0,210
Valid
Valid
Valid
Valid
dan masukan
Hasil perhitungan di program SPSS terlampir
Uji validitas dilakukan pada setiap unsur pertanyaan yang sudah dijawab
100 orang responden dan didapat
34
Valid
%
100
100.0
.0
100
100.0
Excludeda
Total
N of Items
.877
Responden
62
38
100
35
Responden
16
21
30
33
100
Responden
6
14
4
76
100
36
Pendidikan terakhir
Tidak tamat SD
SLTA
D1-D3/Sarjana
Jumlah
Responden
2
81
17
100
Kinerja unit
Jumlah responden
persepsi
pelayanan
yang menjawab
Presentas
e
( %)
0
19
29
52
100%
1
Tidak baik
0
2
Kurang baik
19
3
Baik
29
4
Sangat baik
52
Total
Baik
100
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur persyaratan pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 3,1
atau total nilai persepsi sebesar 310. Selanjutnya untuk memperoleh
nilai indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 77,5. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
dalam persyaratan pelayanan ini adalah baik.
37
Nilai
Kinerja unit
Jumlah responden
persepsi
pelayanan
yang menjawab
Presentas
e
( %)
0
15
59
26
100%
1
Tidak baik
0
2
Kurang baik
15
3
Baik
59
4
Sangat baik
26
Total
Baik
100
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 3,1 atau
total nilai persepsi sebesar 310. Selanjutnya untuk memperoleh nilai
indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 77,5. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
dalam prosedur pelayanan ini adalah baik.
c. Unsur waktu pelayanan
Tabel 2.3 Nilai indeks pada unsur waktu pelayanan
Nilai
Kinerja unit
Jumlah responden
persepsi
pelayanan
yang menjawab
Presentas
e
( %)
3
38
46
13
100%
1
Tidak baik
3
2
Kurang baik
38
3
Baik
46
4
Sangat baik
13
Total
Baik
100
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 2,7 atau
total nilai persepsi sebesar 270. Selanjutnya untuk memperoleh nilai
indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 67,5. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
dalam waktu pelayanan ini adalah baik.
d. Unsur biaya/tarif pelayanan
Tabel 2.4 nilai indeks pada unsur biaya/tarif pelayanan
Nilai
Kinerja unit
Jumlah responden
Presentas
persepsi
pelayanan
yang menjawab
38
( %)
1
Tidak baik
0
0
2
Kurang baik
34
34
3
Baik
33
33
4
Sangat baik
33
33
Total
Baik
100
100%
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 3,0 atau
total nilai persepsi sebesar 300. Selanjutnya untuk memperoleh nilai
indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 75. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
/kesesuaian dalam biaya/tarif pelayanan ini adalah baik.
Kinerja unit
Jumlah responden
persepsi
pelayanan
yang menjawab
Presentas
e
( %)
0
24
52
24
100%
1
Tidak baik
0
2
Kurang baik
24
3
Baik
52
4
Sangat baik
24
Total
Baik
100
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 3.0 atau
total nilai persepsi sebesar 300. Selanjutnya untuk memperoleh nilai
indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 75. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
f.
Kinerja unit
Jumlah responden
Presentas
39
persepsi
pelayanan
yang menjawab
e
( %)
0
33
54
13
100%
1
Tidak baik
0
2
Kurang baik
33
3
Baik
54
4
Sangat baik
13
Total
Baik
100
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 2,8 atau
total nilai persepsi sebesar 280. Selanjutnya untuk memperoleh nilai
indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 70. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
dalam kompetensi pelakasana pelayanan ini adalah baik.
g. Unsur prilaku pelaksana
Tabel 2.7 nilai indeks pada unsur prilaku pelaksana
Nilai
Kinerja unit
Jumlah responden
persepsi
pelayanan
yang menjawab
Presentas
e
( %)
4
26
37
33
100%
1
Tidak baik
4
2
Kurang baik
26
3
Baik
37
4
Sangat baik
33
Total
Baik
100
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 3,0 atau
total nilai persepsi sebesar 300. Selanjutnya untuk memperoleh nilai
indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 75. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
dalam prilaku pelaksana pelayanan ini adalah baik.
40
Nilai
Kinerja unit
Jumlah responden
persepsi
pelayanan
yang menjawab
Presentas
e
( %)
6
27
58
9
100%
1
Tidak baik
6
2
Kurang baik
27
3
Baik
58
4
Sangat baik
9
Total
Baik
100
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 2,7 atau
total nilai persepsi sebesar 270. Selanjutnya untuk memperoleh nilai
indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 67,5. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
i.
Kinerja unit
Jumlah responden
persepsi
pelayanan
yang menjawab
Presentas
e
( %)
0
30
50
20
100%
1
Tidak baik
0
2
Kurang baik
30
3
Baik
50
4
Sangat baik
20
Total
Baik
100
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Pada unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata 2,9 atau
total nilai persepsi sebesar 290. Selanjutnya untuk memperoleh nilai
indeks pada unsur ini dapat dikali dengan 25 sebagaimana telah
ditentukan pada rumus IKM dan diperoleh nilai indeks pada unsur ini
ialah sebesar 72,5. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja unit
dalam pengaduan, saran, dan masukan pelayanan ini adalah baik.
Berikut adalah ringkasan nilai IKM yang telah didapatkan berdasarkan
pengolahan data primer yang diperoleh yang dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 3.0. Nilai rata-rata Interval dan Konversi IKM
41
No
Unsur Pelayanan
Nilai rata-rata
Kualitas
1
2
3
4
5
Persyaratan pelayanan
Prosedur pelayanan
Waktu pelayanan
Biaya/tarif pelayan
Produk spesifikasi
interval IKM
3,1
3,1
2,7
3,0
3,0
Pelayanan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
6
7
8
9
pelayanan
Kompentensi pelaksana
Prilaku pelaksana
Maklumat pelayanan
Penanganan
2,8
3,0
2,7
2,9
Baik
Baik
Baik
Baik
pengaduan,saran dan
masukan
10 Nilai rata-rata
2,92
11 Nilai konversi IKM
73
Sumber : diolah dari data primer tahun 2016
Baik
Baik
sehingga masuk dalam ketegori kualitas pelayanan yang baik. Ada 2 unsur
yang mendapat nilai paling tinggi yaitu persyaratan dan prosedur
pelayanan. Selanjutnya ada 3 unsur yang menempati urutan kedua
tertinggi yaitu biaya/tarif dan produk spesifikasi pelayanan serta perilaku
pelayanan.
Diikuti
pengaduan,saran
dan
unsur
lain
masukan,
secara
kompetensi
berurutan
pelaksana
penanganan
dan
yang
42
C. Pembahasan
Melihat nilai interval konversi IKM yang di peroleh pada perhitungan data
statistik dengan menggunakan rumus IKM berdasarkan PERMENPAN RB No
16 Tahun 2014 yang memuat 9 unsur, mutu pelayanan pada Puskesmas Jaro
Kabupaten Tabalong adalah B (baik). Dengan kinerja unit pelayanan yang baik
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Puskesmas Jaro sudah mampu
memberikan pelayanan yang baik walaupun masih terdapat kekurangankekurangan pada unsur tertentu.
Dalam unsur persyaratan pelayanan, pasien diharuskan untuk memenuhi
persyaratan baik itu teknis atau administratif untuk mendapatkan suatu jenis
pelayanan dianggap masyarakat sudah baik karena dirasa mudah untuk
mendapatkan suatu jenis pelayanan dengan persyaratan yang ada. Akan
tetapi perlu adanya informasi yang lebih jelas agar pada unsur ini mendapat
penilaian yang sangat baik dari masyarakat kedepannya, mengingat masih
ada saja yang kebingungan karena baru pertama kali atau jarang
43
menggunakan
layanan
kesehatan
yang
disediakan
Puskesmas
Jaro
Kabupaten tabalong.
Selanjutnya pada unsur prosedur pelayanan. Prosedur pelayanan
menggambarkan kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
Pada unsur ini masyarakat juga menilai baik karena dirasa mudah
dan tidak berbelit-belit serta lebih dimudahkan lagi karena adanya
alur pelayanan yang di pajang diruang tunggu sehingga sangat
mudah mengetahui prosedur selanjutnya yang akan dijalani pasien.
Waktu
pelayanan,
ialah
jangka
waktu
yang
diperlukan
untuk
namun unsur ini adalah salah satu yang mendapatkan nilai paling rendah dari
unsur lainnya. Berkaitan dengan hasil observasi yang menemukan adanya
keterlambatan petugas pelayanan, memberikan dampak pada unsur ini.
Pasien diharuskan menunggu petugas yang bertanggung jawab untuk
melayaninya dan hasilnya adalah sebagian dari responden merasa waktu
yang diperlukan untuk berobat sangatlah lama karena duduk diam menunggu.
Belum lagi jika terjadi antrian karena banyaknya masyarakat yang datang
untuk berobat akan menambah panjang waktu menunggu karena waktu yang
diperlukan untuk masing-masing orang yang sakitnya berbeda itu berbeda
pula. Ada yang sebentar, namun ada juga yang lama. Namun kembali lagi
pada petugas pelayanan, apakah waktu pelayanan itu terasa lama karena
kesalahan petugas atau antrian yang banyak. Untuk membenahi hal tersebut,
pimpinan Puskesmas Jaro perlu mempertegas agar dalam memberikan
44
pelayanan harus dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab dalam hal ini
waktu pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai dengan tugas masingmasing petugas pelayanan. Hal ini perlu menjadi perhatian agar kedepannya
dapat lebih baik lagi.
Selanjutnya pada unsur biaya/tarif pelayanan adalah kewajaran ongkos
yang dikenakan pada penerima layanan dalam mengurus dan memeperoleh
pelayanan. Pada usur ini mendapatkan nilai yang baik, hal ini membuktikan
bahwa biaya atau tarif yang dikenakan masih terjangkau untuk masyarakat.
Unsur produk spesifikasi pelayanan adalah hasil dari pelayanan yang
diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pada
unsur ini juga mendapatkan nilai yang baik, membuktikan bahwa masyarakat
cukup puas dengan pelayanan yang diberikan khususnya pada unsur ini.
Unsur kompetensi pelaksana adalah kemampuan petugas pelayanan
menggambarkan tingkat keahlian
Dari
nilai
yang
diperoleh,
membuktikan
bahwa
dan
menghormati.
Berdasarkan
dari
nilai
yang
45
46
demam berdarah, maka pasien yang memerlukan rawat inap harus dirujuk ke
pusat kesehatan terdekat yang mempunyai fasilitas tersebut. Kedua,
kekurangan sumber daya manusia atau petugas kesehatan dalam hal ini
dokter. Pentingnya dokter terlihat dari unsur maklumat pelayanan yang sangat
rendah dari unsur lain. Dengan adanya petugas kesehatan yang mempunyai
pengetahuan dan pembelajaran lebih banyak maka kesanggupan petugas
pelayanan akan meningkat. Ketiga, keterlambatan petugas kesehatan
sehingga membuat antrian pengunjung semakin banyak dan memperlambat
waktu pelayanan sehingga pasien diharuskan menunggu lebih lama dari
waktu normal yang diperlukan. Karena itu, upaya untuk pengadaan fasilitas
dan petugas kesehatan harus segera dilakukan dengan cara selalu
memberikan laporan terkait kendala tersebut kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabalong. Dengan begitu, diharapkan Dinkes Tabalong dapat
segera memenuhi kebutuhan Puskesmas Jaro. Terkait keterlambatan petugas
pelayanan, pimpinan puskesmas Jaro harus selalu mengevaluasi dan
memberi teguran kepada petugas yang bersangkutan sehingga kedepannya
mampu bertanggung jawab terhadap jam kerja yang dimilikinya.
Jika dilihat dari hasil analisis, tidak ada satu unsur pun yang mampu
mendapat nilai rata-rata sangat baik. Karena itulah dari semua unsur
pelayanan berdasarkan PERMENPAN RB No 16 Tahun 2014 ini harus selalu
dievaluasi dan diperbaiki sehingga kedepannya mampu menghasilkan
pelayanan yang sangat baik menurut pendapat masyarkat.
Berdasarkan hasil dari analisis data pada penelititan ini tentang kualitas
pelayanan di Puskesmas Jaro kabupaten Tabalong, maka penelitian ini
mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sri Sukmawati dan Hardi
47
81,74
(sangat
baik).
Kurniawati,
Dita
Indah
(2011)
dalam
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan,maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Kualitas pelayanan di Puskesmas Jaro Kabupaten Tabalong mendapat
nilai IKM 73. Berdasarkan PERMENPAN RB No.16 Tahun 2014 termasuk
dalam kategori BAIK. Hal ini membuktikan bahwa pelayanan di
Puskesmas Jaro berjalan dengan baik sehingga kualitas pelayanannya
dinilai masyarakat memuaskan.
2. Terdapat tiga faktor yang menghambat kualitas pelayanan yaitu fasilitas
yang kurang lengkap, sumber daya manusia, dan adanya keterlambatan
petugas pelaksana pelayanan sehingga membuat wktu pelayanan lebih
lama.
B. Saran-saran
1. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, hendaknya melakukan usaha
yang maksimal pula. Begitu juga dengan pelayanan, untuk mendapatkan
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan, hendaknya
Puskesmas Jaro lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan nya agar
kedepannya mampu memberikan pelayanan yang maksimal.
49
evaluasi
secara
berkala
untuk
mengurangi
50
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran : Jelajahi dan Rasakan. Jakarta :
PT.RajaGrafindo Persada.
Azwar, Azrul. 1988. Pengantar Administrasi Kesehatan. PT Binarupa
Aksara,Jakarta.
Erlyn Nurba, 2012. Analisis tingkat kepuasan pelayanan publik pada puskesmas
Loa Janan.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003
tentang pedoman penyelenggaraan pelyanan.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2014 tentang pedoman survei kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
Koentjoro, Tjahjono. 2007. Regulasi Kesehatan di Indonesia. ANDI, Yogyakarta.
Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran, jilid 1, PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta.
Kurniawati, Dita indah, 2011. Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
pelayanan Publik di Puskesmas Poncol Kota Semarang Tahun 2011.
Moenir, H.AS, 2001, manajemen pelayanan umum di Indonesia letakan V. Bumi
Aksara, Jakarta.
Oliver, 2006. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta :PT.Erlangga.
Parasurman,dkk,1988, servqual : a multiple item scale for measuring consumer
perceptions of service quality, jurnal of retaliling.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
Sri Sukmawati dan Hardi Utomo, 2005. Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) pada Pelayanan Publik di Puskesmas Kalicacing Kota Salatiga.
Sugiyono. 1986. Metode Penelitian Adminitrasi. Alfabeta, Bandung.
Supranto, 2006. Mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Rineka Cipta,Jakarta.
Tse dan Wilson, 1988. Dalam Nasution . 2004. Manajemen Jasa Terpadu.Ghalia
Indonesia.
Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah.