Disusun Oleh :
Almira Javiera Ilma S (01031381419222)
Nuraini Defita (01031381419172)
Novia Khairunnisa (01031381419158)
Rizmie Oktariani (01031381419122)
Dosen Pembimbing
Rika Henda Safitri,SE.,M.Acc,Ak.,CA
Kelas Internasional
Fakultas Ekonomi
Universitas Sriwijaya
Palembang
2016
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................2
1.1
1.2
1.3
1.4
Latar Belakang.............................................................................................2
Rumusan Masalah........................................................................................3
Tujuan...........................................................................................................3
Manfaat.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1...........................................................................................Balance Scorecard 4
2.1.1.........................................................................Perspektif Keuangan 4
2.1.2........................................................................Perspektif Konsumen 5
2.1.3......................................................Perspektif Proses Bisnis Internal 6
2.1.4......................................Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 7
2.2.......................................................................................Sistem Ukuran Kerja 8
2.2.1........................................................Rantai Pasokan (Supply Chain) 8
2.2.2..........................................................................Audit dan Pelatihan 11
2.2.3......................................................................................Pelaksanaan 12
2.2.4.......................................................................................Lingkungan 13
2.2.5..........................................................................................Karyawan 16
2.2.6............................................................................Urusan Komunitas 18
2.3..............................................................................Design Proses dalam SPM 19
2.4..............................................................................Sistem Perumusan Strategi 22
2.5.......................................................................................Strategi Perencanaan 23
2.6.......................................................................................Penyusunan Program 26
2.7.....................................................................................Penyusunan Anggaran 28
2.8......................................................................................Kasus dan Penjelasan 31
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................35
3.1......................................................................................................Kesimpulan 35
3.2................................................................................................................Saran 35
BAB I
Pendahuluan
kata Dassler, sehingga bila digabung akan menjadi nama Adidas. Adidas mulai
memroduksi sepatu pada tahun 1920-an diHerzogenaurach, dekat Nuremberg, Jerman.
Adik dari Adolf, yaitu Rudolf Dassler, mendirikan perusahaan serupa yang diberi nama
Puma, yang saatini menjadi salah satu kompetitor Adidas. Pada Agustus 2005, Adidas
mengakuisisi salah satu rivalnya, yaitu Reebok, dalam upaya untuk memperketat
persaingan dengan kompetitor terbesarnya, Nike. Adidas telah menjadi bagian dari dunia
olahraga di segala bidangnya. Adidas memproduksi sepatu, pakaian olahraga, serta
beragam aksesoris perlengkapan olahraga yang bernilai senipada setiap produknya
selama lebih dari 80 tahun. Saat ini, Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di
bidang industri produk olahraga dan menawarkan portofolio yang begitu luas diseluruh
dunia. Strategi yang dimiliki oleh Adidas sangat simple, yaitu memperkuat brand
secara terus menerus dan melakukan improvisasi posisi kompetitif.
Pada mulanya, Adidas hanya fokus memproduksi sepatu olahraga dan pakaian
olahraga.Namun seiring berkembangnya kebutuhan manusia dan berkembangnya
teknologi, Adidasmulai mengembangkan produknya. Mereka mulai merambah untuk
membuat produk olahragauntuk semua cabang olahraga, sepatu atau sandal santai, dan
juga aksesoris-aksesoris lainnya.Dan juga saat ini, Adidas mulai banyak memproduksi
produk-produk untuk kalangan wanita dananak-anak.Selain produk-produk langsung
untuk olahraga, Adidas juga memproduksi berbagai macamaksesoris yang tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan olahraga. Produk aksesoristersebut seperti,body
care(deodorant,parfum, perlengkapan mandi), jam tangan, kacamata,tas, dan lain-lain.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dari Adidas. Ini adalah Visi,Misi,
Value, dan Slogan yang digunakan pada perusahaan Adidas AG. Perusahaan Adidas
memiliki visi yang bertujuan untuk mendukung para atlet untuk berjuang. Positioning
yang dilakukan oleh Adidas adalah mengenai usaha, kerja keras. Sehingga,
Adidasmengangkat slogan yaitu,Impossible is Nothing. Yang artinya adalah tidak ada
sesuatu yangtidak mungkin. Dengan slogan yang luar biasa ini, pola piker konsumen
telah berubah menjadiseorang yang terus berusaha untuk mencapai tujuannya ketika
menggunakan produk Adidas.Kemudian pada Maret 2011, Adidas mengubah slogannya
menjadi Adidas is All In. Arti darislogan baru ini adalah Adidas dapat digunakan oleh
semua kalangan konsumen, dapat
Adidas AG?
Bagaimana penyusunan anggaran yang terdapat pada Perusahaan Adidas AG?
Apa saja permasalahan yang ada pada Perusahaan Adidas AG?
1.3. Tujuan
Memahami sistem pengendalian management pada Perusahaan Adidas AG
Mengetahui apa kasus yang dihadapi oleh Perusahaan Adidas AG
Mengetahui bagaimana anggaran, balance scorecars dan strategic planning pada
Perusahaan Adidas AG
1.4. Maanfat
Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian yang ada pada perusahaan
tersebut
Untuk mengetahui bagaimana anggaran pada perusahaan tersebut
Untuk mengetahui masalah apa yang dihadapi pada perusahaan tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
Bisa dilihat dari gambar diatas terdapat Balance Scorecard perusahaan Adidas
AG dalam perspektif proses bisnis internal. Dari gambar terlihat bahwa strategi
6
10
Dalam hal ini Adidas AG menilai dari jumlah audit / kunjungan dan pelatihan
pabrik (number of factory audits/visits and training sessions), jumlah pelatihan dibagi
melalui wilayah dan tipe (number of training sessions divided by region and type),
jumlah audit dibagi melalui wilayah dan tipe (number of audits divided by region and
type), jumlah audit yang dilakukan di pablik lisensi (number of audits conducted in
licensee factories), ketidakpatuhan diidentifikasi di pabrik pemasok (non-compliances
indentified at supplier factories), penilaian KPI (KPI assessment), dan audit
independen FLA (independent FLA audits), dijelaskan dalam laporan data kinerja
(performance data) Adidas, dijelaskan seperti gambar dibawah ini (contoh) :
11
12
13
14
15
Didalam laporan keuangan ini juga diberikan data terkait kesehatan dan keselamatan
para pegawainya:
16
2.2.6.
Urusan Komunitas (Community Affairs)
Adidas juga melaporkan hal-hal yang dilakukan perusahaan yang
berhubungan dengan komunitas-komunitas sekitarnya, bentuk pelaporannya dapat
dilihat pada gambar dibawah:
17
18
Negara, kota
Daerah, Negara
Adidas Bold 2009 telah beroperasi di kota-kota perkotaan dan semiperkotaan India.
2) Segmentasi Psikologis
Dibagi kepribadian yang berbeda dari masing-masing konsumen dan hanya kunci
untuk menjadi berbeda.
Berprestasi
Baik berpengalaman
Pekerja keras
Peraih tujuan
3) Segmentasi Perilaku
Dibagi konsumen sesuai dengan sikap mereka, pengetahuan, respon dan
penggunaan produk. Di bawah ini adalah segmentasi perilaku untuk adidas:
Manfaat
Pengguna gym tetap
Pecinta olahraga
Atlet
Pencari citra
Penggila merek
4) Segmentasi Demografis
Dibagi menjadi segmen yang berbeda berdasarkan variabel dari ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, jenis kelamin, usia dan lain-lain
Sebagai berikut:
Umur 15-36
Tingkat pendapatan: $ 15.000
Sosial Kelas: Upper menengah, kelas atas dan atas bawah.
Jenis kelamin: Kedua laki-laki dan perempuan
2.3.4. Target Pasar
Kepribadian berolahraga yang terlibat dalam berbagai kegiatan olahraga
19
Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi,
melalui misi. Ada beberapa karakteristik keputusan strategik, yaitu:
1.
nilai kami dan untuk berkontribusi positif terhadap kinerja bisnis kami.
Efektif mengelola risiko usaha dan kepatuhan sosial dalam rantai persediaan
kami, yang berkembang, dan menjadi lebih kompleks dengan beberapa
dunia dan Top 10 atasan di setiap pasar utama bagi kami beroperasi.
Membuat perbedaan dalam masyarakat di mana kami beroperasi dengan
mendukung program-program yang benar-benar memenuhi kebutuhan lokal.
.5.
STRATEGI PERENCANAAN
.5.1.
Tren yang membentuk industri kami: digitalisasi, urbanisasi dan
individualisasi.
21
Kita harus berada di garis depan perubahan karena kita beradaptasi dengan
tuntutan konsumen baru, inovasi dalam teknologi dan dinamika keseluruhan di
industri alat olahraga berkembang. Tiga Megatrends utama di Adidas:
Digitalisasi: Kami yakin bahwa segala sesuatu yang dapat didigitalisasikan.
Ada serangkaian dari teknologi digital yang terlibat dalam penciptaan nilai:
smartphone, analisis data, infrastruktur, dll. Layanan digital juga menawarkan
kemungkinan baru sepenuhnya untuk menghubungkan dan berinteraksi
dengan konsumen kami.
Urbanisasi: kami percaya bahwa daya tarik dan kekuatan merek akan
tengah
Pada pusat dari penciptaan baru dengan ambisi kami untuk lebih mempercepat
pertumbuhan secara signifikan meningkatkan keinginan merek. Membuat yang baru
karena berfokus pada merek kami karena mereka terhubung dan terlibat kita dengan
para konsumen. Rencana bisnis strategi kami dibangun sekitar tiga pilihan strategis
yang akan mendukung kami dalam mengintensifkan fokus kami pada para konsumen
dan akan mendorong keinginan merek di masa yang akan: Kecepatan, Kota dan Open
Source.
22
Kecepatan
Mengarahkan keinginan merek dimulai dengan menempatkan konsumen
kami di jantung segala sesuatu yang kita lakukan dan melayani mereka
dengan cara sebaik mungkin. Ini meliputi memastikan bahwa bahwa
konsumen selalu menemukan produk-produk segar dan baru, di mana dan
kapan mereka menginginkan mereka. Hal ini, pada akhirnya, berarti kita
mampu mengantisipasi apa yang konsumen inginkan dan bereaksi sesuai
pada waktu yang tepat. Menjadi cepat akan memberi kita keunggulan
kompetitif mutlak. Ini termasuk:
Pengiriman cepat dari produk, berdasarkan waktu tempuh lebih pendek.
Peningkatan peluang untuk bereaksi terhadap jangka pendek dan dalam
musim Tren.
Meningkatkan jumlah saham penuh dari penjualan, sementara pada saat
yang sama mengurangi penurunan harga.
Menghilangkan risiko kelebihan/ kekurangan-persediaan dalam
pembangunan dengan memasok produk dalam jangka waktu yang singkat.
Kami mendasarkan ambisi kecepatan kami pada 3 inisiatif global dan terpusat
yang dikerahkan secara konsisten di seluruh pasar dan saluran kami:
Rencana daya tanggap: Berdasarkan data jual tayang, yang kami terima
dan
memberikan
dengan
Kota
Pusat-pusat metropolitan utama memainkan peran yang semakin berpengaruh
dalam membentuk tren global dan persepsi konsumen, perspektif dan
keputusan di sejumlah topik. Mengingat megatrend ini antara urbanisasi dan
pengaruh lanjutan dari kota, Adidas telah mendefinisikan kota sebagai salah
24
membuka
pengetahuan
kita
terbaik
tentang
di
olahraga
bidang
lain
yang
untuk
dan
unik
penjualan lainnya.
Kepatuhan sosial dalam rantai pasokan kami
Pekerja di pabrik-pabrik pemasok kami 'memainkan peran sentral dalam
program kami. Itu kepedulian terhadap kesejahteraan dan hak-hak mereka
yang mendorong kami untuk menulis "Standar Tempat Kerja" dan untuk
membangun sistem manajemen kepatuhan meliputi semua merek dari Adidas.
Rantai pasokan kami besar, bertingkat dan bervariasi. Kami memiliki
pendekatan rinci untuk mengelola hubungan dengan pemasok kami dan kami
terus mengembangkan cara-cara untuk mengajak pemasok yang merupakan
bagian dari langsung dan tidak langsung rantai pasokan menjadi tertarik.
Mengajak para pemegang saham
Sebagai perusahaan kami tidak beroperasi dalam isolasi dan kita cari
umpan balik dari para pemegang saham internal dan eksternal dengan hatihati mendengarkan, menanggapi dan terlibat dengan mereka. keterlibatan
kami dengan orang-orang dalam perusahaan serta eksternal termasuk
pemerintah, masyarakat sipil, investor, analis, pelanggan, dan aliansi industri.
25
26
serta untuk
membuktikan apakah suatu perencanaan keuangan akan sesuai dengan tujuan organisasi.
.7.1
Realitas Anggaran
1. Anggaran merupakan tanggungjawab
semua
fungsi,
terutama
fungsi
opersional.
2. Anggaran adalah rencana penciptaan nilai melaluikegiatan pengelolaan sumber
daya organisasi secara bertanggungjawab melalui perencanaan dengan baik
perolehan dan pengorbanan sumber daya langka organisasi
3. Anggaran merupakan peta perjalanan untuk mewujudkan masa depan.
4. Anggaran merupakan wujud tanggungjawab personel dalam memanfaatkan
sumber daya langka organisasi.
.7.2.
Proses Penyusunan
Proses penyusunan ini terbagi dengan 2 cara yaitu:
a) Tradisional
Berfokus pada tujuan fungsional
Biaya hanya dihubungkan dengan wewenang seorang manajer
Lebih berfokus pada pembelian aspek keuangan contoh : anggaran
Departemen
2.7.3. Activity based-budgeting
Proses perencanaan pengerahan dan pengarahan seluruh aktivitas perusahaan
ke penciptaan nilai (value). Fokus penyusunan anggaran berbasis aktivitas untuk
diarahkan ke pemacu nilai :
1. Memperoleh atau pertumbuhan pangsa pasar
2. Peningkatan laju pertumbuhan pendapatan
3. Peningkatan produktivitas aktiva
4. Penignkatan profit margin
5. Pengurangan pajak penghasilan
6. Pengurangan biaya
7. Pengurangan biaya modal
27
Dibawah ini adalah budgeting yang dibuat oleh Adidas Ag. Yang dibuat 5
tahun mulai dari tahun 2014- 2018. Dan setelah kita liat dari prediksi kinerja itu, tahun
2014,2015 telah di lewati dan sedangkan tahun 2016 sedang di jalankan dan sebentar
lagi akan berakhir.
Maka dari itu, pada tahun yang telah lewat/ telah dilewati ini bisa kita liat
pencapaian yang telah dicapai oleh Adidas ag apakah budgeting ini terealisasi atau
tidak.
Budgeting ini juga terdiri penjuan, harga pokok penjualan,pendapatan
operasional, total beban, laba sebelum pajak, pajak dan maka akan menghasilkan
pemasukkan.
BUDGETING Prediksi Kinerja
Mata Uang :
2014
2015
2016
2017
2018
dalam jutaan
Penjualan
Harga Pokok
16.000
7.052
17.600
6.664
19.360
6.298
21.296
5.951
23.426
5.624
Penjualan
Pendapatan
8.948
10.936
13.062
15.345
17.802
Operasional
Total Beban
Laba Sebelum
6.000
2.093
6.180
4.756
6.365
6.697
6.556
8.788
6.753
11.049
2.093
855
3.377
1.379
4.755
1.942
6.240
2.549
7.845
3.204
28
2.8.
Kasus
dan
Penjelasannya
Adidas AG merupakan peruasahaan yang mendunia, dan tentunya tidak luput dari
kasus-kasus yang mengiringi perusahaan ini. Scandal-scandal yang dimiliki Adidas AG
29
Bangkoknya Adidas mengatakan bahwa dia dibayar kurang dari 1 euro per hari dan
dia bekerja selama 12 jam setiap harinya. Wanita ini juga berkata bahwa kondisi
pabrik di Thailand sangatlah buruk dan manajement bertingkah brutal demi memenuhi
permintaan dalam waktu yang sangat terbatas, mereka juga sering menolak permintaan
pegawai untuk libur dan hari sakit. Masalah ini sangat similar dengan apa yang
dilaporkan oleh para pekerja Indonesia.
Juru bicara Adidas, Peter Csanadi, membalas tuduhan tersebut dengan Kami
memiliki pabrik-pabrik dimana kondisi sangat baik dan kami menganggap seluruh
masalah ini dengan sangat serius begitu katanya. Kami tau kami mememiliki
masalah, dan kami harus mengakhiri beberapa kontrak karena kami melihat bahwa
manajemen tidak tertarik dalam kondisi kerja yang baik. Kami bekerja sangat dekat
dengan manajemen pabrik dan meminta agar mereka memastikan kondisi yang baik
30
untuk para pekerja. Kami juga punya tim kami sendiri yang pergi ke pabrik untuk
menyelesaikan masalah seperti ini.
Adidas, yang kaos sepak bola menjual di toko high street Inggris selama lebih
dari 50, telah mengakui masalah di dua pabrik di Indonesia, dan baru-baru ini
meningkat gaji pekerjanya dan mengambil langkah-langkah untuk meringankan
tuntutan lembur. Salinan kartu identitas buruh sekarang disimpan di pabrik Nikomas
untuk memastikan bahwa tidak ada bawah 18 tahun bekerja di sana.
Perusahaan juga mengakui bahwa pada kuota pabrik Tuntex ditetapkan terlalu
tinggi. Pekerja mengeluh karena didenda karena datang untuk bekerja lima menit
terlambat. Adidas menegaskan bahwa perempuan yang mengambil cuti saat
menstruasi, secara hukum berhak, kehilangan bonus kehadiran 6.000 Rupiah (50p) dan
bahwa manajer telah dipecat karena pelecehan seksual.
2.8.2. Upah Rendah Pegawai
Voa Indonesia mengeluarkan artikel atau berita berjudul Pekerja Pabrik
Adidas Bentrok dengan Polisi yang dipublish pada tanggal 19 Oktober 2012. Dalam
artikel ini dijelaskan bahwa para pekerja pabrik Adidas di Tanggerang tengah
melakukan demonstrasi terkait upah kerja yang rendah. Upah kerja di Indonesia ini
dianggap sebagai salah satu yang terendah di Asia, bukan hanya itu saja ternyata suda
sering terjadi PHK pada perusahaan Adidas ini sehingga para pekerja juga meminta
untuk dipekerjakan kembali demi memenuhi kebutuhan hidup.
Juru bicara Adidas di Jerman mengatakan Adidas telah mendesak Panarub
untuk melakukan diskusi kembali dengan serikat pekerja setelah sekitar 900 pekerja
dipecat karena mogok dan menuntut pembayaran, ujar juru bicara Adidas di Jerman.
Adidas mengatakan perusahaan itu tidak akan mengijinkan pembuatan pesanan oleh
subkontraktor tersebut sampai masalah terselesaikan.
2.8.3. Eksploitasi Adidas
Artikel yang dikeluarkan oleh www.media.waronwant.org berjudul Adidias
Exploitation: The Truth Behind The Brand menjelaskan hasil pengamatan yang
dlakukan oleh peneliti Playfair tentang kondisi pegawai atau pekerja Adidas. Artikel
ini menjelaskan bahwa pada hampir setiap pabrik yang mereka kunjungi para pekerja
mengalami masalah yang sama yaitu: pembayaran gaji yang rendah, kondisi tempat
kerja yang buruk dan ancaman, hukuman apabila mereka mencoba untuk
31
BAB III
PENUTUPAN
3.1.
Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah kami sampaikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan dari Balance Scorecard yang
dipandang dari Keuangan (Financial Persepective), Konsumen (Customer Persective),
Proses Bisnis Internal (Internal Process Perpective) dan Pembelajaran dan Pertumbuhan
(Learning and Growth Perspective). Perusahaan Adidas ini telah mempunyai
sistem yang bagus. Sebagian besar Adidas memprediksikan targetnya
secara meningkat, tetapi ada juga yang stabil. Seperti di perspektif
konsumen pada bagian konsumen baru pihak Adidas melakukan
meningkatan setiap Tahunnya dari 10%,15% dan 20% sedangkan di
perspektif keuangan bagian Return on Equity (ROE) pihak Adidas
menargetkan secara stabil yaitu sebesar 12%. Dari segi sistem ukuran
kerja, pihak Adidas membaginya menjadi 6 yaitu rantai pasokan, audit
dan pelatihan, pelaksanaan, lingkungan, karyawan dan
komunitas.Untuk strategi yang dimiliki pihak Adidas ini cenderung ke
strategi pertumbuhan (Growth Strategy) karena Adidas selalu
memberikan inovasi baru yang telah mereka rancang sesuai dengan
perencanaan strategi mereka.
3.2. Saran
Suatu perusahaan yang memiliki sistem yang baik bukan berarti kinerja perusahaan
itu dinilai bagus karena untuk mengukur bagus atau tidaknya kinerja perusahaan tidak
hanya di nilai dari sistem saja. Penilaian kinerja dapat di lihat dari 2 sisi yaitu financial
dan non-financial. Kalau kita membicarakan sistem yang ada di perusahaan Adidas tentu
33
saja sistemnya sudah bagus tetapi di saran ini kelompok kami akan mengeluarkan
pendapat untuk kesejahteraan karyawannya. Dapat dilihat dibagian kasus yang terjadi di
Adidas, sebagian besar tentang permasalahan karyawannya baik kasus pekerja di bawah
umur, upah pegawai yang rendah dan pengeksploitasian yang dilakukan pihak Adidas
terhadap karyawannya. Pihak Adidas harusnya lebih memperhatikan para pekerjanya dan
dalam perekrutan pegawai baru harus sesuai dengan Standard Operational Procedure
(SOP) yang ada bahwa anak di bawah umur tidak boleh disuruh bekerja dan ketentuan
jam kerjanya yang harus lebih tegas. Pemerintah di Indonesia juga harus tegas terhadap
persoalan buruh yang seiring waktu sering di eksploitasi secara sepihak oleh perusahaan
Daftar Pustaka
34
https://markets.ft.com/data/equities/tearsheet/forecasts?s=ADSX.N:GER
http://www.slideshare.net/ppnd/business-plan-for-adidas
http://www.adidas-group.com/media/filer_public/e9/73/e973acf3-f889-43e5-b3c0bc870d53b964/2015_gb_en.pdf
http://www.adidas-group.com/media/filer_public/2013/08/26/adidas_spr2011_full.pdf
http://www.adidas-group.com/media/filer_public/e9/73/e973acf3-f889-43e5-b3c0bc870d53b964/2015_gb_en.pdf
http://www.voaindonesia.com/a/pekerja-pabrik-adidas-bentrok-denganpolisi/1529403.html
https://www.theguardian.com/sustainable-business/sustainable-fashion-blog/adidasworker-rights-china-factory-strike
https://www.theguardian.com/uk/2000/nov/19/jasonburke.theobserver
35