Anda di halaman 1dari 36

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PADA PERUSAHAAN ADIDAS AG

Disusun Oleh :
Almira Javiera Ilma S (01031381419222)
Nuraini Defita (01031381419172)
Novia Khairunnisa (01031381419158)
Rizmie Oktariani (01031381419122)

Dosen Pembimbing
Rika Henda Safitri,SE.,M.Acc,Ak.,CA

Kelas Internasional
Fakultas Ekonomi
Universitas Sriwijaya
Palembang
2016

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................2
1.1
1.2
1.3
1.4

Latar Belakang.............................................................................................2
Rumusan Masalah........................................................................................3
Tujuan...........................................................................................................3
Manfaat.........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1...........................................................................................Balance Scorecard 4
2.1.1.........................................................................Perspektif Keuangan 4
2.1.2........................................................................Perspektif Konsumen 5
2.1.3......................................................Perspektif Proses Bisnis Internal 6
2.1.4......................................Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 7
2.2.......................................................................................Sistem Ukuran Kerja 8
2.2.1........................................................Rantai Pasokan (Supply Chain) 8
2.2.2..........................................................................Audit dan Pelatihan 11
2.2.3......................................................................................Pelaksanaan 12
2.2.4.......................................................................................Lingkungan 13
2.2.5..........................................................................................Karyawan 16
2.2.6............................................................................Urusan Komunitas 18
2.3..............................................................................Design Proses dalam SPM 19
2.4..............................................................................Sistem Perumusan Strategi 22
2.5.......................................................................................Strategi Perencanaan 23
2.6.......................................................................................Penyusunan Program 26
2.7.....................................................................................Penyusunan Anggaran 28
2.8......................................................................................Kasus dan Penjelasan 31
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................35
3.1......................................................................................................Kesimpulan 35
3.2................................................................................................................Saran 35

BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Adidas adalah sepatu buatan Jerman. Perusahaan ini didirikan oleh Adolf Dassler.
Nama Adidas berasal dari nama pendirinya, yaitu Adi dari kataAdolf dan Das dari

kata Dassler, sehingga bila digabung akan menjadi nama Adidas. Adidas mulai
memroduksi sepatu pada tahun 1920-an diHerzogenaurach, dekat Nuremberg, Jerman.
Adik dari Adolf, yaitu Rudolf Dassler, mendirikan perusahaan serupa yang diberi nama
Puma, yang saatini menjadi salah satu kompetitor Adidas. Pada Agustus 2005, Adidas
mengakuisisi salah satu rivalnya, yaitu Reebok, dalam upaya untuk memperketat
persaingan dengan kompetitor terbesarnya, Nike. Adidas telah menjadi bagian dari dunia
olahraga di segala bidangnya. Adidas memproduksi sepatu, pakaian olahraga, serta
beragam aksesoris perlengkapan olahraga yang bernilai senipada setiap produknya
selama lebih dari 80 tahun. Saat ini, Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di
bidang industri produk olahraga dan menawarkan portofolio yang begitu luas diseluruh
dunia. Strategi yang dimiliki oleh Adidas sangat simple, yaitu memperkuat brand
secara terus menerus dan melakukan improvisasi posisi kompetitif.
Pada mulanya, Adidas hanya fokus memproduksi sepatu olahraga dan pakaian
olahraga.Namun seiring berkembangnya kebutuhan manusia dan berkembangnya
teknologi, Adidasmulai mengembangkan produknya. Mereka mulai merambah untuk
membuat produk olahragauntuk semua cabang olahraga, sepatu atau sandal santai, dan
juga aksesoris-aksesoris lainnya.Dan juga saat ini, Adidas mulai banyak memproduksi
produk-produk untuk kalangan wanita dananak-anak.Selain produk-produk langsung
untuk olahraga, Adidas juga memproduksi berbagai macamaksesoris yang tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan olahraga. Produk aksesoristersebut seperti,body
care(deodorant,parfum, perlengkapan mandi), jam tangan, kacamata,tas, dan lain-lain.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dari Adidas. Ini adalah Visi,Misi,
Value, dan Slogan yang digunakan pada perusahaan Adidas AG. Perusahaan Adidas
memiliki visi yang bertujuan untuk mendukung para atlet untuk berjuang. Positioning
yang dilakukan oleh Adidas adalah mengenai usaha, kerja keras. Sehingga,
Adidasmengangkat slogan yaitu,Impossible is Nothing. Yang artinya adalah tidak ada
sesuatu yangtidak mungkin. Dengan slogan yang luar biasa ini, pola piker konsumen
telah berubah menjadiseorang yang terus berusaha untuk mencapai tujuannya ketika
menggunakan produk Adidas.Kemudian pada Maret 2011, Adidas mengubah slogannya
menjadi Adidas is All In. Arti darislogan baru ini adalah Adidas dapat digunakan oleh
semua kalangan konsumen, dapat

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana Balance Scorecard pada Perusahaan Adidas AG?
Bagaimana sistem penguuran kinerja pada Perusahaan Adidas AG?
Bagaimana Desain Proses Sistem Pengendalian Management pada Perusahaan

Adidas AG?
Bagaimana penyusunan anggaran yang terdapat pada Perusahaan Adidas AG?
Apa saja permasalahan yang ada pada Perusahaan Adidas AG?

1.3. Tujuan
Memahami sistem pengendalian management pada Perusahaan Adidas AG
Mengetahui apa kasus yang dihadapi oleh Perusahaan Adidas AG
Mengetahui bagaimana anggaran, balance scorecars dan strategic planning pada
Perusahaan Adidas AG
1.4. Maanfat
Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian yang ada pada perusahaan

tersebut
Untuk mengetahui bagaimana anggaran pada perusahaan tersebut
Untuk mengetahui masalah apa yang dihadapi pada perusahaan tersebut

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Balance Scorecard


BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh
Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990.
BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor).
Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan
3

non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara


performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal. Sedangkan
scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance
seseorang. Balance scorecard dapat diartikan suatu sistem manajemen yang mampu
menterjemahkan strategi organisasi dalam sasaran yang jelas, ukuran-kuran yang baku,
target, inisiatif, yang dipandang dari 4 perspektif, yaitu:
Keuangan (Financial Persepective)
Konsumen (Customer Persective)
Proses Bisnis Internal (Internal Process Perpective)
Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective)
Perusahaan Adidas AG juga memiliki balance scorecard yang sesuai dengan
pengertian dan memiliki persektif yang sama dengan disebutkan diatas. Berikut Balance
scorecard yang dimiliki oleh Adidas untuk tahun 2012-2014 :
2.1.1. Perspektif Keuangan
Bisa dilihat dari gambar dibawah terdapat Balance Scorecard perusahaan
Adidas AG dalam perspektif keuangan. Dari gambar terlihat bahwa strategi organisasi
telah diterjemahkan dalam penjabaran sasaran (objectives), Ukuran yang digunakan
dalam mencapai sasaran tersebut (Measurements), target yang ditetapkan pada tiap
tahun (dalam hal ini tahun 2012-2014), programs yang di inisiatifkan, budget yang
direncanakan serta departemen yang berhubungan. Semua penjabaran ini bertujuaan
untuk menterjemahkan strategi organisasi dalam perspektif keuangan.

2.1.2. Perspektif Konsumen


Bisa dilihat dari gambar dibawah terdapat Balance Scorecard perusahaan
Adidas AG dalam perspektif konsumen. Dari gambar terlihat bahwa strategi organisasi
telah diterjemahkan dalam penjabaran sasaran (objectives), Ukuran yang digunakan
dalam mencapai sasaran tersebut (Measurements), target yang ditetapkan pada tiap
tahun (dalam hal ini tahun 2012-2014), programs yang di inisiatifkan serta budget
yang direncanakan serta departemen yang berhubungan. Semua penjabaran ini
bertujuaan untuk menterjemahkan strategi organisasi dalam perspektif konsumen.

2.1.3. Perspective Proses Bisnis Internal

Bisa dilihat dari gambar diatas terdapat Balance Scorecard perusahaan Adidas
AG dalam perspektif proses bisnis internal. Dari gambar terlihat bahwa strategi
6

organisasi telah diterjemahkan dalam penjabaran sasaran (objectives), Ukuran yang


digunakan dalam mencapai sasaran tersebut (Measurements), target yang ditetapkan
pada tiap tahun (dalam hal ini tahun 2012-2014), programs yang di inisiatifkan serta
budget yang direncanakan serta departemen yang berhubungan. Semua penjabaran ini
bertujuaan untuk menterjemahkan strategi organisasi dalam perspektif proses bisnis
internal.
2.1.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Bisa dilihat dari gambar dibawah terdapat Balance Scorecard perusahaan


Adidas AG dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dari gambar terlihat
bahwa strategi organisasi telah diterjemahkan dalam penjabaran sasaran (objectives),
Ukuran yang digunakan dalam mencapai sasaran tersebut (Measurements), target yang
ditetapkan pada tiap tahun (dalam hal ini tahun 2012-2014), programs yang di
inisiatifkan serta budget yang direncanakan serta departemen yang berhubungan.
Semua penjabaran ini bertujuaan untuk menterjemahkan strategi organisasi dalam
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
2.2. Sistem Ukuran Kerja
Pada perusahan Adidas AG, sistem ukuran data yang digunakan atau pelaporan
performance yang ditujukannya pada publik atau investor terdiri dari :
7

2.2.1. Rantai Pasokan (Supply Chain)


Dalam hal ini Adidas AG menilai jumlah pabrik pemasok (number of
supplier factories), Factories by country, dan Adidas Group Licensees dijelaskan
dalam laporan data kinerja (performance data) Adidas, dijelaskan seperti gambar
dibawah ini:

2.2.2. Audit dan Pelatihan (Audits and Training)

10

Dalam hal ini Adidas AG menilai dari jumlah audit / kunjungan dan pelatihan
pabrik (number of factory audits/visits and training sessions), jumlah pelatihan dibagi
melalui wilayah dan tipe (number of training sessions divided by region and type),
jumlah audit dibagi melalui wilayah dan tipe (number of audits divided by region and
type), jumlah audit yang dilakukan di pablik lisensi (number of audits conducted in
licensee factories), ketidakpatuhan diidentifikasi di pabrik pemasok (non-compliances
indentified at supplier factories), penilaian KPI (KPI assessment), dan audit
independen FLA (independent FLA audits), dijelaskan dalam laporan data kinerja
(performance data) Adidas, dijelaskan seperti gambar dibawah ini (contoh) :

11

2.2.3. Pelaksanaan (Enforcement)


Dalam hal ini Adidas AG menilai dari jumlah surat peringatan (warning
letters), dan penghentian dan penolakan (terminations and rejections), dijelaskan
dalam laporan data kinerja (performance data) Adidas, dijelaskan seperti gambar
dibawah ini (contoh) :

12

2.2.4. Lingkungan (Environment)


Adidas juga melaporkan kinerjanya dalam hal lingkungan sekitarnya, dapat
dilihat dari contoh laporannya dibawah ini:

13

14

2.2.5. Karyawan (Employee)


Adidas juga melampirkan data statik karyawannya sebagai bentuk lain dari
performance data, dapat dilihat pada gambar dibawah:

15

Didalam laporan keuangan ini juga diberikan data terkait kesehatan dan keselamatan
para pegawainya:

16

2.2.6.
Urusan Komunitas (Community Affairs)
Adidas juga melaporkan hal-hal yang dilakukan perusahaan yang
berhubungan dengan komunitas-komunitas sekitarnya, bentuk pelaporannya dapat
dilihat pada gambar dibawah:

17

2.3. Design proses dalam Sistem Pengendalian Management


2.3.1. Visi
Adidas Group berupaya untuk menjadi pemimpin global dalam industri alat
olahraga dengan merek dibangun di atas semangat untuk olahraga dan gaya hidup
olahraga. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat merek dan produk kami untuk
meningkatkan posisi kompetitif kami.
2.3.2. Misi
1) Perusahaan adalah inovasi dan desain pemimpin yang berusaha untuk
membantu atlet dari semua tingkat keahlian mencapai kinerja puncak dengan
setiap produk yang kami bawa ke pasar.
2) Perusahaan adalah yang konsumen fokus dan oleh karena itu kita terus
meningkatkan kualitas, pura, perasaan, dan citra produk kami dan struktur
organisasi kami untuk mencocokkan dan melampaui harapan konsumen dan
untuk menyediakan mereka dengan nilai tertinggi.
3) Perusahaan ini adalah organisasi global yang secara sosial dan bertanggung
jawab terhadap lingkungan, yang mencakup kreativitas dan keragaman, dan
finansial bermanfaat bagi karyawan dan pemegang saham.
4) Perusahaan berdedikasi untuk secara konsisten memberikan hasil keuangan
yang luar biasa.
2.3.3. Segmentasi Pasar
1) Segmentasi Geografis
Membagi pasar menjadi unit yang berbeda dari lokasi
Lingkungan,

18

Negara, kota
Daerah, Negara
Adidas Bold 2009 telah beroperasi di kota-kota perkotaan dan semiperkotaan India.
2) Segmentasi Psikologis
Dibagi kepribadian yang berbeda dari masing-masing konsumen dan hanya kunci
untuk menjadi berbeda.
Berprestasi
Baik berpengalaman
Pekerja keras
Peraih tujuan
3) Segmentasi Perilaku
Dibagi konsumen sesuai dengan sikap mereka, pengetahuan, respon dan
penggunaan produk. Di bawah ini adalah segmentasi perilaku untuk adidas:
Manfaat
Pengguna gym tetap
Pecinta olahraga
Atlet
Pencari citra
Penggila merek
4) Segmentasi Demografis
Dibagi menjadi segmen yang berbeda berdasarkan variabel dari ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, jenis kelamin, usia dan lain-lain
Sebagai berikut:
Umur 15-36
Tingkat pendapatan: $ 15.000
Sosial Kelas: Upper menengah, kelas atas dan atas bawah.
Jenis kelamin: Kedua laki-laki dan perempuan
2.3.4. Target Pasar
Kepribadian berolahraga yang terlibat dalam berbagai kegiatan olahraga

seperti sepak bola, rugby, atletik dan basket.


Anak muda
Laki-laki dan perempuan
Usia antara 10 sampai 30

19

2.3.5. Penempatan Produk


Adidas
Merek berupaya untuk menjadi merek global terkemuka dan alat olahraga
paling popular
Fokus pada inovasi dan teknologi
Adidas Originals
Merek pertama meningkatkan aset olahraga di gaya hidup
Dianggap sebagai merek gaya hidup olahraga yang sah.
Adidas Sport Style

"Masa Depan pakaian olahraga


Termasuk label Y-3
Desain Porsche Olah Raga

2.3.6. KOMPETENSI INTI ADIDAS


Teknologi
Fokus pelanggan
Pengakuan Merek
Rantai penawaran
Kolaborasi kompetitif
.4. SISTEM PERUMUSAN STRATEGI
20

Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi,
melalui misi. Ada beberapa karakteristik keputusan strategik, yaitu:
1.

Mencakup beberapa bagian atau keseluruhan organisasi

2. Membutuhkan sumber daya(SDM, keuangan, informasi, &fisik) yang besar


3. Berdampak pada jangka panjang
.4.1.
Manfaat dari sistem perumusan strategi
1. Sistem merupakan cara untuk menstrukturisasi realitas masa depan
2. Sistem merupakan sarana pengambilan keputusan sistematik untuk
membangun masa depan organisasi
3. Sistem menjadikan eksplisit pemilihan dan imolementasi strategi untuk
merangsang berbagai pemikiran
4. Sistem menyediakan sarana untuk mensintesakan berbagai ide personel dalam
2.4.2

membangun masa depan organisasi


Lima strategi Adidas adalah:
Menanamkan kelestarian lingkungan di semua produk, proses dan layanan
untuk secara signifikan meningkatkan dampak lingkungan di seluruh rantai

nilai kami dan untuk berkontribusi positif terhadap kinerja bisnis kami.
Efektif mengelola risiko usaha dan kepatuhan sosial dalam rantai persediaan
kami, yang berkembang, dan menjadi lebih kompleks dengan beberapa

hubungan dan jalur membentang komunikasi dan kontrol.


Memperluas keterlibatan kami secara internal maupun eksternal - kemitraan
dengan pihak lain untuk menanamkan pemikiran baru dan cara yang lebih
baik dari kolaborasi dalam bisnis kami dan sepanjang rantai pasokan kami.

Bekerja bersama-sama untuk membuat perbedaan.


Membuat yang terbaik dan paling produktif di tempat kerja di industri dengan
menjadi juara dalam bakat dan manajemen beruntun, seorang perekrut kelas

dunia dan Top 10 atasan di setiap pasar utama bagi kami beroperasi.
Membuat perbedaan dalam masyarakat di mana kami beroperasi dengan
mendukung program-program yang benar-benar memenuhi kebutuhan lokal.

.5.

STRATEGI PERENCANAAN
.5.1.
Tren yang membentuk industri kami: digitalisasi, urbanisasi dan
individualisasi.

21

Kita harus berada di garis depan perubahan karena kita beradaptasi dengan
tuntutan konsumen baru, inovasi dalam teknologi dan dinamika keseluruhan di
industri alat olahraga berkembang. Tiga Megatrends utama di Adidas:
Digitalisasi: Kami yakin bahwa segala sesuatu yang dapat didigitalisasikan.
Ada serangkaian dari teknologi digital yang terlibat dalam penciptaan nilai:
smartphone, analisis data, infrastruktur, dll. Layanan digital juga menawarkan
kemungkinan baru sepenuhnya untuk menghubungkan dan berinteraksi
dengan konsumen kami.
Urbanisasi: kami percaya bahwa daya tarik dan kekuatan merek akan

ditentukan oleh keberhasilan mereka dalam terus berkembang di kota besar.


Sejak tahun 1990, jumlah kota-kota besar dengan lebih dari 10 juta penduduk
telah tiga kali lipat. Ini adalah 'halo' lokasi, di mana persepsi merek akan
dibentuk. Dari sana, mereka akan menyebar ke seluruh dunia.
Individualisasi: konsumen kaitannya dengan merek semakin berdasarkan

pengalaman masing-masing dengan merek, kampanye atau produk. Tren ini


berkembang dalam hal penting dan kami bertekad untuk memenuhi tren ini
dengan merek kami.
.5.2.

Menciptakan penempatan baru pada merek untuk ke panggung

tengah
Pada pusat dari penciptaan baru dengan ambisi kami untuk lebih mempercepat
pertumbuhan secara signifikan meningkatkan keinginan merek. Membuat yang baru
karena berfokus pada merek kami karena mereka terhubung dan terlibat kita dengan
para konsumen. Rencana bisnis strategi kami dibangun sekitar tiga pilihan strategis
yang akan mendukung kami dalam mengintensifkan fokus kami pada para konsumen
dan akan mendorong keinginan merek di masa yang akan: Kecepatan, Kota dan Open
Source.

22

Kecepatan
Mengarahkan keinginan merek dimulai dengan menempatkan konsumen
kami di jantung segala sesuatu yang kita lakukan dan melayani mereka
dengan cara sebaik mungkin. Ini meliputi memastikan bahwa bahwa
konsumen selalu menemukan produk-produk segar dan baru, di mana dan
kapan mereka menginginkan mereka. Hal ini, pada akhirnya, berarti kita
mampu mengantisipasi apa yang konsumen inginkan dan bereaksi sesuai
pada waktu yang tepat. Menjadi cepat akan memberi kita keunggulan
kompetitif mutlak. Ini termasuk:
Pengiriman cepat dari produk, berdasarkan waktu tempuh lebih pendek.
Peningkatan peluang untuk bereaksi terhadap jangka pendek dan dalam
musim Tren.
Meningkatkan jumlah saham penuh dari penjualan, sementara pada saat
yang sama mengurangi penurunan harga.
Menghilangkan risiko kelebihan/ kekurangan-persediaan dalam
pembangunan dengan memasok produk dalam jangka waktu yang singkat.
Kami mendasarkan ambisi kecepatan kami pada 3 inisiatif global dan terpusat
yang dikerahkan secara konsisten di seluruh pasar dan saluran kami:
Rencana daya tanggap: Berdasarkan data jual tayang, yang kami terima
dan

analisa pada awal musim, kami kembali memesan produk dan

memberikan

mereka dalam musim untuk memenuhi permintaan

konsumen yang lebih tinggi dari yang diperkirakan


Tidak pernah keluar dari persediaan: kita berstandarisasi dan memperkuat
yang

sudah ada 'tidak pernahkeluar-persediaannya' proposisi bisnis

dengan

menetapkan global, tawaran permanen dengan siklus hidup

lebih lama dan

reproduksi terus menerus dan penambahan. Ini akan

memastikan produk kami

yang paling ikonik dan diinginkan secara

permanen tersedia untuk konsumen kami.


Di musim penciptaan: kami berencana rentang yang akan dibuat kemudian
di

musim untuk membuat atau mengambil tren terbaru dari industri


23

mengarahkan keinginan merek ke tataran yang baru.

Kota
Pusat-pusat metropolitan utama memainkan peran yang semakin berpengaruh
dalam membentuk tren global dan persepsi konsumen, perspektif dan
keputusan di sejumlah topik. Mengingat megatrend ini antara urbanisasi dan
pengaruh lanjutan dari kota, Adidas telah mendefinisikan kota sebagai salah

satu pilihan strategis.


Open Source
Open Source adalah pola pikir baru yang berkaitan dengan kolaborasi,
mengundang atlet, konsumen dan mitra untuk menjadi bagian dari
kelompok adidas. Kami bertujuan untuk membuka pintu kami untuk
pemikir kreatif dan pencipta, yang mempengaruhi masa depan olahraga
dan budaya melalui pendekatan kolaboratif dan pola pikir.
Mendefinisikan open source sebagai prioritas strategis berarti bahwa
kami bermaksud untuk:
Menyediakan akses bagi eksternal untuk alat dan sumber daya yang kita
gunakan untuk menciptakan.
Mendapatkan modal kreatif, sebagai wawasan baru, keterampilan,
kompetensi dan pengetahuan khusus kadang-kadang membutuhkan
sumber daya yang luas
untuk membangun.
Memperkuat persepsi konsumen terhadap merek kami sebagai pemimpin
yang inovatif dalam olahraga. Oleh karena itu kami bermaksud untuk
memberikan konsumen kami akses ke kemajuan proyek dan proses
penciptaan. Kami telah menetapkan 3 inisiatif strategis untuk Open
Source:
Kolaborasi kreatif: kolaborasi kreatif ditargetkan untuk meningkatkan
modal kreatif kita melalui alat-alat baru, lingkungan baru dan
perspektif baru dari Para pemikir kreatif diluar.
Atlet kolaborasi: inisiatif strategis dari kolaborasi atlet bertujuan untuk
membangun komunitas atlet yang membantu membentuk masa depan
tempat mereka dengan kami, seperti proyek ruang digital kami, yang
akan memungkinkan mengalami cerita dari merek kami dan menjadi

24

bagian dari komunitas yang memberi kami pengaruh.


Mitra kolaborasi: inisiatif strategis di bidang kolaborasi mitra berniat
untuk

membuka

pengetahuan

berkolaborasi dengan mitra

kita

terbaik

tentang
di

olahraga

bidang

kompetensi pertukaran inti untuk menciptakan nilai

lain

yang

untuk
dan
unik

untuk merek kami.

.6. PENYUSUNAN PROGRAM


Ada lima program untuk mewujudkan strategi keberlanjutan kami:
Ketahanan lingkungan
Mengintegrasikan pemikiran lingkungan dan bertindak dalam operasi
sehari-hari dan mengembangkan solusi cerdas - ini adalah apa yang kami
ingin Strategi Lingkungan kami capai. Hal ini bertujuan untuk secara
substansial meningkatkan jejak lingkungan Adidas dengan mengubah proses
kami di setiap bagian dari rantai nilai,inovasi dan desain produk melalui
pengembangan dan operasi manufaktur untuk toko sendiri dan saluran

penjualan lainnya.
Kepatuhan sosial dalam rantai pasokan kami
Pekerja di pabrik-pabrik pemasok kami 'memainkan peran sentral dalam
program kami. Itu kepedulian terhadap kesejahteraan dan hak-hak mereka
yang mendorong kami untuk menulis "Standar Tempat Kerja" dan untuk
membangun sistem manajemen kepatuhan meliputi semua merek dari Adidas.
Rantai pasokan kami besar, bertingkat dan bervariasi. Kami memiliki
pendekatan rinci untuk mengelola hubungan dengan pemasok kami dan kami
terus mengembangkan cara-cara untuk mengajak pemasok yang merupakan

bagian dari langsung dan tidak langsung rantai pasokan menjadi tertarik.
Mengajak para pemegang saham
Sebagai perusahaan kami tidak beroperasi dalam isolasi dan kita cari
umpan balik dari para pemegang saham internal dan eksternal dengan hatihati mendengarkan, menanggapi dan terlibat dengan mereka. keterlibatan
kami dengan orang-orang dalam perusahaan serta eksternal termasuk
pemerintah, masyarakat sipil, investor, analis, pelanggan, dan aliansi industri.

25

Kami terlibat secara internal dengan karyawan dan manajer untuk


mengembangkan cara-cara yang tepat dan penyematan yang inovatif
keberlanjutan berpikir dan proses dalam kami organisasi. Eksternal kita

mencari bentuk-bentuk kemitraan yang inovatif.


Mengembangkan karyawan
Orang-orang kami sangat penting bagi keberhasilan kami. Kami berusaha
untuk menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan semangat tim,
gairah, keterlibatan dan prestasi. Kami mempromosikan budaya kinerja
berdasarkan kekuatan kepemimpinan dan karena itu menghubungkan
kompensasi karyawan untuk pencapaian kelompok dan individu. Kami
bertujuan untuk terus mengembangkan karyawan kami dengan peluang untuk
mengembangkan karirnya, sementara menegakkan budaya yang merayakan
keragaman dan mendorong mobilitas global. Kami juga tahu betapa
pentingnya untuk terus menarik dan merekrut orang baru untuk Grup adidas.
Dalam hal ini disebut 'Perang untuk bakat', itu adalah penting bahwa kita
menjadi kelas dunia perekrut, dan ambisi ini telah membawa kita untuk
memulai inovatif program untuk meningkatkan profil kami dengan karyawan
potensial. Kami bertujuan untuk menciptakan rangsangan dan menarik kerja
lingkungan seperti yang kita berusaha untuk menjadi 10 majikan Top pilihan

di pasar kunci di mana kami beroperasi.


Berkontribusi kepada masyarakat setempat.
Sebagai perusahaan multinasional, Adidas ada di berbagai negara di
seluruh dunia dan bisnis ini mempengaruhi pada kegiatan yang ada di
masyarakat. Meskipun ada banyak cara untuk mendapatkan terlibat dalam
program amal atau masyarakat, tantangannya adalah untuk mengetahui
kebutuhan lokal dari masyarakat. Oleh karena itu kami telah memilih
sebagian besar terdesentralisasi dan model merek-berorientasi untuk
keterlibatan masyarakat mengakui bahwa orang pada anak perusahaan terbaik
memahami kebutuhan dan budaya sensitivitas dari komunitas lokal mereka.
Program merek dikelola di bawah Adi Dassler Fund,Program Tanggung
Jawab Reebok dan Taylor Made -Program amal Adidas. Pada tingkat
Kelompok kami terus mendukung pemasok kami komunitas seperti yang kita

26

membuat kontribusi kepada organisasi yang mempromosikan praktek


pembangunan berkelanjutan dalam industri.

.7. Penyusunan Anggaran


Budgets merupakan penyajian kuantitatif arus uang masuk dan keluar yang
berguna untuk memprediksi akibat keputusan operasional sekarang

serta untuk

membuktikan apakah suatu perencanaan keuangan akan sesuai dengan tujuan organisasi.
.7.1
Realitas Anggaran
1. Anggaran merupakan tanggungjawab

semua

fungsi,

terutama

fungsi

opersional.
2. Anggaran adalah rencana penciptaan nilai melaluikegiatan pengelolaan sumber
daya organisasi secara bertanggungjawab melalui perencanaan dengan baik
perolehan dan pengorbanan sumber daya langka organisasi
3. Anggaran merupakan peta perjalanan untuk mewujudkan masa depan.
4. Anggaran merupakan wujud tanggungjawab personel dalam memanfaatkan
sumber daya langka organisasi.
.7.2.
Proses Penyusunan
Proses penyusunan ini terbagi dengan 2 cara yaitu:
a) Tradisional
Berfokus pada tujuan fungsional
Biaya hanya dihubungkan dengan wewenang seorang manajer
Lebih berfokus pada pembelian aspek keuangan contoh : anggaran
Departemen
2.7.3. Activity based-budgeting
Proses perencanaan pengerahan dan pengarahan seluruh aktivitas perusahaan
ke penciptaan nilai (value). Fokus penyusunan anggaran berbasis aktivitas untuk
diarahkan ke pemacu nilai :
1. Memperoleh atau pertumbuhan pangsa pasar
2. Peningkatan laju pertumbuhan pendapatan
3. Peningkatan produktivitas aktiva
4. Penignkatan profit margin
5. Pengurangan pajak penghasilan
6. Pengurangan biaya
7. Pengurangan biaya modal

27

Dibawah ini adalah budgeting yang dibuat oleh Adidas Ag. Yang dibuat 5
tahun mulai dari tahun 2014- 2018. Dan setelah kita liat dari prediksi kinerja itu, tahun
2014,2015 telah di lewati dan sedangkan tahun 2016 sedang di jalankan dan sebentar
lagi akan berakhir.
Maka dari itu, pada tahun yang telah lewat/ telah dilewati ini bisa kita liat
pencapaian yang telah dicapai oleh Adidas ag apakah budgeting ini terealisasi atau
tidak.
Budgeting ini juga terdiri penjuan, harga pokok penjualan,pendapatan
operasional, total beban, laba sebelum pajak, pajak dan maka akan menghasilkan
pemasukkan.
BUDGETING Prediksi Kinerja
Mata Uang :

2014

2015

2016

2017

2018

dalam jutaan
Penjualan
Harga Pokok

16.000
7.052

17.600
6.664

19.360
6.298

21.296
5.951

23.426
5.624

Penjualan
Pendapatan

8.948

10.936

13.062

15.345

17.802

Operasional
Total Beban
Laba Sebelum

6.000
2.093

6.180
4.756

6.365
6.697

6.556
8.788

6.753
11.049

Bunga dan Pajak


Pajak
Pemasukan

2.093
855

3.377
1.379

4.755
1.942

6.240
2.549

7.845
3.204

28

2.8.

Kasus

dan

Penjelasannya
Adidas AG merupakan peruasahaan yang mendunia, dan tentunya tidak luput dari
kasus-kasus yang mengiringi perusahaan ini. Scandal-scandal yang dimiliki Adidas AG
29

sering berkisaran pada permasalahan pegawai (employee), berikut adalah kasus-kasu


yang kami dapatkan seputar Adidas AG dan employementnya :
2.8.1. Kasus Child Labour
Sumber berasal dari The Guardian UK News, disini The Guardian UK News
menuliskan sebuah artikel atau berita berjudul Child Labour Scandal Hits Adidas
pada hari Minggu, 19 November 2000. Didalam artikel ini dijelaskan bahwa produk
baju dari adidas dimuat di dua pabrik dimana pabrik tersebut menggunakan pekerja
anak (child labour), pemaksaan lembur, dan bahkan terjadi pelecehan seksual.
Perwakilan pekerja dari dua pabrik Indonesia yang memasok perusahaan
Jerman, akan memberitahu anggota parlemen Uni Eropa bahwa di pabrik-pabrik
Nikomax Gemilang dan Tuntex, di ibukota Indonesia dari Jakarta, bahwa anak-anak
berumur 15 :

Dibuat untuk berkerja 15 jam sehari;


Dibuat untuk setidaknya bekerja 70 jam satu minggu dan akan dihukum apabila

menolak melakukan kerja lembur;


Dibayar dibawah $60/bulan, dimana gaji ini dibawah dari gaji yang harus dibayar

berdasarkan International Labour Organisation;


Dihukum untuk mengambil cuti selama kesulitan medis dan pemotongan ilegal
diambil dari upah sebagai hukuman untuk pelanggaran ringan;
Bukan hanya itu saja tetapi dalam artikel ini salah seorang pekerja dari pabrik

Bangkoknya Adidas mengatakan bahwa dia dibayar kurang dari 1 euro per hari dan
dia bekerja selama 12 jam setiap harinya. Wanita ini juga berkata bahwa kondisi
pabrik di Thailand sangatlah buruk dan manajement bertingkah brutal demi memenuhi
permintaan dalam waktu yang sangat terbatas, mereka juga sering menolak permintaan
pegawai untuk libur dan hari sakit. Masalah ini sangat similar dengan apa yang
dilaporkan oleh para pekerja Indonesia.
Juru bicara Adidas, Peter Csanadi, membalas tuduhan tersebut dengan Kami
memiliki pabrik-pabrik dimana kondisi sangat baik dan kami menganggap seluruh
masalah ini dengan sangat serius begitu katanya. Kami tau kami mememiliki
masalah, dan kami harus mengakhiri beberapa kontrak karena kami melihat bahwa
manajemen tidak tertarik dalam kondisi kerja yang baik. Kami bekerja sangat dekat
dengan manajemen pabrik dan meminta agar mereka memastikan kondisi yang baik

30

untuk para pekerja. Kami juga punya tim kami sendiri yang pergi ke pabrik untuk
menyelesaikan masalah seperti ini.
Adidas, yang kaos sepak bola menjual di toko high street Inggris selama lebih
dari 50, telah mengakui masalah di dua pabrik di Indonesia, dan baru-baru ini
meningkat gaji pekerjanya dan mengambil langkah-langkah untuk meringankan
tuntutan lembur. Salinan kartu identitas buruh sekarang disimpan di pabrik Nikomas
untuk memastikan bahwa tidak ada bawah 18 tahun bekerja di sana.
Perusahaan juga mengakui bahwa pada kuota pabrik Tuntex ditetapkan terlalu
tinggi. Pekerja mengeluh karena didenda karena datang untuk bekerja lima menit
terlambat. Adidas menegaskan bahwa perempuan yang mengambil cuti saat
menstruasi, secara hukum berhak, kehilangan bonus kehadiran 6.000 Rupiah (50p) dan
bahwa manajer telah dipecat karena pelecehan seksual.
2.8.2. Upah Rendah Pegawai
Voa Indonesia mengeluarkan artikel atau berita berjudul Pekerja Pabrik
Adidas Bentrok dengan Polisi yang dipublish pada tanggal 19 Oktober 2012. Dalam
artikel ini dijelaskan bahwa para pekerja pabrik Adidas di Tanggerang tengah
melakukan demonstrasi terkait upah kerja yang rendah. Upah kerja di Indonesia ini
dianggap sebagai salah satu yang terendah di Asia, bukan hanya itu saja ternyata suda
sering terjadi PHK pada perusahaan Adidas ini sehingga para pekerja juga meminta
untuk dipekerjakan kembali demi memenuhi kebutuhan hidup.
Juru bicara Adidas di Jerman mengatakan Adidas telah mendesak Panarub
untuk melakukan diskusi kembali dengan serikat pekerja setelah sekitar 900 pekerja
dipecat karena mogok dan menuntut pembayaran, ujar juru bicara Adidas di Jerman.
Adidas mengatakan perusahaan itu tidak akan mengijinkan pembuatan pesanan oleh
subkontraktor tersebut sampai masalah terselesaikan.
2.8.3. Eksploitasi Adidas
Artikel yang dikeluarkan oleh www.media.waronwant.org berjudul Adidias
Exploitation: The Truth Behind The Brand menjelaskan hasil pengamatan yang
dlakukan oleh peneliti Playfair tentang kondisi pegawai atau pekerja Adidas. Artikel
ini menjelaskan bahwa pada hampir setiap pabrik yang mereka kunjungi para pekerja
mengalami masalah yang sama yaitu: pembayaran gaji yang rendah, kondisi tempat
kerja yang buruk dan ancaman, hukuman apabila mereka mencoba untuk

31

mengorganisir serikat buruh untuk membela hak-hak mereka.


Artikel tersebut mengatakan bahwa Adidas telah menghabiskan 100 juta
mengamankan posisi mereka sebagai mitra olahraga resmi Olimpiade London 2012
dan Tim GB, namun jauh dari sorotan Olympic para pekerja yang membuat pakaian
mereka berjuang untuk mendapatkan oleh pada upah yang bahkan tidak menutupi
kebutuhan dasar mereka. Di Indonesia, pekerja dibayar sesedikit 34p satu jam, bahkan
beberapa pabrik memberikan upah yang tidak mencapai upah minimum legal.
Akibatnya, pekerja mengatakan mereka melewatkan makan untuk menghemat uang
dan bahwa setiap hari seseorang di pabrik mereka pingsan karena mereka lelah atau
kurang sehat. Di Filipina, pekerja mengatakan bahwa upah dasar mereka tidak
memenuhi kebutuhan minimum keluarga mereka; lebih dari setengah orang-orang
yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka terpaksa menggadaikan kartu ATM ke
rentenir untuk pinjaman berbunga tinggi.
Tak satu pun dari para pekerja yang diwawancarai peneliti Playfair di Cina,
Indonesia, Sri Lanka atau Filipina dibayar dengan upah yang dapat mencakup biaya
kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan, pakaian, kesehatan dan pendidikan.
Tidak harus seperti ini. Adidas dapat memastikan bahwa semua pemasok membayar
upah layak, melalui praktek-praktek pembeliannya. Namun meskipun berulang
panggilan dari pekerja dan juru kampanye, Adidas masih menolak untuk berkomitmen
upah layak.
Playfair menemukan bahwa pekerja di Cina bekerja dari jam 8 pagi hinggak
11 malam demi memenuhi kuota produksi. Di Indonesia, Sri Lanka, dan Philipina
pekerjanaya dilaporkan terus bekerja lembur demi memenuhi target produksi.
Jam kerja yang panjang bukan cuman masalah yang dialami para pekerja, di
Cina para pekerja hidup dalam keadaan ketidakpastiaan permanen dengan keaman
kerja sedikit. Mayoritas pekerka adalah pekerja kontrak sementara dan kontrak mereka
mengatakan bahwa mereka memiliki 2 tempat kerja sejauh 120 mile. Para pekerja
berkata bahwa apabila mereka melanggar manajer mereka takut akan di pindahkan,
atau bahkan dipecat. Para pekerja juga harus menghadapi tidak dihormatinya mereka
ditempat kerja. Di Indonesia pekerja butuh izin manajer bahkan bila cuman pergi ke
toilet. Pekerja melaporkan mereka dicaci secara lisan dan dilempari sepatu atau
ditampar.
Artikel ini juga mengatakan bahwa Adidas melakukan penindasan serikat
32

pekerja di seluruh rantai pasokannya daripada memastikan lingkungan yang positif


bagi serikat buruh.

BAB III
PENUTUPAN
3.1.
Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah kami sampaikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan dari Balance Scorecard yang
dipandang dari Keuangan (Financial Persepective), Konsumen (Customer Persective),
Proses Bisnis Internal (Internal Process Perpective) dan Pembelajaran dan Pertumbuhan
(Learning and Growth Perspective). Perusahaan Adidas ini telah mempunyai
sistem yang bagus. Sebagian besar Adidas memprediksikan targetnya
secara meningkat, tetapi ada juga yang stabil. Seperti di perspektif
konsumen pada bagian konsumen baru pihak Adidas melakukan
meningkatan setiap Tahunnya dari 10%,15% dan 20% sedangkan di
perspektif keuangan bagian Return on Equity (ROE) pihak Adidas
menargetkan secara stabil yaitu sebesar 12%. Dari segi sistem ukuran
kerja, pihak Adidas membaginya menjadi 6 yaitu rantai pasokan, audit
dan pelatihan, pelaksanaan, lingkungan, karyawan dan
komunitas.Untuk strategi yang dimiliki pihak Adidas ini cenderung ke
strategi pertumbuhan (Growth Strategy) karena Adidas selalu
memberikan inovasi baru yang telah mereka rancang sesuai dengan
perencanaan strategi mereka.
3.2. Saran
Suatu perusahaan yang memiliki sistem yang baik bukan berarti kinerja perusahaan
itu dinilai bagus karena untuk mengukur bagus atau tidaknya kinerja perusahaan tidak
hanya di nilai dari sistem saja. Penilaian kinerja dapat di lihat dari 2 sisi yaitu financial
dan non-financial. Kalau kita membicarakan sistem yang ada di perusahaan Adidas tentu
33

saja sistemnya sudah bagus tetapi di saran ini kelompok kami akan mengeluarkan
pendapat untuk kesejahteraan karyawannya. Dapat dilihat dibagian kasus yang terjadi di
Adidas, sebagian besar tentang permasalahan karyawannya baik kasus pekerja di bawah
umur, upah pegawai yang rendah dan pengeksploitasian yang dilakukan pihak Adidas
terhadap karyawannya. Pihak Adidas harusnya lebih memperhatikan para pekerjanya dan
dalam perekrutan pegawai baru harus sesuai dengan Standard Operational Procedure
(SOP) yang ada bahwa anak di bawah umur tidak boleh disuruh bekerja dan ketentuan
jam kerjanya yang harus lebih tegas. Pemerintah di Indonesia juga harus tegas terhadap
persoalan buruh yang seiring waktu sering di eksploitasi secara sepihak oleh perusahaan

Daftar Pustaka

34

https://markets.ft.com/data/equities/tearsheet/forecasts?s=ADSX.N:GER
http://www.slideshare.net/ppnd/business-plan-for-adidas
http://www.adidas-group.com/media/filer_public/e9/73/e973acf3-f889-43e5-b3c0bc870d53b964/2015_gb_en.pdf
http://www.adidas-group.com/media/filer_public/2013/08/26/adidas_spr2011_full.pdf
http://www.adidas-group.com/media/filer_public/e9/73/e973acf3-f889-43e5-b3c0bc870d53b964/2015_gb_en.pdf
http://www.voaindonesia.com/a/pekerja-pabrik-adidas-bentrok-denganpolisi/1529403.html
https://www.theguardian.com/sustainable-business/sustainable-fashion-blog/adidasworker-rights-china-factory-strike
https://www.theguardian.com/uk/2000/nov/19/jasonburke.theobserver

35

Anda mungkin juga menyukai