Anda di halaman 1dari 16

REVISI-MAKALAH

LANDASAN LANDASAN PENDIDIKAN

________________________________________
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan
dan Pembelajaran yang dibina oleh Dr. K.H. Dahlan Thamrin, M.Ag.

Disusun Oleh :
Mega Fariziah Nur Humairoh
21502073005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang,
kehadirat-Nya,
dan

Kami

yang

inayah-Nya,

panjatkan
telah

sehingga

puja

dan

melimpahkan
Kami

puji syukur atas


rahmat,

hidayah,

dapat menyelesaikan

makalah landasan-landasan pendidikan.


Makalah

ini telah Kami susun dengan sebaik-baiknya. Terlepas

dari semua

itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih

ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata


bahasanya.
menerima

Oleh
segala

karena itu

dengan

saran

kritik

dan

tangan

dari

terbuka

Kami

pembaca agar Kami

dapat memperbaiki makalah landasan-landasan pendidikan ini.


Akhir kata kami berharap semoga makalah landasan-landasan
pendidikan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Malang, Januari 2016

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

ii

BAB 1. PENDAHULUAN

BAB 2. PEMBAHASAN

LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN
2.1.
Landasan Agama (religius)

2.2.
Landasan Filosofis

2.3.
Landasan Hukum (yuridis)

2.4.
Landasan Psikologis

2.5.
Landasan Sejarah

2.6.
Landasan Sosial Budaya

2.7.
Landasan Sosiologi

2.8.
Landasan Ekonomi

2.9.
Landasan Ilmiah dan Teknologi

BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan

10

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar

Belakang
Sebagai esensi, pendidikan secara umum telah berjaan
setua peradaban dan keberadaan manusia di muka bumi ini,
apapun substansi dan bagaimanapun praksisnya. Pendidikan
merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dalam
rangka mengembangkan seluruh ptensi manusia ke arah yag
lebih baik. Dalam pendidikan diperlukan adanya acuan yang baik
supaya proses pendidikan tersebut dapat berjalan sesuai dengan
tujuan pendidikan itu sendiri. Acuan tersebut dikenal sebagai
landasan pendidikan.
Landasan pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan
agar pendidikan yang sedang berlangsung mempunyai pijakan
yang sangat kuat. Pada peradaban modern ini, pendidikan makin
diyakini sebagai paspor untuk masa depan, karena hari esok
adalah milik mereka yang mempersiapkan diri sejak hari ini.
Makalah ini ditulis sebagai tugas individu yang bertujuan
untuk mendeskripsikan landasan-landasan pendidikan yang ada
di Indonesia. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para
mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah landasan
pendidikan dan pebelajaran.
1.2

Rumusan

Masalah

1. Apa yang dimakud dengan landasan pendidikan?


2. Apa saja jenis-jenis landasan pendidikan?
1.3
Tujuan
1. Menjabarkan tentang pengertian landasan pendidikan.
2. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan landasan-landasan
pendidikan

BAB 2. PEMBAHASAN
LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud
membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensipotensi kemanusiannya. Pendidikan sebagai usaha sadar yang
sistematis-sistematik
tertentu.

selalu

bertolak

dari

sejumlah

landasan

Landasan tersebut sangat penting, karena merupakan

pilar utama pendidikan utama terhadap perkembangan manusia


dan masyarakat bangsa tertentu.
Landasan-landasan
mengembangkan

pendidikan

pendidikan

yang

sangat

penting

bermartabat

bagi

untuk
pribadi,

keluarga, masyarakat, bangsa dan negara (abdul kadir, dkk.2014).


Landasan

pendidikan merupakan asumsi gagasan, keyakinan

prinsip yang dijadikan titik tolak atau pijakan dalam rangka berpikir
atau melakukan praktik pendidikan. Dengan memahami dan
mengaplikasikan

landasan-landasan

tersebut,

manusia

akan

memiliki harkat dan martabat sangat mulia dibandingkan dengan


makhluk lain, sebab manusia diberikan keunggulan oleh Allah SWT
berupa hati nurani dan akal pikiran.
Landasan-landasan pendidikan meliputi landasan

landasan

agama (religius), landasan filisofis, landasan hukum (yuridis),


landasan psikologis, landasan sejarah, landasan sosial budaya,
landasan

sosiologi,

landasan

ekonomi,

landasan

ilmiah

dan

teknologi (IPTEK).
2.1
Landasan Agama (Religius)
Agama mengatur seluruh aspek kehidupan pemeluknya sebagai individu,
anggota masyarakat serta lingkungannya. Agama merupakan penghambaan
manusia terhadap Tuhannya. Agama bersifat dogmatis, otoriter serta imperatif
sehingga setiap pemeluknya harus mentaati aturan, nilai serta norma yang ada
di dalammnya. Aturan-aturan tersebut bersifat mengikat dan berfungsi sebagai
pedoman bagi pemeluknya untuk mencapai kebahagian yang diidamkannya.
Bila aturan tersebut dilanggar maka dampaknya bukan hanya pada individual
saja tetapi juga lingkungan sekitar.

Landasan agama merupakan landasan yang paling mendasar


dari landasan-landasan pendidikan, sebab landasan agama
merupakan landasan yang diciptakan oleh Allah SWT, yakni
Tuhan yang Maha Kuasa (Abdul Kadir,dkk. 2014). Landasan
tersebut juga berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari
dimana telah disebutkan dalam pancasila, sila pertama
ketuhanan yang Maha Esa. Hal tersebut menegaskan akan
pentingnya landasan agama dalam pendidikan di Indonesia.
Landasan agama itu bersumber dari Al Quran sebagai kitab
suci dan Al Hadist yang merupakan tuntunan yang dibawa
oleh Rasulullah SAW untuk umat manusia. Landasan agama
diharapkan tidak saja sebagai penyangga nila-nilai, akan
tetapi sekaligus sebagai penyeru pikiran-pikiran produktif da
berkolaborasi

dengan

kebutuhan

zaman

yang

semakin

berkembang.
Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam
agama islam. Hal tersebut dijelaskan dalam banyak ayat Al
Quran yang memiliki makna substantive tentang pendidikan.
Salah satu surat dalam Al-Quran yang memilik substansi
pendidikan adalah sural Al-Mujadilah ayat 11,












Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan, beberapa
derajat.
Selain di dalam Al Quran, terdapat dalam Hadist nabi
Muhammad SAW yang berhubungan dengan pendidikan,








Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki
maupun muslim perempuan. (HR.Bukhori Muslim)
Kedua ayat dan hadist tersebut mengaskan kepada kita
bahwa pendidikan sangat penting bagi manusia sebagai

usaha untuk menaikkan harkat dan martabat kita sebagai


makhluk Allah yang mempunyai hati dan pikiran.a
Bahkan system pendidikan nasional mengharuskan setiap
peserta didik mengikuti pendidikan agama yang diharapkan
tidak saja sebagai penyangga nilai-nilai akan tetapi juga
sebagai penyeru pikiran-pikiran positif dan berkolaborasi
dengan kebutuhan zaman yang semakin modern.
2.2
Landasan Filosofis
Filsafat
sebagai
sebagai

induk

ilmu

pengetahuan.

Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai


dari rasa ragu dan filsafat dimuali dari keduanya. Dalam
berfilsafat kita didorong untuk mengetahui apa yang kita tahu
dan apa yang belum kita tahu.
Filsafat pendidikan pada esensinya merupakan filosfi proses
pendidikan
(Danim.2010).

atau

filosofi

disiplin

ilmu

pendidikan

terdapat kaitan erat antara pendidikan dan

filsafat karena filsafat mencoba merumuskan citra tentang


manusia dan masyarakat sedangkan pendidikan berusaha
mewujudkan citra itu. Rumusan tentang harkat dan martabat
manusia beserta masarakatnya iku menentukan tujuan dan
cara-cara penyelenggaraan pendidikan, dan dari sisi lain
pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia.
Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan
secara mendalam sampai akar-akarnya mengenai pendidikan
(pidarta, 2001). Filsafat pendidikan sebagai dasar pendidikan
berupaya menjawab secara kritis dan mendasar berbagai
pertanyaan pokok tentang pendidikan, apa, seperti apa yang
inin dicapai, dan bagaimana. Filsafat membantu pendidik
untuk melakukan refleksi dan menjawab pertanyaan pokok
tersebut.
Filsafat pendidikan kita adalah keyakinan kita mengenai apa,
mengapa dan bagaimana kita melakukan pemnelajaran, siapa
yang kita ajar, dan bagaimana kita melakukan pembelajaran.
Hal ini merupakan seperangkat dasar-dasar yang menuntun

kita melakukan tindakan professional melalui kegiatan kita


sehari-hari.
2.3
Landasan Hukum (yuridis)
Indonesia memiliki peraturan perundang-undangan sebagai
dasar hukum bagi semua tindakan yang dilakukan di negara
Indonesia.

Berbagai

peraturan

prundang-undangan

di

Indonesia di atur dalam UUD 1945, UU, peraturan pemerintah,


ketetapan ataupun surat keputusan.
Landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari
atau titik tolak (kadir, dkk. 2014). Pendidikan menurut UUD
1945 yakni terdapat pada pasal 31 ayat 1 yang berbunyi,
tip\ap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Ayat 2 menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu system pengajaran nasional, yang
diatur dengan undang-undang. Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang pendidikan nasional, Peraturan Pemeritah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2.4
Landasan Psikologis
Psikologi merupakan ilmu jiwa, yakni ilmu yang mempelajari
tentang jiwa manusia (kadir, dkk. 2014). Psikolo gimerupakan
sebuah risalah pada

jiwa. Psikologi merupakan disiplin

akademik dan diterapkan dalam rangka studi tentang pikiran,


otak dan perilaku manusia.
Praktik pendidikan dan pembelajaran selalu bersentuhan
dengan

masalah-masalah

psikologis.

Pendidikan

selalu

melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan


psikologis merupakan salah satu landasan yang penting
dalam bidan pendidikan. Pada umumpnya landasan psikologis
dari pendidikan tersebut terutama tertuju pada pemahama
manusia, khususnya tentang perkembangan dan proses
belajar.

Perkembangan

jiwa

manusia

secara

normal

berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Dengan


melalu tahap-tahap tertentu akhirnya seseorang mencapai
tahap kedewasaan baik dari segi kejiwaan maupun jasmani.

Pekembangan individual terjadi karena adanya perbedaan


berbagai aspek kejiwaan antar peserta didik, bukan hanya
kecerdasan dan bakat, tetapi juga perbedaan pengalaman
dan tingkat perkembangan, bahkan perbedaan kepribadian
secara kesulurahan. Oleh karena itu, landasan psikologis
seharusnya mempertimbangkan aspek psikologis peserta
didik sebagai subjek pendidikan yang akan terus berkembang
sesuai

dengan

ingkat

pertumbuhan

dan

perkembangan

mereka.
2.5
Landasan Sejarah
Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam
kejadian atau kegiatan yang dapat didasari oleh konsepkonsep tertentu (kadir,dkk.2010). Sejarah penuh dengan
informasi-informasi

yang

mengandung

kejadian,

model,

konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya


. Informasi-informasi di atas merupakan warisan generasi
terdahulu kepada generasi muda yang tidak ternilai harganya.
Generasi muda dapat belajar dari informasi-informasi ini
terutama

tentang

kejadian-kejadian

masa

lampau

dan

memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuan diri


mereka. Sejarah telah memberi penerangan, contoh, dan
teladan bagi mereka dan semuanya ini diharapkan akan dapat
meningkatkan peradaban manusia itu sendiri di masa kini dan
masa yang akan datang.
Pada dasarnya setiap bidang kegiatan yang dikejar oleh
manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan dengan
bagaimana keadaan itu dimasa lampau. Demikian juga halnya
dengan pendidikan, sejarah pendidikan merupakan bahan
pembanding untuk memajukan pendidikan suatu bangsa.
2.6
Landasan Sosial Budaya
Pendidikan selalu trekait dengan manusia, sedang setiap
manusia

selalu

menjadi

masyarakat

dan

pendukung

kebudayaan tertentu. Sosial budaya merupakan bagian hidup


manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Sosial berhubungan dengan antarindividu, antarmasyarakat,
antar individu dan masyarakat.

10

Aspek

sosial

pendidikan

dalam

begitu

pendidikan

pun

dengan

sangat
aspek

berperan
budaya

pada
dalam

pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak


dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-anak
adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu
pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang
dikerjakan juga budaya.
Antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang
sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal
yang sama yaitu nilai-nilai. Pendidikan membuat orang
berbudaya, pendidikan dan budaya bersama dan memajukan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pendidikan
adalah bagian dari kebudayaan. Bila kebudayaan berubah
maka pendidikan juga bisa berubah dan bila pendidikan
berubah akan dapat mengubah kebudayaan. Pendidikan
adalah suatu proses membuat orang kemasukan budaya,
membuat orang berprilaku mengikuti budaya yang memasuki
dirinya. Sekolah sebagai salah satu dari tempat enkulturasi
suatu budaya sesungguhnya merupakan bahan masukan bagi
anak

dalam

mengembangkan

dirinya.

Dapat

dituliskan

bahwa Hubungan antara kebudayaan dan pendidikan adalah :


1. pendidikan membentuk atau menciptakan kebudayaan
2. pendidikan melestarikan kebudayaan
3. pendidikan menggunakan dan berdasarkan kebudayaan

2.7 Landasan sosiologi


Sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu bethubungan
satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan bagaimana
susunan unit-unit masyarakat atau sosial disuatu wilayah
serta kaitannya satu sama lain (kadir,dkk.2014). Kegiatan
pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua
individu,

bahkan

dua

generasi,

yang

memungkinkan

generasi muda memngembangkan diri. Kegiatan pendidikan

11

yang sistematis terjadi dilembaga sekolah yang dengan


sengaja dibentuk oleh masyarakat.
Bagian sosiologi yang dapat dipandang sebagai sosiologi
secara khusus adaah sosiologi pendidikan. Tujuan sosiologi
pendidikan

pada

meningkatkan

dasarnya

pencapaian

untuk

mempercepat

tujuan

pendidikan

dan

secara

keseluruhan. Karena itu, sosiologi pendidikan tidak akan


keluar dari upaya-upaya agar pencapaian tujuan dan fungsi
pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri.
Wujud dari sosiologi pendidikan adalah tentang konsep proses
sosial. Proses sosial merupakan suatu cara berhubungan antar
idividu, antar kelompok atau antara individu dan kelompok
yang menghasilkan bentuk hubungan tertentu. Adapun,
sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai uraian berikut :
1. Empiris : bersumber dan diciptakan dari kenyataan yang
terjadi di lapangan.
2. Teoretis : merupakan peningkatan fase penciptaan, bisa
disimpan dalam waktu lama, dan dapat diwariskan kepada
generasi muda.
3. Komulatif : berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih
baik.
4. Nonetis : menceritakan apa adanya, tidak menilai apakah
hal itu baik atau buruk.
2.8
Landasan Ekonomi
Kehidupan pasca era modern

atau

globalisasi,

telah

mendorong manusia untuk mengutamakan kesejahteraan


materi dibandingkan rohani, sehingga hal ini membuat
ekonomi mendapat perhatian yang sangat besar. Demi
sesuatu

yang

didambakannya

terkadang

manusia

menggunakan segala macam cara. Pandangan kehidupan


sudah beralih kepada pola hidup materialistik dan berorientasi
ekonomi. Sehingga manusia lupa akan sesuatu yang lebih
esensial yaitu ketenangan batin dan hidup yang penuh
makna.

12

Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan


tetapi bukan pemegang peranan utama. Dunia pendidikan
adalah lembaga yang berkewajiban mengembangkan individu
manusia, sudah tentu pendidikan itu tidak akan membawa
peserta

didik

kearah

hidup

yang

membingungkan,

menyusahkan, dan sengsara walaupun bisa mencari uang


banyak.
Fungsi

ekonomi

dalam

pendidikan

adalah

menunjang

kelancaran proses pendidikan, disini peran ekonomi dalam


sekolah juga merupakan salah satu bagian dari sumber
pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan
kognisi, afeksi, psikomotor untuk menjadi tenaga kerja yang
handal dan mampu menciptakn lapangan kerja sendiri,
memiliki etos kerja dan bisa hidup hemat. Selain sebagai
penunjang

proses

pendidikan

ekonomi

pendidikan

juga

berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi


dalam kehidupan manusia.
Perkembangan ekonomi secara Makro: berpengaruh dalam
bidang pendidikan antara lain melalui banyaknya orang kaya
yang mau secara sukarela menjadi orang tua asuh/bapak
angkat (dorongan hati atau himbauan pemerintah) untuk
mensukseskan wajar 9/12 tahun; terlaksananya sistem ganda
dalam pendidikan (berkat kesadaran pemimpin perusahaan
atau

industri

akan

pentingnya

pendidikan);

munculnya

sekolah-sekolah unggul (sarana dan prasarana, penggajian


guru, program yang beragam, proses belajar lebih baik).
Perkembangan ekonomi secara Mikro : peningkatan taraf
hidup manusia yang selalu dikaitkan dengan perekonomian.
2.9
Landasan Ilmiah da Teknologi (IPTEK)
Pendidikan
sangat
penting
dalam
pewarisan
pengambangan

iptek

(Kadir,dkk.2014).

dan

Dengan

perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat yang makin


kompleks maka pendidikan dalam segala aspeknya mau tak
mau

harus

mengakomodasi

perkembangan

itu,

baik

perkembangan iptek maupun perkembangan masyarakat.

13

Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai


kehidupan yang lebih baik, yang dimulai pada permulaan kehidupan manusia.
Lembaga pendidikan sekolah (formal) harus mampu mengakomodasi dan
mengantisipasi perkembangan IPTEK. Bahan ajar di sekolah seyogianya
merupakan hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan
hasil perolehan informasi maupun cara memperoleh informasi itu dan
manfaatnya bagi masyarakat.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan karakter


peserta didik, setiap perkembangan zaman pendidikan akan selalu mengalami
perubahan dan tentunya perubahan itu haruslah menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Diera saat ini, pendidikan tidak terlepas dari pemanfaatan media guna
mempermudah penyampaian pada guru dalam menyampaikan ilmunya kepada
peserta didiknya. Dengan menggunakan media diharapkan peserta didik juga
akan mudah memahami setiap pelajaran yang diberikan oleh pengajarnya. Pada
kenyataannya penggunaan media tidaklah optimal dalam menggunakan media
dalam pembelajaran.

Dunia pendidikan semakin lama akan treus mengalami perkembangan dan


semakin maju sesuai perkembangan jaman, dengan tujuan untuk menjawab
segala permasalahan manusia untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.
Perkembangan pendidikan akan berembang beriringan dengan perkembangan
teknologi, hal yang cukup jelas, sebab teknologi adalah salah satu elemen yang
memperkuat adanya kajian dalam teknologi pendidikan.

14

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan hasil diskusi yang telah dilakukan,
dapat disimpulakan bahwa landasan pendidikan merupakan asumsi
gagasan, keyakinan prinsip yang dijadikan titik tolak atau pijakan
dalam rangka berpikir atau melakukan praktik pendidikan.
Landasan-landasan pendidikan meliputi landasan

landasan

agama (religius), landasan filisofis, landasan hukum (yuridis),


landasan psikologis, landasan sejarah, landasan sosial budaya,
landasan

sosiologi,

landasan

ekonomi,

landasan

ilmiah

dan

teknologi (IPTEK).
Dengan memahami dan mengaplikasikan landasan-landasan
tersebut, manusia diharapkan akan memiliki harkat dan martabat
sangat mulia dibandingkan dengan makhluk lain, sebab manusia
diberikan keunggulan oleh Allah SWT berupa hati nurani dan akal
pikiran.
Semoga hasil pembahasan serta diskusi yang telah berjalan
dapat menambah wawasan serta tergeraknya hati dan pikiran kita
untuk mengaplikasikan dengan baik landasan-landasan tersebut.
Hal tersebut diharapkan agar pendidikan di Indonesia semakin baik
dengan adanya pijakan atau landasan yang baik pula. Sehingga
pendidikan di Indonesia semakin baik dan berkembang tanpa
melupaka etika dan norma yang berlaku. Dengan demikian harkan
dan martabat sebagai masyarakat Indonesia yang beradab tetap
terjaga.

15

Daftar Pustaka:
Kadir, dkk. 2014. Dasar Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Tirtaharadja, La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Danim,

Sudarwan.

2010.

Pengantar

Kependidikan.

Bandung:

Alfabeta

16

Anda mungkin juga menyukai