06101181520001
06101181520007
3. Juliana Natasari
06101181520003
4. Nurul Amalia
06101181520005
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayah-Nya,
dan kemudahannya kepada penulis, sehingga makalah Belajar Pembeyang berisi
tentang Teori Belajar Deskriptif dan Preskriptif ini dapat di selesaikan pada waktu
yang telah di tentukan.
Adapun makalah makalah Belajar Pembelajaran yang berisi tentang Teori
Belajar Deskriptif dan Preskriptif ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca guna memperbaiki makalah Belajar Pembelajaran
ini.
Akhirnya penulis berharap semoga dari makalah. Belajar Pembelajara tentang
Teori Deskriptif dan Preskriptif ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan pengetahuan baru terhadap penulis dan pembaca.
Tertanda,
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .i
DAFTAR ISI ...................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ......................1
B. Rumusan masalah .........1
C. Tujuan penulisan .......2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Belajar dan Pembelajaran .........4
B. Teori Belajar Deskriptif dan Preskriptif ...4
C. Perbedaan Teori Deskriptif dan Preskriptif .................................7
D. Kelebihandan Kekurangan Teori Deskriptif dan Prespektif ........8
E. Penerapan Teori Deskriptif dan Prepektif ...8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ...............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidik, mereka harus memiliki
dasar empiris yang kuat untuk mendukung profesi mereka sebagai pengajar.
Kenyataan yang ada, kurikulum yang selama ini diajarkan di sekolah menengah
kurang mampu mempersiapkan siswa untuk masuk ke perguruan tinggi.
Kemudian kurangnya pemahaman akan pentingnya relevansi pendidikan untuk
mengatasi masalah-masalah sosial dan budaya, serta bagaimana bentuk
pengajaran untuk siswa dengan beragam kemampuan intelektual.
Jerome S. Bruner, seorang peneliti terkemuka, memberikan beberapa
gambaran tentang perlunya teori pembelajaran untuk mendukung proses
pembelajaran di dalam kelas, serta beberapa contoh praktis untuk dapat menjadi
bekal persiapan profesionalitas para guru. Berdasarkan penelitian selama beberapa
tahun terakhir, cukup jelas bagi saya ( Jerome S.Bruner), bahwa dari segi
psikologis dan dari desain kurikulum itu sendiri, sangatlah minim dibahas tentang
teori pembelajaran. Teori pembelajaran yang sudah ada selama ini, hanya terfokus
pada kepentingan teoritis semata. Sebagai contoh, pada saat membahas tentang
teori perkembangan, seorang anak tidak diajarkan pengaruhnya terhadap
tantangan sosial dan bagaimana pengalaman nyata yang nantinya akan dialami
anak ketika berada di masyarakat. Masih banyak contoh-contoh lain, bagaimana
sebuah teori pembelajaran tidak menyentuh aspek sosial dari murid, dan hal ini
merupakan bentuk pembodohan secara intelektual dan tidak memiliki tangung
jawab moral.
Dari permasalahan di atas, kita menyadari bahwa, sebuah teori pembelajaran
sebaiknya juga menyangkut suatu praktek untuk membimbing seseorang
bagaimana caranya ia memperoleh pengetahuan dan keterampilan, pandangan
hidup, serta pengetahuan akan kebudayaan masyarakat sekitarnya. Akan hal itu,
mari kita susun beberapa teorema yang memungkinkan, yang mungkin akan
membawa kita kepada sebuah teori pembelajaran yang baik.
Apa yang dimaksud dengan teori pembelajaran? Penulis akan mencoba
menguraikan beberapa teorema untuk memisahkan apa yang dimaksud dengan
teori pembelajaran dari teori-teori yang sudah ada selama ini.
3.
4.
Berdasarkan paparan umum diatas, pada bab II makalah ini akan dibahas
tentang teori Pembelajaran Deskriptif dan Perspektif.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang menjadi bahasan yang diuraikan dalam makalah ini
adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Belajar dan Pembelajaran
Menurut W.H Burton belajar adalan proses perubahan tingkah laku pada diri
individu, sedangkan menurut Skinner belajar adalah suatu perilaku yang
memberikan respon yang baik pada individu. Sehingga dapat disimpulkan belajar
adalah segala perilaku yang memberikan perubahan baik pada individu.
Menurut Winkel Pembelajaran adalah seperangkat tindakan untuk mendukung
proses belajar individu, sedangkan menurut Gagne pembelajaran adalah
pengaturan peristiwa yang membuat belajar menjadi berhasil guna mendukung
proses belajar. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran adalah tindakan yang
mendukung proses belajar.
Bruner mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori
belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, dan deskriptif karena
tujuan utama teori belajar adalah memerikan proses belajar.
Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel
yang menentukan hasil belajar, atau bagaimana seseorang belajar. Teori
pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang
lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol variabel-variabel yang
dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
B. Teori Belajar Deskriptif dan Preskriptif
Ada beberapa pendapat tentang teori belajar deskriptif dan preskriptif yaitu :
1. Menurut Bruner
Teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif.
Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode
pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori
belajar adalah menjelaskan proses belajar.
2. Menurut Reigeluth
Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal
free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk
mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untk
memberikan hasil.
Pembedaan
teori
belajar
(deskriptif)
dan
pembelajaran
(preskriptif)
dikembangkan oleh Bruner, lebih lanjut oleh Reigeluth (1983), Gropper (1983),
dan Landa (1983).
Menurut Reigeluth (Degeng, 1990) teori-teori dan prinsip pembelajaran yang
deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens
dan memberikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati. Dengan kata
lain kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil
pembelajaran sebagai variabel tergantung.
Sebaliknya dalam teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang preskriptif
menempatkan kondisi dan hasil sebagai givens sedangkan metode yang optimal
ditetapkan sebagai variabel yang bisa diamati. Jadi metode pembelajaran sebagai
variabel tergantung. Menurut Reigeluth bahwa Teori preskriptif adalah goal
oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free (Budiningsih, 2005: 11).
Artinya teori pembelajaran preskriptif adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan
teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memerikan hasil.
Bruner (Budiningsih, 2005: 11) mengemukakan bahwa teori pembelajaran
adalah perspektif dan teori belajar adalah deskriptif. Perspektif karena tujuan
utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal,
sedangkan teori belajar bersifat deskritif karena tujuan utama teori belajar adalah
menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan
aantara variable-variabel yang menentukan hasil belajar. Sedangkan teori
pembelajaran sebaliknya teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang
mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain teori
pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variable yang dispesifikasikan
dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Dengan kata lain, kondisi
dan metode pembelajaran sebagai variable bebas dan hasil pembelajaran sebagai
variable tergantung.
Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk
mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk
memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang diamati dalam mengembangkan
teori belajar yang perspektif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan,
sedangkan dalam pengembangan teori pembelajaran deskriptif, variable yang
diamati adalah hasil belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan
kondisi. Dengan kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara
kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori
belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologi
dalam diri siswa.
Teori pembelajaran harus memasukkan variable metode pembelajaran. Bila
tidak, maka teori itu bukanlah teori pembelajaran. Hal ini penting sebab banyak
yang terjadi apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya
adalah teori belajar. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode pembelajaran
sedangkan teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode pembelajaran.
Sehingga dapat kita simpulkan beberapa poin tentang teori deskriptif dan
preskriptif yaitu:
1.) Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses
belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya
menetapkan metode pembelajaran yang optimal
2.) Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan,
sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil.
itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang
preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan
3.) Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara variabel-variabel
yang menentukan hasil belajar, atau bagaimana seseorang belajar.
4.)
Teori
pembelajaran
menaruh
perhatian
pada
bagaimana
seseorang
mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol variabelvariabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar
5.) Teori perspektif adalah goal oriented (untuk mencapai tujuan), sedangkan teori
deskriptif goal free (untuk memerikan hasil).
C. Perbedaan Teori Deskriptif dan Preskriptif
Asri Budiningsih (2004) dalam buku Belajar dan Pembelajaran menjelaskan
bahwa upaya dari Bruner untuk membedakan antara teori belajar yang deskriptif
dan teori pembelajaran yang perspektif dikembangkan lebih lanjut oleh Reigeluth.
Teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang deskriptif menempatkan variable
kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens dan menempatkan hasil belajar
sebagai varibael yang diamati. Dengan kata lain, kondisi dan metode
pembelajaran sebagai variable bebas dan hasil pembelajaran sebagai variable
tergantung.
Reigeluth (1983 dalam degeng ,1990) mengemukakan bahwa teori perspektif
adalah goal oriented sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Maksudnya
adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan,
sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah
sebabnya variable yang diamati dalam mengembangkan teori belajar yang
perspektif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam
pengembangan teori pem,belajaran deskriptif, variable yang diamati adalah hasil
belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan kondisi.
Dengan kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara
kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori
belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologis
dalam diri siswa.
Teori pembelajaran harus memasukkan variable metode pembelajaran. Bila
tidak, maka teori itu bukanlah teori pembelajaran. Hal ini penting sebab banyak
yang terjadi apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya
adalah teori belajar. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode pembelajaran
sedangkan teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode pembelajaran.
Perbedaan teori deskriptif dan teori preskriptif di atas membawa konsukuensi
pada perbedaan proporsisi untuk kedua teori tersebut.
Proporsisi untuk perbandingan teori tersebut contohnya adalah:
Teori deskriptif:
Bila isi/materi pelajaran (kondisi) diorganisasi dengan menggunakan metode
elaborasi (metode), maka perolehan belajar dan retensi (hasil) akan meningkat.
Jika membuat rangkuman tentang isi buku teks yang dibaca, maka retensi
terhadap isi buku teks itu akan lebih baik.
Teori preskriptif:
harus belajar lebih giat, lebih memehami materi, menayakan jika materi belum
jelas, tidak mengulangi kesalahan di ulangan pertamanya dan memiliki seseorang
yang bisa membantu dalam belajar.
Contoh: Teori belajar preskriptif
Seorang guru yang melihat anak didiknya nilai ulangannya tidak memenuhi
syarat mka guru tersebut berusaha untuk mencari solusi yang tepat untuk
siswanya agar mendapat nilai yang bagus yaitu guru dengan senang hati
memberikan motivasi kepada siswanya, mengajak siswanya agar belajar
kelompok, memeberikan solusi yang menumbuhkan semangat, kepercayaan diri
dan pantang menyerah dan selalu bersikap baik dengan siswanya.
Teori deskriptif menggunakan struktur logis, "Bila... maka....",
sedangkan proposisi teori preskriptif menggunakan struktur, "Agar..., lakukan
ini." (Landa dalamDegeng 1999).Sebagai perbandingan di antara keduanya,
perhatikan contoh berikut:
Teori deskriptif:
Bila isi /meteri pelajaran diorgenisasi dengan menggunakan metode elaborasi
(metode) maka perolehan belajar dan retensi (hasil) akan meningkat."
Teori preskriptif:
Agar memperoleh hasil belajar danretensi meningkat, organisasilah isi/materi
pelajaran (kondisi) dengan menggunakan model elaborasi (metode)."
Jadi, perbedaan di antara kedua teori tersebut dapat kita tuliskan:
- Teori deskriptif: kondisi + metode = hasil
- Teori preskriptif: hasil + kondisi = metode
Teori Belajar dan Teori Pembelajaran Kaitannya dengan Teori Deskriptif
danTeori Preskriptif. Seperti halnya teori pembelajaran, teori belajar juga
ada yang bersifat deskriptif dan preskriptif.
Namun demikian, teori belajar yang preskriptif bukanlah teori pembelajaran.
Untuk menunjukkan perbedaan tersebut, perhatikan contoh berikut:
Teori belajar preskriptif:
Agar retensi meningkat maka kaitkan pengetahuan baru yang dipelajari pada
struktur kognitif yang telah dimiliki.
Teori pembelajaran preskriptif:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajar deskriptif lebih menekankan terhadap hasil yang
dicapai dari sebuah proses belajar yaitu perubahan positif kearah yang
lebih baik diranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang perubahannya
cenderung menetap dan permanen.
Teori pembelajaran preskriptif lebih menekankan pada pencapaian
tujuan dangan metode pembelajaran yang optimal.
10
DAFTAR PUSTAKA
DR. C. Asri Budiningsih, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Siregar, Eveline. Nara, Hartini. 2007. Buku Ajar Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta. Universitas Negeri Jakarta.
http://pakregar.wordpress.com/2008/02/ModelPembelajaran
Konstruktif Sebagai
Pembelajaran.
Oleh:
Alternatif
Dina
Gasong,
11
Mengatasi
Mahasiswa
Masalah
Teknologi
http://trimanjuniarso.wordpress.com/2008/02/15/teori-humanistik/
Ditulis pada Februari 15, 2008 oleh trimanjuniarso
http://trimanjuniarso.wordpress.com/2008/02/15/teorikonstruktivistik/.
Posted by
http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/dibutuhkansebuah-kerangka-teoritis.html
12