PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu khazanah keilmuan Islam adalah literatur tafsir yang
begitu banyak dengan keragaman metode, pendekatan, corak, visi dan
paradigmanya mulai dari masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Hidup, masa sahabat, tabiin, tabi al-tabiin hingga era modern saat ini.
Urgensi tafsir al-Quran mulai tumbuh sejak masa Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam sebagai salah satu kebutuhan hidup ummat dalam memahami
pedoman hidupnya. Namun al-Quran yang sarat akan rahmatan li
al-alamin tersebut tidak sepenuhnya dapat secara langsung dipahami
oleh umat.
Melalui otoritas Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai mubayyin,
maka segala persoalan yang muncul pada saat itu (berkaitan dengan alQuran) dapat segera terselesaikan. Kita sadari semua bahwa persoalan
memahami al-Quran tidak pernah berhenti setelah Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam wafat, bahkan persoalan tersebut semakin kompleks,
oleh karenanya tafsir menjadi salah satu kebutuhan umat dalam
memahami al-Quran sebagai pedoman hidupnya tersebut.
Thameem
Ushama
mengutip
pendapat
al-Suyuthi
yang
2 Manna al-Qattan, Pengantar Studi Ilmu-Ilmu al-Quran, (Jakarta: Pustaka alKautsar, 1994), h 382
3 Mustafa al-Shallallahu Alaihi Wasallami al-Juwaini, Manahij fi al-Tafsir, (Iskandariyah: alMaarif, tth.), h. 21
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Ibn Abbas Radhilallahu Anhu
Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthallib
bin Hasyim bin Abdi Manaf al Qursyi al Hasyimi. Beliau adalah anak
paman Rasul Abbas bin Abdul Muthallaib. Ibundanya adalah Lubabah al
Kubra binti al Harits bin Hazan al Hilaliyah. Ibnu Abbas lahir di kota
Mekkah 3 tahun sebelum Rasul Hijrah ke kota Madinah. Kelahiran beliau
bertepatan dengan tahun pemboikotan Bani Hasyim oleh orang-orang
Quraisy.4
Nama
Abdullah
ibn
Abbas
tidak
dapat
ditinggalkan
ketika
berpulang
ke
rahmatullah,
artinya
semasa
hidup
Nabi
menggunakan
syair-syair
Arab
kuno
sebagai
unsur
B. Biografi Al-Fairuzabadi
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Yaqub bin Muhammad bin
Ibrahim bin Muhammad bin Abi Bakr bin Idris ibn Fadl Allah bin al-Shaikh
Abi Ishaq Sahib pengarang kitab al-Tanbih al-Shaikh Majd al-Din Abu alTahir
al-Shairazi
al-Fairuzabadi
Shahib
al-Qamus. 12
Fairuzabadi
dilanjutkan ke
Kaero dan belajar kepada al-Jamal al-Asnawi, Ibn Hisham, alBaha bin
Uqail dan beberapa ulama lain. Perjalanan ilmiah al-Fairuzabadi ini
berlangsung terus hingga mencapai wilayah Tenggara menuju Roma, India
dan beberapa kota lainnya.16
Di antara karyanya di bidang tafsir, hadis, tarikh, bahasa antara
lain:17
1. Basair zawai al-Tamyiz f Lataif alKitab al-Aziz,
2. Tanwir al-Miqbas f Tafsir Ibn Abbas,
3. al-Dur al-Nudum al-Murshid ila Fadail al-Quran al-Adim dan
beberapa karya bidang tafsir lainnya,
4. Shawariq al-Asrar al-Ulyah f Sharh Mashariq al-Anwar alNubuwwah,
dan beberapa karya bidang hadis lainnya,
5. Nuzhah al-Azhan f Tarikh Asbihan,
6. Raudah al-Nadir f Tarjamah alShaikh Abd al-Qadir, dan kara bidang
tarikh lainnya,
14 Al-Fairuzabadi dinasabkan kepada daerah yang bernama Fairuzabad sebuah
kota di Persi dekat Shairaz, saat ini daerah tersebut menjadi bagian dari wailayah
Azarbaijan.
15 Al-Dawudi, ..., h. 274-276.
16 Ibid.
17 Ahmad al-Shirbasi,..., h. 74.
banyak
karya
al-Fairuzabadi
seimbang
dengan
kesibukannya menuntut ilmu ke beberapa ulama di beberapa kota. AlFairuzabadi meninggal pada tanggal 20 Syawwal 818 di daerah Zabid.18
18 Al-Dawudi,..., h. 274-276.
19 Abu Tahir bin Yaqub al-Fairuzabadi, Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn Abbs,
(Beirut: Dar al-Fikr, tth.), h.2
Jalur sanad di atas merupakan salah satu di antara jalur sanad yang
meriwayatkan secara khusus tafsir Ibn Abbas di samping jalur lain yang
banyak jumlahnya. Dari beberapa jalur tersebut ada yang menyatakan
bahwa sanad yang paling baik adalah yang melalui Ali bin Abi Talhah alHashimi dari Ibn Abbas20 sebagaimana jalur ini dipedomani Imam alBukhari dalam kitab Shahih-nya. Sedangkan sanad yang dinilai cukup baik
(jayyid) adalah sanad yang melalui Qais bin Muslim al-Kuf dari Atha bin
alSaib.21
Setelah Rasulullah wafat, timbullah beberapa masalah, yang mana
pada waktu Rasulullah hidup belum diterangkan secara luas dan
mendetail, sahabat sebagai generasi setelah Rasulullah, secara tidak
langsung dituntut untuk menghadapi persoalan-persoalan yang muncul
pada waktu itu. Di antara sahabat-sahabat yang banyak mengerti tentang
tafsir al-Quran adalah sababat Ibnu Abbas. Beliau dijiuluki Tarjumanul
Quran. Adapun latar belakang timbulnya tafsir yang disandarkan kepada
Ibn Abbas antara lain:
1. Ibnu Abbas sebagai pencetus Ilmu Tafsir berusaha mengungkapkan
makna-makna
ayat
al-Quran
serta
menjelasakan
rahasia-
ibn
Abbas.
sesuatu
Beliau
yang
pernahy
berkata,
mengherankan
atas
Aku
telah
keberanian
10
dan
banyaknya
periwayatan
yang
disandarkan
tentang
11
dari Ibn Abbas karena tokoh utamanya adalah mereka para murid
Ibn Abbas sendiri.
Tanwir al-
Miqbas min tafsir Ibn Abbas, ada juga yang menyebutnya dengan Tanwir
al-Miqbas f tafsir Ibn Abbas (dengan kata fi bukan min. Penamaan
awal (menggunakan min) dapat disaksikan pada halaman judul kitab
tafsir ini yang diterbitan Dar al-Fikir juga terdapat dalam beberapa kitab
seperti al-tafsir wa al-mufassirun karya al-Zahabi serta umumnya jumhur
ulama. Sementara penamaan yang kedua dapat dijumpai dalam kitab
Sazrat al-Zahab karya Abu al-Falah dan al-Dawudi dalam kitabnya
thabaqat al-Mufassirin.25
Umumnya, para ulama memasukkan Tanwir al-Miqbas ke dalam
kelompok tafsir bi al-masur26, dengan alasan sumber penafsirannya
adalah riwayat Ibn Abbas. Terlepas dari penilaian tersebut, penulis
melihat ada trend di masa itu untuk menghidangkan tafsir al-Quran yang
simple (sederhana), ringkas dan padat. Hal ini menurut hemat penulis
sebagai wujud penafsiran yang global dan memudahkan pembaca berikut
membiarkan
pembaca
mengembangkan
sendiri
seluas-luasnya
12
secara berurutan dari awal surat hingga akhir surat dengan tafsiran global
atau thariqah al-mujmal. Bahkan kalau boleh dinyatakan, tafsir ini mirip
polanya dengan Jalalain yaitu mencari makna padanan, apakah padanan
itu
diambil
dari
bahasa
ataukan
riwayah.
Tentunya
al-Fairuzabadi
ilmu
kalamnya, sejarahnya,
tasawufnya
ataupun
yang
lainnya.
E. Setting Sosial dan Pengaruh Penafsiran
Muallif kitab ini adalah al-Fairuzabadi yang hidup di luar Jazirah
Arab, namun wilayahwilayah tetangganya merupakan basis tempat
berkembangnya hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. seperti Bukhara,
Samarqand dan beberapa kota lainnya, sehingga penulis berasumsi
bahwa tafsir yang dihimpun al-Fairuzabadi dengan sandaran periwayatan
ini tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan tersebut. Terlebih
perjalanan ilmiah al-Fairuzabadi yang demikian luas, yaitu ke beberapa
kota basis ilmuan dan ulama sekaligus banyak berguru kepada ulamaulama besar yang ada di dalamnya mendorong dirinya untuk berkiprah di
dunia ilmu.
Lingkungan keluarga yang ilmiah dan diniyah terut membentuknya
sebagai ulama, terbukti pendidikan yang diberikan ayahnya sejak kecil
dari hafalan al-Quran. Ilmu bahasa dan adab dan beberapa ilmu lainnya.
Masa hidupnya yang semasa dengan al-Mahalli dan al-Suyuti (w.
911) yang juga muhaddis (keduanya penulis tafsir Jalalain) menampakkan
kemiripan dalam cara menafsirkan al-Quran yaitu pola yang sederhana
13
jalur
sanadnya
(sekalipun
dinilai
lemah
oleh
ulama)
Artinya,
penaf-siran
ayat-ayat
dalam
surat
al-Baqarah
ini
14
yaitu
kematian
kemudian
kehidupan,
kematian
kemudian
ini.
menafsirkannya
Contoh:
dengan
kalimat
mumituka
inni
mutawaffika
sebagaimana
Ibn
Abbas
diriwayatkan
al-
15
setiap
awal
surat
diberikan
keterangan
makiyyah
kepada
Rasulullah
Shallallahu
Alaihi
Wasallam.,
juga
al-rijala
lahum
ilaika
wasilah
an
yakhuzuka
takhaly
wa
16
kitab hadis
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibn Abbas dalam sejarah tafsir dikenal sebagai pemimpin para
mufassir dan telah mendapatkan restu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
di bidang ini. Penafsiran Ibn Abbas ini banyak dikutip oleh mufassir,
demikian pula ulama yang menghimpun secara khusus tafsirnya melalui
beberapa jalur sanad. Masingmasing jalur periwayatan yang disandarkan
kepada Ibn Abbas ini memiliki kekuatan dan kelemahan, sehingga ada
yang benar-benar otentik dari Ibn Abbas, ada pula yang tidak otentik lagi.
Salah satu kitab himpunan Tafsir Ibn Abbas adalah Tanwir alMiqbas
min Tafsir Ibn Abbas karya al-Fairuzabadi yang hidup sekitar 6 abad
setelah Ibn Abbas wafat sehingga terdapat tenggang waktu yang cukup
panjang
dan
tidak
mustahil
terjadi
perubahan-perubahan
dalam
periwayatannya.
Dalam menafsirkan ayat, Ibn Abbas merujuk kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam., nalar ijtihad-nya, syair-syair kuno serta
beberapa keterangan ahl al-Kitab yang telah memeluk agama Islam.
Namun setelah ditelaah secara mendalam terhadap kitab Tanwir al-Miqbas
yang disandarkan muallifnya kepada tafsir Ibn Abbas- ternyata di
dalamnya memuat beberapa riwayat yang disandar-kan kepada selain Ibn
Abbas, seperti riwayat Abu Hurairah dan Ibn Umar, bahkan ada yang
tidak memiliki sandaran riwayat sama sekali, sehingga dimung-kinkan
dalam kitab tafsir ini (Tanwir al-Miqbas) memuat ijtihad al-Fairuzabadi
sendiri dengan pendekatan kebahasaan semata.
Namun demikian, penulis tetap mengakui bahwa kitab tafsir ini
secara global menggunakan pendekatan riwayah. Dalam hal manhaj al-
18
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran al-Karim
Abd al-Halim al-Najjar, Mazahib al-Tafsir al-Islami li al-Alam
alMustashriq Ignas Golziher, Maktabah al-Khanji, Mesir, 1955
Abu al-Falah Abd al-Hayy bin al-Imad al-Hanbali, Shazrat alzahab fi
akhbar min zahab, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, tth.
Abu Tahir bin Yaqub al-Fairuzabadi, Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn
Abbs, Dar al-Fikr, Beirut, tth
Ahmad al-Shirbasi, Sejarah Tafsir Quran, terj. Team Pustaka Firdaus,
Pustaka Fitdaus, cet III, 1994
Al-Hafd Syams al-Din Muhammad bin Ali Ibn Ahmad al-Dawudi,
Tingkatan Para Mufassir. Maktabah Wahbah, Abidin, 1992
Al-Imam al-Mubarak bin Muhammad ibn al-Asir al-Jazari, Jami alUsul fi Ahadis al-Rasul, Dar al-Fikr, Beirut, 1983
Farid
Abd
al-Aziz
al-Jundi,
Mujam
al-Buldan,
Dar
al-Kutub
al-Sawi
al-Juwaini,
Manahij
fi
al-Tafsir,
al-Maarif,
Iskandariyah, tth.
Muhammad Husain al-Zahabi, al-Tafsir wa al-Mufassirun, Dar alKutub al-Hadisah, Beirut, 1976
Thameem Ushama, Methodologies of the Quranic Exegesis, A.S.
Noordien, Kuala Lumpur, 1995
Manna al-Qattan,
Pustaka al-Kautsar, 1994.
19
20
COVER KITAB