Biografi Pengarang
Profesor Doktor Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy
lahir di Lhokseumawe, 10 Maret 1904 meninggal di Jakarta, 9
Desember 1975 pada umur 71 tahun.Ayahnya Teungku Qadhi
Chik Maharaja Mangkubumi Husien ibn Muhammad Suud, adalah
seorang ulama terkenal di kampungnya dan mempunyai sebuah
pondok. Ibunya Teungku Amrah binti Teungku Chik Maharaja
Mangkubumi Abdul Aziz , merupakan anak
Kesultanan
Acheh
ketika
itu.
Menurut
seorang Qadi
silsilah,
Hasbi
ash
Shiddieqy adalah berketurunan Abu Bakar al-Shiddiq (57313/634M) yaitu khalifah yang pertama. Beliau merupakan
generasi ke 37 dari Abu Bakar al-Shiddiq yang meletakkan
gelaran ash Shiddieqy diakhir namanya. Prof. Dr. Teungku
Muhammad Hasbi ash Shiddieqy mulai mendapat pendidikan
awalnya di pondok pengajian milik bapanya.
Setamat dari sekolah dasar, Hasbi dikirim oleh orang tuanya ke dayah
(pesantren) untuk mendalami ilmu pengetahuan agama seperti tafsir, hadis, fiqh,
ushul fiqh, bahasa Arab, ushuluddin dan lain-lain. Selama kurang lebih 12 tahun
Hasbi mengaji di beberapa dayah. Mulanya di dayah Bluk di Bayu, dayah Blang
Kabu, dayah Meunasah Manyang di Semekuro dan dayah Tanjung Barat di
Semalungung.1
Setelah Hasbi mendapatkan ijazah, ia diberi wewenang oleh gurunya
untuk membuka dayah (pesantren) sendiri, kala itu ia berusia 21 tahun dan belum
menikah. Ia membuka dayah di Buloh Beureugang atas bantuan hulubalang2
setempat. Meski ia telah mendirikan dayah sendiri, namun ia tetap menuntut ilmu.
Diantaranya ia belajar bahasa Arab kepada Syekh al-Khalali, dan atas anjuran alKhalali ia melanjutkan ke Madrasah Muallimin al-Irsyad di Surabaya. Setelah
1 Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ensiklopedi Islam Indonesia,
(Jambatan, Jakarta 1992), Hlm. 852
2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hulubalang berarti kepala laskar, pemimpin
pasukan.
1
Pedoman Dzikir dan Doa. (10). Pedoman Puasa. (11). Pedoman Zakat. (12).
Pedoman Haji. (13). Pengantar Ilmu Fiqh. (14). Hukum-Hukum Fiqh Islam. (15).
Fiqh Mawaris. (16). Pengantar Fiqh Muamalah. (17). Pokok-pokok pegangan Imam
Mazhab. (18). Kriteria Sunnah dan Bidah.
B. Tentang Kitab Ilmu ilmu Al-Quran
Buku ilmu ilmu Al-Quran (ulum al-Quran), pertama kali
diterbitkan pada tahun 1972 oleh penerbit Bulan Bintang. Buku
ini merupakan buku perkuliahan ilmu ilmu Al-Quran atau Ushul
at Tafsir di Perguruan Tinggi Agama Islam yang disarikan oleh
Penulis dari kitab Mabahits Fi Ulum al-Quran karya Prof. Dr. Subhi
ash=Shalih, dengan dilengkapi beberapa pembahasan dari kitab
kitab Ulum al-Quran dan Ushul Fiqh
Buku ini terdiri dari 300 Halaman dan terdiri dari 15 Bab
dan setiap bab terdiri dari beberapa pasal. Berikut ini kami
paparkan pembagian bab serta pasal-pasalnya.
Bab Pertama : Sejarah Perkembangan Ilmu Al-Quran.
Terdiri dari 11 Pasal yaitu :
1.
2.
3.
4.
10.
Marhalah
6. Analisa sembilan surat yang di sepakati turunnya dalam
marhalah makkiyah pertama
7. Uslub surat surat makkiyah Marhalah pertama
8. Keadaan surat surat Makkiyah marhalah yang kedua
9. Surat surat makkiyah marhalah yang kedua
10.
Ciri ciri surat surat madaniyah dari marhalah ke
marhalah
Bab Keempat : Fawatih as Suwar
Terdiri dari 3 Pasal yaitu :
1. Keistimewaan keistimewaan surat Makkiyah
2. Pendapat ulama tentang makna Fawatih as Suwar
3. Sebaik baik makna Fawatih as Suwar
1.
2.
3.
4.
Pengertian Qashash
Macam macam kisah dalam Al-Quran
Faedah faedah Kisah kisah Al-Quran
Hikmah Berulang ulang disebutkan Kisah dalam Al-Quran
bin
Kaab
Radhiyaallahuanhu Taala
7. Thabaqat mufassir tabiin
8. Sebab sebab kelemahan tafsir bil matsur
9. Pembukuan tafsir bil matsur dan keistimewaan kitab yang
disusun dalam bidang ini
10.
Tafsir tafsir bil Matsur yang terkenal
11.
Cara cara yang dilakukan oleh Ahli tafsir sesudah
masa pertama
12.
13.
kitab tafsir
14.
Ilmu ilmu yang diperlukan oleh para mufassir
15.
Ikhitilaf ulama tentang boleh tidaknya Berijtihad
dalam menafsirkan Al-Quran
16.
Dalil dalil Al-Quran yang dikemukakan oleh golongan
yang memperbolehkan kita berijtihad
17.
Manhaj yang ditempuh oleh Mufassirin yang
Mempergunakan ijtihad
18.
Cara cara As sunnah Menafsirkan Al-Quran
19.
Pertentangan yang terjadi antara Tafsir dengan
ijtihad dengan yang dilakukan dengan riwayat dan
menguatkan salah satunya
20.
Kitab kitab tafsir bi ar rayi yang terpenting
21.
Tafsir tafsir Firqah yang berkembang dalam
Masyarakat islam
22.
Syarat syarat kita menerima tafsir Isyari
23.
Kitab kitab tafsir Isyari yang terpenting
24.
Tanggapan Al Ghazaly terhadap tafsir isyari
25.
Tafsir tafsir ulama kalam
26.
Pengaruh Mencampurkan ilmu ilmu adab dan ilmu
ilmu Alam dengan Tafsir
27.
Pengaruh bercampurnya ilmu ilmu adab dengan
tafsir
28.
Pengaruh Mencampurkan ilmu ilmu umum dengan
Tafsir
29.
Syarat syarat yang diperlukan dalam menafsirkan AlQuran dengan ilmu ilmu Adab dan umum
Bab Keempat Belas : Kaidah Kaidah Yang Diperlukan Para
Mufassir
Terdiri dari 9 Pasal yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
dan
Asbabun
Nuzul,
Nasikh
Wa
Al
Mansukh,
Muhkam
pembahasan pokok
ulum
penulisan,
beliau
tidak
memaparkan
Daftar
Pustaka,
sehingga pembaca yang awam kesulitan untuk mencari sumbersumber rujukan dalam kitab Ilmu Ilmu Al-Quran.
D. Saran
Dengan demikian dapat kita simpulkan buku ilmu ilmu Al
Quran karya Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy,
dari segi isi buku sangat cocok untuk digunakan oleh kita sebagai
mahasiswa pemula jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir serta sangat
cocok juga dibaca oleh semua kalangan dari Akademisi sampai
masyarakat awam, karena sangat mudah dipahami dan ringkas,
diharapkan
wawasan
dengan
kita
membaca
tentang
ilmu
buku
ini
al-Quran
dapat
dan
menambah
kaidah
kaidah
Al-Quran
karya
penafsiran Al-Quran.
E. Perbandingan
Buku
Prof.Dr.Teungku
Ilmu
Ilmu
Muhammad
Hasbi
ash-Shiddieqy
Ilmu
Ilmu
Al-Quran
karya
Prof.
Dr.
Teungku
10
11
12
Tafsir Alquran al- Adzhim disusun oleh Ibnu Kasir. Kitab ini
merupakan kitab tafsir riwayat yang sangat populer dan
dipandang sebagai kitab tafsir terbaik kedua setelah kitab tafsir
at-Thabari. Ibnu Kasir menafsirkan ayat Alquran berdasarkan
hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang dilengkapi dengan
sanad dan sedikit penilaian terhadap rangkaian sanad hadis.
Beliau menempuh metode tafsir bil matsur dan benar-benar
berpegang padanya. Ini diungkapkan sendiri oleh beliau dalam
muqaddimah tafsirnya : bila ada yang bertanya, apa metode
penafsiran yang terbaik? Jawabannya, metode terbaik ialah
dengan menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran. Sesuatu yang
global di sebuah ayat diperjelas di ayat lain. Bila engkau tidak
menemukan penafsiran ayat itu, carilah di As-Sunnah karena ia
berfungsi menjelaskan Al-Quran. Bahkan Imam SyafiI
menegaskan bahwa semua yang ditetapkan oleh Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam, itulah hasil pemahaman beliau
terhadap Al-Quran.
4. Ad-Durr al-Mansur fi at-Tafsir al-Ma'tsur
Ad-Durr al-Mansur fi at-Tafsir al-Ma'tsur karya as-Suyuti
terdiri atas enam jilid. Ia menyebutkan, kitab tafsir ini berisi
penafsiran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Di dalamnya,
terdapat sepuluh ribu hadis, baik yang marfu' maupun yang
mauquf (yang disandarkan kepada sahabat). Uraian dalam tafsir
dikaitkannya pula dengan masalah kebahasaan, seperti i'rab,
balagah, dan badi' (keindahan susunan kata Alquran). Tafsir ini
pada dasarnya adalah ringkasan dari kitab Tarjuman Al-Quran
yang beliau karang sendiri. Beliau bermaksud meringkas hadishadis dengan hanya menyebutkan matannya saja tanpa
menyertakan sanad yang panjang. Ini untuk menghindari
13