Anda di halaman 1dari 4

Nama: Yanti Nianti

NIM

: 11151130000023

Kelas : Hubungan Internasional A/ 3


Tugas : Review 2 ( Teori Hubungan Internasional )
085781368068
REVIEW LIBERALISME KLASIK IMMANUEL KANT
MENUJU PERDAMAIAN ABADI: SEBUAH SKETSA FILOSOPI
Dalam studi Hubungan Internasional salah satu perspektif yang
cukup dominan dalam memberikan kontribusi ialah liberalisme. Berbagai
macam ide muncul serta usulan lahirnya non-state actor seperti Liga
Bangsa Bangsa yang mengagungkan nilai-nilai perdamaian walaupun
pada akhirnya gagal dan dianggap sebagai penyebab terjadinya perang
dunia II. Liberalisme dikenal sebagai perspektif yang menjunjung tinggi
nilai-nilai optimisme. Akar lahirnya liberalisme bermula dari pemikir
liberalism klasik salah satunya Imanuel Kant yang melahirkan pemikiran
mengenai kemajuan dan

perdamaian abadi. Dalam bukunya Immanuel

Kant memaparkan sebuah konsep perdamaian di dunia. Konsep tersebut


menetapkan Sembilan pasal menuju perdamaian abadi yang memuat
larangan-larangan yang harus ditaati sebagai harapan untuk menciptakan
perdamaian, terdiri dari enam pasal pendahuluan dan tiga pasal
definitive.
Pertama,

tidak

boleh

adanya

pertimbangan

perdamaian

dan

pengambilan keputusan yang berdampak akan terjadinya perang dimasa


depan. Dalam melakukan perjanjian perdamaian, maka pihak yang
bersengketa tidak boleh melanjutan perangnya di masa yang akan
datang. Ia harus benar-benar mengakhiri perang tanpa maksud lain selain
menciptakan perdamaian.
Kedua, Negara berdaulat besar maupun kecil tidak dapat dikuasai
oleh negara lain dengan cara apapun,baik karena di wariskan, ditukar,
dibeli

atau

dihadiahi

melalui

pewarisan,

pertukaran,

pembelian,

pemberian, ataupun perkawinan seperti di negara Eropa. Walau terkadang


seperti aliansi, yang tujuannya untuk mencapai perdamaian namun

kenyataanya hanya mencari keuntungan semata demi memperoleh


kekuasaan, kekuatan, dan memperluas wilayah.
Ketiga,

Dikarenakan

dalam

meningkatkan

kekuatan

militer

membutuhkan biaya yang tinggi maka militer harus dihapuskan disetiap


negara secara bertahap. Selain itu dibunuh atau membunuh oleh manusia
merupakan pelanggaran hak-hak manusia juga dengan meningkatkan
kekuatan

dikhawatirkan

akan

membuat

negara

lain

akan

merasa

terancam dan mengakibatkan kemungkinan terjadinya perang. Menurut


Kant, Ada tiga kekuatan penting yang dapat mendorong terjadinya perang
yaitu kekuatan militer, kekuatan aliansi,dan kekuatan uang.
Ke empat, negara tidak dianjurkan untuk melakukan kontrak hutang
sehubungan

dengan

urusan

luar

negeri

terutama

dalam

urusan

peperangan. Karena dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi atau


bahkan

kebangkrutan.

Kelima,

negara

tidak

boleh

mengintervensi

konstitusi dan pemerintahan negara lain, karena intervensi merupakan


pelanggaran terhadap hak-hak dari individu dan membuat negara-negara
merasa terancam.
Keenam,

negara yang terlibat perang tetap harus menerapkan

hukum perang dengan tidak melakukan pembunuhan gelap atau bayaran,


hasutan

untuk

berkhianat,

menggunakan

racun,

atau

melakukan

kecurangan yang menghilangkan kepercayaan untuk perdamaian dimasa


yang akan datang. Dan dikhawatirkan hal tersebut akan menimbulkan
kebencian-kebencian yang baru, sehingga mustahil bagi terciptanya
perdamaian. Kant mengatakan bahwa perang pemusnahan sangat tidak
diizinkan.
Kant sama seperti Hobbes yang mengatakan bahwa perdamaian
bukanlah keadaan alamiah, walaupun tidak perang namun ancaman
selalu ada. Sehingga keadaan damai haruslah ditetapkan atau diciptakan .
Pada bagian kedua ini, Kant merumuskan 3 (tiga) pasal definitif sebagai
ketentuan-ketentuan untuk mewujudkan perdamaian abadi.
Pertama, konstitusi sipil setiap negara harus republik atau sekarang
disebut demokrasi. Kant menganggap jika negara-negara berbentuk
republik maka perdamaian abadi dapat terwujud. Republik menurut kant

ialah negara yang ditata oleh undang-undang sehingga menjamin


kebebasan dari setiap warga negara, semuanya berada dibawah hukum
yang sama, dan memiliki kedudukan yang sama. Lalu timbul pertanyaan
mengapa dengan Negara demokrasi perdamaian dapat terwujud ? karena
dalam negara demokrasi kebijakan didasarkan pada masyarakat tidak
didasarkan pada keputusan seseorang yang despotic (diktator). Dengan
republik, maka peperangan bisa dicegah, karena untuk memutuskan
perang

negara

republik

harus

meminta

persetujuan

rakyatnya. Masyarakat akan mempertimbangkan dengan sangat hati-hati


atau

bahkan

tidak

akan

menyetujui

perang

karena

perang

akan

mengakibatkan penderitaan, mereka yang akan menanggung akibatnya


sendiri.
Kedua, kant mengatakan untuk mewujudkan perdamaian abadi
maka negara-negara merdeka harus

membentuk serikat (federasi)

sebagai contohnya yaitu Liga Bangsa-bangsa (LBB). Federasi inilah


bertujuan untuk mengatur hubungan antar negara, membuat Negaranegara yang bersangkutan terjaga dan patuh terhadap hukum atau
peraturan yang telah dibuat. Sehingga, keamanan dan perdamaian akan
terwujud. Kant juga menolak untuk membentuk sebuah Negara yang
superior karena akan bersifat despotic.
Ketiga, setiap negara harus menghormati Cosmopolitan Right
dimana orang asing yang datang pada suatu wilayah tidak akan
diperlakukan seperti musuh, orang asing harus disambut baik. Dengan
cara ini, dunia dapat membangun hubungan damai satu sama lain,
hubungan yang diatur oleh hukum

publik sehingga membawa manusia

semakin dekat untuk konstitusi kosmopolitan. Akan tetapi orang asing


tersebut

tidak

boleh

menetap

karena

dikhawatirkan

akan

muncul

ketegangan sehingga mengancam perdamaian. Pelanggaran hak pada


suatu tempat dianggap lazim oleh Negara dan dirasakan pada setiap
tempat. Kant

sangat membenci kolonialisme.

Untuk alasan itu ide

Cosmopolitan Right bukan konsep yang fantastis atau berlebihan dari


suatu hak. Justru itu adalah suplemen yang diperlukan untuk hak

konstitusional

dan

internasional,

yang

mana

hak

asasi

manusia

masyarakat pada umumnya, untuk terwujudnya perdamaian abadi.


Berdasarkan tulisan diatas, Immanuel Kant

tentu telah banyak

berkontribusi dalam studi hubungan internasional, ia melahirkan ide dan


gagasan, dan mencoba mewujudkan perdamaian dunia sehingga perang
tidak akan terjadi lagi. Namun saya berpendapat bahwa, ia terlalu idealis
yang mana hal tersebut hanyalah sebagai keinginan atau harapan dari
seorang filsuf. Saya pun tidak setuju dengan konsep penghapusan militer
secara bertahap, karena militer tetaplah harus ada untuk menjaga
teritorial negara, menjaga negara dari serangan atau pemberontakan.
Dan karena power dari sebuah Negara dilihat dari militer juga, dengan
power tersebut Negara dapat mengontrol suatu Negara atau mebuat
negaranya tidak bisa diintervensi oleh negara lain. Selain itu, saya kurang
setuju dengan Kant yang mengatakan jika negara-negara demokrasi tidak
akan saling perang, namun pada kenyataannya negara non-demokrasi
pun sampai saat ini tidak saling perang. Selebihnya saya setuju dengan
konsep yang ditawarkan Kant walaupun akan sulit direalisasikan.

Anda mungkin juga menyukai