DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
DANIAR AROF ADIBA
4401414010
SITI AMINAH
4401414013
4401414032
A. JUDUL
VARIASI SIFAT PADA TANAMAN SEMANGKA (Citrullus lunatus)
B. TUJUAN
1. Mengetahui adanya variasi sifat pada buah semangka
2. Mengetahui penyebab danya variasi pada buah semangka.
C. LANDASAN TEORI
Di dalam kehidupan di bumi ini terdapat banyak kehidupan.
Kehidupan ini ada karena di dalamnya terdapat banyak suatu kelompok
yang beraneka ragam yang dinamakan makhluk hidup. Makhluk hidup
adalah suatu kelompok yang saling berorganisasi dan saling memiliki
ketergantungan satu sama lain baik yang sejenis maupun berbeda jenis
sehingga saling membutuhkan satu sama lain. Namun, setiap makhluk
hidup memiliki keanekaragaman walaupun dalam kelompok yang sejenis.
Contohnya, bila anda memperhatikan teman-teman sekelas anda, dapat
dipastikan tidak ada seorangpun yang persis sama dengan anda, baik dari
penampilan wajah maupun sifat lainnya. (Sudjadi, 2005)
Contoh yang lain juga dapat kita temui di alam sekitar kita. Di dalam
satu jenis tumbuhan tumbuhan yang sama, misalnya tanaman mangga,
kita akan menjumpai bentuk buah yang berbeda-beda, demikian juga rasa
dan aromanya.
Semua contoh diatas menunjukkan bahwa dalam organisme hidup
dijumpai
berbagai
macam
tipe
keragaman.
Dengan
adanya
Dengan adanya
sifat beda
akan terjadi
variasi
atau
keluar dari ketiak daun, tunggal, biasanya bunga jantan lebih banyak,
berbentuk lonceng lebar, warnanya kuning, mekar pada pagi hari. Buah
berbentuk bola sampai bulat memanjang, besar bervariasi dengan panjang
20-30 cm, diameter 15-20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg.
Kulit buahnya tebal dan berdaging, licin, warnanya bermacam-macam
seperti hijau tua, kuning agak putih, atau hijau muda bergaris-garis putih.
Kulit buah dan daging buah rasanya manis, sifatnya dingin, afinitas ke
meridian jantung, lambung, dan kandung kemih. Semangka berkhasiat
sebagai penyejuk tubuh selagi cuaca panas, peluruh kencing (diuretik),
anti radang, melumas usus, dan menghilangkan haus. Pada pengobatan
tradisional Cina, semangka digunakan untuk melawan bentuk "summer
heat" yaitu gejala penyakit yang ditandai dengan banyak berkeringat, rasa
haus, suhu tubuh meningkat, warna urine jernih, diare, dan mudah marah.
Buah atau jus buahnya meringankan gejala-gejala di atas, meningkatkan
keluarnya urin, dan membersihkan ginjal. Biji rasanya manis, sifatnya
netral. Berkhasiat peluruh kencing (diuretik), menyehatkan ginjal,
menyejukkan pada radang kandung kemih, dan melembabkan usus. (Wels,
1991)
Kandungan Nilai Gizi Semangka per 100 g (3.5 oz):
Energi 127 kJ (30 kcal)
karbohidrat 7.55 g
Gula 6,2 g
Serat makanan 0,4 g
Lemak 0,15 g
protein 0.61 g
Kandungan Vitamin Buah Semangka:
Vitamin A equiv. (4%) 28 ug
No.
1.
Sifat yang
Buah
Variasi sifat
Jumla
diamati
Semangk
yang dijumpai
Warna
a
Merah
kulit Buah
Kuning
2.
Kuning
-Hijau muda
3
-Hijau muda
-Hijau muda
-Hijau tua
3
-Hijau tua
-Hijau tua
-Corak
garis 3
lurus
-Corak
garis
lurus
-Corak
garis
lurus
- Corak
garis 3
tajam
- Corak
garis
Ket.
tajam
- Corak
3.
Bentuk
Merah
buah
Kuning
4.
Warna
Merah
buah
Kuning
5.
Tepi
pada Merah
tajam
- Bulat
- Bulat
- Bulat
- Lonjong
- Lonjong
- Lonjong
- Merah
- Merah
- Merah
- Kuning
- Kuning
- Kuning
- Berwarna
biji
Kuning
6.
Ketebalan
Merah
kulit buah
Kuning
G. ANALISIS
garis
hitam
Berwarna
hitam
Berwarna
hitam
- Tidak
-
berwarna
Tidak
berwarna
Tidak
berwarna
Tebal
Tebal
Tebal
Tipis
Tipis
Tipis
3
3
3
3
3
3
3
Pada semangka merah dan semangka kuning yang kami amati, maka
ada beberapa variasi sifat yang nampak dan dapat dilihat dengan mata.
Antara lain :
Variasi
Semangka Merah
Semangka Kuning
sifat
Warna
kulit Buah
H. PEMBAHASAN
Praktikum ini kami melakukan kegiatan lapangan Variasi Sifat Pada
Tanaman Semangka . Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya
Dapat menjelaskan tipe-tipe keanekaragaman pada buah semangka,
menyebutkan dan membedakan sedikitnya lima ciri yang berbeda pada
buah semangka, dapat mendeskripsikan hasil pengamatan tentang variasi
pada semangka, dan dapat menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil
pengamatan.
Suatu individu dapat memiliki sifat yang berbeda meskipun berasal
dari parental yang sama. Sifat beda inilah yang menimbulkan adanya
variasi individu. Namun fenotipe suatu individu bisa saja berbeda sama
dengan fenotipe individu dari keturunan lain yang genotipenya sama.
Adanya variasi sifat dalam populasi dapat di terangkan dengan
mengansumsi bahwa yang mengendalikannya adalah beberapa pasangan
gen yang efek-efeknya di gabung bersama.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka didapatkan suatu
ciri yang berbeda pada buah semangka. Adapun variasi sifat yang diamati
adalah sebagai berikut :
- Warna kulit buah
- Corak kulit buah
- Bentuk buah
- Warna buah
- Tepi pada biji
- Ketebalan kulit buah
Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut : warna kulit buah
semangka merah dan kuning, berbeda. Warna kulit buah semangka
kuning lebih hijau daripada buah semangka merah. Corak kulit buah pada
semangka merah garis nya lurus, sedangkan pada semangka kuning
coraknya lebih tajam. Bentuk buah semangka merah bulat dan semangka
kuning adalah lonjong.
merah dan semangka kuning buahnya berwarna kuning, Tepi pada biji
semangka merah bercorak warna hitam ditepi atas, sedangkan semangka
warna kuning tidak ada coraknya. Dan, ketebalan kulit buah semangka
warna merah lebih tebal dibandingkan semangka warna kuning.
Keanekaragaman pada suatu tanaman (semangka) akan memunculkan
variasi, Warna kulit buah, corak kulit buah, bentuk buah, warna buah, tepi
pada biji, ketebalan kulit buah. Sifat individu yang berbeda beda tersebut
ditentukan oleh gen. Faktor genotip yang berinteraksi dengan faktor
lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotip. Lingkungan
yang berbeda mengakibatkan sifat yang muncul pada tanaman dapat
berbeda meskipun genotipnya sama. Jadi, gen yang sama menampakkan
sifat yang berbeda karena lingkungannya yang berbeda. Keanekaragaman
gen dapat memunculkan varietas. Seperti yang diamati pada sampel
kacang merah maupun pada cangkok kerang.
Suatu organisme dengan sepasang alel yang identik untuk sifat tertentu
dinamakan homozigot terhadap alelnya, sebaliknya jika alelnya berbeda
satu sama lain, disebut heterozigot. Pada heterozigot, satu alel dapat
dinyatakan dengan meniadakan yang lainnya (dominasi) atau kedua-dua
alel tersebut dapat berpengaruh terhadap pengaruhnya (dominasi tidak
lengkap) (Campbell 2002:229).
Gen adalah unitunit kromosom yang membawa kode untuk
pembuatan protein spesifik. Setelah dibentuk dan diberi kode oleh gen,
proteinprotein ini selanjutnya menentukan perkembangan serta tampilan,
bentuk, dan fungsi dari jaringan dan organ terkait. Alternatif atau bentuk
yang berbedabeda dari suatu gen dikenal sebagai alel (Indrawan dkk.
2007). Genotipe suatu individu menentukan fenotipe yang beragam,
sebagian diantaranya akan memberi kontribusi pada kelestarian individu
tersebut. Seleksi alam akan bekerja dengan cara memilih individu
individu dengan kelestarian tertinggi dalam populasi. Dengan demikian,
kombinasikombinasi gen yang sesuai cenderung diteruskan atau
diturunkan, sedangkan yang kalah adaptif cenderung dihilangkan dari
populasi (Elrod dan Stansfield, 2007).
masing-masing
pasangan
kromosom
homolog
koin
maka
pembelahan
meiotik
pertama
maternal
dan
kromosom
paternal.
Jumlah
K. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A et al. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Elrod, Susan dan William Stanfield. 2007. Genetika Edisi Keempat.
Jakarta: Erlangga.
Henny, S et al.2009. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab.
Agronomi Universitas Bengkulu.
Indrawan, M., R. B. Primack dan J. Supriatna. 2007. Biologi Konservasi.
Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
Julisaniah, N. I., L. Sulistyowati, dan A. N. Sugiharto. 2008. Analisis
kekerabatan Mentimun (Cucumis sativus L.) Menggunakan
Metode RAPD-PCR dan Isozim. Biodiversitas. 9 (2): 99-102.
Sridianti, A. 2014. Dasar-dasar Genetika. Jakarta : Erlangga.
Sudjadi, Bagod. 2005. BIOLOGI. Surabaya: Yudhistira.
Suryanto, D. 2003. Melihat Keanekaragaman Organisme Melalui
BeberapaTeknik Genetika Molekuler: USU digital library.
Syamsuri, Istamar, et al. 2004. BIOLOGI jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Widiati, Tuti. 2015. Penuntun Pratikum Genetika. Bengkulu: Lab.
Agronomi Universitas Bengkulu.
Welsh, James R.1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan
Tanaman.Jakarta:Erlangga.
L. DOKUMENTASI