I. PENDAHULUAN
Standar Internasional tentang Audit No. 520: Analytical Prosedur, menyoroti
prosedur audit tertentu yang sangat berguna pada berbagai tahapan
audit untuk berbagai tujuan audit. Prosedur ini layaknya alat bantu audit
yang tampaknya tidak begitu penting namun bagi auditor sangat penting
dalam penyelesaian tugas-tugasnya.
A. Ruang Lingkup
Prosedur analitis adalah prosedur audit yang dilakukan mulai dari
melakukan perbandingan sederhana suatu data sampai dengan
penggunaan teknik statistik yang kompleks diterapkan pada informasi
kuantitatif dan kualitatif dalam pengembangan suatu hipotesis.
Bagaimanapun juga, auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat dimana informasi tersebut digunakan untuk mengembangkan
hipotesis relevan yang dapat diandalkan untuk menguatkan kesimpulan
yang dimaksudkan auditor. Prosedur analitis dapat diterapkan pada tahap
penilaian risiko audit, sebagai prosedur substantif, sebagai tambahan
dalam test of details dan pada tahap finalisasi audit.
B. Tanggal Efektif
ISA ini ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan periode yang
dimulai pada tanggal atau setelah tanggal 15 Desember 2009.
II. TUJUAN
Prosedur analitis dapat digunakan oleh auditor pada berbagai tahapan audit
saat penugasan audit seperti:
Prosedur analitis diterapkan pada tahap memahami entitas dan
lingkungannya yang membantu auditor dalam menilai risiko salah saji
material.
Prosedur analitis substantif diterapkan dalam menanggapi risiko yang
dinilai dari salah saji material.
Prosedur analitis diterapkan pada keseluruhan tahap review audit yang
mungkin menunjukkan risiko salah saji material yang sebelumnya tidak
ditemui dan untuk memastikan bahwa laporan keuangan konsisten
dengan harapan auditor.
III. DEFINISI
A. Analytical procedures adalah:
Evaluasi atas informasi keuangan melalui analisis kemungkinan terjadinya
hubungan atau keterkaitan antara data keuangan dan non-keuangan.
Prosedur analitis juga mencakup penyelidikan yang diperlukan dalam
mengidentifikasi fluktuasi atau hubungan yang tidak sesuai dengan informasi
lain yang relevan atau yang berbeda dari nilai-nilai yang diharapkan dalam
jumlah yang signifikan.
Dengan kata lain, prosedur analitis adalah evaluasi yang dilakukan dengan
mempelajari hubungan yang ada di antara kedua informasi keuangan dan
non-keuangan entitas. Sebagai contoh: beban gaji dan jumlah karyawan yang
bekerja di suatu entitas.
Contoh:
Meneliti hubungan antara pendapatan penjualan yang dihasilkan dengan
biaya penjualan yang dikeluarkan selama beberapa tahun terakhir. Setelah
mendapatkan simpulan hubungan data itu dari informasi masa lalu, hasil ini
akan membantu auditor untuk mengidentifikasi fluktuasi data yang tidak
konsisten, sebagai contoh jika beban penjualan meningkat pada tingkat yang
sama dengan pendapatan penjualan maka kenaikan 20% pendapatan
penjualan tahu ini akan sama dengan peningkatan 20% beban penjualan. Jika
hal ini tidak terjadi maka itu adalah suatu hal tersebut harus diperhatikan
dengan lebih teliti karena mungkin mengandung salah saji material baik dalam
angka pendapatan penjualan atau beban penjualan.
B. Pertimbangan dalam melakukan perbandingan
Untuk tujuan evaluasi informasi keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan
perbandingan dengan:
Informasi keuangan periode Sebelum 'dari entitas yang sama. Misalnya
laporan keuangan tahun lalu.
Anggaran atau perkiraan anggaran dari entitas yang sama. Contoh:
anggaran penjualan untuk tiap akhir kuartal.
Harapan auditor yang telah ditetapkan pada saat tahap pemahaman
tentang entitas dan lingkungannya. Misalnya realisasi bersih persediaan.
Informasi industri sejenis yaitu membandingkan informasi entitas dengan
informasi dari entitas lain dalam industri yang sama baik segi ukuran