KOMPENSASI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Disusun oleh:
1 Annisa Haura S.
2 Aryati Fatmi
3 Kamila Puspa H.
115254009
115254011
115254021
KELAS 3 BA
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
rahmat-Nya sehingga makalah Manajemen Sumber Daya Manusia yang berjudul,
Kompensasi ini dapat diselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam, semoga
selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, para
keluarganya, sahabat-sahabatnya, tabiit-tabiitnya sampai pada kita selaku
umatnya.
Makalah ini merupakan tugas yang disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia di Politeknik Negeri Bandung. Dalam
penyusunan makalah ini terdapat banyak kendala, namun berkat bantuan dari
banyak pihak dalam bentuk motivasi pengarahan maupun informasi maka
makalah ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, yaitu:
1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dari setiap kesulitan,
selalu mengasihi dan menyayangi hamba-Nya yang membutuhkan.
2. Kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga penulis yang selalu
memberikan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil.
3. Ibu Nurlaila selaku dosen Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah
membimbing kami selama ini.
4. Seluruh staf dosen Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan
ilmu dan pengabdian terbaiknya.
5. Seluruh teman-teman penulis yang sudah mengisi hari-hari penulis dan
memberi motivasi dan bantuannya.
Untuk itu hanya kepada Allah SWT penulis serahkan, semoga segala amal
baik mereka dapat diterima dan mendapat imbalan yang berlipat ganda.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................3
2.1 Pengertian Kompensasi..............................................................................3
2.2 Bentuk-Bentuk Kompensasi Pegawai........................................................5
2.3 Keadilan Dalam Kompensasi Finansial.....................................................6
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi Finansial
Individu......................................................................................................9
2.5 Organisasi Sebagai Penentu Kompensasi Finansial................................10
2.6 Pasar Tenaga Kerja Sebagai Penentu Kompensasi Finansial..................12
2.7 Pekerjaan Sebagai Penentu Kompensasi Finansial..................................15
2.8 Pekerja Sebagai Penentu Kompensasi Finansial.....................................15
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................18
3.1 Ringkasan Kasus......................................................................................18
3.2 Program kompensasi yang berubah-ubah konsisten dengan perubahan
strategis yang terjadi dalam organisasi....................................................20
3.3 Kesulitan program kompensasi yang baru dari program tradisional yang
digunakan di banyak lokasi produksi.......................................................23
BAB IV SIMPULAN.............................................................................................25
BAB V SARAN.....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bentuk-Bentuk Kompensasi..............................................................10
Gambar 2. 2 Faktor-faktor yang menentukan kompensasi....................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karyawan harus menerima hak-haknya sebagai karyawan yaitu
imbalan atau kompensasi setelah mereka menjalankan kewajiban. Definisi
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balasan
jasa untuk kerja mereka, dalam suatu organisasi.Masalah kompensasi
merupakan suatu yang sangat kompleks, namun paling penting bagi
karyawan maupun organisasi itu sendiri.
Dalam meningkatkan efesiensi dan produktivitasnya, salah satu upaya
yang ditempuh organisasi untuk menciptakan kondisi tersebut adalah
dengan memberikan kompensasi yang memuaskan.Dengan memberikan
kompensasi, organisasi dapat meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan
kepuasan kerja karyawan.
Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam
bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan karyawan mengenai
uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subjektif dan barang kali
merupakan sesuatu yang sangat khas dalam industri.Tetapi pada dasarnya
dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji
merupakan sumber ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang
pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari
karyawan itu sendiri. Oleh karena sangat penting sekali untuk suatu
perusahaan menentukan sistem manajemen kompensasi seperti apa yang
akan berlaku di perusahaannya.
Berdasarkan hal tersebut maka penulisan makalah ini mengambil
judul Kompensasi.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah tentang kompensasi ini dibuat beberapa
rumusan masalah. Pembuatan rumusan masalah ini dimaksudkan agar
penyusunan makalah ini lebih sistematik. Berikut beberapa rumusan
masalah makalah ini:
1. Diskusikan bagaimana program-program kompensasi yang berubahubah konsisten dengan perubahan strategis yang terjadi dalam
organisasi.
2. Kesulitan apa saja yang dapat Anda identifikasikan dengan pengertian
menjadi program kompensasi yang baru dari program tradisional yang
digunakan di banyak lokasi produksi?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
organisasi.
Tantangan
yang
dihadapi
manajemen
adalah
Pembayaran
upah
biasanya
dalam
bentuk
konsep
pembayaran yang berarti luas daripada meupakan ide-ide gaji dan upah
yang secara normal berupa keuangan tetapi tidak suatu dimensi yang
nonofinancial.
Bagi majikan dan perusahaan, kompensasi merupakan bagian dalam
kepegawaian. Kebijakan kepegawaian banyak berhubungan dengan
pertimbangan untuk menentukan kompensasi pegawai. Tingkat besar
kecilnya kompensasi pegawai sangat berkaitan berkaitan dengan tingkat
pendidikan, tingkat jabatan, dan masa kerja pegawai. Maka dari itu, dalam
menentukan kompensasi pegawai perlu berdasarkan penilaian prestasi,
kondite pegawai, tingkat pendidikan, jabatann dan masa kerja pegawai.
Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada
tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja. Perusahaan yang
menentukan tingkat upah dangan mempertimbangkan standar kehidupan
normal, akan memungkinkan pegawai bekerja dengan penuh motivasi. Hal
ini karena motivasi kerja pegawai banyak dipengaruhi oleh terpenuhi
tidaknya kebutuhan minimal kehidupan pegawai dan kelurganya.
2.2 Bentuk-Bentuk Kompensasi Pegawai
Tujuan umum pemberian kompensasi adalah untuk menarik,
mempertahankan, dan memotivasi karyawan. Konfensasi finansial langsung
terdiri dari bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk upah, gaji,
komisi, dan bonus. Kompensasi finansial tidak langsung (tunjangan)
meliiputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi
finansial langsung. Kompensasi jenis ini meliputi beragam imbalan yang
biasanya diterima secara tidak langsung oleh karyawan. Kompensasi
nonfinansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu
sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau fisik tempat orang tersebut
NON FINANSIAL
Langsung
Tidak langsung / benefit
Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan
Upah
Wajib:
Variasi keterampilan
Kebijakan
Gaji
Jaminan social
Identitas tugas
Pekerja kompeten
Komisi Kompensasi pengangguran
Tugas penting Rekan kerja yang cocok
Bonus
Kompensasi pekerja
Otonomi Simbol status yang diharapkan
Cuti keluarga & sakit
Feedback
Kondisi kerja
Tidak wajib:
Fleksibilat Tempat Kerja
Bayaran untuk waktu tidak bekerja
Flekxi time
Perawatan kesehatan
Minggu kerja dipadatkan
Asuransi jiwa
Sharing pekerjaan
Rencana pensiun
Kompensasi fleksibel
Rancangan opsi saham karyawan
Komunikasi jarak jauh
Tunjangan pengangguran
Kerja paruh waktu
Pelayanan pekerja
Pensiun yg dimodifikasi
Pembayaran premium
Program manfaat
menyerupai
atau
tidak
menyerupai
mereka.
Teori
tersebut
Pekerjaan
Job analisis
Job description
Job evaluation
Job pricing
Collective bargaining
Sumber: Mondy (2005)
Gambar 2. 2 Faktor-faktor yang menentukan kompensasi
10
kinerja.
Kemampuan untuk Membayar
Kemampuan untuk membayar juga merupakan faktor penting
dalam menentukan tingkat pembayaran. Perusahaan yang sukses secara
finansial cenderung untuk memberikan pembayaran lebih tinggi.
11
12
13
juga
khawatir
dengan
praktek-praktek
pembayaran
sangat
memengaruhi
keputusan-keputusan
14
kita pada bagian berikut adalah pada legislasi federal yang memberikan
cakupan luas dan secra spesifik berkenan dengan isu-isu kompensasi.
2.7 Pekerjaan Sebagai Penentu Kompensasi Finansial
Organisasi membayar nilai yang melekat pada tugas, tanggung jawab,
dan faktor-faktor tertentu yang terkait dengan pekerjaan, misalnya kondisi
kerja. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan ketika pekerjaan sebagai
penentu kompensasi finansial adalah:
1
Kinerja
Tingkat kinerja ini biasanya ditentukan melalui penilaian kinerja.
Tujuan
dari
gaji
berbasis
kinerja
adalah
untuk
meningkatkan
produktivitas.
2
Senioritas
Senioritas
adalah
lamanya
seorang
karyawan
bekerja
di
Pengalaman
Orang-orang yang mengungkapkan kebanggaan pada pengalaman
manajerial mereka selama bertahun-tahun dapat dibenarkan dalam
pembelaan
mereka,
jika
pengalaman
mereka
tersebut
telah
menguntungkan.
4
Potensi
Potensi tidak berguna jika tidak pernah terwujud. Namun,
organisasi melakukan pembayaran beberapa individu berdasarkan potensi
mereka, untuk menarik orang-orang muda berbakat agar bergabung
dengan perusahaan.
16
Pengaruh Politik
Untuk berbagai tingkat dalam bisnis, pemerintahan atau bukan,
organisasi
nirlaba
atau
politik
dapat
mempengaruhi
keputusan
Keberuntungan
Ketidaksengajaan seseorang dalam bekerja yang dinilai positif
dalam menentukan tingginya kompensasi, atau secara kebetulan dia
terpilih untuk menjadi karyawan yang berhak mendapat kompensasi
tinggi.
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Ringkasan Kasus
Mengimplementasikan Program Kompensasi yang Baru
Sifat pekerjaan yang berubah-ubah dalam organisasi telah membuat
perusahaan
merancang
ulang
program
kompensasi
mereka
untuk
keberhasilan
dengan
menggunakan
program
berbasis
18
harus
diimplementasikan
sehingga
para
karyawan
dapat
19
strategi
yang
secara
teknis
kurang
sempurna
jika
diimplementasikan dengan baik, maka akan didapat hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan rumusan strategi yang sempurna namun hanya di atas
kertas.
Dalam kasus ini, manajemen perusahaan manufaktur mempunyai
strategi perusahaan yaitu untuk memeriksa dan menerapkan praktik
organisasi dan manajemen yang inovatif. Untuk merealisasikan strategi
20
keputusan
mengenai
kompensasi.
Sebagian
golongan,
jabatan,
masa
kerja,
pendidikan,
dan
kompetensi.
Ayat (2): Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala dengan
memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas.
22
ini
menerapkan
penilaian
kinerja
karyawan
berdasarkan
keterampilan dan jumlah jam kerja mereka. Hasil dari penilaian kinerja
tersebut akan dijadikan dasar berapa besarnya kompensasi yang akan
karyawan dapatkan.
2. Dukungan pelatihan yang ekstensif harus diimplementasikan sehingga
karyawan
dapat
mengembangkan
penguasaan
ekstra
dari
blok
perusahaan.
c. Mengkomunikasikan setiap adanya perubahan strategi maupun
kebijakan yang berkaitan dengan kompensasi, kepada seluruh
anggota perusahaan.
d.
24
BAB IV
SIMPULAN
Dalam manajemen kompensasi terdapat proses-proses yang dilakukan
agar didapatkan sistem manajemen yang sesuai dengan keadaan perusahaan.
Manajemen kompensasi tidak hanya memiliki tujuan membuat berbagai
aturan dan hanya memberikan petunjuk saja. Namun, semakin banyak
tujuan perusahaan dan tujuan pemberian kompensasi juga harus diikuti
dengan semakin efektif manajemen penggajian dan pengupahan. Peusahaan
manufaktur yang mempunyai strategi untuk memeriksa dan menerapkan
praktik organisasi dan manajemen yang inovatif, mempunyai cara-cara
dalam pengimplementasiannya seperti berikut ini:
1. Pekerjaan individual dan deskripsi pekerjaan diubah menjadi pendekatan
tim kerja
2. Melaksanakan pengaturan kualitas pekerja
3. Program imbalan kerja berbasis kinerja
Selain organisasi sebagai penentu kebijakan kompensasi, karyawan
sendiri juga akan menentukan berapa kompensasi yang akan didapat sesuai
dengan kinerja yang mereka tunjukkan. Program tersebut telah membuat
perusahaan
meningkatkan
keterampilan
pekerja
dan
peningkatan
produktivitas.
Dalam proses penerapan program baru tersebut, manajemen
perusahaan mengalami kesulitan-kesulitan namun kesulitan tersebut tidak
menjadikan program tersebut tersendat atau bahkan gagal. Keselitan
tersebut yaitu:
1. Para spesialis SDM dan manager produksi menghabiskan banyak waktu
untuk mengadakan pertemuan dengan para pekerja dalam proses yang
digunakan untuk menilai kompensasi mereka.
2. Dukungan pelatihan yang ekstensif harus diimplementasikan sehingga
karyawan
dapat
mengembangkan
penguasaan
ekstra
dari
blok
keterampilan lain.
25
26
BAB V
SARAN
Berdasarkan uraian dan kesimpulan mengenai kompensasi yang
terdapat dalam kasus Perusahaan Manufaktur ini, dapat dikatakan
manajemen kompensasi di Perusahaan Manufaktur sudah cukup baik,
karena Perusahaan Manufaktur ini telah melakukan tahapan analisis
pekerjaan dan evaluasi pekerjaan. Namun akan lebih baik jika tahapan
dalam manajemen kompensasi Perusahaan Manufaktur dapat dilengkapi
dengan melakukan survei upah dan gaji untuk menentukan keadilan
eksternal yang didasarkan pada upah pembayaran di pasar kerja.
Diharapkan setelah Perusahaan Manufaktur melengkapi tahapan
dalam manajemen kompensasinya, Perusahaan Manufaktur ini dapat
membuat kebijakan mengenai kompensasi yang lebih baik dan adil.
Sehingga tidak akan ada pihak yang dirugikan dalam pembuatan kebijakan
tentang kompensasi untuk karyawan dalam perusahaan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ringkasan Kasus
28
29
30