Anda di halaman 1dari 17

TUNJANGAN DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Manajemen Sumber Daya Manusia
Program Pasca Sarjana Jurusan Manajemen

Oleh,

RIDA FIRDAUS PAMUNGKAS


132165142

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan ridha dan

rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Adapun judul makalah

yang penulis tulis adalah “TUNJANGAN DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL”

Tidak lupa shalawat dan salam penulis sampaikan kepada nabi akhir zaman yakni

Nabi Muhammad SAW dan sampai kepada kita pengikutnya di akhir zaman. Selama

penulisan makalah ini tentunya penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak yang

telah mendukung. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih.

Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan dalam makalah ini. Penulis

menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan

kritik dari pembaca yang sifatnya membangun. Akhirnya penulis mengucapkan

terimakasih banyak, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Tasikmalaya, 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
AFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tunjangan.......................................................................................................... 3
1. Pengertian Tunjangan.................................................................................. 3
2. Tujuan Tunjangan........................................................................................ 3
3. Jenis-Jenis Tunjangan.................................................................................. 4
4. Prinsip-prinsip Program Tunjangan............................................................. 5
B. Kompensasi........................................................................................................ 5
1. Pengertian Kompensasi................................................................................ 5
2. Komponen Kompensasi............................................................................... 6
C. Kompensasi Finansial........................................................................................ 7
1. Kompensasi Finansial Langsung................................................................. 7
2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung....................................................... 8
D. Kompensasi Non Finansial................................................................................ 9
1. Jenis-jenis Kompensasi Non Finansial........................................................ 9
2. Tujuan Kompensasi Non Finansial.............................................................. 12
3. Kriteria Pemberian Kompensasi Non Finansial........................................... 12
BAB III PENUTUP
Kesimpulam....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan peningkatan
kondisi perekonomian global menuntut adanya persaingan yang ketat di dalamnya.
Perusahaan harus memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya yang tersedia untuk
memaksimalkan kinerja secara optimal. Melalui kinerja yang optimal, maka
perusahaan mampu meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Dalam upaya
peningkatan produktivitas dan profitabilitas yang maksimal, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh perusahaan tersebut yaitu sumber daya manusia karena
seumber daya manusia yang berperan secara langsung dalam menghasilkan kinerja.
Dilihat dari kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh karyawan itu sendiri,
karyawan mengharapkan imbalan atau yang disebut dengan kompensasi. Menurut
Flippo dalam Suwatno (2011:220) Kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa
yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka telah memberikan
sumbangan kepada pencapaian organisasi. Pemberian kompensasi yang sesuai maka
karyawan akan mampu bekerja secara maksimal demi mewujudkan tujuan perusahaan.
Ketika kompensasi finansial dapat terpenuhi ada sisi lain yang harus
diperhatikan oleh perusahaan yaitu kompensasi non finansial. Simamora (2006:646)
mengemukakan bahwa terdapat dua aspek penting dalam kompensasi non finansial
yaitu pekerjaan dan lingkungan kerja karyawan. Dalam rangka meningkatkan
kepuasan kerja karyawan tidak cukup dengan pemenuhan kompensasi finansial saja
tetapi kompensasi non finansial juga harus terpenuhi.
Dalam dunia kerja Sumber Daya Manusia (SDM) dalam konteks bisnis, adalah
orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sering pula disebut karyawan. Sumber
Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia
maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat mengahasilkan laba atau menambah
nilainya sendiri.
Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis.

1
Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-
praktek yang  perlu dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya
Manusia dari Manajemen Kerja.
Seperti halnya kompensasi, Tunjangan maupun hal-hal lainya, dalam MSDM
hal ini sangat mempengaruhi dari kinerja para karyawan dalam rutinitas kegiatan kerja
mereka mencakup masalah seperti kompensasi langsung maupun tidak langsung.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada di atas maka dapat digunakan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa itu Tunjangan?
2. Apa itu Kompensasi?
3. Apa itu Kompensasi Finansial?
4. Apa itu Kompensasi Non Financial?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian dan Jenis – jenis dari Tunjangan
2. Mengetahui pengertian Kompensasi dan jenis-jenis dari Kompensasi
3. Memahami kompensasi finansial dan jenis-jenis kompensasi finansial
4. Memahami kompensasi non finansial dan jenis-jenis non finansial

D. Manfaat Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk:
5. Mengetahui pengertian dan Jenis – jenis dari Tunjangan
6. Mengetahui pengertian Kompensasi dan jenis-jenis dari Kompensasi
7. Memahami kompensasi finansial dan jenis-jenis kompensasi finansial
8. Memahami kompensasi non finansial dan jenis-jenis non finansial

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. TUNJANGAN
1. Pengertian Tunjangan
Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja, misalnya
pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpa
bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham. (Pass, Crishtopher
dan Bryan Lowes. 1997. Kamus Lengkap Ekonomi, Edisi kedua. Jakarta: Penerbit
Erlangga)
Menurut Flippo (1994:110), bahwa salah satu bentuk kompensasi tambahan adalah
berupa tunjangan yang bertujuan untuk membuat karyawan "mengabdikan hidupnya" pada
organisasi dalam jangka panjang.
Susilo Martoyo (1987:118), mengatakan : kompensasi pelengkap (fringe Benefit)
merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket "benefit"
dan program-program pelayanan karyawan, dengan maksud pokok untuk mempertahankan
keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang.
Moh. Agus Tulus (1993:151), mengatakan tunjangan (benefit) adalah : unsur-unsur
kompensasi dimana nilai rupiah langsung bagi karayawan individual dapat dengan mudah
diketahui secara pasti. Sedangkan menurut George Strauss dan Leonard R. Sayles
(1984:596) : "Fringe benefit are compensation other than wages or salaries".
Dari pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa tunjangan adalah
kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap
semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan keberadaan
karyawan dalam jangka panjang.
Meskipun tunjangan tidak secara langsung berkaitan dengan usaha-usaha produktif
karyawan, seringkali manajemen berpendapat bahwa program ini akan dapat membantu
program perekrutan karyawan, menaikkan semangat kerja karyawan, loyalitas karyawan
terhadap perusahaan, mengurangi tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi dan secara
umum dapat meningkatkan citra positif di mata masyarakat umum.

2. Tujuan Tunjangan
Tujuan utama dari tunjangan karyawan adalah untuk membuat karyawan
mengabdikan hidupnya pada organisasi dalam jangka panjang (Flippo, 1990). Dengan

3
pemberian tunjangan bagi karyawan yang diterapkan dengan tepat dalam suatu perusahan
dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan. Diantara manfaat yang diperoleh
dari diberikannya tunjangan  karyawan adalah:
a. Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif;
b. Memperbaiki semangat dan kesetiaan karyawan;
c. Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja;
d. Memperbaiki hubungan masyarakat;
e. Mengurangi pengaruh organisasi baik yang ada maupun yang potensial;
f. Mengurangi campur tangan pemerintah dalam organisasi.

3. Jenis-Jenis Tunjangan
Bentuk-bentuk kompensasi tambahan mempunyai bermacam-macam nama.
Beberapa orang menyebutnya sebagai program pelayanan atau pembayaran bukan upah
atau tunjangan karyawan dan ada juga yang menyebutnya sebagai daftar upah yang
tersembunyi. Biasanya kompensai-kompensasi tambahan ini paling sering disebut
tunjangan (fringe benefit).
Dalam pengertian yang paling luas, "tunjangan- tunjangan" semacam ini dapat
ditafsirkan sehingga meliputi semua pengeluaran yang dirancang untuk kepentingan para
karyawan selain upah dasar yang biasa dan kompensasivariabel langsung yang
dihubungkan dengan keluaran.
Flippo dengan alih bahasa Mas'ud (1994:56), mengemukakan jenis-jenis
tunjangan menurut kategori utama meliputi hal-hal berikut:
a. Pembayaran untuk waktu tidak bekerja
Contoh-contoh dalam bidang ini akan mencakup periode istirahat yang dibayar, cuti,
hari-hari libur, dll.
b. Perlindungan terhadap bahaya
Ada bahaya tertentu yang pada umumnya harus dihadapi oleh semua orang, misalnya
ketidak mampuan bekerja secara tetap, usia lanjut, kematian, dll. Dalam menghadapi
keadaan semacam ini karyawan harus tetap mendapat penghasilan karena itu perlu
tunjangan khusus untuk itu.
c. Pelayanan karyawan
Semua orang harus diberikan pelayanan tertentu secara berkesinambungan.
Kecenderungan organisasi untuk menyediakan pelayanan-pelayanan menjadi nyata
dengan adanya program-program tunjangan.

4
d. Pembayaran yang dituntut oleh hukum
Masyarakat kita, melalui pemerintahnya telah memu tuskan bahwa sejumlah tertentu
dari pengeluaran perusahaan akan ditujukan untuk melindungi karyawan terhadap
bahaya-bahaya hidup yang utama. 
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk memotivasi karyawan
agar bekerja lebih baik yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja perlu
kiranya mempertimbangkan jenis-jenis tunjangan di atas untuk dilaksanakan oleh
perusahaan dengan sebaik- baiknya

4. Prinsip-Prinsip Program Tunjangan


Simamora (1997) menyatakan, supaya program tunjangan memberikan kontribusi
bagi organisasi, setidak-tidaknya sama dengan biaya yang telah dikeluarkan bagi program
tersebut, terdapat beberpa prinsip umum yang sebaiknya diterapkan.
a. Tunjangan karyawan haruslah memenuhi kebutuhan nyata.
b. Tunjangan-tunjangan haruslah dibatasi kepada aktivitas-aktivitas dimana kelompok
lebih efisien dibandingkan individu.
c. Program tunjangan haruslah bercirikan fleksibilitas yang memadai demi
memungkinkan adaptasi terhadap berbagai kebutuhan-kebutuhan karyawan.
d. Jika perusahaan ingin meraih apresiasi dari penyediaan jasa-jasa karyawan, perusahaan
haruslah melakukan program komunikasi yang ekstensif dan terencana dengan baik.

B. KOMPENSASI
1. Pengertian Kompensasi
Adapun pengertian kompensasi menurut Gary Dessler (1997, 85) “kompensasi
karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan
dan timbal dari yang dikerjakannya karyawan itu”.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001, 117) “kompensasi merupakan sesuatu
yang dipertimbangkan sebagai sesuatu yang sebanding. Dalam kepegawaian, hadiah yang
bersifat uang merupakan kompensasi yang diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan
dan pelayanan mereka”.
Menurut Agus Sunyoto (2008, 96) “istilah kompensasi sering digunakan secara
bergantian dengan administrasi gaji dan upah. Kompensasi merupakan konsep yang lebih
luas. Kompensasi diartikan sebagai semua bentuk kembalian atau imbalan (return)

5
finansial, jasa-jasa berwujud, dan tujuan-tujuan yang diperoleh karyawan sebagai dari
sebuah hubungan kepegawaian”.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2003, 177) “kompensasi diartikan  ”sebagai semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”. Kompensasi
berbentuk uang, artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang
bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu
berupa uang atau bukan uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai
konsekwensi perusahaan karena telah mempekerjakannya. Kompensasi dalam sebuah
perusahaan merupakan sebuah imbal balik atau feedback dari kinerja seorang pegawai
pada perusahaan tersebut. Kompensasi selalu bergerak se arah dengan efektifitas kinerja
karyawan pada sebuah perusahaan maksudnya, semakin  baik kinerja karyawan tersebut
dan perusahaan semakin besar keuntungannya (laba) maka kompensasi yang diberikan
juga semakin baik.

2. Komponen Kompensasi
Komponen kompensasi menurut Mutiara S. Penggabean (2002, h.76) dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu komponen kompensasi finansial dan komponen kompensasi
non finansial. Berikut penjelasan kedua komponen tersebut:
a. Komponen kompensasi finansial
1) Kompensasi finansial langsung
2) Komponen kompensasi tidak langsung
 Tunjangan wajib (Diharuskan oleh hukum)
 Tunjangan tidak wajib (Sukarela)
b. Komponen kompensasi non finansial
1) Pekerjaan
2) Lingkungan Kerja

6
Berikut ini adalah skema komponen kompensasi yang dikutip dari Mondy dan Noe
(Mutiara S. Panggabean, 2002, 76)

C. KOMPENSASI FINANSIAL
1. Kompensasi finansial langsung
a. Upah
Merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan
berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan, atau banyaknya pelayanan
yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah
dapat berubah-ubah, bergantung pada keluaran yang dihasilkan
b. Gaji
Adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi
dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga
dan pikiran dalam mencapai tujuan organisasi/ perusahaan. Atau, dapat juga
dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotaannya
dalam sebuah perusahaan
c. Komisi
Adalah imbalan (uang) atau presentase tertentu yang dibayarkan karena jasa yang
diberikan dalam jual beli

7
d. Bonus
Adalah kompensasi tambahan yang diberikan kepada seorang karyawan yang
nilainya di atas gaji normalnya. Bonus bisa digunakan sebagai penghargaan
terhadap pencapaian tujuan-tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau
untuk dedikasinya kepada perusahaan.
2. Kompensasi tidak langsung
a. Tunjangan wajib (Diharuskan oleh hukum)
Para pemberi kerja memberikan sebagian besar tunjangan secara sukarela namun
hukum mewajibkan tunjangan-tunjangan lainnya. Tunjangan-tunjangan tersebut
mencakup sekitar 10 persen dari biaya kompensasi total. Tunjangan-tunjangan
tersebut meliputi:
 Jaminan social
Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara
guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang
layak. Contoh: JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
 Tunjangan pengangguran
Asuransi bagi penganggur memberi para karyawan yang diberhentikan bukan
karena kesalahan mereka bayaran dalam bentuk uang hingga 26 minggu atau
sampai mereka mendapatka pekerjaan baru. Tujuan bayaran pengangguran
adalah memberi karyawan yang menganggur waktu untuk mencari pekerjaan
yang baru yang sebanding dengan  pekerjaan yang hilang tanpa menanggung
kesulitan finansial.
 Ganti rugi karyawan
 Cuti Keluarga dan pengobatan
Family and Medical Leave Act dikenakan pada para pemberi kerja swasta
dengan 50 karyawan atau lebih dan pada para pemberi kerja pemerintah tanpa
memandang  jumlahnya. Tujuan umum undang-undang ini adalah membantu
para karyawan menyeimbangkan tuntutan pekerjaan tanpa menghambat
kemampuan mereka untuk memberi perhatian pada kebutuhan pribadi atau
keluarga

8
b. Tunjangan tidak wajib (Sukarela)
 Bayaran saat tidak bekerja
Dalam memberikan bayaran saat tidak bekerja, pemberi kerja menyadari bahwa
karyawan membutuhkan waktu meninggalkan sejenak pekerjaan karena
berbagai tujuan.
Contoh : Liburan, cuti hamil, cuti tahunan, cuti hari besar.
 Asuransi kesehatan
Merupakan tunjangan yang diberikan oleh hampir semua perusahaan yang
secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi
tersebut.
Contoh : Perawatan penglihatan, perawatan gigi
 Layanan keamanan
Contoh : Pengunduran diri, cacat, asuransi jiwa (kecelakaan, kematian, pensiun
dan lain-lain)
 Layanan karyawan
Merupakan layanan yang berisi sejumlah bidang termasuk tunjangan relokasi,
perawatan anak, bantuan pendidikan, layanan makanan/kafetaria bersubsidi,
layanan keuangan, layanan hukum, dan beasiswa untuk tanggungan.

D. KOMPENSASI NON FINANSIAL

Selain kompensasi dalam bentuk finansial, ada juga kompensasi dalam bentuk non
finansial. Menurut Simamora (2006:444), kompensasi non finansial terdiri atas kepuasan
yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan psikologis
dan/atau fisik di mana orang itu bekerja. Menurut Riva’i (2004:360), kompensasi non
finansial merupakan bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan selain dalam
bentuk uang.
1. Jenis-jenis Kompensasi Non Finansial
a. Pekerjaan
 Keterampilan
Suatu kemampuan atau kecakapan untuk melakukan sesuatu. Keterampilan juga
dapat di definisikan sebagai suatu kecakapan dalam melaksanakan tugas yang
sesuai dengan kemampuannya.

9
 Identitas tugas
Adalah keadaan suatu pekerjaan memerlukan penyelesaian secara keseluruhan
dan dapat mengidentifikasi hasil.
 Signifikansi tugas
Adalah keadaan dimana suatu pekerjaan memengaruhi kehidupan atau
pekerjaan orang lain. Pekerjaan seorang direktur utama yang menangani
rencana jangka panjang memiliki skor yang tinggi pada signifikansi tugas;
sedangkan supervisior memiliki skor rendah.
 Otonomi (Autonomy)
Adalah otonomi diberikan kepada karyawan dalam rangka memenuhi kualitas
dalam bekerja. Tidak ada kesenjangan komunikasi harus ada antara karyawan -
atasan. Karyawan harus dibagi berita bisnis penting dan saran-saran mereka
akan disambut jika sesuai dan relevan. Kompetensi dan kemampuan karyawan
harus ditingkatkan melalui program-program pelatihan yang memadai dan
kesempatan pengembangan. Komitmen karyawan berguna untuk keseragaman
dan keteraturan dalam operasi organisasi. Hal ini akan diperoleh dengan
penghargaan dan pengakuan kerja karyawan.
 Umpan balik
Adalah keadaan dimana pelaksanaan aktivitas kerja menghasilkan informasi
secara langsung dan jelas tentang kinerja Anda sendiri. Suatu pekerjaan dengan
umpan balik yang tinggi adalah merakit iPad dan mengujinya untuk melihat
apakah mereka bekerja dengan tepat.

b. Lingkungan Kerja
 Kebijakan yang Baik (Sound Policies)
Merupakan kompensasi dimana perusahaan memberi kebebasan berpendapat
kepada pekerja, tanpa rasa takut, keraguan, atau kurang percaya diri, maka
manfaatnya akan dapat dirasakan oleh kedua belah pihak, baik pekerja maupun
perusahaan.
 Rekan Kerja yang Menyenangkan (Congenial Co-Workers)
Hubungan yang baik dengan rekan kerja akan memberikan kompensasi
tersendiri bagi  pekerja. Oleh karena itu, sangat penting bagi organisasi untuk
memelihara dan mengembangkan hubungan yang baik antara pekerja, agar

10
mereka dapat berbagi pendapat dan mencapai tujuan dengan harmonis,
sehingga kerja tim dapat terlaksana dengan lebih efektif .
 Simbol Status yang Pantas (Appropriate Status Symbols)
Merupakan rewards yang diberikan organisasi dimana pekerja diperbolehkan
mengatur sendiri bantuk kantornya, seperti luas kantor dan lokasi, ukuran meja
dan kualitasnya, sekretaris pribadi, penutup lantai.
 Kondisi Pekerjaan (Working Condition)
Kompensasi yang dapat diberikan organisasi dengan menyediakan tempat kerja
yang nyaman. Pekerja akan merasa puas karena kondisi dimana mereka bekerja
terasa nyaman.
 Flexitime
Merupakan praktik yang mengijinkan pekerja untuk memilih sendiri jam
kerjanya, dalam beberapa  batasan. Dalam system Flextime, pekerja bekerja
dalam jumlah kerja yang sama perharinya dengan jumlah jam kerja mereka
pada jadwal normal. Tetapi, mereka tetap bekerja pada jam yang disebut
dengan bandwidth, yang mana adalah panjang jam kerja seharinya.
 Pembagian Tugas (Job Sharing)
Merupakan pendekatan pekerjaan yang menarik bagi orang yang ingin bekerja
lebih sedikit dari 40  jam perminggu. Dalam Job Sharing dua orang yang
berbeda dengan waktu kerja yang  berbeda membagi satu pekerjaan dalam cara
yang telah disepakati dan dibayar sesuai dengan kontribusi mereka.
 Telecommuting
Merupakan susunan pekerjaan yang mengatur karyawan agar dapat bekerja dari
luar kantor, dan melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan computer atau
alat elektronik lain sebagai  penghubung mereka dengan kantor. Kesadaran
akan perlunya life balance, ditambah kombinasi komponen waktu, biaya, belum
lagi kemacetan bagi para pekerja di kota besar membuat model bekerja ini
menjadi trend.
 Compressed Workweek 
Merupakan susunan jam kerja yang mengijinkan pekerja untuk memenuhi
kewajiban bekerja mereka dalam hari yang lebih sedikit dari pada lima hari
kerja yang biasa.

11
 Flexible Compensation
Merupakan mengijinkan pekerja untuk memilih dari beberapa
alternatif benefit yang ada. Karyawan  biasanya ditawari benefit dasar dan
benefit pilihan. Benefit dasar misalnya tunjangan kesehatan seadanya, asuransi
jiwa setara gaji satu tahun, dan waktu libur berdasarkan lama  pelayanan.
Nantinya, karyawan bisa menggunakan kredit fleksibelnya, misalnya untuk
tunjangan kesehatan lengkap termasuk mata dan gigi atau hari libur yang lebih
panjang.

2. Tujuan Kompensasi Non Finansial


Menurut Flippo (1984:59) dalam Sahari (2009) terdapat beberapa tujuan dalam
pemberian kompensasi non finansial yaitu:
a. Perekrutan yang lebih efektif
b. Perbaikan moral dan kesetiaan
c. Kemangkiran lebih rendah
d. Hubungan yang lebih baik
e. Pengurangan pengaruh serikat buruh, baik yang ada sekarang maupun yang
berpotensial
f. Pengurangan ancaman akan campur tangan pemerintah lebih lanjut.

3. Kriteria Pemberian Kompensasi Non Finansial


Kriteria tersebut menurut Patton (1977: 122) dalam Sahari (2009) adalah sebagai
berikut:
a. Cukup memadai. Memenuhi persyaratan minimal (pemerintah, serikat pekerja,
manajerial).
b. Pantas, patut, wajar, adil. Setiap orang sebaiknya diberi imbalan sesuai dengan usaha
dan kemampuannya.
c. Seimbang, cocok.
d. Cost Effective. Sebaiknya tidak berlebihan, dipertimbangkan sesuai kemampuan
organisasi.
e. Secure atau aman. Sebaiknya dapat memberikan rasa aman kepada karyawan.
f. Incentive Providing. Sebaiknya dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif
dan produktif.
g. Dapat diterima karyawan.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kompensasi adalah segala sesuatu berupa uang atau bukan uang yang diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan sebagai konsekwensi perusahaan karena telah
mempekerjakannya. Jadi Kompensasi dalam sebuah perusahaan merupakan sebuah imbal
balik atau feedback dari kinerja seorang pegawai pada perusahaan tersebut. Kompensasi
selalu bergerak se arah dengan efektifitas kinerja karyawan pada sebuah perusahaan
maksudnya, semakin  baik kinerja karyawan tersebut dan perusahaan semakin besar
keuntungannya (laba) maka kompensasi yang diberikan juga semakin baik.
Adapun komponen kompensasi ada dua yaitu komponen kompensasi finansial dan
komponen kompensasi non finansial. Didalam komponen kompensasi finansial terbagi
menjadi dua yaitu finansial langsung dan finansial tidak langsung. Sedangkan dalam
komponen non finalsial juga terbagi menjadi dua antara lain Pekerjaan dan lingkunan
kerja.

13
DAFTAR PUSTAKA

Subekhi, Ahmad. Mohammad Jauhar . 2012 . Pengantar Manajemen Sumber Daya


Manusia . Jakarta : Prestasi Pustakaraya
Fadjarwati, Nurlaili. 2010 . Manfaat dan Kompensasi Lainnya . Online :
http://nurlailifadjarwati.wordpress.com/2010/12/manfaat-dan-kompensasi-lainnya.html
(Diakses tanggal 13 April 2017)
Siswanto, Ahmad. 2013 . Makalah Kompensasi dan Benefit. Online :
https://www.academia.edu/7558529/MAKALAH_KOMPENSASI_DAN_BENEFIT
(Diakses tanggal 13 April 2017)
Chaffin. 2014 . Sistem Insentif dan Pembayaran . Online : http://jurusan-
ekonomi.blogspot.co.id/search?q=sistem+insentif+dan+pembayaran.html (Diakses tanggal
13 April 2017)
Pass, Crishtopher dan Bryan Lowes. 1997. Kamus Lengkap Ekonomi, Edisi kedua.
Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai