Anda di halaman 1dari 3

Pengharaman minum dari bejana perak

Al- Haafizh ibnu Hajar berkata:

:




17












: :



.








..:


Terjemahan
17. Dari ummu salamah Radhiyallahu anha- beliau berkata: orang yang minum dengan bejana perak
sesungguhnya hanya memasukkan ke dalam perutnya neraka jahannam. (Muttafaqun Alahi)
Biografi periwayat Hadits
Beliau adalah Ummul Mukminin Ummu Salamah Hindun bintu Abi Umayyah Hudzaifah bin alMughirah al-Qurasyiyah al-Makhzumiyah. Terkenal dengan kunyahnya dan diketahui juga namanya. Beliau
masuk Islam dipermulaan dakwah islam bersama suaminya yang bernama : Abu Salamah. Abu Salamah adalah
saudara misan (anak bibi) Rasulullah dan saudara sepersusuannya yang meninggal setelah perang uhud. Ummu
salamah sangat menyintai suaminya ini, ketika sang suami meninggal Ummu Salamah mengucapkan doa:

Sesungguhnya kami milik Allah dan kami pasti akan kembali kepadaNya Ya ALlah berilah pahala kepadaku
dalam musibahku dan gantilah dengan yang lebih baik darinya.
Sebagaimana diriwayatkan imam Muslim dalam Shahihnya (no. 918). Ummu salamah pernah berkata ketika
Abu Salamah wafat :








:






:

:









Muslimin manakah yang lebih baik dari Abu Salamah? Keluarga pertama yang berhijrah kepada Rasulullah
kemudian aku katakan doa tersebut. Lalu Allah menggantikannya dengan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa
sallam.
Lalu Rasulullah melamar beliau dan menikahinya setelah selesai iddahnya pada tahun keempat hijrah.
Ummu Salamah meninggal dunia dikota Madinah tahun 62 H dan beliau adalah istri nabi yang terakhir
meninggal dunianya. (lihat al-Isti'aab 13/172 dan al-Ishaabah 13/161).
Takhrij Hadits.
Hadits yang mulia ini di riwayatkan oleh imam al-Bukhori dalam kitab al-Asyribah no. 5634 dengan
lafadz diatas dari jalur periwayaatan Abdullah bin Abdirrahman bin Abu bakar dari Ummu Salamah. Juga oleh
imam Muslim no. 2065 dengan lafadz :


...








Yang minum dengan bejana perak...
Dari jalur periwayatan Ali bin Mushir dari Ubaidillah bin Abdillah al-Umari dari Naafi dari Zaid bin Abdullah
bin Abdirrahman dengan lafazh:

Sesungguhnya yang makan dan minum dengan bejana perak dan emas....
Imam Muslim berkata:






( Makan) dan
Tidak ada pada hadits seorangpun dari mereka yang menyebut kata

(Emas) kecuali pada hadits ibnu Mushir.

Ali bi Mus-hir seorang perawi tsiqat sebagaimana disampaikan oleh Ahmad bin hambal, Ibnu Main dan al-Ijli
serta selain mereka.
Imam Muslim juga meriwayatkan hadits ummu Salamah dari jalur periwayatan Utsman bin Murrah dari
Abdullah bin Abdirrahman dari Ummu Salamah, beliau berkata:










: :







( .:

















Rasulullah bersabda: Siapa yang minum dengan bejana dari emas atau perak, maka ia hanya memasukkan
kedalam perutnya api dari neraka jahannam. (no. 2065).
Syarah kosa Kata:

) : dibaca dengan di dhommahkan huruf Ya, fat-hah huruf Jim dan sukun huruf Ra nya berasal

dari kata ( )yaitu suara yang muncul dari air didalam perut.
(

:
) diperbolehkan dengan dibaca manshub atau marfu. Klo dibaca manshub maka ia menjadi


maful bihi (obyek penderita) dengan tinjauan makna nya adalah meminumnya ( ). Hal ini dikuatkan
(

dengan adanya riwayat Utsman bin Murrah diatas yang berbunyi:


. :











Pengertiannya: siapa yang minum dengan bejana perak seakan-akan minum api neraka ke dalam perutnya.
Seperti firman Allah taala:

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS an-Nisaa : 10).
Apabila dibaca secara marfu maka kedudukan kata Naar sebagai fail dengan tinjauan kata adalah fiil
intransitif (laazim) sehingga maknanya adalah neraka bersuara didalam perutnya.

(
) adalah api yang dahsyat yang dalam jurangnya. Ia adalah nama neraka. Dinamakan jahannam
karena dalamnya jurang. Atau karena kerasnya apineraka dalam menyiksa.
Pengertian Umum Hadits.
Pada hadits ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan bahwa orang yang minum dan makan
dari bejana perak (dan juga emas) seperti orang yang memasukkan api neraka ke dalam perutnya. Ancaman
keras ini menunjukkan bahwa menggunakan bejana emas dan perak untuk makan dan minum termasuk salah
satu dosa besar.
FIQIH HADITS
1. Tampaknya al-Haafizh menyampaikan hadits ini padahal hukumnya bisa diambil dari hadits sebelumnya
karena berisi ancaman keras dan adzab yang pedih.
2. Makan dan minum dengan memakai piring dan gelas dari emas dan perak hukumnya haram. Zhahir hadits
menunjukkan dosa besar, karena ancaman api neraka Jahannam dalam hadits yang berbunyi:


. :










3.

4.
5.

Hal ini menunjukkan pengharaman minum dengan bejana perak dan juga bejana emas lebih lagi; karena
emas lebih sedikit penggunaan dan lebih berharga dari perak.
Menurut zhahir hadits, larangan tersebut hanya terbatas pada makan dan minum saja. Adapun menggunakan
bejana emas dan perak untuk yang selain keduanya, seperti: berwudhu dari bejana emas dan perak, tidak
terkena larangan tersebut, walaupun sebagian ulama memasukkannya ke dalam larangan. Misalnya, seperti
Al Hafizh Ibnu Hajar. Masalah ini sudah dibahas pada masalah hadits sebelum ini.
Zhahir hadits, juga membolehkan menggunakan bejana selain emas dan perak untuk makan dan minum,
seperti dari mutiara dan lain-lain.
Hadits ini menunjukan kaedah (

) .

Masaa'il Hadits.
Sudah dibahas dalam hadits sebelumnya.
***

Anda mungkin juga menyukai