Anda di halaman 1dari 27

I.

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan.

Dewasa ini kebutuhan manusia atas bahan pangan semakin meningkat

berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin banyak.

Alat-alat konvensional dalam bidang pertanian kurang mampu memadai

untuk selalu meningkatkan produksi bahan pangan tersebut. Maka

dibutuhkanlah teknologi yang lebih maju dan modern.

Perancangan alat atau mesin yang lebih modern dibutuhkanlah tempat

serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alat

seutuhnya. Oleh sebab itu, maka pengenalan tentang perbengkelan dalam

bidang pertanian menjadi cukup penting. Di sanalah dapat dipelajari tentang

seluruh jenis dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian.

Setiap alat dan mesin memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda

dan didasarkan pada klasifikasi alat yang berbeda pula. Dengan mengetahui

jenis dan fungsi alat serta mesin dapat membantu dalam proses pengerjaan

misalkan dalam pengerjaan suatu proyek. Di dunia industri modern biasanya,

suatu indutri yang memiliki suatu alat atau mesin dalam jumlah yang banyak,

dengan adanya bengkel maka pemeliharaan atau perawatan terhadap alat dan

mesin tersebut akan lebih efektif.

Berdasarkan uraian tersebut maka pentingnya praktikum Pengenalan

Alat-Alat dan Inventaris Bengkel dilaksanakan, agar praktikan dapat

mengenal dan mengetahui fungsi dari peralatan dan mesin dalam bengkel.

I.2 Tujuan dan Kegunaan


Tujuan praktikum Pengenalan Alat-Alat dan Inventaris Bengkel ini

adalah agar praktikan dapat mengetahui kegunaan dan mampu menggunakan

alat perbengkelan sesuai penggolongannya.


Kegunaan praktikum ini adalah agar praktikan memahami beberapa jenis

penggolongan alat-alat bengkel sesuai dengan penggunaannya yang dimana

nantinya mahasiswa dapat merealisasikan apa dan bagaimana penggunaan

alat-alat bengkel tersebut.


II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Bengkel

Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan,

perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di

dalam bengkel harus terdapat alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang

kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel tersebut. Dan setiap pihak yang

bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami masalah keselamatan dan

kesehatan kerja (Olovan, 2011).

Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan.

Bahkan di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan

bengkel minimal, yang digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang-

barang keperluan rumah tangga. Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan

perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan sendiri oleh karyawan

kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap unit

kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang

perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta

mengalami kerusakan dari waktu ke waktu,(Olovan, 2011).

Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya

bengkel adalah hal yang penting. Mesin-mesin perlu dirawat secara berkala,

sehingga membutuhkan perkakas perawatan. (Olovan, 2011).

Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah

digunakan alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya,

dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan

diperlukan perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha

tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih
rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang

dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis

untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial.

Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel

sendiri lebih efisien dan ekonomis (Olovan, 2011).

Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel

semakin nyata. Alsin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat

digunakan dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jika alsin

mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran

selanjutnya akan merugikan secara ekonomi (Olovan, 2011).

II.2 Penggolongan Alat-Alat Perbengkelan Pertanian


A. Cutting tools
Cutting tools adalah peralatan yang digunakan untuk memotong (cut),

membelah (chop), menggergaji (saw), atau dengan cara lain untuk

membagi material. Terdiri atas: saws (gergaji), chisels (pahat), dan

hatches (kapak),(SMK Teknik Elektronika, 2003).


1. Gergaji (saws)
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong

benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang enentukan

proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki

kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi.

Gergaji tangan biasa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang

sederhana dalam jumlah produksi yang rendah. Untuk pekerjaan dengan

persyaratan ketelitian tinggi dengan kapasitas yang tinggi diperlukan

mesin-mesin gergaji khusus yang bekerja secara otomatik dengan bantuan

mesin. Mesin-mesin gergaji memiliki berbagai konstruksi yang beragam


sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan

dipotong (SMK Teknik Elektronika, 2003).


2. Pahat

Pada pemotong adalah alat yang digunakan untuk memotong

plat tipis pada bagian yang letaknya di bagian yang cukup sulit untuk

dipotong dengan menggunakan alat lain. Bagian bahea dari sisi

potongnya berbentuk datar (Anonim I, 2012).

3. Alat Pemotong Plat


Alat pemotong plat adalah alat yang digunakan untuk memotong

plat aluminium dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan

ketebalan.Hasil yang diperoleh dengan menggunakan alat pemotong

ini lebih baik jikadibandingkan dengan menggergaji (Anonim I, 2012).


4. Kapak
Kapak adalah sebuah alat yang biasanya terbuat dari logam, bermata

yang diikat pada sebuah tangkai, biasanya darikayu. Kapak adalah salah

satu alat manusia yang sudah sangat tua usianya, sama umurnya dengan

saat manusia pertama kali membuat alat dari batu dan

kayu (Anonim II, 2012).

5. Circular Saw
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm

dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan

memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses

penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin (Olovan, 2011).


B. Boring tools
Boring tools adalah peralatan yang digunakan untuk membuat

lubang atau merubah ukuran maupun bentuk dari suatu lubang.Boring


tools terdiri atas bit (gurdi), drills (bor), dan peralatan yang digunakan

untuk memutar (SMK Teknik Elektronika, 2003).


1. Mesin Bor

Mesin bor adalah suatu alat pembuat lubang, alur atau bisa untuk

peluasan dana penghalusan suatu lubang yang efisien. Sebagai pisau

penyayatnya pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai

ukuran diameter yang bermacam-macam. Di dalam pekerjaan mengebor

atau peluasan lubang benda kerja dengan mesin bor, hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah : kelengkapan mesin bor (misal: ragum bor, kunci

rahang bor, pengukur diameter mata bor, dan lain-lain) ; pelumasan;

jenis bahan yang akan dibor; arah putaran dan kecepatan putaran mesin

bor dan pencegahan kecelakaan (SMK Teknik Elektronika, 2003).

Jenis-jenis mata bor pada proses pengeboran adalah sebagai

berikut : (SMK Teknik Elektronika, 2003)

1. Bor senter (untuk pahat lubang)

2. Bor spiral dua alur (bor spiral dengan saluran pendingin)

3. Bor ujung rata

4. Bor alur (bor spiral bertingkat)

5. Peluas standar (bor kontersing)

6. Peluas ujung (bor mahkota)

2. Mata Bor

Mata bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada

benda sesuai dengan diameter yang diingikan yang dipakai pada alat bor,

misalnya mata bor ukuran 5mm, 3mm, dll (Anonim I, 2012).

3. Gurdi
Pada mesin gurdi pahat potong yang digunakan berupa twist drill yang

terdiri dari dua atau lebih pahat potong tunggal, sehingga dikelompokkan

sebagai pahat bermata potong banyak. Gerakan memotong dan memahat

dilakukan oleh pahat (Anonim III, 2012).

C. Driving tools

Driving tools adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan

peralatan lain atau objek lain. Terdiri atas: hammers (palu), sledges

(godam/palu besar), punches (pemukul), dsb(Anonim III, 2012).

1. Palu Plastik
Palu plastic adalah alat yang digunakan untuk memukul, meratakan

benda dan membengkokkan agar benda yang letaknya di bagian depan

atau muka tidak mengalami lecet atau kerusakan (Anonim I, 2012).

2. Palu Baja
Palu baja adalah alat yang dig unakan untuk membantu

pemukulan alat kerja seperti :


Penitikan
Membuat cap pada benda kerja (Anonim I, 2012).

D. Holding tools

Holding tools adalah peralatan yang digunakan untuk memegang

kayu, logam, plastik, dan material lain. Terdiri atas: vises (catok), pliers

(catut/tang), dan clamps (kelem/kepitan), (Olovan, 2011).

E. Turning Tools

Turning Tools adalah peralatan yang digunakan untuk memutar

mur, baut, atau sekrup. Pemegang atau sambungan digunakan dengan

soket, juga diklasifikasikan sebagai turning tools. (Olovan, 2011).


1. Kunci
Kunci memiliki jenis yang berbeda menurut dan ukuran dan

jenis mur. Fungsi kunci adalah untuk mempermudah

mengencangkan dan melonggorkan mur pada mesin.

Pengencangan dan pelonggaran mur dengan kunci akan terasa

lebih mudah dan mengurangi tenaga pekerja yang keluar.

Macam-macam kunci antara lain kunci Inggris , kunci Pas

(Open End Wrench), kunci sock (Socket Wrenchdrives), kunci

Ring (Box End), kunci Sok, kunci Ring, kunci Pas Ganda dan

lain-lain (Olovan, 2011).

2. Obeng
Obeng adalah alat tangan yang berguna untuk mengencangkan

dan melonggarkan mur atau baut. Jenis obeng ada dua yaitu obeng

tambah dan obeng kembang menurut jenis baut(Olovan, 2011).


3. Kikir
Kikir adalah alat tangan yang berfungsi untuk menghaluskan

bagian-bagian dari plat atau besi yang tidak rata atau tajam. Kikir

digunakan dalam pengerjaan pengepasan, penyetelan, dan

penyayatan. Umumnya digunakan untuk meratakan dan membuat

siku pada bidang satu dengan bidang yang lain. Bentuk-bentuk

kikir diantaranya: kikir pipih, kikir rata, kikir persegi, kikir bulat,

kikir segita, kikir pilar, kikir pisau, kikir setengah bulat dan kikir

silang (olovan, 2011).

F. Digging tools

Digging tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengangkat,

membuang, atau menggali tanah. Terdiri atas: shovels (sekop), mattocks


(cangkul), hoes (cangkul), rakes (garu), dan garden towels (sendok) dan

lain-lain (SMK Teknik Elektronika, 2003).

G. Other Tools

Other tools adalah alat yang tidak termasuk dari penggolongan yang

dijelaskan sebelumnya.alat yang termasuk other tolls ialah: Pengungkit,

sendok, dempul, dan lain-lain (SMK Teknik Elektronika, 2003).

2.3 Mesin Kerja


A. Mesin Bubut
Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang

sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian

dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan

sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut

gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan

(feeding). Mesin perkakas ini berfungsi untuk membubut permukaan bulat

(silindris), membubut penampang benda kerja, membubut ulir, membubut

alur, membubut permukaan benda konis dan membubut dalam. Prinsip

gerakan utamanya adalah gerakan berputar. Gerakan inilah yang

dimanfaatkan untuk pemotongan logam (Olovan, 2011).


Proses-proses pengerjaan pada mesin bubut secara umum

dikelompokkan menjadi dua yaitu: proses pemotongan kasar dan

pemotongan halus atau semi halus. Jenis mesin ini bermacam-macam dan

merupakan mesin perkakas yang paling banyak digunakan di dunia serta

paling banyak menghasilkan berbagai bentuk komponen-komponen sesuai

peralatan. Pada mesin ini, gerakan potong dilakukan oleh benda kerja
dimana benda ini dijepit dan diputar oleh spindel sedangkan gerak makan

dilakukan oleh pahat dengan gerakan lurus (Anonim III, 2012).


B. Mesin Frais
Ditemukan oleh Eli Whitney tahun 1818. Mesin Frais adalah mesin

yang paling banyak fungsinya ,yaitu mengerjekan benda kerja dengan

permukaan datar ataupun lekukan, pengeboran, pemotongan sudut, celah,

roda gigi dan ceruk.Pada proses Freis, prinsip dasar yang digunakan

adalah terlepasnya logam (geram) oleh gerakan pahat yang berputar.

Mesin ini dapat melakukan pekerjaan seperti memotong, membuat roda

gigi, menghaluskan permukaan, dan lain-lain (Olovan, 2011).


Prinsip kerja dari proses milling adalah pemotongan benda kerja

dengan menggunakan pahat bermata majemuk yang dapat menghasilkan

sejumlah geram. Benda kerja diletakkan di meja kerja kemudian, dipasang

pahat potong dan disetel kedalaman potongnya. Setelah itu, benda kerja

didekatkan ke pahat potong dengan pompa berulir (Anonim III, 2012).


C. Mesin Gerinda

Mesin gerinda berfungsi dalam proses menghaluskan permukaan yang

digunakan pada tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil

sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh. Mesin

gerinda dirancang untuk menghaluskan suku cadang yang permukaannya

silindris,datar atau permukaan dalam (Olovan, 2011).

Prinsip kerja dari menggerinda adalah menggosok, menghaluskan

dengan gesekan atau mengasah, biasanya proses grinding digunakan untuk

proses finishing pada proses pengecoran (Anonim III, 2012).


D. Mesin Las Asetilin

Las asetilin merupakan perangkat perbengkelan yang digunakan untuk

memotong dan menyambung benda kerja yang terbuat dari logam atau plat
besi, pipa, dan poros. Bagian-bagian dan fungsinya antara lain dapat

dikelompokkan sebagai berrikut (Nawawi, 2001):

1. Tabung gas oksigen, berisi gas oksigen yang berfungsi dalam proses

pembakaran.

2. Tabung gas asetilin, berisi gas asetilin sebagai bahan bakar utama

dalam proses pembakaran

3. Regulator, adalah alat untuk mengatur aliran gas dari masing-masing

tabung

4. Slang penyalur gas oksigen dan asetilin dari masing-masing tabung ke

brander

5. Brander adalah alat yang berfungsi mengatur campuran gas oksigen

dan asetilin serta membakarnya


III. METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Pengenalan Alat-Alat dan Inventaris Bengkel ini dilaksanakan

pada hari Rabu, 7 Maret 2012. Pukul 15.00-17.00 WITA. Di Laboratorium

Perbengkelan Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan

Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.


III.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Pengenalan Alat-Alat dan

Inventaris Bengkel ini adalah macam-macam kunci, alat bor, alat kikir, alat

potong, penjepit dsb.


III.3 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum Pengenalan Alat-Alat dan Inventaris Bengkel ini

adalah sebagai berikut:


1. Menggolongkan masing-masing jenis alat sesuai dengan kegunaannya.
2. Mengamati jenis-jenis alat yang ada pada bengkel, kemudian

mengklasifikasikannya kedalam penggolongan alat yang statik atau

portabel.
3. Mencatat jumlah dan kegunaan, serta kondisi dari alat-alat tersebut pada

tabel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1.Daftar Inventari Perlengkapan dan Peralatan Bengkel Pertanian

No Jumlah
Nama Alat Kondisi
. (Buah)
1 Gergaji Triplex 3 2 Baik, 1 Rusak
2 Gergaji Kayu 1 Baik
3 Gergaji Besi 4 3 Baik, 1 Rusak
4 Chain Saw 1 Baik
5 Sircular Saw Kayu 1 Rusak
6 Sircular Saw Besi 1 Baik
7 Sabit 1 Baik
8 Parang 1 Baik
9 Pemotong Plat 1 Baik
10 Pemotong Besi Silinder 1 Baik
11 Pemotong Kaca 2 Baik
12 Bor Manual (Portabel) 6 5 Baik, 1 Rusak
13 Bor Listrik (Portabel) 3 1 Baik, 2 Rusak
14 Bor Statik 1 Baik
15 Mata Bor Kayu 20 Baik
16 Mata Bor Logam 8 Baik
17 Mesin Bubut 1 Rusak
18 Kikir Segitiga 1 Baik
19 Kikir Bunar 2 Baik
20 Kikir Plat 7 Baik
21 Pahat 1 Baik
22 Betel 5 Baik
23 Tang Poligrip 1 Baik
24 Tang Kuat 1 Baik
25 Tang Kombinasi 1 Baik
26 Tang Potong 1 Baik
27 Tang Biasa 1 Baik
28 Sikat Besi 1 Baik
29 Gerinda Listrik (Portabel) 1 Rusak
30 Gerinda Listrik (Statik) 1 Baik
31 Gerinda Tangan (Manual) 1 Baik
32 Catok Statik 3 Baik
33 Catok Portabel 9 Baik
34 Pegas 1 Baik
35 Meteran 2 Baik
36 Mistar Lipat 1 Baik
37 Water Pas 2 Baik
38 Mistar Siku 2 Baik
39 Jangka Sorong 5 Baik
40 Micrometer Secrup 4 Baik
41 Tachometer Digital 1 Rusak
42 Tachometer Manual 2 1 Baik, 1 Rusak
43 Moisture Meter 1 Rusak
44 Obeng Minus 4 Baik
45 Obeng Plus 1 Baik
46 Batu Asa 1 Baik
47 Sendok Dempul 1 Baik
48 V-Belt 10 Baik
49 Alat Ukur Tekanan Udara 3 Rusak
50 Katrol 2 Baik
51 Tempa Besi 1 Baik
52 Las Karbit 1 Rusak
53 Las Listrik 2 1 Baik, 1 Rusak
54 Kompresor 1 Baik
55 Kunci L 20 Baik
56 Kunci Pas 19 18 Baik, 1 Rusak
57 Kunci Ring 9 Baik
58 Kunci Kombinasi 57 Baik
59 Mata Kunci Shock 33 Baik
60 Handle kunci Shock 4 Baik
61 Alat Penyungkil 4 Baik
62 Kaca Mata Las 4 Baik
63 Baju Bengkel 1 Baik
64 Dongkrak 2 Rusak
65 Labu Ukur Bahan Bakar 1 -
Sumber : Laboratorium Perbengkelan dan Instrumentasi Teknik,2012.
Tabel 2 Penggolongan Alat Bengkel Pertanian

Penggolongan
Nama Alat Fungsi Gambar
Alat
Cutting Tools

Gergaji Kayu Berfungsi untuk

memotong kayu

Gergaji Plastik Berfungsi untuk

memotong plastic

Gergaji Besi Berfungsi untuk

memotong besi

Berfungsi untuk

memotong

Chain Saw pohon/kayu,

dalam skala yang

lebih besar.

Circular Saw Berfungsi untuk


Kayu memotong kayu

Circular Saw Berfungsi

Besi memotong kayu

Pahat Berfungsi untuk

mengupas

bagian-bagian

tertentu pada

kayu/besi

Parang Berfungsi untuk

memotong kayu

Berfungsi untuk

Sabit memotong kayu

dll.
Boring Tools

Mesin Bor Statik Berfungsi untuk

melubangi besi

Berfungsi untuk

Bor Listrik melubangi besi/

kayu

Mata Bor Berfungsi

sebagai alat yang

digunakan bor,

untuk membuat

lubang
Bor Manual Berfungsi untuk

membuat lubang

Bor Manual Berfungsi untuk

membuat lubang

Driving Tools untuk


memindahkan

Palu Plastik peralatan lain

atau objek lain.

Berfungsi untuk

Palu Baja memukul paku

baja

Berfungsi untuk

Palu Karet memukul benda,

atau alat-alat,

seperti kunci-

kunci dan lain

sebagainya
Holding Tools

Catok Statik Berfungsi untuk

menjepit objek

yang ingin
Catok
dikerja
Berfungsi untuk
Tang Buaya
menjepit objek,

yang dimana

Tang Kombinasi catok ini bisa

dipindah-

pindahkan
Tang Potong

Berfungsi untuk

menjepit objek

Berfungsi untuk

memotong dan

menjepit objek

Berfungsi untuk

memotong suatu

objek
Turning Tools Berfungsi untuk

memutar mur,

Shock-set baut, atau sekrup.

Obeng Minus Berfungsi untuk

memutar baut

minus

Kunci L Berfungsi untuk

memutar baut L

Berfungsi untuk
Kunci memutar baut

Kombinasi dan mur

Mata Shock Berfungsi untuk

memutar baut

dan mur

Kunci Pas Berfungsi untuk

memutar baut

dan mur

Kunci Ring Berfungsi untuk

memutar baut

dan mur

Sumber : Laboratorium Perbengkelan Pertanian 2012


IV.1 Pembahasan
Berdasarkan dari hasil praktikum Pengenalan dan Inventaris Ala-Alat

Bengkel ini, maka di dapatkan hasil pada tabel inventaris dan pada tabel

penggolongan peralatan bengkel yang telah diuraikan sebelumnya.


Bengkel merupakan tempat atau bangunan untuk melakukan

perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat

pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian

merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan

perawatan berbagai alat mesin pertanian.


Peralatan bengkel juga digolongkan dalam beberapa golongan

berdasarkan dari fungsi peralatan tersebut. Pada golongan Cutting Tools atau

alat pemotong, terdiri atas gergaji kayu, gergaji plastik, gergaji besi, chain

saw, sirkular saw kayu, sirkular saw besi, pahat, parang, sabit, dll. Bedasarkan

modul SMK Teknik Elektronika (2003), menyatakan bahwa Gergaji

merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Dan

alat yang lainnya yang termasuk golongan Cutting Tools juga memiliki fungsi

yang tidak jauh beda dengan gergaji.


Pada golongan Boring Tools atau alat pengebor, terdiri atas bor mesin

bor statik, bor listrik, bor manual, mata bor, mesin bubut, dll. Berdasarkan

Olovan (2012), menyatakan bahwa Bubut merupakan suatu proses

pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar

benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi

sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.

Golongan D atau golongan Driving Tools atau alat untuk memindahkan

benda atau objek lain. Terdiri atas palu, pemukul, dll. Baik it palu baja, palu
plastik dan palu karet. Gologngan Holding Tools atau alat pemegang, yang

terdiri atas catok, tang potong, tang kombinasi, dll.

Pada golongan Turning Tools atau alat pemutar, terdiri atas kunci L,

kunci pas, kunci ring, kunci kombinasi, obeng minus, obeng plus, mata kunci

shock, handle kunci shock, dll. Menurut Olovan (2012), menyatakn bahwa

Obeng adalah alat tangan yang berguna untuk mengencangkan dan

melonggarkan mur atau baut. Jenis obeng ada dua yaitu obeng tambah dan

obeng kembang menurut jenis baut.

Pada golongan Digging Tools adalah peralatan yang digunakan untuk

mengangkat, membuang, atau menggali tanah. Terdiri atas: shovels (sekop),

mattocks (cangkul), hoes (cangkul), rakes (garu), dan peralatan bengkel yang

tidak termasuk dalam penggolongan tersebut maka alat tersebut masuk dalam

golongan Other Tools, seperti penyungkil, sendok dempul, dll.


V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum Pengenalan dan Inventaris Alat-Alat Bengkel

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk

perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin),

tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin.


Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan,

perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian.


Berdasarkan penggolongannya alat bengkel digolongkan dalam

golongan cutting tools, boring tools, driving tools, holding tools,

turning tools, digging tools dan other tools.


V.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum ini khususnya pada fungsi peralatan bengkel

lebih dijelaskan, agar praktikan dapat lebih memahami dalam menggolongkan

peralatan bengkel tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim I. 2012. http://www.scribd.com/doc/74220864/BAB-I-Bengkel-Mekanik.


diakses pada tanggal 7 Maret 2012. Pukul 21.15 WITA. Makassar

Anonim II. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Kapak. diakses pada tanggal 7


Maret 2012. Pukul 21.23 WITA. Makassar

Anonim III. 2012. http://harisok.blogspot.com/2010/05/dasar-dasar-proses-


permesinan.html. diakses pada tanggal 7 Maret 2012. Pukul 20.45 WITA.
Makassar

Nawawi, Gunawan. 2001. Penanganan Perkakas dan Alat Ukur Perbengkelan.


Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta

Olovan, .S Daniel. 2011. Pengenalan Bengkel dan Keselamatan Kerja. Fakultas


Teknologi Industri Pertanian. Universitas Padjadjaran. Semarang.

SMK Teknik Elektronika. 2003. http: //mufari.files.wordpress.com/Penggunaan


Peralatan Bengkel. Diakses pada tanggal 8 Maret 2012. Pukul 23.15 WITA.
Makassar
LAPORAN PRAKTIKUM
PERBENGKELAN PERTANIAN

PENGENALAN ALAT DAN INVENTARISASI


BENGKEL PERTANIAN

NAMA : A.EDWAR SAPUTRA


NIM : G411 10 005
KELOMPOK : IV ( EMPAT )
ASISTEN : 1.MUH.INUN HIOLA
2.ANDI FAJAR ASWAN

LABORATORIUM PERBENGKELAN PERTANIAN


PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

Anda mungkin juga menyukai