Docslide - Us - Simulasi Reservoir 5671a975dfd05
Docslide - Us - Simulasi Reservoir 5671a975dfd05
a. Pembuatan Model
Simulator Eclipse dapat digunakan untuk memodelkan sistem grid reservoir
suatu dari lapangan. Pemodelan reservoir dilakukan dengan menggunakan
model Black-Oil 3-D, 3-fasa dan dengan tipe grid sel orthogonal corner point
sesuai dengan karakteristik area yang distudi. Dimensi grid sel yang digunakan
adalah 50 sel arah X dengan panjang 50 m, 44 sel arah Y dengan panjang 50 m
dan 4 layer arah Z.
3.Inisialisasi
Sebelum proses history matching, model reservoir diinisialisasi menggunakan
simulator Eclipse black oil untuk menetapkan kondisi kesetimbangan awal
reservoir dan menentukan initial volume in place dari reservoir. Harga OOIP
(Original Oil In Place) dihitung selama proses inisialisasi model reservoir ini dan
juga digunakan sebagai parameter acuan pada saat proses history matching
produksi.
3.History Matching
matching tekanan
matching saturasi
Banyak faktor yang berpengaruh dan banyak usaha yang dapat dilakukan agar
tercapai hasil history matching, akan tetapi ada beberapa parameter yang
sangat berpengaruh selama proses history matching ini, antara lain:
distribusi hidrokarbon
aquifer support
transmisibilitas
Setelah proses history matching selesai, maka dapat diasumsikan bahwa model
dan karakteristik reservoir telah menggambarkan kondisi reservoir yang
sebenarnya. Tujuan utama dari peramalan produksi reservoir adalah untuk
memperkirakan kinerja reservoir dengan menjalankan beberapa skenario
pengembangan. Hasil peramalan produksi ini merupakan performance dari
reservoir tersebut di masa yang akan datang.
1. Existing Wells
label: migas
SIMULASI RESERVOIR
SIMULASI RESERVOIR
Tabel IV-1
Hubungan antara Sistem Fluida dan Sistem Listrik
(Crichlow, H.B, 1977)
Model R-C biasa digunakan pada grid reservoir 2D, seperti terlihat pada gambar 4.1., 4.2. dan
4.3. Gambar-gambar tersebut merupakan pemodelan reservoir Woodbine Basin menggunakan
model R-C. Persamaan (4-1) sampai (4-4) menggambarkan hubungan satu-satu sebagai
berikut :
q i .......................................................................................................(4-5)
.............................................................................................(4-6)
P E ..........(4-7)
Hambatan (resistan) dalam suatu model wilayah tertentu dapat dihitung dari permeabilitas
batuan pada wilayah tersebut. Nilai beda potensial (E) dan arus (i) bervariasi dalam suatu sirkuit
listrik.
Gambar 4.1.
Reservoir Woodbine Basin
(Crichlow, H.B.,1977.)
Gambar 4.2.
Lapangan East Texas
(Crichlow, H.B.,1977)
Gambar 4.3.
Jaringan Resistor
(Crichlow, H.B.,1977)
B. Model Electrolytic
Model electrolitic steady-state dikembangkan oleh Botset, Wyckoff dan Muskat untuk
menganalisa pergerakan front fluida di reservoir. Model ini didasarkan pada analogi hukum Ohm
dengan hukum Darcy untuk aliran fluida dalam media berpori. Model electrolitic steady state
dapat dibuat pada kertas filter atau agar gelatin untuk menganalisa distribusi potensial. Skala
model ini dibuat secara geometris.
Gambar 4.4.
Model Electrolitic
(Crichlow, H.B.,1977)
Elektroda tembaga merupakan lokasi sumur sedangkan pergerakan front fluida dimodelkan
dengan pergerakan ion tembaga amonium berwarna yang bergerak dari elektroda negatif ke
elektroda positif. Media yang digunakan mengandung ion seng amonium yang tidak berwarna.
Ion tembaga bergerak pada sudut yang tepat sesuai dengan garis isopotensial. Gambar 4.4.
menggambarkan model electrolitic.
C. Model Potentiometric
Model potentiometric merupakan model steady-state yang menggunakan wadah tertentu sesuai
dengan batas reservoir, permeabilitas dan ketebalan reservoir yang dimodelkan. Sumur-sumur
diwakili dengan elektroda tembaga yang diletakkan dalam suatu medium. Medium ini terdiri atas
elektrolit seperti kalium klorida (KCl). Laju injeksi dan laju produksi dimodelkan dengan arus
bolak-balik tertentu. Tujuan penggunaan model potentiometric adalah untuk menentukan
distribusi potensial steady state. Garis gelombang (stream line) dapat ditentukan dengan
memplot sejumlah titik potensial dalam sudut yang tepat terhadap garis isopotensialnya. Stream
line dapat digunakan untuk menentukan lokasi front pendesakan dengan memperhitungkan jarak
yang ditempuh stream line yang berasal dari suatu sumber. Model potentiometric diperlihatkan
pada Potentiometric
(Crichlow, H.B.,1977)
4.2.2. Model Fisik
Model ini dibangun dengan menggunakan sampel batuan reservoir atau membuat bentuk
reservoir dimana model ini mempunyai sifat-sifat yang sama dengan reservoir sebenarnya.
Beberapa contoh model fisik adalah :
a. Model Elemental
Model elemental menggunakan contoh batuan (core) sebagai model reservoir yang diambil
melalui coring. Core tersebut digunakan untuk mengukur sifat fisik batuan reservoir, seperti
porositas, saturasi fluida, permeabilitas dan mempelajari perilaku metode pendesakan (flood
test).
b. Model Scale
Model ini dilakukan dengan membuat skala kecil dari reservoir, sehingga proses aliran dalam
reservoir dapat dipelajari. Model scale dapat diketahui pada proses injeksi air dengan pola sumur
yang teratur, contohnya five spot.